Anda di halaman 1dari 50

EKMA4116 Manajemen

Pertemuan V Modul VII Strategi Bersaing, Organisasi Belajar, dan Budaya Organisasi Rengganis Banitya Rachmat

Kenapa Persaingan itu Perlu?


Setiap Keunggulan akan mengalami Aus Mempertahankan keunggulan bertahan lama merugikan diri

sendiri Tujuan suatu strategimeruntuhkan keungulan yang dimiliki, menciptakan keunggulan baru Mengambil inisiatif dengan langkah-langkah pendek

Jenis Arena Persaingan


Harga dan Kualitas

Arena persaingan yang paling sederhana perusahaan dituntut mempunyai diferensiasi yang tinggi c.t persaingan di mobile phone
Waktu dan Pengetahuan

Berusahan memasuki pasar lebih dahulu dengna penguasaan teknologi

Jenis Arena Persaingan


Wilayah Kekuasaan

Berusahan membatasi jumlah pesaing dalam wilayah kekuasaan dengan membuat perintang masuk (entry barriers)
Saku Tebal (Deep-Pocket)

Menggunakan sumberdaya yang lebih banyak dibandingkan pesaing

Inovasi dan Keungulan bersaing


Inovasi: proses dan atau hasil pengembangan dan/atau pemanfaatan / mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial)

Implementasi Kegiatan Inovasi


Organizational Knowledge Creation Kapabilitas dari perusahaan dalam menguasai berbagai pengetahuan baru, selanjutnya mnrapkannya dalam dunia kerja sehingga mampu menciptakan produk ungulan, dan merupakan landasan untuk melakukan inovasi secara terus menerus

Proses terciptanya inovasi


Knowledge Creation (Menguasai Pengetahuan Baru)

Keunggulan bersaing dimulai dari penguasaan terhadap ilmu pengetahuan


Melalui knowladge creation yang berkelanjutan, perusahhan akan melahirkan suatu inovasi-inovasi Persaingan dimasa depan merupakan persainagn memperebutkan opportuniy sahre daripada marketshare

Continuous Innovation (inovasi secara berkelanjutan)

Competitive Advantage (Keunggulan Bersaing)

Peran SDM dalam Mewujudkan Learning Organization


Organizational Knowledge Creation SDM yang berkualitas Peter senge(1990) Organisasi yang paling berhasil adalah perusahaan yang disebut organisasi belajar, yang hanya dapat diwujudkan melalui individu-individu pembelajar (knowladge worker), sehingga akan menghasilkan produk/jasa yang inovatif, dan menghasilkan keunggulan yang abadi

Definisi Learning Organization


Peter Senge organisasi yang secara terus menerus mengembangkan kemampuan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik Gravin(1993) pengorganisasian kreatifitas, kompetensi, dan transfer pengetahuan yang diharapkan mampu memperbaiki perilaku keorganisasian sebagai dampak dari pengetahuan baru tersebut

Ciri-ciri Organisasi Belajar


Memandang ketidakpastian lingkungan sebagai kesempatan

untuk berkembang Menciptakan pengetahuan baru dengan menggunakan informasi yang objektif Antusias terhadap perubahan Mempunyai budaya umpan-balik dan keterbukaan Mendorong rasa tanggung jawab pada semua jajaran Dsb.. (modul 7 hal 7.10-7.11)

Faktor yang mewujudkan Learning organization


Penguasaan/Pengembangan individu
Pembelajaran dalam Kelompok Visi Bersama Budaya pembelajaran dalam organisasi Struktur dan sistem yang mendukung

Budaya Perusahaan (Corporate Culture)


Suatu filosofi, norma, kepercayaan dan nilai-nilai yang menjadi pedoman seluruh jajaran anggota oranisasi dalam menghadapi masalah eksternal dan internal sehingga senua jajaran anggota organisasi menerima dan memahami filosofi, norma, kepercayaan dan nilai-nilai tersebut sebagai dasar bertindak dan berperilaku

Tingkatan Budaya Perusahaan


ARTIFAK Struktur organisasi 1. Artifak hal-hal yang dapat dilihat dan dirasakan jika seseorang berhubungan dengan sebuah kelompok baru dengan budaya yang tdk dikenalnya ctn. Produk, Jasa, Struktur organisasi 2. Nilai-Nilai yang didukung Nilai-nilai utama dari perusahaan yang merupakan alasan pegawai untuk berkorban memberikan yang terbaik untuk perusahaan 3. Asumsi Dasar Keyakinan yang dianggap sudah mengakar oleh anggota organisasi

Nilai-nilai yang didukung Strategi sasaran, filosofi (alasan yang didukung)

Asumsi Dasar (Bahawa sadar, keyakinan yang dianggap sudah ada

Karakteristik Budaya Perusahaan


1.

