Anda di halaman 1dari 3

1.

Tujuan blastulasi Blastulasi memiliki tujuan sebagai berikut: Memperbanyak sel embrio Meningkatkan jumlah materi genetic embrio Membagi sitoplasma sel material yang memiliki sifat tertentu Menetapkan nasib sel-sel pada embrio 2. Tipe pembelahan Terdapat dua tipe pembelahan, yaitu: Tipe pembelahan holoblastik Tipe ini terjadi pada zigot yang mengandung sedikit yolk (isolesital dan oligolesital). Pembelahan akan menembus kedalam sel secara keseluruhan, sehingga akan terbentuk blastomer-blastomer yang tepisah satu sama lain. Tipe pembelahan meroblastik Tipe ini terjadi pada zigot yang mengandung banyak yolk (telolesital dan sentrolesital). Pembelahan ini tidak dapat menembus sitoplasma yang mengandung banyak yolk.

3. peta nasib peta nasib pada amfioksus dibentuk daerah-daerah pembentuk alat, yaitu: 1. daerah bakal ectoderm epidermis, dibina oleh sebagian besar darah animal (apiblas). 2. Daerah ectoderm saraf, berbentuk sabit dorsal, letaknya dibawah daerah bakal ectoderm epidermis . 3. Daerah bakal notokorda, berbentuk sabit dorsal, letaknya dibawah bakal ectoderm saraf 4. Bakal mesoderm berbentuk ventral, terletak dibawah daerah bakal ektoderrm epidermis diseberang sabit dorsal. 5. Bakal endoderm dibina oleh daerah vegetal (hipoblas) dari blastula. 4. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada amfioksus amfioksus mengalami 5 kali pembelahan pembelahan pertama, pola pembelahannya bidang meridional dan menghasilkan 2 blastomer dimana tipe pembelahannya holoblastik. Pembelahan kedua, pola pembelahannya bidang meridional, tegak lurus dengan bidang pembelahan pertama yang menghasilkan 4 blastomer. Pembelahan ketiga pola pembelahannya ekuatorial dimana 4 blastomer membelah secara bersama-sama melalui bagian tengah antara kutub sehingga dihasilkan 8 blastomer

Pembelahan keempat, pola pembelahannya bidang vertical dimana menghasilkan 16 blastomer. Pembelahan kelima, pola pembelahannya bidang horizontal dimana menghasilkan 32 blastomer. Pada tahap ini telah mencapai tahap morula. Selanjutnya morula membentuk rongga, sehingga embrio menjadi bentuk bola berongga yang disebut blastula.

5. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada bulu babi pembelahan pada bulu babi terjadi sebanyak 7 tahap pembelahan pada pembelahan pertama dan kedua terjadi melalui bidang meridional tegak lurus satu sama lain. Pada pembelahan ketiga melaui bidang ekuatorial dan dihasilkan 8 blastomer yang berukuran relative sama. Pada pembelahan keempat berbeda pada peoses pembelahan embrio amfioksus 4 blastomer yang berada di kutub anima membelah melalui bidang meridional. 4 blastomer yang ada di kutub vegetal membelah secara ekuatorial unequal atau tidak simetris. Pada pembelahan kelima 8 mesomer membelah secara ekuatorial menghasilkan 16 sel (an 1 dan an 2) makromer membelah secara meridional menghasilkan 8 blastomer dibawah an 2 sedangkan mikromer membelah secara sermpak menghasilkan 8 blastomer yang berukuran kecil-kecil. Pada pembelahan keenam semua melalui bidang ekuatorial Pada pembelahan ketujuh melalui bidang meridional sehingga menghasilkan 128 blastomer. Pada tahap ini sudah berada pada stadium blastula. Pada tahap terakhir embro bulu babi membentuk silia yang bersifat motil, perubahan morfologis berikutnya adalah terbentuknya silia yang berukuran panjang dan bersifat nonmotil pada kutub anima blastula. Pada waktu yang sama didaerah vegetal terbentuk mikromer dan bergerak melintasi lamina basal menuju blastosom dan selanjutnya akan membentuk mekanisme primer. 6. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada amfibia pembelahan pada amfibi berlangsung sangat cepat dan pada umumnya berakhir pada waktu + 24 jam tipe pembelahan holoblastik radial pembelahan pertama bersifat meridional dimulai dari kutub animal membelah gray crescen. Pada daerah vegetal alur pembelahan terjadi sangat lambat karena mengandung banyak yolk pembelahan kedua dimulai pada daerah animal dengan bidang meridional tegak lurus dengan bidan pembelahan pertama. Pembelahan ketiga bersifat horizontal dekat kekutub animal sehingga terbentuk 4 mikromer dikutub animal dan 4 makromer dikutub vegetal, pembelahan selanjutnya

berjalan cepat dan terjadi secara sinkron. Namun di kutub animal sel-sel membelah lebih cepat daripada dikutub vegetal. Embrio yang terdiri dari 16-64 blastomer berbentuk morula dan 128 blastomer membentuk blastula. Stadium blastula bertahan sampai embrio tersusun atas 10000-15000 blastomer dimana proses gastrulasi mulai dimulai. 7. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada aves 8. mekanisme pembelahan dan blastulasi pada mamalia

Anda mungkin juga menyukai