Anda di halaman 1dari 16

Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau

tidak dapat kembali ke bentuk semula. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. asa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. !erakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. "mbibisi terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. !iji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. #mbrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga$calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga (kaulikulus). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. %ahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberitahu benih bahwa ia telah menembus tanah. &ita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji tersebut bertingkah laku seolah'olah ia masih tetap terkubur dengan cara mengecambahkan biji dalam kegelapan. (ari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan tempat terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada beberapa faktor, seperti yang telah disebutkan pada kalimat sebelumnya. )ntuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

A. Dormansi Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embrio. Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya. Pretreatment

skarifikasi digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan untuk mengatasi dormansi embrio. Dormansi diklasifikasikan menjadi bermacammacam kategori berdasarkan faktor penyebab, mekanisme dan bentuknya. a. Berdasarkan faktor penyebab dormansi

Imposed dormancy (quiscence): terhalangnya pertumbuhan aktif karena keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Imnate dormancy (rest): dormansi yang disebabkan oleh keadaan atau kondisi di dalam organ biji itu sendiri.

b. Berdasarkan mekanisme dormansi di dalam biji Mekanisme fisik Merupakan dormansi yang mekanisme penghambatannya disebabkan oleh organ biji itu sendiri, terbagi menjadi:

Mekanis: embrio tidak berkembang karena dibatasi secara fisik isik: penyerapan air terganggu karena kulit biji yang impermeabel !imia: bagian biji atau buah yang mengandung "at kimia penghambat

Mekanisme fisiologis Merupakan dormansi yang disebabkan oleh terjadinya hambatan dalam proses fisiologis, terbagi menjadi:

Photodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya Immature embryo: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak#belum matang Termodormancy: proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu

c. Berdasarkan bentuk dormansi !ulit biji immpermeabel terhadap air $%&'


Bagian biji yang impermeabel: membran biji, kulit biji, nukleos, pericarp, endocarp. (mpermeabilitas dapat disebabkan oleh deposisi bermacam-macam substansi $misalnya cutin, suberin, lignin' pada membran. !ulit biji yang keras dapat disebabkan oleh pengaruh genetik maupun lingkungan. Pematahan dormansi kulit biji ini dapat dilakukan dengan skrifikasi mekanisme. Bagian biji yang mengatur masuknya air ke dalam biji: mikrofil, kulit biji, raphe/hilum, strophiole, adapun mekanisme higroskopinya diatur oleh hilum. !eluar masuknya %& pada biji disebabkan oleh mekanisme dalam kulit biji. Dormansi karena hambatan keluar masuknya %& melalui kulit biji ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur tinggi dan pemberian larutan kuat.

Embrio belum masak (immature embryo)


!etika terjadi abscission $gugurnya buah dari tangkainya', embrio masih belum menyelesaikan tahap perkembangannya. Misalnya )netum gnemon $melinjo' *mbrio belum terdiferensiasi *mbrio secara morfologis telah berkembang, namun masih butuh waktu untuk mencapai bentuk dan ukuran yang sempurna.

Dormansi immature embryo ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatur rendah dan "at kimia. Biji membutuhkan pemasakan pascapanen (afterripenning) dalam penyimpanan kering Dormansi karena kebutuhan akan afterripenning ini dapat dipatahkan dengan perlakuan temperatut tinggi dan pengupasan kulit. Biji membutuhkan suhu rendah Biasa terjadi pada spesies daerah temperate, seperti apel dan amilia +osaceae. Dormansi ini secara alami terjadi dengan cara: biji dorman selama musim gugur melampaui satu musim dingin, dan baru berkecambah pada musim semi berikutnya. Dormansi karena kebutuhan biji akan suhu rendah ini dapat dipatahkan dengan perlakuan pemberian suhu rendah, dengan pemberian aerasi dan imbibisi. ,iri-ciri biji yang mempunyai dormansi ini adalah:

-ika kulit dikupas, embrio tumbuh *mbrio mengalami dormansi yang hanya dapat dipatahkan dengan suhu rendah *mbrio tidak dorman pada suhu rendah, namun proses perkecambahan biji masih membutuhkan suhu yang lebih rendah lagi Perkecambahan terjadi tanpa pemberian suhu rendah, namun semai tumubuh kerdil .kar keluar pada musim semi, namun epikotil baru keluar pada musim semi berikutnya $setelah melampaui satu musim dingin'

Biji bersifat light sensitive ,ahaya mempengaruhi perkecambahan dengan tiga cara, yaitu dengan intensitas $kuantitas' cahaya, kualitas cahaya $panjang gelombang' dan fotoperiodisitas $panjang hari'. Kuantitas cahaya ,ahaya dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan perkecambahan pada biji-biji yang positively photoblastic $perkecambahan dipercepat oleh cahaya', jika penyinaran intensitas tinggi ini diberikan dalam durasi waktu yang pendek. /al ini tidak berlaku pada biji yang bersifat negatively photoblastic $perkecambahannya dihambat oleh cahaya'.

Biji pesiti0ely photoblastic yang disimpan dalam kondisi imbibisi dalam gelap untuk jangka waktu lama akan berubah menjadi tidak responsif terhadap cahaya, dan hal ini disebut skotodormant. 1ebaliknya, biji yang bersifat negatively photoblastic menjadi photodormant jika dikenai cahaya. !edua dormansi ini dapat dipatahkan dengan temperatur rendah. Kualitas cahaya 2ang menyebabkan terjadinya perkecambahan adalah daerah merah dari spektrum, sedangkan sinar infra merah menghambat perkecambahan. *fek dari kedua daerah di spektrum ini adalah mutually antagonistic $sama sekali bertentangan'. -ika diberikan bergantian , maka efek yang terjadi kemudian dipengaruhi oleh spektrum yang terakhir kali diberikan. Dalam hal ini, biji mempunyai & pigmen yang photoreversible $dapat berada dalam & kondisi alternatif':

3 P456 : mengabsorbir di daerah merah 3 P786 : mengabsorbir di daerah infra merah

-ika biji dikenai sinar merah maka pigmen P456 diubah menjadi P786. P786 inilah yang menghasilkan sederetan aksi-aksi yang menyebabkan terjadinya perkecambahan. 1ebaliknya jika P786 dikenai sinar infra merah maka pigmen berubah kembali menjadi P456 dan terhambatlah proses perkecambahan. Photoperiodisitas +espon dari biji photoblastic dipengaruhi oleh temperatur :

Pemberian temperatur 96-&6:, : biji berkecambah dalam gelap Pemberian temperatur &6-86:, : biji menghendaki cahaya untuk berkecambah Pemberian temperatur ;85:, : perkecambahan biji dihambat dalam gelap atau terang

!ebutuhan akan cahaya untuk perkecambahan dapat diganti oleh temperatur yang diubahubah. !ebutuhan akan cahaya untuk pematahan dormansi juga dapat digantikan oleh "at kimia seperti !<%8, thiourea dan asam giberelin. Dormansi karena zat penghambat Perkecambahan biji adalah kulminasi dari serangakaian kompleks proses-proses metabolik, yang masing-masing harus berlangsung tanpa gangguan. =iap substansi yang menghambat salah satu proses akan berakibat pada terhambatnya seluruh rangakaian proses perkecambahan. Beberapa "at penghambat dalam biji yang telah berhasil diisolir adalah soumarin dan lacton tidak jenuh, namun lokasi penghambatnya sukar ditentukan karena daerah kerjanya berbeda dengan tempat dimana "at tersebut diisolir. >at penghambat dapat berada dalam embrio, endosperm, kulit biji maupun daging buah. eknik !ematahan Dormansi Biji Biji telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahakan dormansi dan memulai proses