2.
3. 4. 5. 6.

7.
8. 9.

10.

Inisiatif individual Toleransi terhadap Resiko Arah Integrasi Dukungan Manajemen Pengawasan Identitas Sistem Imbalan (Reward) Toleransi terhadap Konflik Pola komunikasi

(modul 7 hal 7.21-7.22)

Budaya dan kinerja Perusahaan


Teori 1: Suatu Budaya perusahaan dianggap kuat apabila nilai-nilainya sudah terinternalisasi secara mendalam dan dipegang teguh oleh para organisasi tersebut Jika terdapat nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut bersama maka anggota tersebut akan mempunyai komitmen sehingga mereka lebih kompak Akan menghasilkan keseragaman arah dalam mencapai tujuan

Budaya dan kinerja Perusahaan


Teori 2: Kinerja akan meningkat jika budaya perusahan

sesuai dengan Konteks industrynya Suatu budaya dikatakan baik apabila budaya tersebut serasi dan selaras dengan kontek atau kondisi objektif industry Teori 3: Budaya yang adaptif mampu meningkatkan kinerja dalam jangk waktu panjang Dalam hal ini, pemimpin perusahaan harus mampu mengadaptasikan diri dengan kepentingan para stakeholder

Manfaat Budaya Perusahaan


1. 2. 3.

4.

5.

Mengarahkan sumber daya manusia dalam mencapai visi, misi, perusahaan tersebut Meningkatkan kekompakan tim antar unit kerja divisi Membentuk dan memperbaiki perilaku keorganisasian pada segenap SDM dalam perusahaan tersebut dengan cara mendorong perpaduan sehingga memungkinkan perusahaan bekerja lebih baik Meningkatkan motivasi Pegawai karena mereka sudah mempunyai nilai-nilai, kepercayaan yang diyakini dan disepakati sehingga menjadi lebih loyal Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Merubah Budaya Perusahaan


Situasi yang mendorong perusahaan merubah budayanya: Terjadinya krisis yang dramatis Penggabungan Perusahaan Pergantian Pimpinan Kondisi Internal yang tidak Kondusif Perusahaan Masuk kedalam industri yang berbeda Budaya perusahaan yang lemah

Merubah Budaya Perusahaan


Cara Mencapai Perubahan Budaya Perusahaan: Melakukan Analisis Budaya Melakukan Penjelasan tentang Rencana Perubahan Menunjuk Kepemimpinan yang memiliki visi baru Memprakarsai Re-organisasi Sosialisasi kepada semua pegawai untuk mengenalkan budaya yang baru Melakukan dukugan untuk budaya baru

Menata Unsur-Unsur Budaya Perusahaan


Untuk menggerakan suatu perubahan, pemimpin harus dapat mengkomunikasikan perubahan pada unsur-unsur budaya tersebut: 1. Sejarah Perusahaan 2. Pahlawan 3. Core Value (nilai-nilai utama) dan Belief (keyakinan) 4. Slogan 5. Simbol-simbol yang kasat mata 6. Ritual dan Upacara (ceremony)

Manajemen Multibudaya
Semakin Intens-nya Globalisasi, semakin intens pula hubungan kita

dengan masyarakat multibudaya, multi ras


Sulti bagi kita untuk memahami masyarakat lain jika sangat

etnosentrik (sikap pandangan bahwa segala sesuatu didasarkan pada/dalam kelompoknya sendiri)
Bentuk pandangan etnosentrik antara lain Stereotipe generalisasi

terhadap sekelompok orang atau objek yang secara luas dianut suatu budaya

Manajemen Multibudaya
Latar Belakang konsep multibudaya, menurut Tradis(1995): 1. Beragamnya orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi di suatu negara 2. Derasnya pengaruh globalisasi menjadikan dunia semakin tidak terbatas 3. Adanya Perubahan dalam proses produksi yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas manajemen 4. Adanya dfegradasi lingkungan 5. Beragamnya Segmen Pasar yang dilayani 6. Menurunnya tingkat kelahiran negara2 industri maju

Manajer berwawasan multibudaya


Karakteristik Manajer yang multibudaya: 1. Berpikir melampaui persepsi lokal 2. Selalu siap dengan pemikiran-pemikiran baru 3. Siap menyesuaikan diri dengan lingkungan serta gaya hidup baru 4. Bersedia menciptakan sinergi budaya kapan saja dan dimana saja 5. Bekerja efektif dalam lingkungan multinational atau multibudaya 6. Memimpikan kesempatan dan usah transnasional 7. Menciptakan skenario untuk masa depan yang optimistik dan dapat diwujudkan

EKMA4116 Manajemen
Pertemuan V Modul VIII Globalisasi Rengganis Banitya Rachmat

Apa itu GLOBALISASI?(1)


Malcom Waters proses sosial yang mengakibatkan batasan geografi dalam aspek sosial-budaya menjadi kurang penting, yang terwujud di dalam kesadaran orang

Mansour Fakih Suatu proses pengintegrasian ekonomi national bangsa-bangsa ke dalam suatu sistem ekonomi global

Apa itu GLOBALISASI?(2)


J.A Scholte 5 kategori pengertian Globalisasi: 1. Globalisasi sebagai internationalisasi 2. Globalisasi sebagai liberalisasi 3. Globalisasi sebagai universalisasi 4. Globalisasi sebagai westernisasi atau modernisasi 5. Globalisasi sebagai penghapusan batas-batas teritorial

Apa itu GLOBALISASI?(2)


Dalam Kontek Politik International Realisme Sebagai mekanisme yang sengaja dirancang oleh suatu negara sebagi perwujudkan keinginan mendapatkan keuntungan untuk negara tersebut
Liberalisme

Setiap individu memiliki banyak kesamaan kepentingan , mereka bisa bekerja dalam sekala national maupun international sehingga memberikan manfaat bagi semua orang secara global
Neo-Marxisme

negara berperan penting sebagai regulator, mereka secara perlahan kehilangan kontrol atas ekonomi Sebagai proses yang tidak seimbang dimana kekuasaan ekonomi semakin terpusat dikalangan negara industry maju

Proses Globalisasi
Proses globalisasi sudah ada semenjak Abad 19, dimana ada perdagangan, serta kolonialisasi dari bangsa eropa Globalisasi Abad 21, ditandai dengan perkembangan teknologi, Regionalisasi, Perdagangan International

Faktor Pendukung Globalisasi


1. 2. 3. 4.

5.
6.

Swastanisasi/Privatisasi Korporatisme Perusahaan, Bank, Pasar Modal Perdagangan Bebas Pemaksaan Ide-ide dan nilai-nilai kapitalisme Pemantapan ide-ide separatisme dan pemecah-belahan negara

Kemajuan teknologi, Permintaan pasar dunia, Logika Kapitalism

Proses Globalisasi
Fase 1: Kolonialism Perkembangan Kapitalisme di Eropa mengharuskan ekspansi secara Fisik untuk memperoleh bahan baku mentah

Fase 2: Era Pembangunan


Ditandai dengan masa kemerdekaan negara dunia ketiga secara fisik, akan tetapi negara bekas koloni mereka tetap pertahankan melalui kontrol teori dan perubahan sosial

Fase 3: Era Globalisasi


Ditandai dengan liberalisasi segala bidang melalui struktural adjustment program oleh lembaga finansial global dan disepakati oleh rezim GATT dan perdagangan bebas

Pro-kontra Globalisasi
PRO-GLOBALISASI Sebagai Lompatan Kualitas Tidak ada lagi Negara imprialis KONTRA-GLOBALISASI Perluasan ekonomi-Politik Usaha status quo negara maju sebagai pemimpin dunia atas negar-negara miskin dan berkembang Kekayaan yang ada dimanapun Membuat peran negara di dunia adalah milik bersama dan melemah dan meruntuhkan dikelola oleh pare pemilik modal batas2 national dan teknologi

Globalisasi dan Neo-Liberalisme


Neo-Liberalism: suatu paham bahwa pertumbuhan ekonomi dicapai sebagai hasil normal dari kompetisi bebas. Kompetisi yang agresif lahir dari kepercayaan bahwa pasar bebas adalah cara yang efisien dan tepat untuk mengalokasikan sumber daya alam rakyat, untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Globalisasi dan Neo-Liberalisme


Pokok-pokok pendirian neoliberal:

membebaskan perusahaan swasta dari campur tangan pemerintah menghentikan subsidi negara kepada rakyat penghapusan ideologi kesejahteraan bersama dan pemilikan komunal seperti yang masih banyak dianut masyarakat tradisional

Peranan Perusahaan Multinational dalam Globalisasi


Menanamkan Modal
Menciptakan Lapangan Pekerjaan Baru Membawa pengetahuan Manajemen dan etika bisnis yang

lebih profisional Teknologi

Daya saing
Tujuan dari kebijakan perdagangan Indonesia membangun daya

saing berkelanjutan dari produk-produk Indonesia di pasar international yang dilandasi oleh kopetensi inti yang didukung oleh seluruh potensi yang dimilik bangsa Indonesia
Daya saing indonesia meningkat (peringkat 44 dunia, 5 Asean) Faktor yang mempengaruhi daya saing, infrastruktur, efisiensi

pasar tenaga kerja, stabilitas makroekonomi

Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal


Sektor yang bisa membantu negara kita menjadi semakin maju dan sejahtera: 1. Peningkatkan Kualitas Sektor dan Teknologi Pertanian Memerlukan banyak tenaga kerja Jika sektor pertanian sudah tangguh dan efisien, maka akan memberikan dukungan bagi sektor industri lainnya 2. Peningkatan daya saing di bidang Agribisnis Dampak negative liberalisasi bagi pertanian: - Menempatkan petani sebagai obyek yang disetir oleh penanam modal - Tidak adanya proteksi yang substansial bagi petani - dihapuskan subsidi di sektor pertanian -Membanjirnya produk Import - Sektor pertanian menjadi urusan elit ekonomi sambil mempercepat urbanisasi

Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal


3. Kemitraan Kooperasi pengusaha besar membantu UKM untuk meningkatkan daya saing dan kinerja 4. Pengembangan Potensi Lokal jangan melakukan impor barang dan jasa yang bisa diproduksi sendiri menerapkan prinsip produksi untuk konsumsi sendiri, mengupayakan agar arus uang tidak banyak keluar dari komunitas lokal mendorong barang dan jasa yang bermutu tinggi reorientasi kebijakan perdagangan

Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal


5. Restrukturisasi Lingkup Organisasi Industri menetapkan pengembangan berbasis cluster (pengelompokan industri dengan satu industri saling berhubungan secara intensif dan membentuk kemitraan dengan industri pendukung dan terkait.
4 Kategori industri - Padat Sumber Daya Alam - Padat Karya - Padat Modal - Padat Teknologi 6. Peningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal


7. Peran Strategis Manajemen SDM dalam Pergulatan di Kancah Globalisasi mengerahkan seluruh sumber daya dimana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama

8. Peningkatan Profesionalisme 9. Memperbesar peranan Industri kecil dan rumah tangga 10. Peningkatkan Penggunaan teknologi dan IPTEK 11. Pemantapan Desentralisasi dan Otonomi

Strategi Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal


13. Pembentukan Masyarakat Informasi 14. Peningkatkan Kemampuan dan Kinerja Individu melalui Organisasi Belajar 15. Privatisasi BUMN

Cara Memasuki Pasar International


Aktifkan Intelijen Bisnis, Intelijen Pemasaran dan Riset Bisnis Business Intelligence: serangkaian kegiatan penyelidikan dalam dunia bisnis dengan memanfaatkan berg]bagai konsep, pendekatan, yang diaplikan dalam dunia bisnis secara sistematis dan berdasarkan kaidah2 ilmiah Business Espionage: Spionase Bisnis yang dilakukan secara rahasia den ilegal, tertutup contoh pencurian data. Inteligen Pemasaran Ilmu yang mempelajari customer kita dan produk dan jasa perusahaan pesaing supaya perusahaan kita unggul dipasar, sehingga perusahaan kita dapat menguasai sebagian besar pangsa pasar yang tersedia. Riset Bisnis Mempunyai peranan penting dalam pengambilan keputusan bisnis, karena bisa memberikan informasi yang akurat kepada pihak pengambilan keputusan berdasarkan riset dilapangan tentang berbagai masalah yang sedang terjadi di perusahaan saat ini.

