Anda di halaman 1dari 12

KONFLIK SEKTERIAN di SUDAN

Tugas Mata Kuliah Etnopolitik


Riska Oktavina Ma$taulina Sito$us D&ah A&u '(N(M(N R*nd& Maha$dika ,$ilian ,udi Nu$ani Kintan Sasti Adit&a Ra/adhan O0tavianus Ri0a$do '( D*ni I1an Dian R*tno -$ati1i Fith$ia -u$na/asa$i : 0 0 !0!0!0"# : 0 0 !0!0!0"% : 0 0 !0!0!0)0 : 0 0 !0!0!0)+ : 0 0 !0!0!0)) : 0 0 !0!0!0). : 0 0 !0!0!0) : 0 0 !0!0!0.) : 0 0 !0!0!0.2 : 0 0 !0!0!0+" : 0 0 !0!0!0+0

ILMU 3U,UN4AN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU -OLITIK UNI5ERSITAS 6EM,ER #0!!

,A, ! -ENDA3ULUAN
!(! Lata$ ,*lakang Konflik etnis yang terjadi di Sudan bermula dari ketidakadilan di pemerintahan pusat yang dipegang mayoritas penduduk berbangsa Arab yang beragama Islam dan berdiam di wilayah Sudan Utara, sedangkan wilayah Sudan Selatan didiami oleh penduduk asli benua Afrika yaitu dari suku Negro serta beragama Kristen. Konflik secara hori ontal inilah yang menjadi pemicu utama pecahnya konflik negara Sudan, antara agama !Islam dan Kristen", ras !Arab dan Negro". Selain itu, juga terjadi konflik secara #ertikal yang dipicu oleh kesenjangan ekonomi yang sangat mencolok antara wilayah utara !bangsa Arab" dengan wilayah selatan !bangsa Negro". $erbedaan ekonomi yang terlalu jauh antara atas dan bawah selalu menimbulkan konflik yang berkepanjangan dan riskan menimbulkan pemberontakan separatis. $ermasalahan kesenjangan ekonomi yang mencolok ini juga mencakup perebutan wilayah kaya minyak di %arfur. &ilayah ladang minyak %arfur selama ini telah menyumbang pendapatan kepada negara sebesar empat miliar dolar AS pertahunnya. $endapatan dari wilayah %arfur ini saja telah memberikan sumbangsih setengah dari pendapatan keseluruhan negara Sudan. 'entu saja akan menjadi pusaran konflik yang tidak berkesudahan apabila pemerintah pusat tetap tidak dapat memberikan keadilan bagi seluruh rakyat di Sudan. (erbicara tentang minyak tentu tak lepas akan campur tangan dari pihak Amerika Serikat !AS" yang selalu merasa berkepentingan di wilayah 'imur 'engah. )ambat laun apabila diteliti konflik yang terjadi di negara Sudan tidak hanya berkisar pada konflik etnis saja, namun bergeser menuju konflik politik. %i sini, penulis hendak menjabarkan faktor*faktor penyebab terjadinya konflik tersebut dan bagaimana kronologi konflik tersebut terjadi. (erdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dalam menyelesaikan paper ini mengambil judul +Konflik Sekterian di Sudan,

!( Ru/usan Masalah %engan melihat aspek*aspek yang terjadi pada konflik di Sudan ini yaitu dari pertikaian etnis yang berbeda, mulai dari ras, agama, dan diskriminasi ekonomi dan politik yang disebabkan oleh ketidakadilan pemerintah pusat !bangsa Arab beragama Islam" sampai perebutan wilayah kaya minyak di Abyei, sehingga menyebabkan berbagai pemberontakan yang dilakukan penduduk Sudan di wilayah Selatan dan memaksa jatuhnya ratusan ribu hingga jutaan korban sejak pertikaian dua dekade silam, tepatnya -- tahun yang lalu. (erdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memfokuskan pada permasalahan. Fakto$78akto$ apa sa9a &ang /*n&*:a:kan kon8lik *tnis di Sudan; #( K*$angka -*/iki$an Kerangka pemikiran yang digunakan oleh penulis untuk menjawab fenomena dari permasalahan yang diangkat adalah dengan menggunakan teori konflik etnis oleh /ichael 0. (rown. %ari kriteria ini sebenarnya bisa ditarik kesimpulan sederhana, bahwa konflik etnis adalah konflik terkait dengan permasalahan* permasalahan mendesak mengenai politik, ekonomi, sosial, budaya, dan teritorial antara dua komunitas etnis atau lebih. ! 0. (rown, 1223, hal. 4-" /enurut (rown, kata 5konflik etnis6 seringkali digunakan secara fleksibel. (ahkan, dalam beberapa penggunaannya, kata ini justru digunakan untuk menggambarkan jenis konflik yang sama sekali tidak mempunya basis etnis. !hal. 41".1 7ontohnya adalah konflik yang terjadi di Somalia. $adahal di Somalia adalah negara yang homogen, yang hanya memiliki satu etnis saja. Konflik yang terjadi di Somalia adalah konflik antara penguasa lokal satu dengan penguasa lokal lainnya yang berasal dari etnis yang sama. /enurut 0. (rown juga, konflik etnis seringkali memantik kekerasan, namun tidak semua konflik etnis itu selalu berakhir pada kekerasan. 8ika mencontoh ada
1