pekecamabahannya. Pretreatment skarifikasi digunakan untuk mematahkan dormansi kulit biji, sedangkan stratifikasi digunakan unuk mengatasi dormansi embrio. 1karifikasi merupakan salah satu upaya pretreatment atau perawatan awal pada benih, yang ditunjuka untuk mematahkan dormansi, serta mempercepat terjadinya perkecambahan biji yang seragam $1chmidt, &666'. ?paya ini dapat berupa pemberian perlakuan secara fisis, mekanis, maupun chemis. /artmann $9@@7' mengklasifikasikan dormansi atas dasar penyebab dan metode yang dibutuhkan untuk mematahkannya. B. !erkecambahan Biji Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula $akar embrionik' memanjang keluar menembus kulit biji $1alibury, 9@A5: B946'. Di balik gejala morfologi dengan permunculan radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai proses perkecambahan fisiologis. 1ecara fisiologi, proses perkecambhan berlangsung dalam beberapa tahapan penting meliputi :

.bsorbsi air Metabolisme pemecahan materi cadangan makanan =ransport materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio yang aktif bertumbuh Proses-proses pembentukan kembali materi-materi baru +espirasi Pertumbuhan

Banyak faktor yang mengontrol proses perkecambahan biji, baik yang internal dan eksternal. 1ecara internal proses perkecambahan biji ditentukan keseimbangan antara promotor dan inhibitor perkecambahan, terutam asam giberelin $).' dan asam abskisat $.B.'. aktor eksternal yang merupkan ekologi perkecambahan meliputi air, suhu, kelembaban, cahaya dan adanya senyawa-senyawa kimia tertentu yang berperilaku sebagai inhibitor perkecambahan $Mayer, 9@75:B4-B8'. 1yarat perkecambahan biji a. .ir

ungsi 9 : melunakkan kulit biji, embrio dan endosperm mengembang sehingga kulit biji robek ungsi & : memfasilitasi masuknya %& kedalam biji, air imbibisi pada dinding sel sehingga sel jadi permeabel terhadap gas. )as masuk secara difusi sehingga suplai %& pada sel hidup meningkat dan pernafasan aktif ungsi 8 : mengencerkan protoplasma, akti0asi macam-macam fungsinya ungsi B : alat transport larutan makanan dari endosperm#kotiledon ketitik tumbuh di embryonic aCis : untuk membentuk protoplasma baru

Bagian biji yang mengatur masuknya air yaitu kulit dengan cara imbibisi $perembesan ' dan mikro raphae hilum dengan cara difusi $perpindahan substansi karena perbedaan konsentrasi' dari kadar air tinggi ke rendah#konsentrasi larutan rendah ke tinggi aktor yang mempengaruhi penyerapan air : 9. Permeabilitas kulit#membran biji &. !onsentrasi air !arena air masuk secara difusi, maka konsentrasi larutan diluar bji harus dari di dalam biji. 8. 1uhu air 1uhu air tinggi energi meningkat, difusi air meningkat sehingga tinggi. B. =ekanan hidrostatik Berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air. !erika 0olume air dalam membran biji telah sampai pada batas tertentu akan timbul tekanan hidrostatik yang mendorong keluar biji sehingga kecepatan penyerapan air menurun. 5. Duas permukaan biji yang kontak dengan air Berhubungan dengan kedalaman penanaman biji dan berbanding lurus penyerapan air. 4. Daya intermolekuler Merupakan tenaga listrik pada molekul-molekul tanah atau media tumbuh. Makin rapat molekulnya, makin sulit air diserap oleh biji.Berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air. 7. 1pesies dan Earietas Berhubungan dengan faktor genetik yang menentukan susunan kulit biji. A. =ingkat kemasakan Berhubungan dengan kandungan air dalam biji, biji makin masak, kandungan air berkurang, kecepatan penyerapan air meningkat. @. !omposisi !imia Biji tersusun atas karbohidrat, protein, lemak. !ecepatan penyerapan air: protein;karbohidrat;lemak. 96. ?mur dengan kecepatan kecepatan penyerapan tidak lebih pekat

