: Nyeri : Management Nyeri : Klien dengan Keluhan Nyeri (Tn. A) : 20 Menit : Ruang Rawat Inap Topaz RSUD dr. Slamet Garut
I. Tujuan Instruksional Umum Setelah di berikan penyuluhan klien mampu memahami tentang management nyeri
II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan klien dapat: Menjelaskan pengertian nyeri Menjelaskan penyebab nyeri Menjelaskan macam-macam nyeri Menjelaskan skala nyeri Menjelaskan tehnik pengobatan Menjelaskan cara menghilangkan nyeri
III. Materi Pengertian nyeri Penyebab nyeri Macam-macam nyeri Skala Nyeri
V. Media Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan No Kegiatan Penyuluh Pendahuluan 1 * Memberi salam * Menyampaikan pokok bahasan * Menyampaikan tujuan * Menyimak 5 menit * Menjawab salam * Menyimak Waktu Kegiatan Peserta
Kegiatan inti * Memberikan penjelasan tentang nyeri * Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya * Menjawab pertanyaan Peserta
10 menit
* Menyimak
* Bertanya
* Memperhatikan
Penutup 3 * Menyimpulkan materi penyuluhan bersama peserta * Memberikan salam penutup VIII. Evaluasi Menguji pemahaman klien dengan memberikan pertanyaan: 1) 2) 3) 4) Apa yang di maksudkan dengan nyeri? Apakah penyebab terjadinya nyeri? Sebutkan macam-macam nyeri! Sebutkan salah satu cara mengatasi nyeri! * Menjawab salam penutup 5 menit * Memperhatikan
IX. Sumber A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
LAMPIRAN MATERI PENGERTIAN Nyeri adalah suatu keadaan yang memengaruhi seseorang yang keberadaannya diketahui hanya jika orang tersebut mengalaminya. (Mc. Coffery) Nyeri adalah suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bias menimbulkan ketegangan. (Wolf Weifsel Weurst) PENYEBAB Adanya gangguan jaringan tubuh sehingga jaringan tubuh tidak bisa berfungsi secara normal. Seperti : cedera, keseleo MACAM Nyeri akut
Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot. Nyeri kronik Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yangtimbul secara perlahan-lahan biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama yaitu lebih dari 6 bulan.
SKALA NYERI
TEHNIK PENGOBATAN Pada prinsipnya, rasa nyeri bisa diobati dengan tiga cara yaitu: Menghilangkan Penyebab Nyeri Nyeri akibat infeksi atau bakteri dapat dihilangkan dengan mengobati atau melenyapkan faktor penyebabnya, yakni dengan pemberian obat guna membunuh kuman/bakteri. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Nyeri juga dapat ditekan dengan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Ini dapat dilakukan dengan pemberian terapi. Misalnya, memberikan vitamin, terapi media, terapi massage (pijat) dan lain-lain. Memotong Jalur Transmisi Nyeri Pada dasarnya segala bentuk pengobatan terhadap nyeri adalah dengan melakukan blokade syaraf sensorik. Ini dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang sifatnya menekan fungsi nociceptor (saraf nyeri). Cara Mengatasi Macam-macam cara mengatasi nyeri a. Distraksi atau mengalihkan perhatian dengan cara : Bernafas pelan-pelan Masage sambil bernafas palan-pelan Mendengarkan lagu
b. c.
Membaca Koran Membayangkan hal-hal yang indah sambil menutup mata Relaksasi atau latihan nafas dalam Stimulasi kulit, dilakukan dengan cara pemberian kompres dingin, balsem analgetik dan stimulasi kontroletal, menggosok dengan halus pada daerah nyeri, menggosok punggung, memijat.
2. Hal-hal yang diperlukan dalam relaksasi : Posisi yang tepat Pikiran beristirahat Lingkungan yang tenang 3. Langkah-langkah teknik relaksasi : a. Pasien menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara. b. Perlahan-lahan udara dihembuskan sambil membiarkan tubuh menjadi kendor dan merasakan betapa nyaman hal tersebut. c. Pasien bernafas beberapa kali dengan irama normal. d. Pasien bernafas dalam lagi dan menghembuskan pelan-pelan dan membiarkan hanya kaki dan telapak tangan yang kendor. Konsentrasi pikiran pasien pada kakinya yang tersa ringan dan hangat. e. Pasien mengulang langkah 4 dan mengkonsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot-otot yang lain. f. Setelah pasien merasa rileks, pasien dianjurjkan bernafas pelan-pelan, bila nyeri menjadi hebat, pasien dapat bernafas secara dangkal dan cepat.