www.rumahfilsafat.com. Reza A.A Wattimena. Memahami Seluk Beluk Konflik antar Etnis Bersama Michael E. Brown. 22 Maret 2011

konflik di (osnia, Angola, 0stonia, maka skala kekerasan yang luar biasa besar. Sementara jika kita bersama*sama melihat permasalahan konflik yang berada di 9uebec, Kanada disana konflik etnis terjadi secara damai. $enduduk di 9uebec yang keturunan $rancis dan bernahasa $rancis sementara negara induknya yaitu Kanada yang bernahasa Inggris tidak melakukan konflik yang berdampak kekerasan sama sekali. %isini jelas diperlukan suatu definisi yang cukup spesifik tentang apa yang dimaksud dengan konflik etnis. /enurut Anthony Smith, komunitas etnis adalah suatu konsep yang digunakan untuk menggambarkan sekumpulan manusia yang memiliki nenek moyang yang sama, ingatan sosial yang sama !&attimena, -::4", dan beberapa elemen kultural. 0lemen*elemen kultural itu adalah keterkaitan dengan tempat tertentu, dan memiliki sejarah yang kurang lebih sama. Kedua hal ini biasanya menjadi ukuran bagi solidaritas dari suatu komunitas !Smith, seperti dalam (rown, 1223, hal. 41"%alam pemikirannya, (rown menyebutkan tiga le#el analisis untuk memahami akar*akar penyebab konflik etnis. )e#el pertama adalah le#el sistemik. )e#el kedua adalah le#el domestik, dan le#el ketiga adalah le#el persepsi. !(rown, 1223".; ketiga le#el ini ada penjelasannya. Namun penulis hanya menjelaskan dua dari tiga le#el tersebut. $ada le#el sistemik, penyebab utama meletusnya konflik etnis adalah lemahnya otoritas negara, baik dalam urusan nasional ataupun internasional. <toritas yang ada juga sangat lemah, sehingga tidak mampu menjamin keselamatan indi#idu*indi#idu yang ada di dalam kelompok tersebut. +.. di dalam sistem dimana tidak adanya penguasa,, demikian tulis (rown, + yakni, dimana anarki berkuasa, semua kelompok haruslah menyediakan pertahanan dirinya sendiri*sendiri=,

I i! hal."1

www.rumahfilsafat.com. Reza A.A Wattimena. Memahami Seluk Beluk Konflik antar Etnis Bersama Michael E. Brown. 22 Maret 2011

!(rown, 1223".> %engan lemahnya otoritas negara tersebut maka cenderung ada kekahawatiran dalam diri setiap warga untuk melindungi dirinya sendiri dari ancaman. Selalu ada perasaan resah yang menghinggapai suatu kelompok. $erasaan resah akan diserang oleh kelompok lain. Karena ketakutan akan ancaman inilah yang meningkatkan pertahanan bagi suatu kelompok yakni dengan memobilisasi tentara dan semua peralatan militer. $ada akhirnya hal ini kan memicu tindakan serupa dari kelompok lain, sekaligus meningkatkan keteganagan politis antara kedua kelompok tersebut. Inilah yag oleh (rown disebut sebagai Security Dilemma atau biasa disebut dilema keamanan. dilema keamanan bisa diartikan bahwa suatu kelompok kerap tidak menyadari jika tindakannya yang berlomba*lomba mempersiapkan pertahanan bagi kelompoknya tersebut membuat kelompok lainnya khawatir dan turut serta ikut untuk mempersenjatai kelompoknya sendiri, bahkan jika mampu lebih canggih dan hebat dari kelompok sebelumnya. Akan tetapi, di banyak kasus ada kelompok yang menyadari hal tersebut, namun mereka tetap melakukannya karena mereka sendiri merasa terancam akan keberadaan dari kelompok lain. Inilah yang la im terjadi pada masyarakat pasca robohnya suatu re im yang berkuasa. . )e#el analisis kedua mengenai akar*akar penyebab konflik etnis berada di le#el domestik. /enurut (rown, le#el domestik ini terkait dengan kemampuan pemerintah untuk memenuhi kehendak rakyatnya, pengaruh nasionalisme dan relasi antar kelompok etnis di dalam masyarakat, serta pengaruh dari proses demokratisasi dalam konteks relasi antar kelompok etnis. !(rown, 1223, hal. 4?"? Setiap warga negara yang tinggal di suatu negara tentunya mengharapkan adanya stabilitas keamanan dan stabilitas ekonomi yang diberikan oleh pemerintah negaranya. Keduanya ini harus dapat terealisasikan secara merata di dalam masyarakat. Apa yang disebut nasionalisme, menurut (rown, sebenarnya adalah +konsep yang menggambarkan kebutuhan untuk mendirikan suatu negara yang mampu mewujudkan tujuan*tujuan ini., !(rown, 1223" 'untutan ini akan semakin
$

i i! I i! &hal "%'

besar, ketika pemerintah yang berkuasa tidak mampu mewujudkan cita*cita tersebut. %i dalam masyarakat pasca pemerintahan re im otoriter, pemerintah yang berkuasa sedang mengalami proses adaptasi, dan seringkali belum mampu mewujudkan kestabilian ekonomi maupun politik. Akibatnya, tingkat inflasi dan pengangguran meningkat tajam. $rospek perkembangan ekonomi pun suram. %alam banyak kasus, kelompok etnis minoritas menjadi kambing hitam dari semua permasalahan ini. !(rown, 1223" /ereka menjadi tumbal dari kekacauan yang terjadi.@ $roblem ini akan semakin menjadi rumit ketika pemerintahnya tidak menjadikan nasionalisme sebagai pedoman logikanya, tetapi menjadi bergeser menuju logika yang fundamentalis etnis. Ketika suatu pemerintah yang berkuasa sangatlah lemah, paham nasionalisme lebih mengarah kepada perbedaan etnis dan bukan berpijak pada patokan bahwa setiap warga negara itu memiliki hak dan kewajiban yang sama. $ada hakekatnya, menurut (rown, paham nasionalisme didasarkan pada hak*hak uni#ersal dari setiap warga negara di dalam suatu negara, dan hak*hak tersebut dilindungi oleh hukum. Aukum yang sama juga melindungi kebebasan warga negara tersebut untuk menyampaikan pandangan*pandangan mereka. Akan tetapi, nasionalisme yang didasarkan pada fundamentalisme etnis tidak mengenali pandangan tersebut, melainkan lebih menekankan pada kesamaan etnis dan kultur.!(rown, 1223"3 Aal tersebut memberi ruang untuk mendirikan organisasi* organisasi yang berbasis etnis tertentu dan menjadikan fundamentalis etnis sebagai pandangan dasar mereka. Keberadaan kelompok*kelompok yang menganut fundamentalisme etnis sebagai pandangan dasar mereka membuat peluang terjadinya konflik etnis semakin besar. +(angkitnya nasionalisme etnis pada satu kelompok,, demikian analisis (rown, +akan dilihat sebagai ancaman bagi kelompok lainnya dan akan menciptakan
(

www.rumahfilsafat.com. Reza A.A Wattimena. Memahami Seluk Beluk Konflik antar Etnis Bersama Michael E. Brown. 22 Maret 2011
)

www.rumahfilsafat.com. Reza A.A Wattimena. Memahami Seluk Beluk Konflik antar Etnis Bersama Michael E. Brown. 22 Maret 2011

perkembangan dari sentimen yang sama di tempat*tempat lainnya., !(rown, 1223" 8ika suah seperti ini, maka pertentangan antar kelompok etnis akan semakin besar. %an biasanya, kelompok minoritaslah yang akan menjadi korban, jika konflik sungguh terjadi. Kelompok minoritas akan menjadi kambing hitam, dan di banyak tempat, kelompok minoritas lalu menuntut untuk mendirikan negara mereka sendiri. Konflik pun akan semakin besar.4

,A, II( -EM,A3ASAN Violent conflicts di Sudan telah terjadi jauh sebelum negeri ini merdeka di tahun 12?@. Violent conflicts ini berakar kuat pada identitas agama dan etnik, selain faktor sosial*ekonomi dan perebutan akses sumber daya alam yang melimpah seperti
"

www.rumahfilsafat.com. Reza A.A Wattimena. Memahami Seluk Beluk Konflik antar Etnis Bersama Michael E. Brown. 22 Maret 2011

minyak, kayu !timber", hydropower dan aneka sumber bahan kerajinan. Identitas agama, kelas sosial, dan etnik, juga punya kontribusi penting dalam menyulut konflik dan kekerasan di Sudan. Selain itu permaslahan politik yang melibatkan para pejabat penguasa pemerintahan juga menjadi factor penyebab terjadinya perseteruan antar etnis di Sudan2. $ersengketaan akan wilayah juga kerap merupakan factor utama dari timbulnya konflik. /isalnya wilayah Abyei. &ilayah ini kaya akan minyak seperti halnya %arfur. &ilayah Abyei seluas 1:.>@: kilometer persegi di Sudan tengah. %aerah ini diperkirakan akan menjadi pusaran konflik baru kelanjutan dari konflik etnis sebelumnya. $asalnya, referendum untuk menentukan masa depan daerah yang kaya akan sumber daya minyak itu tidak dapat gigelar bersamaan dengan referendum Sudan selatan sehingga berpotensi menjadi sengketa antara utara dan selatan.1: Abyei menjadi penghasil minyak terbesar di Sudan tengah. Sudan termasuk produsen terbesar ketiga di Afrika dengan Abyei sebagai pemasok utamanya. Selama ini, masing*masing wilayah utara dan selatan saling mengklaim wilayah Abyei beserta kandungan minyak yang terdapat di dalamnya. Selain sebagai penghasil minyak terbesar, Abyei juga menyimpan potensi besar lainnya, yaitu menjadi penghasil ternak utama Sudan karena didukung oleh hamparan luas padang penggembalaan rumput yang luas serta kaya akan sumber pakan ternaknya. Selama berabad*abad wilayah Abyei yang berupa padang rumput ini dihuni oleh suku Ngok %inka yang hidup sebagai petanipenggarap lahan dan peternak serta /issirya sebagai penggembala yang suka berkelana.11 Arena kondisi inilah Abyei terbelah menjadi dua, sebagian berada di wilayah teritori Sudan utara, dan sebagiannya membentang di Sudan selatan. /ayoritas

htt+,--islamli .com-0#-0*-200)-rezim.islamis.!an.tra/e!i.su!an.html Kom+as. ) 0anuari 2011. 1usaran Konflik Su!an. Kom+as. ) 0anuari 2011. 1usaran Konflik Su!an.

10

11

penghuni Sudan utara yaitu suku /issirya !/issiri" adalah pemeluk agama Islam. Sedangkan Ngok %inka hidup dan menganut agama Kristen. /engacu pada protokol tahun -::> yang berkaitan tentang penyelesaian konflik Abyei dalam Comprehensive Peace Agreement yang mengakhiri perang saudara, antara utara dan selatan, pada tahun -::? Abyei diberikan status administratif khusus.1- Namun pada kenyataannya sekarang Abyei menjadi kendala serius bagi suksesnya referendum nasional bagi penduduk Sudan selatan yang ingin menentukan masa depannya sendiri. %alam perjanjian damai yang ditandatangani pada 2 8anuari -::? referendum Sudan selatan dan wilayah Abyei harus digela secara bersamaan dan serentak pada tahun keenam pasca perjanjian. Ini berarti referendum Abyei seharusnya juga dilaksanakan secara bersamaan dengan eferendum Sudan yaitu pada tanggal 2 8anuari -:11, namun hal ini ditunda. Beferendum Sudan selatan digelar dengan agenda menentukan bagaimana pilihan penduduk di selatan apakah ingin tetap bergabung ataukah merdeka. Sementara dalam konteks referendum Abyei ini adalah bagaimana langkah yang akan ditempuh penduduk yang tinggal di kawasan Abyei apakah menjadi teritorial dari Sudan utara atau selatan. Beferendum di Abyei tertunda karena otoritas selatan yang diwakili Sudan Peoples Liberation Movement !S$)/" dan sekutunya suku %inka Ngok masih berselisih dengan partai yang berkuasa, National Congress Party !N7$" terkait dengan siapa boleh ikut memilih.1; /ahkamah internasional yang berada di %en Aaag, (elanda sebenarnya telah menetapkan batas*batas wilayah Abyei yang dipersengketakan tersebut. /ahkamah mengukuhkan perbatasan bagian utara yang kaya minyak, seperti yang telah ditetapkan setelah perjanjian damai tahun -::?. Akibatnya masih terjadinya konflik, mahkamah menetapkan kembali batas*batas bagian timur dan barat Abyei sehingga mengurangi luasnya. !Kompas, @ 8anuari -:11".
12

Kom+as. ) 0anuari 2011. 1usaran Konflik Su!an. Kom+as2 ( 0anuari 2011. 3itik A+i Konflik Su!an !i A 4ei.

