Anda di halaman 1dari 8

Makalah

ADAPTASI ZOOPLANKTON

NAMA NIM

: ROBBY NIMZET : L 111 11 271

JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Plankton adalah suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di laut bebas. Mereka terdiri dari makhluk-makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan (phytoplankton). Kecilnya ukuran plankton bukan berarti mereka adalah organisme yang kurang penting. Mereka merupakan sumber makanan bagi ikan komersial yang penting yang hidup di lautan. Dengan kata lain,kelangsungan hidup ikan bergantung pada jumlah plankton yang ada. Ikan merupakan salah satu makanan penting bagi manusia, secara tidak langsung makanan yang kita makan pun tergantung pada mereka (Hutabarat, 1986). Zooplankton merupakan produsen sekunder sehingga penting dalam jaring-jaring makanan di suatu perairan. Zooplankton memangsa fitoplankton dimana fitoplankton itu sendiri memanfaatkan nutrient melalui proses fotosintesis (Kaswadji et al., 1993). Dalam

mempertahankankan eksistensi dan keberadaannnya di perairan zooplankton harus melakukan beberapa adaptasi. Pentingnya untuk mengetahui bentuk-bentuk adaptasi yang dilakukan oleh zooplankton itu sendiri merupakan latar belakang penyusunan makalah ini. B. Tujuan Dan Kegunaan Adapun tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk mengetahui apa itu zooplankton dan mengetahui bentuk adaptasi yang dilakukan oleh zooplankton. Adapun kegunaan yang didapatkan dari penyusunan makalah ini ialah bahwa kita mampu mengetahui apa itu plankton dan mengetahui bentuk-bentuk adaptasi yang dilakukan oleh zooplankton.

II. PEMBAHASAN
A. Zooplankton Istilah plankton berasal dari kata Yunani yang berarti pengembara. Plankton hidupnya mengapung atau melayang dan daya geraknya tergantung dari pergerakan arus atau pergerakan air. Plankton dibagi dalam dua golongan besar yaitu fitoplankton (plakton tumbuhan atau nabati) dan zooplankton (plankton hewani) (Arinardi et. al., 1994). Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang hidupnya sebagai hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif, yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri ( Hutabarat dan Evans, 1986). Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu sebagai meroplankton dan holoplankton banyak jenis hewan yang menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tingkat larva. Plankton kelompok ini disebut meroplankton atau plankton sementara. Sedangkan holoplankton atau plankton tetap, yaitu biota yang sepanjang hidupnya sebagai plankton. (Raymont, 1983; Omori dan Ikeda, 1984; Arinardi et al.,1994, 1996). Meroplankton terdiri atas larva dari Filum Annelida, Moluska, Byrozoa, Echinodermata, Coelenterata atau planula Cnidaria, berbagai macam Nauplius dan zoea sebagai Artrhopoda yang hidup di dasar, juga telur dan tahap larva kebanyakan ikan. Sedangkan yang termasuk holoplankton antara lain : Filum Artrhopoda terutama Subkelas Copepoda, Chaetognata, Chordata kelas Appendiculata, Ctenophora, Protozoa, Annelida Ordo Tomopteridae dan sebagian Moluska (Newell dan Newell, 1977; Raymont, 1983; Omori dan Ikeda, 1984).

Menurut Arinardi et al., (1997), zooplankton dapat dikelompokkan berdasarkan ukurannya menjadi empat yakni : Pengelompokkan zooplankton berdasarkan ukurannya No. 1 2 3 4 5 Kelompok Mikroplankton Mesoplankton Makroplankton Mikronekton Megaloplankton Ukuran 20 200m Organisme Utama Ciliata, Foraminifera, nauplius, rotifera,

Copepoda 200m 2 mm Cladocera, Copepoda, dan Larvacea Pteropoda, Copepoda, Euphasid, 2 20 mm Chaetognatha Chepalopoda,Euphasid, Sargestid dan 20 200 mm Myctophid > 20 mm Scyphozoa, Thaliacea

Zooplankton merupakan produsen sekunder sehingga penting dalam jaring-jaring makanan di suatu perairan. Zooplankton memangsa fitoplankton dimana fitoplankton itu sendiri memanfaatkan nutrient melalui proses fotosintesis (Kaswadji et al., 1993). Pada proses selanjutnya zooplankton merupakan makanan alami bagi larva ikan dan mampu mengantarkan energi ke jenjang tropik yang lebih tinggi. Dalam hubungan dengan rantai makanan zooplankton berperan sebagai penghubung produsen primer dengan tingkat pakan yang lebih tinggi, sehinnga kelimpahan zooplankton sering dikaitkan dengan kesuburan peraiaran (Arinardi et. al., 1994). Dari berbagai jenis zooplankton hanya ada satu golongan saja yang sangat penting menurut sudut ekologis yaitu subklas Copepoda (klas Crustacea, filum Arthropoda). Hewanhewan kecil ini sangat penting artinya bagi ekonomi ekosistem- ekosistem bahari karena merupakan herbivora primer dalam laut ( Nybakken, 1992). Menurut Nybakken (1992), zooplankton melakukan migrasi vertikal harian dimana zooplankton bergerak ke arah dasar pada siang hari dan ke permukaan pada malam hari. Gerakan tersebut dimaksudkan untuk mencari makanan yaitu fitoplankton. Gerakan pada

