Anda di halaman 1dari 3

ASPEK HUKUM REKAM MEDIK

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 46, Pasal 47 BAHAN PEMBUKTIAN DALAM PERKARA HUKUM Kesadaran masyarakat terhadap hukum makin meningkat, mereka semakin tahu akan hak-hak pasien sebagai penerima pelayanan kesehatan. Dibantu oleh mass media yang menayangkan berita-berita menarik tentang gugatan ganti kerugian apabila mereka merasa dirugikan oleh tindakan dokter (tenaga kesehatan). Jumlah gugatan rugi (uang) tidak ditetapkan didalam undang-undang dengan demikian orang yang dirugikan dapat menentukan sendiri berapa jumlah ganti rugi yang diinginkan, yang bisa mencapai puluhan, ratusan juta atau milyaran rupiah. Belum lagi semakin banyaknya LBH, LSM yang memperjuangkan hak-hak pasien. Oleh karena itu, rekam medis harus menjadi informasi akurat tentang keadaan pasien : - Riwayat pasien pada waktu masuk RS - Diagnosis

- Pengobatan yang telah diberikan - Perkembangan pasien mulai dari awal sampai akhir. Rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. (pasal 46 ayat 2) Nama dan Tanda Tangan Pasal 5 Permenkes No. 749/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis / Medical Record : setiap pencatatan kedalam rekam medis harus dibubuhi nama dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. Pasal 46 ayat 2 : UUPK Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan. Pembetulan dan penghapusan rekam medis : Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan rekam medis, berkas dan catatan tidak boleh dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atau kesalahan dalam rekam medis hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan dibubuhi paraf petugas yang bersangkutan. Teknologi Informasi Elektronik Kewajiban membubuhi tanda tangan dapat diganti dengan menggunakan nomor identitas pribadi (personal identification number). Kerahasiaan rekam medis Pasal 47 ayat (2)

Sifat kerahasiaan harus diperhatikan dan diingat karena erat kaitannya dengan hak-hak pasien. Apabila pasien merasa dirugikan, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi gugatan. Pasal 1365 KUH Perdata Tiap perbuatan melanggar hukum, yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain, mewajibkan orang yang karena kesalahannya menyebabkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. SANKSI Dengan sengaja tidak membuat rekam medis Pidana paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). KASUS Tertukarnya medical records dalam perjalanan menuju kamar operasi, yang mengakibatkan dilakukan operasi yang keliru pada dua pasien. Pasien yang seharusnya dilakukan biopsi payudara dioperasi kantong empedu yang sebenarnya tidak ada apa-apa. Pasien lainnya dilakukan biopsi payudara. Fungsi rekam medis: 1. sebagai bukti 2. penelitian dan pendidikan 3. menyiapkan statistik kesehata 4. dasar pembayaran

Anda mungkin juga menyukai