Anda di halaman 1dari 5

STATUS OFTALMOLOGIKUS + CARA PERIKSA

No OD OS Kelainan Cara Periksa


1. VOD 6/6 VOS 6/6
2. TIOD TN +1 - +3 TIOS Normalnya <21 mmHg Manual

atau TN -1 - -3 Tonometry schiotz 


- Informed consent
- Siapkan tonometer, cuci tgn
- Kalibrasi
- Usap alcohol
- Tetesi pantokain 0,5% tunggu sampe ga
sakit lg  dan mengurangi reflex berkedip
- Pasien lihat jempol tgn pasien sendiri
- Lakukan  boleh sampe tiga kali
- Kalo <3 tambah beban
- Olesi salp kloramfenikol
- Cuci tgn
- Intrpretasi
- Sampaikan hasil
3. KBM Ortoforia Duduk sejajar jarak 30-40 cm

4. GBM Senteri ke glabella dulu lihat bola mata sejajar, lihat


6m
Letter H
Sentral ke perifer
Tes konvergensi (dari 45 cm ke 8 cm
5. Palpebra Tenang Tenang  Bengkak difus  SN, py.jantung, BERKEDIP NORMAL TIAP 14-16 detik
dakrioadenitis, hipertiroid INSPEKSI
 Bengkak batas tegas kalazion, tumor  Fisura palp  edema, hyperemia, hematoma,
 Blefarospasme erosi kornea, uveitis lesi, benjolan (terfiksasi?)  tidak ptosis (celah
anterior, glaucoma akut mata terbuka lebar)
 Ekimosis  ekstravasasi darah after  Lebar rima palp + kesimetrisan ka=ki, gerakan
trauma buka/tutup mata, ada yg tertinggal?
 Ektropion.entropion  senilitas, sikatrik  Apakah palp menutup pupil? (n= +2 mm kornea
aft trauma bag superior, sejajar inferior)
 Lagoftalmus tdk menutup sempurna  Silia dan margo palp
 Ptosis  sukar terangkat palsi N III, dll  Palp dilipat/eversi (warna mukosa, benjolan,
 Trikiasis  bulu mata tumbuh salah arah sikatrik, benda asing, cobble stone, bangunan
folikel)  pake tongue spaltel
6. Konjungtiva Tenang Tenang  Cobblestone  konj. Vernalis  Konj tarsus superior, inferior, bulbi
 Pterygium  Normal  jernih, secret  tidak ada injeksi
 Perdarahan subkonjungtiva  konj bulbi silier, episklera/konjngtiva, mix, secret warna
merah dan konsistensi,
 Hordeolum, kalazion  Amati sklera

7. Kornea Jernih Jernih  Ulkus kornea Inspeksi kornea  kejernihan, kecembunga,


 Pterygium Sensibilitas Kornea  menggunakan kapas yang
 Edema kornea dipilin
FLuorosent test  menilai defek epitel pada kornea
 keratitis, ulkus kornea, sikatrik, laserasi
SIedel test  tidak dibilas  gambaran air terjun
 kebocoran aqueous humour
8. BMD Sedang Sedang  Uveitis  keruh Normal  jernih, tidak ada bayangan,
 Hipopion  sel radang yang menumpuk Kalo ada hipopion/hifema  utk prognosis,
 Hifema  perdarahan pada BMD evaluasi
Abnormal  karena sudut antara iris dan kornea
sempit jadi mirip bulan sabit  Cari bayangan
berbentuk bulan sabit

9. Iris Gambaran Baik Gambaran Baik  Synechia (perlengketan anterior = Gambaran Iris  warna, kripte (+) Normal,
kornea/posterior = lensa) Kripte hilang pada edema/radang (uveitis),
 Sinekia  pupil tidak tampak bulat  kmgknn ada
perlengketan
10. Pupil Bulat, Central, Bulat, Central, Midriasis,miosis

regular, RC (+), O 3 regular, RC (+), O 3 Direct

mm mm Indirect
RAPD  swinging test  kelainan saraf mata di
mata yang tidak miosis
11. Lensa Jernih Jernih Dislokasi lensa Shadow test
katarak (+)  bayangan iris pada lensa
Biasanya shadow test yang pseudopositif
menunjukkan adanya katarak hipermatur. Pada uji
bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh
lensa telah keruh sehingga stadium ini disebut uji
bayangan iris pseudopositif.
Imatur  bayangan jauh dan besar
Matur  bayangan kecil dan dekat pupil
12. Segmen Refleks fundus (+)  Normalnya  oranye/kuning (jernih Syarat  pupil midriasis maksimal, ruangan gelap,

Posterior Cemerlang/redup semua media refraksi nya) siapkan alar oftalmoskop direct
 Redup/gelap  katarak, uveitis  Jelaskan pada pasien  tetes midriasis  15-
20 menit akan kembali sampe 6 jam  untuk
melhat bagian dalam mata
 Dr 30 cm, 45 derajat arah temporal, Lihat
reflex fundus  maju
Gambaran Dinilai kekeruhannya, adanya keluhan berupa

vitreus floaters

Papil Bulat, batas tegas, Bulat, batas tegas,  Perdarahan di peripapil? Dinilai bentuk, batas, dan warnanya

warna kuning warna kuning  Warna putih pucat  papil layu Cdr , ada perdarahan atau nggak

kemerahan, C/D kemerahan, C/D  Pada glaucoma C/D melebar

0,3 0,3
Pembuluh a:v=2:3 a:v=2:3  Mikroaneurisma  retinopatik diabetic Arteri vena rasio, perjalanan vassa nya

darah (vassa)  Vena normal, arteri spasme/sangat kecil Arteri < vena
 retionpati hipertensi
Makula Reflex Fovea (+) Reflex Fovea (+) Reflex fovea
Suruh pasien lihat sinarnya  cemerlang  fovea
Retina Kontur pembuluh Kontur pembuluh Eksudat  kuning kecil Perdarahan dan kontur pembuluh darah

darah baik. darah baik. Soft eksudat  retinopati hipertensi Edema, eksudat
Eksudat (-), Eksudat (-), Hard eksudat  retinopatik diabetic

perdarahan (-) perdarahan (-)


Perdarahan  bercak merah kehitaman
Flame shade  lidah api
Blod dan dot

1. Kontraindikasi funduskopi  Penggunaan lensa kontak


 Infeksi mata
3.
2. Kontraindikasi penggunaan midriatikum 
 Glaukoma

Anda mungkin juga menyukai