Berhubungan dengan lama penyimpanan makin lama disimpan, makin sulit menyerap air. b. 1uhu .danya cardinal point temperatures: min-optimum-max

1uhu minimum: batas suhu terendah dimana tidak dapat terjadi lagi perkecambahan biji Berkecambah dalam cahaya terus menerus Berkecambah setelah penyinaran sesaat =idak berpengaruh oleh ada#tidaknya cahaya

!roses !erkecambahan Biji ("ann dan Amen dalam Khan# $%&') 9. Penyerapan air

Masuk air secara imbibisi dan osmosis !ulit biji Pengembangan embrio dan endosperm !ulit biji pecah, radikal keluar

&. Pencernaan Merupakan proses terjadinya pemecahan "at atau senyawa bermolekul besar dan kompleks menjadi senyawa bermolekul lebih kecil, sederhana, larut dalam air dan dapat diangkut melalui membran dan dinding sel. Makanan cadangan utama pada biji yaitu pati, hemiselulosa, lemak, protein:

tidak larut dalam air atau berupa senyawa koloid terdapat dalam jumlah besar pada endosperm dan kotiledon merupakan senyawa kompleks bermolekul besar tidak dapat diangkut $immobile' ke daerah yang memerlukan embrionikaksis

Proses pencenaan dibantu oleh en"im


senyawa organik yang diproduksi oleh sel hidup berupa protein merupakan katalisator organik fungsi pokok:

F en"im amilase merubah pati dan hemiselulosa menjadi gula F en"im protease merubah protein menjadi asam amino

F en"im lipase merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserin


akti0asi en"im dilakukan oleh air setelah terjadinya imbibisi en"im yang telah diakti0asi masuk ke dalam endosperm atau kotiledon untuk mencerna cadangan makanan

8. Pengangkutan "at makanan /asil pencernaan diangkut dari jaringan penyimpanan makanan menuju titik-titik tumbuh pada embrionik aCis, radicle dan plumulae Biji belum punya jaringan pengangkut, sehingga pengangkutan dilakukan secara difusi atau osmosis dari satu sel hidup ke sel hidup lainnya B. .similasi Merupakan tahapan terakhir dalam penggunaan cadangan makanan Merupakan proses pembangunan kembali, misalnya protein yang sudah dirombak menjadi asam amino disusun kembali menjadi protein baru =enaga atau energi berasal dari proses pernapasan 5. Pernafasan $+espirasi' Merupakan proses perombakan makanan $karbohidrat' menjadi senyawa lebih sederhana dengan membebaskan sejumlah tenaga Pertama kali terjadi pada embrionik aCis setelah cadangan habis baru beralih ke endosperm atau kotiledon. .kti0asi respirasi tertinggi adalah pada saat radicle menembus kulit 4. Pertumbuhan .da dua bentuk pertumbuhan embrionik aCis: Pembesaran sel-sel yang sudah ada Pembentukan sel-sel yang baru pada titik-titik tumbuh !roses !erkecambahan (orfologis Merupakan suatu tahapan segera setelah terjadinya proses pengangkutan makanan dan pernafasan Diawali oleh pembelahan dan perpanjangan sel Dilanjutkan oleh pertumbuhan embryonic aCis yang makroskopik yaitu keluarnya radicle atau plumulae dari kulit biji

Dwidjoseputro. 9@A8. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. -akarta : P=. )ramedia 1alisbury, rank B dan ,leon Gross. 9@A5. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : (=B Bandung. 1uyitno .l.M1. &667. Petun u! Pra!ti!um Fisiologi Tumbuhan "asar. 2ogyakarta : ?<2

..