malam hari lebih banyak dilakukan karena adanya variasi makanan yaitu fitoplankton lebih banyak, selain itu dimungkinkan karena zooplankton menghindari sinar matahari langsung (Nontji, 1993). B. Adaptasi Zooplankton Setiap organisme, sejalan dengan evolusinya, akan mengembangkan Suatu sistem adaptasi sehingga organisme tersebut dapat mempertahankan eksistensinya di lingkungan tempat plankton itu hidup. Adaptasi harus dikembangkan oleh plankton agar mereka dapat mempertahankan hidupnya hingga bersifat sebagai planktonik. Sebagian besar masalah yang penting bagi organisme yang bersifat planktonik adalah pentingnya memecahkan masalah mengapung (flotasi). Protoplasma di dalam kerangka tumbuhan maupun hewan planktonik lebih berat dibandingkan air, dan dapat tenggelam ke dasar perairan jika tidak memiliki mekanisme alat khusus sebagai pencegahan. Zooplankton umumnya memiliki ukuran tubuh yang kecil, kecuali Protozoa yang bersifat planktonik, Rotifera, dan beberapa golongan lainnya, rata-rata memiliki memiliki ukuran tubuh lebih kecil dibandingkab dengan bentos, nekton atau hewan hewan-hewan di darat.

Adaptasi zooplankton Untuk mempertahankan posisinya di lingkungan agar tidak tenggelam adalah dengan dimilikinya duri-duri khusus atau alat-alat lainnya. Adanya duri tersebut, dapat memperluas permukaan tanpa peningkatan menambah berat atau Volume. Beberapa zooplankton yang lainnya mengembangkan bentuk seperti jarum. Dan organisme tersebut dapat melayang dalam air secara perlahan jika berada dalam kedudukan horizontal. Tetapi dalam kedudukan vertikel dengan segera plankton jenis ini akan tenggelam dengan cepat. Beberapa jenis zooplankton juga dilengkapi cilia atau rambut-rambut kecil yang membantunya untuk melakukan pergerakan dan membuat pusaran sebagai alat untuk menangkap mangsanya.

III. RANGKUMAN
Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang hidupnya sebagai hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif, yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri ( Hutabarat dan Evans, 1986). Zooplankton merupakan produsen sekunder sehingga penting dalam jaring-jaring makanan di suatu perairan. Zooplankton memangsa fitoplankton dimana fitoplankton itu sendiri memanfaatkan nutrient melalui proses fotosintesis (Kaswadji et al., 1993). Adaptasi zooplankton Untuk mempertahankan posisinya di lingkungan agar tidak tenggelam adalah dengan dimilikinya duri-duri khusus atau alat-alat lainnya. Adanya duri tersebut, dapat memperluas permukaan tanpa peningkatan menambah berat atau Volume. Beberapa zooplankton yang lainnya mengembangkan bentuk seperti jarum. Dan organisme tersebut dapat melayang dalam air secara perlahan jika berada dalam kedudukan horizontal. Tetapi dalam kedudukan vertikel dengan segera plankton jenis ini akan tenggelam dengan cepat. Beberapa jenis zooplankton juga dilengkapi cilia atau rambut-rambut kecil yang membantunya untuk melakukan pergerakan dan membuat pusaran sebagai alat untuk menangkap mangsanya.

DAFTAR PUSTAKA
Hutabarat, S. dan Evans, S. M. 1984. Pengantar Oseonografi. UI Press. Jakarta. Nontji A. 1993. Laut Nusantara. Cetakan kedua. Penerbit Djambatan. Jakarta. vii+367pp Nybakken JW. 1992. Biologi Laut; Suatu pendekatan ekologis. Diterjemahkan oleh: M. Eidman, D.G. Bengen, Malikusworo dan Sukristiono. Marine Biology and Ecologocal Appoacch. PT. Gramedia, Jakarta. 480 Hlm. Arinardi, O. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan Di Perairan Kawasan Timur Indonesia. LIPI : Jakarta. Hutabarat, S. 1986. Kunci Identifikasi Zooplankton . UI Press: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai