Anda di halaman 1dari 2

Eritroplakia dapat terjadi di setiap tempat di dalam mulut, tetapi paling sering dalam lipatan mukobukal mandibula, orofaring,

pilar tonsil, palatum lunak, permukaan lateral dan ventral lidah, dan dasar mulut. Eritroplakia paling umum dijumpai pada pasien-pasien perokok berat dan alkaholik. Seorang perokok berat selain rokok yang dapat menyebabkan iritasi jaringan rongga mulut oleh asap rokok dan panas yang terjadi pada waktu merokok tetapi juga disebabkan oleh kandungan zat karsiogenik dalam rokok. Sejumlah peneliti telah membuktikan bahwa mayoritas dari lesi mulut sejenis ini, menunjukkan frekuensi tinggi dari atipia seluler dan perubahan premaligna serta perubahan maligna. Etiologi dari eritoplakia selain yang perokok berat juga bisa disebabkan atau diperparah dengan : 1. Alkoholisme Mengandung zat-zat yang mudah menguap saat ditelan sehingga zat-zat tersebut menguap dalam mukosa dan menjadikan pertahanan dinding-dinding sel menurun karena zat-zat tersebut membuat dinding sel yang dilapisi oleh lipoprotein rusak dan menjadi permeable sehingga cairan interstitial terus keluar masuk sel dan sekaligus microba dan zat berbahaya dapat masuk dan merusak sel 2. kebersihan mulut yang jelek Hal ini bukan menjadi penyebab utama dalam penyakit eritoplakia, namun hanya sebagai factor predidposisi yang tetap harus diperhatikan 3. infeksi Candida albicans Kandida albicans sering ditemukan pada perkembangan eritoplakia. Sering menimbulkan reaksi hiperplastik, disblastik 4. trauma trauma dapat berupa gigitan, iritasi pada gigi yang malposisi, kebiasaan buruk menggigit jaringan lunak rongga mulut 5. pemakaian protesa logam Menimbulkan efek korosif pada jaringan lunak Faktor ekstrinsik sebagai penyebab yakni merupakan agen eksternal seperti tembakau, alkohol, penyakit sipilis, dan sinar matahari. Faktor intrinsik merupakan kondisi umum atau sistemik pasien, seperti malnutrisi ataupun anemia defisiensi besi. Walaupun faktor-faktor lain juga signifikan, kemungkinan bahwa eritoplakia dapat ditularkan secara herediter, akan tetapi herediter sendiri tidak memainkan peranan utama.

Seperti halnya lesi putih mukosa, banyak keadaan yang mungkin di diagnose atau diduga kuat sebagai dasar identifikasi bersamaan, sehubungan dengan yang ditemukan. Walaupun analisa klinis dengan cermat telah dilakuakan, ada sedikit kasus tanpa symptom, merah, plak seperti kain beludru yang tidak dapat di identifikasi. Eritoplasia biasanya tanpa keluhan, walaupun ada keluhan seperti sakit tidak berarti bertentangan dengan diagnose. Eritroplakia dapat terjadi di setiap tempat di dalam mulut, tetapi paling sering dalam lipatan mukobukal mandibula, orofaring dan dasar mulut. Telah dikenal 3 varian klinis dari eritroplakia: 1. Bentuk homogeny, yang tampaknya merah rata. 2. Eritroleukoplakia, yang mempunyai bercak-bercak merah yang bercampur dengan beberapa daerah leukoplakia. 3. Bercak leukoplakia, yang mengandung bintik-bintik atau granula-granula putih yang menyebar diseluruh lesinya.

Anda mungkin juga menyukai