Datar Belakang Proses perkecambahan adalah suatu rangkaian perubahan biokimia dan fisiologi yang kompleks yang melibatkan permulaah serta mobilisasi cadangan makanan dalam benih yang digunakan embrio untuk pertumbuhan. Benih adalah biji tanaman yang akan digunakan untuk perbanyakan tanaman secara generatif. Benih adalah alat perkembangbiakan secara generatif memerlukan waktu yang tepat agar dapat tumbuh dengan baik dan merupakan bahan tanaman yang perlu mendapat perhatian dalam pembudidayaan tanaman, karena termasuk faktor penentu keberhasilan dan penggunaan benih bermutu tinggi akan mengurangi resiko kegagalan budidaya. 1ebelum benih dikecmbahkan biasanya dilakuan skarifikasi terlebih dahulu, tujuannya agar mematahkan dorman pada benih yang akan dikecambahkan dan bisa berkecambah secara optimal. 1ecara 0isual dan morfologis suatu biji yang berkecambah umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang menonjol keluar dari benih. 1ebetulnya proses perkecambahan sudah dimulai dan berlangsung sebelum penampakan ini. ?ntuk selama beberapa periode tertentu pada umumnya biji dari

kebanyakan menghendaki beberapa syarat khusus untuk dapat memulai perkecambahan. Bijibiji ini pada umumnya akan berkecambah segera pada keadaan lingkungan yang hamper bersamaan. B. =ujuan .dapun tujuan dari praktikum perkecambahan benih adalah sebagai berikut: 9. ?ntuk mengetahui cara-cara perkecambahan. &. ?ntuk mengetahui persen dan daya kecambah.

((.

=(<-.?.< P?1=.!.

Kuswanto (1997), menyebutkan bahwa benih bermutu mempunyai pengertian bahwa benih tersebut varietanya benar dan murni, mempunyai mutu genetik, mutu fisiologis dan mutu fisik yang tertinggi sesuai dengan standar pada kelasnya. Salah satu ukuran mutu benih dilihat dari fisiologis adalah perke ambahan benih. !un ulnya radikula dan plimula pada benih merupakan iri bahwa benih sedang berke ambah. "enih yang memiliki daya ke ambah yang rendah persentasenya akan nampak pertumbuhan tanaman yang tidak merata, bahkan banyak yang tidak tumbuh. "enih berkualitas tinggi diantaranya di irikan oleh nilai persentase perke ambahan yang tinggi. #al ini akan berpengaruh terhadap biaya produksi yang ditanggung oleh petani (http:##fapertaunmul6@.blogspot.com#&699#64#referensi-agronomiperkecambahan-benih.html'. .Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi $berarti HminumH'. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara $dalam bentuk embun atau uap air. *fek yang

terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar' dan biji melunak. Proses ini murni fisik $http:##id.wikipedia.org#wiki#Perkecambahan'. (mbibisi pada benih yang dilakukan secara tiba-tiba apalagi terhadap benih dengan kadar air sangat rendah dan benih yang mengalami penyimpanan yang lama dapat menyebabkan kerusakan pada struktur membran sehingga perlu suatu kondisi dimana imbibisi dilaksanakan secara terkontrol. 1alah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan in0igorasi benih yaitu dengan cara mengkondisikan benih sedemikian rupa sehingga karakter fisiologi dan biokimiawi yang terdapat di dalam benih dapat dimanfaatkan secara optimal $!han, 9@@&'.

http:##fapertaunmul6@.blogspot.com#&699#64#referensi-agronomi-perkecambahan benih.html http:##id.wikipedia.org#wiki#Perkecambahan !han, ...., -.D. Maguire, ).1. .bawi and 1. (lyas. 9@@&. Matriconditioning of 0egetable seeds to impro0e stand establishmeny in early field plantings. -ournal .merican 1ociety /orticulture 1cience 997$9': B9-B7.