1#

/ajelis hakim telah memutuskan untuk tidak mengikuti batas*batas yang telah diusulkan stelah perjanjian damai tahun -::? tersebut, yang sebenarnya telah ditolak pihak wilayah utara. Sebagai gantinya, /ahkamah Internasional mengusulkan untuk beberapa wilayah, misalnya ladang minyak Aeglig yang bukan bagian dari wilayah Abyei. (eralih dari permasalahan persengketaan tentang wilayah kaya minyak tersebut. Selain karena perbedaan ras dan agama, negara Sudan sebenarnya juga dipicu oleh perlakuan para kaum elitenya yang terlibat dalam perebutan pengaruh dan kekayaan alam berupa minyak yang berada di wilayah selatan. %an diduga kuat pula ada campur tangan asing yang berperan di belakangnya. $ermasalahan politik yang melibatkan para pejabat penguasa pemerintahan juga menjadi penyebab terjadinya konflik etnis di Sudan. $ara penguasa pemerintahan yang didominasi oleh pihak utara menerapkan peraturan agama dan mengatur kehidupan sehari*hari warga di seantero negeri, yaitu secara sewenang*wenang dan sepihak, pemerintah menerapkan hukum syariah di Sudan sejak tahun 124;. Aukum Islam yang diterapkan penguasa utara untuk seantero negeri Sudan telah menyengsarakan warga wilayah selatan. Karena dengan melihat latar belakang dari agama warga selatan yaitu Kristen, hukum Islam tidak sesuai dengan mereka. Kultur budaya warga selatan yang beragama Kristen ini minuman keras adalah salah satu budaya yang mengakar bagi mereka, sementara dalam hukum Islam, minuman keras adalah haram.

+( K*si/pulan %ari penjabaran yang penulis tuliskan sebelumnya, penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa dalam permasalahan konflik di Sudan ada beberapa konflik utama dan konflik pemicunya. %alam konflik utama, permasalahan Sudan berawal dari pertama adanya ketidakadilan yang diberikan oleh otoritas negara atau pemerintahan yang mayoritas dikuasai oleh etnis Arab yang beragama Islam. Kedua, perbedaan

latar belakang secara kultural antara Sudan selatan dan utara, yaitu mulai dari perbedaan agama !Sudan utara adalah agama Islam dan selatan adalah Kristen"C perbedaan ras !Sudan utara berasal dari etnis arab dan selatan dari etnis negro asli Afrika". Ketiga, karena pemerintahan dikuasai oleh mayoritas penduduk Arab yang beragama Islam dan menyebabkan diberlakukannya hukum syariah Islam di Sudan yang sebenarnya penduduknya tidak hanya Islam saja, hal tersebut tentu membuat warga di selatan melakukan pemberontakan. Untuk konflik pemicunya muncul karena adanya pertikaian perebutan wilayah Abyei yang merupakan ladang minyak terbesar di Sudan. &ilayah kaya minyak ini menjadi perebutan antara wilayah utara dan selatan. $erebutan ini belum dapat terselesaikan karena belum dilakukannya referendum penentuan pembagian batasan wilayah Abyei. 'entu saja ini akan menjadikan Abyei layaknya bom waktu sebuah konflik dan perang saudara pasca referendum Sudan. DAFTAR -USTAKA Situs int*$n*t www.rumahfilsafat.com. Be a A.A &attimena. /emahami Seluk (eluk Konflik antar 0tnis (ersama /ichael 0. (rown. -- /aret -:11 www.politik.lipi.go.id. Khanisa. Beferendum $enutup Konflik. trionoakhmadmunid.blogspot.com. $roposal $enelitian. %ampak krisis di %arfur, Sudan terhadap keamanan regional dan internasional.

su$at ka:a$ Kompas. 3 8anuari -:11. $usaran Konflik Sudan. Kompas, @ 8anuari -:11. 'itik Api Konflik Sudan di Abyei. Kompas, 2 8anuari -:11. Sudan Selatan (erpesta /enjelang Beferendum. Kompas, 1: 8anuari -:11. Sudan Selatan /emilih.

Kompas, 1 Debruari -:11. Aasil Beferendum %isambut. ,uku (rown, /ichael 0. 1223. Nationaslim and 0thnic 7onflict. )ondon . /I' $ress

Anda mungkin juga menyukai