Cara Memasuki Pasar International


Mengenal dan menganalisis potensi pasar suatu negara Optimalisasi kontak melalui hubungan pribadi Mengembangkan keharmonisan hubungan pengusaha kecil,

menegah, besar Membangun pranata bisnis untuk UKM Membangun kemitraan strategis Menggiatkan promosi dan teknik penjualanpameran perdagangan international

Cara Memasuki Pasar International


Peningkatkan upaya diplomasi emerintah dan swasta dalam

bidang industri danan perdaganan international serta struktur industri indonesia Pemanfaatan HAM kadaluarsa Analisa Pasar Mencetak SDM yang berkualitas Pemanfaatan business technology center Perbaikan profesionalisme pimpinan perusahaan Penciptaan wirausaha yang tangguh

Perdagangan International Indonesia


ASEAN (Indonesia dengan negara-negara ASEAN) Indonesia-Jepang (FTA) Indonesia-Australia Indonesia-Chile Indonesia-Selandia baru

Indonesia-Jepang
20 Agustus 2007 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang

Shinzo ABE pada tanggal 20 Agustus 2007 telah menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement/IJ-EPA).
Perjanjian IJ-EPA ini merupakan perjanjian bilateral yang pertama bagi Indonesia Perjanjian IJ-EPA meliputi beberapa sektor yaitu : Trade in Goods, Investment, Trade in

Services, Movement of Natural Persons, Intellectual Property Rights, Cooperation, Competition Policy, Energy and Mineral Resources, Government Procurement, Custom Procedures, Improvement of Business Environment, Dispute Avoidance and Settlement.
IJ-EPA mencakup lingkup yang luas dengan tujuan mempererat kemitraan ekonomi

diantara kedua negara, termasuk kerjasama di bidang capacity building, liberalisasi, peningkatan perdagangan dan investasi yang ditujukan pada peningkatan arus barung di lintas batas, investasi dan jasa, pergerakan tenaga kerja diantara kedua negara dan perdagangan.
Bagi Indonesia, IJ-EPA merupakan komplementer untuk kerjasama regional seperti

ASEAN plus, APEC dan WTO Putaran Pembangunan Doha. IJ-EPA akan memberikan peningkatan ekspor produk dan tenaga jasa Indonesia, peningkatan investasi Jepang, serta peningkatan kemampuan industri Indonesia.

Hambatan memasuki Pasar Jepang


Hambatan tariff

jepang mesih memberlakukan import tarif Hambatan non-tariff cth. The plant protection law The consumer product safety law

Mengembangkan Keharmonisan hubungan antar level pengusaha

Pengingkatan akses pengusaha kecil dan menengah terhadao sumber bahan produksi dan permodalan, disamping juga teknologi, manajemen dan segi-segi lainnya yang penting.
Peningkatakan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas mulai dari pencadangan usaha, sampai usaha imformasi pasara, bantuan produksi, dan prasaranan serta sarana pemasaran.

Kewirausahaan

PERJANJIAN Perdagangan International


GATTWTO ASEAN AFTA NAFTA ASEAN-China ASEAN-KOREA

Dampak Business Global


Serbuan Modal Asing Serbuan Tenaga Asing ke Indonesia Terjadinya perubahan pada pola konsumsi pangan Indonesia Penggunaan hak paten Budaya Konsumtif Peningkatan dari penguasaan sumber daya alam Penguasaan bisnis oleh perusahaan trans national besar Penguasaan negara maju terhadap kekayaan hayati Relokasi industri pencemar lingkungan Komersialisasi Pendidikan

Pengaruh / Efek Globalisasi


Lingkungan bisnis dalam ekonomi lobal Terciptanya bisnis baru Sistem sosial, politik, hukum baru

Penghapusan / pengurangan regulasi (deregulasi)


Pesaing baru dari mancanegara Tekanan-tekanan untuk meningkatkan kualitas dan

produktivitas Persebaran dan keragaman tekanan kerja Dampak terhadap organisasi dan manajemen lokal
Pengubahan struktur, pemberdayaan karyawan, kerja dirancang

dalam bentuk team, landasan kekuatan perusahaan berubah, dll

Anda mungkin juga menyukai