"enih merupakan bi$i tanaman yang digunakan untuk tu$uan pertanaman. %ada budidaya tanaman pangan utama yang merupakan tanaman serealia, benih sebagai penyambung kehidupan tanaman sangatlah penting. &leh karena itu mutu benih harus diketahui sebelum petani menanam, untuk men egah kegagalan petani. !enurut Sa$ad (1977) dalam konteks budidaya pertanian, benih dapat dipandang melalui empat ma am titik tolak pemikiran, yaitu '

*. "atasan struktural
!endasarkan pengertian kepada segi anatomi dari bi$i. %roses pembentukan bi$i pada berbagai $enis tanaman tidak sama, baik disebabkan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungannya. Ketidaksempurnaan dalam proses pembuahan bakal bi$i akan

mengakibatkan terbentuknya bi$i yang tidak sempurna. #al ini akan mengakibatkan produsen benih mengalami kerugian karena sasaran kuantitatif maupun kualitatif produksi tidak ter apai.

+. "atasan fungsional
"ertolak dari perbedaan antara fungsi benih dan bi$i. (i sini benih adalah bi$i tumbuhan yang digunakan oleh manusia untuk penanaman atau budidaya. Sebagai ontoh' gabah dan benih padi mempunyai bentuk fisik yang sama tetapi berbeda dalam fungsinya. )abah untuk diberaskan dan benih padi untuk disemaikan.

,. "atasan agronomi*budidaya pertanian


"atasan benih sebagai sarana budidaya pertanian mendasarkan pengertian bahwa di samping penggunaan sarana produksi lainnya yang ma$u maka benih yang digunakan harus memiliki tingkat kekuatan tumbuh dan daya ke ambah yang tinggi sehingga mampu men apai produksi se ara maksimum.

-. "atasan teknologi
"atasan teknologi memberikan pengertian kepada benih sebagai kehidupan biologi benih. "enih tegasnya suatu tanaman mini yang tersimpan baik di dalam suatu wadah dan dalam keadaan istirahat. !ateri yang membentuk kulit bi$i ada berbagai ragam. %erlakuan teknologi sangat penting untuk menyelamatkan benih dari kemunduran kualitasnya dengan memperhatikan sifat+ sifat kulit bi$inya. "enih $uga harus diusahakan semurni mungkin bagi suatu varietas yang disebutkan. "atasan ini merupakan batasan teknologi yang membatasi bidang teknologi benih untuk tidak berbuat eroboh dalam menangani benih.

"enih yang digunakan dalam budidaya tanaman dituntut yang bermutu tinggi, yaitu sehat dan bersih, sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi optimum dengan sarana teknologi yang ma$u. %etani sering mengalami kerugian baik biaya maupun waktu akibat penggunaan benih yang kurang baik. Karena kita beritikad hendak melindungi petani dari kegagalan benih maka pengu$ian benih perlu dilakukan. Salah satu faktor yang mengukur kualitas benih adalah persentase perke ambahan.

Persyaratan Benih "enih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut'

a. b.

"enih utuh, artinya tidak luka atau tidak a at. "enih harus bebas hama dan penyakit.

c.

"enih harus murni, artinya tidak ter ampur dengan bi$i+bi$i atau benih lain serta bersih dari kotoran.

d. e. f.

"enih diambil dari $enis yang unggul atau stek yang sehat. !empunyai daya ke ambah ,-.. "enih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.

Kemampuan potensi lapang dari benih untuk keperluan budidaya diharapkan benih tidak hanya baik tapi $uga mempunyai kekuatan tumbuh. /iri+ iri benih yang kuat sebagai berikut'

a. b. c. d. e. f. g.

dapat tahan bila disimpan berke ambah epat dan merata tahan terhadap gangguan mikroorganisme bibit tumbuh kuat, baik di tanah yang basah maupun kering

bibit dapat memanfaatkan persediaan makanan dalam benih semaksimum mungkin sehingga dari bibit dapat tumbuh $aringan+$aringan yang baru la$u tumbuhnya tinggi menghasilkan produksi yang tinggi dalam waktu tertentu.

Proses Perkecambahan Benih %roses perke ambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan+perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. 0ahap+tahap yang ter$adi pada proses perke ambahan benih adalah'

*. penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma +. ter$adi kegiatan+kegiatan sel dan en1im+en1im serta naiknya tingkat respirasi benih ,. ter$adi penguraian bahan+bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein men$adi bentuk+
bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik+titk tumbuh

-. asimilasi dari bahan+bahan tersebut di atas pada daerah meristematik untuk menghasilkan
energi bagi pertumbuhan sel+sel baru

.. pertumbuhan ke ambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel+sel


pada titik tumbuh. Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan ke ambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam bi$i.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih %erke ambahan benih dapat dipengaruhi oleh faktor dalam yang meliputi' tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi, dan penghambat perke ambahan, serta faktor luar yang meliputi' air, temperatur, oksigen, dan ahaya.

*. 0ingkat kemasakan benih


"enih yang dipanen sebelum men apai tingkat kemasakan fisiologis tidak mempunyai viabilitas tinggi. %ada beberapa $enis tanaman, benih yang demikian tidak akan dapat berke ambah. #al ini diduga benih belum memiliki adangan makanan yang ukup dan pembentukan embrio belum sempurna. %ada tingkat kemasakan yang bagaimanakah sebaiknya panen dilakukan agar diperoleh benih yang memiliki viabilitas maksimum, daya ke ambah maksimum serta menghasilkan tanaman dewasa yang sehat, kuat, dan berproduksi tinggi. #al ini perlu dilakukan penelitian, khususnya untuk benih+benih serealia, seperti padi, $agung, gandum, maupun sorgum. Kami men oba untuk menampilkan pengaruh tingkat kemasakan benih terhadap perke ambahan benih meskipun bukan pada komoditas tanaman pangan namun pada benih tomat sebagai ilustrasi (0abel 1). 0abel 1. %engaruh tingkat kemasakan benih tomat (Lycopersicon esculentum !ill) varitas !oney+maker terhadap berat benih, persentase perke ambahan di laboratorium dan produksi di pot (Sutopo, 1977). 2ata+rata berat 1-- bi$i (gram) 2ata+rata persentase %erke ambahan (.) 2ata+rata produksi %er tanaman (gram)

0ingkat kemasakan buah pada saat benih diambil

#i$au matang !erah masak 8ewat masak

-.39 -.67 -.67

45.7 ,4.3 ,6.4

6,7.577-.97 766.79

+. 9kuran benih Karbohidrat, protein, lemak, dan mineral ada dalam $aringan penyimpanan benih. "ahan+ bahan tersebut diperlukan sebagai bahan baku dan energi bagi embrio saat perke ambahan. "erdasarkan hasil penelitian, ukuran benih mempunyai korelasi yang positip terhadap kandungan protein pada benih sorgum. !akin besar*berat ukuran benih maka kandungan protein $uga makin meningkat. (inyatakan $uga bahwa berat benih berpengaruh terhadap ke epatan pertumbuhan dan produksi, karena berat benih menentukan besarnya ke ambah pada pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen. ,. (ormansi "enih dorman adalah benih yang sebenarnya hidup tetapi tidak mau berke ambah meskipun diletakkan pada lingkungan yang memenuhi syarat untuk berke ambah. %enyebab dormansi antara lain adalah' impermeabilitas kulit bi$i terhadap air atau gas+gas (sangat umum pada famili leguminosae), embrio rudimenter, halangan perkembangan embrio oleh sebab+sebab mekanis, dan adanya bahan+bahan penghambat perke ambahan. "enih dorman dapat dirangsang untuk berke ambah dengan perlakuan seperti' pemberian suhu rendah pada keadaan lembab (stratifikasi), gon angan (impa tion), atau direndam dalam larutan asam sulfat. -. %enghambat perke ambahan "anyak 1at+1at yang diketahui dapat menghambat perke ambahan benih. /ontoh 1at+1at tersebut adalah' herbisida, auksin, bahan+bahan yang terkandung dalam buah, larutan mannitol dan :a/l yang mempunyai tingkat osmotik tinggi, serta bahan yang menghambat respirasi (sianida dan fluorida). Semua persenyawaan tersebut menghambat perke ambahan tetapi tak dapat dipandang sebagai penyebab dormansi. ;stilah induksi dormansi digunakan bila benih dapat dibuat berke ambah lagi oleh beberapa ara yang telah disebutkan. .. <ir =aktor yang mempengaruhi penyerapan air oleh benih ada 3, yaitu' sifat kulit pelindung benih dan $umlah air yang tersedia pada medium sekitarnya. >umlah air yang diperlukan untuk berke ambah bervariasi tergantung kepada $enis benih, umumnya tidak melampaui dua atau tiga kali dari berat keringnya.

/. 0emperatur 0emperatur optimum adalah temperatur yang paling menguntungkan bagi berlangsungnya perke ambahan benih. 0emperatur minimum*maksimum adalah temperatur terendah*tertinggi saat perke ambahan akan ter$adi. (i bawah temperatur minimum atau di atas temperatur maksimum akan ter$adi kerusakan benih dan terbentuknya ke ambah abnormal.
0abel 3. 0emperatur minimum, optimum dan maksimum untuk perke ambahan beberapa $enis tanaman (!ilfhorpe ? !oorby dalam Sutopo, 1996. >enis tanaman !inimum (o/) &ptimum (o/) !aksimum (o/) "eras 11 63 6, >agung 9 66 53 )andum 5 37 63 2ye 3 37 67 8u erne 1 66, 7. &ksigen %roses respirasi akan berlangsung selama benih masih hidup. %ada saat perke ambahan berlangsung, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida , air dan energi. %roses perke ambahan dapat terhambat bila penggunaan oksigen terbatas. :amum demikian beberapa $enis tanaman seperti padi (Oryza sativa 8.) mempunyai kemampuan berke ambah pada keadaan kurang oksigen.

0. /ahaya
Kebutuhan benih terhadap ahaya untuk berke ambah berbeda+beda tergantung pada $enis tanaman. "enih yang dike ambahkan pada keadaan kurang ahaya atau gelap dapat menghasilkan ke ambah yang mengalami etiolasi, yaitu ter$adinya peman$angan yang tidak normal pada hipokotil atau epikotil, ke ambah pu at dan lemah. Kriteria Kecambah ormal dan !bnormal

(aya ke ambah benih memberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normal men$adi tanaman yang berproduksi wa$ar dalam lingkungan yang optimum. "erikut ini adalah uraian kriteria ke ambah normal dan abnormal. 1. Ke ambah normal

a.

ke ambah memiliki perkembangan sistem perakaran yang baik, terutama akar primer dan akar seminal paling sedikit dua.

b. c.

perkembangan hipokotil baik dan sempurna tanpa ada kerusakan pada $aringan.

pertumbuhan plumula sempurna dengan daun hi$au tumbuh baik. @pikotil tumbuh sempurna dengan kun up normal.

d.

memiliki satu kotiledon untuk ke ambah dari monokotil dan dua bagi dikotil. 3. Ke ambah abnormal

a. b. c.

ke ambah rusak tanpa kotiledon, embrio pe ah, dan akar primer pendek.

bentuk ke ambah a at, perkembangan bagian+bagian penting lemah dan kurang seimbang. %lumula terputar, hipokotil, epikotil, kotiledon membengkok, akar pendek, ke ambah kerdil. ke ambah tidak membentuk klorofil.

d.

ke ambah lunak.

)ambar+gambar berikut adalah ontoh ke ambah normal dan abnormal pada

*. padi +. $agung ,. sorgum


5. kedele

http:##www.ut.ac.id#html#suplemen#luhtB8BB#kecambah.html

Anda mungkin juga menyukai