Anda di halaman 1dari 12

Nama : L.

ERLAN JULIANTO S
NIM : E1B010014
Prody : S1 PKn
Mata Kulyah : Pendidikan Pancasila

1.

Jelaskan relevansi visi misi pendidikan pancasila di


perguruan tinggi dengan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara setiap mahasiswa di Indonesia.

Jawab :

2. Jelaskanlah 4 landasan pendidikan pancasila :


a) Landasan Historis
b) Landasan Kultural
c) Landasan Filosofis
d) Landasan Yuridis
Jawab :
A. Landasan Historis

Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup


panjang sejak zaman kerajaan kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya
bangsa lain yang menjajah serta menguasai bangsa Indonesia. Beratus-ratus
tahun bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya berjuang untuk
menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri, serta
memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta falsafat
hidup bangsa. Setelah melalui suatu proses yang cukup panjang dalam
perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemukan jati dirinya, yang
didalamnya tersimpul ciri khas, sifat, dan karakter bangsa yang berbeda
dengan bangsa lain, yang oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam
suatu rumusan yang sederhana namun mendalam, yang meliputi lima prinsip
(lima sila) yang kemudian dinamakan Pancasila.
Kaitannya dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama
dalam masa reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki visi
serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di tengahtengah masyarakat internasional. Dengan kata lain perkataan bangsa Indonesia
harus memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat
terlaksana bukan melalui kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu
kesadaran berbangsa dan bernegara yang berakar pada sejarah bangsa.

Jadi secara historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila
pancasila sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia
secara objektif historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga
asal nilai-nilai Pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia
sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia sebagai kausa materialis
Pancasila. Oleh karena itu berdasarkan fakta objektif secara historis
kehidupan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai
Pancasila. Atas dasar pengertian dan alasan historis inilah maka sangat
penting bagi para generasi penerus bangsa terutama kalangan intelektual
kampus untuk mengkaji, memahami dan mengembangkan berdasarkan
pengembangan ilmiah, yang pada gilirannya akan memiliki suatu kesadaran
serta wawasan kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai-nilai yang dimilikinya
sendiri. Konsekuensinya secara historis Pancasila dalam kedudukannya
sebagai dasar filsafat negara serta ideology bangsa dan negara bukannya suatu
ideology yang menguasai bangsa, namun justru nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila itu melekat dan berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri.
B. Landasan Kultural
Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup serta

pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam kancah pergaulan


masyarakat internasional.
Setiap bangsa memiliki ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda
dengan bangsa lain. Negara komunisme dan liberalism meletakkan dasar
filsafat negaranya pada suatu konsep ideology tertentu, misalnya komunisme
mendasarkan ideologinya pada konsep pemikiran Karl Marx.
Berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Bangsa Indonesia mendasarkan
pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada
suatu asas cultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilainilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila bukanlah hanya merupakan suatu hasil konseptual seseorang saja.
Melainkan merupakan suatu hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang
diangkat dari nilai-nilai cultural yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri
melalui proses refleksi filosofis paara pendiri negara seperti Soekarno, M
Yamin, M Hatta, Sepomo serta para tokoh pendiri negara lainnya.
Satu-satunya karya besar bangsa Indonesia yang sejajar dengan karya
besar bangsa lain di dunia ini adalah hasil pemikiran tentang bangsa dan
negara yang mendasarkan pandangan hidup suatu prinsip nilai yang tertuang
dalam sila-sila Pancasila. Oleh karena itu para generasi penerus bangsa
terutama dalam kalangan intelektual kampus sudah seharusnya untuk

mendalami secara dinamis dalam arti mengembangkannya sesuai dengan


tuntutan zaman.
C. Landasan Filosofis
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis
bangsa Indonesian. Oleh karena itu sudah merupakan suatu keharusan moral
untuk secara konsisten merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal ini berdasarkan pada suatu
kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara mendasarkan pada nilai-nilai yang tertuang
dalam sila-sila Pancasila yang secara filosofis merupakan filosofi bangsa
Indonesia sebelum mendirikan negara.
Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah
sebagai bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan
kenyataan objektif bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang Maha Esa.
Syarat mutlak suatu negara adalah adanya persatuan yang terwujudkan
sebagai rakyat (merupakan unsur pokok negara), sehingga secara filosofis
negara berpersatuan dan berkerakyatan konsekuensinya rakyat adalah
merupakan dasar ontologism demokrasi, karena rakyat merupakan asal mula
kekuasaan Negara

Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara


nilai-nilai pancasila merupakan dasar filsafat negara. Konsekuensinya dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai
Pancasila termasuk system peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh
karena itu dalam realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi
dewasa ini merupakan suatu keharusan bahwa pancasila merupakan sumber
nilai dalam pelaksanaan kenegaraan baik dalam pembangunan nasional,
ekonomi, politik, hukum, social budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
D. Landasan Yuridis
Landasan yuridis perkuliahan Pendidikan Pancasila di pendidikan
tinggi tertuang dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pasal 39 telah menetapkan bahwa isi kurikulum setiap
jenis, jalur dan jenjang pendidikan, wajib memuat Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Demikian juga berdasarkan SK Menteri Pendidikan Nasional RI
No.232/U/2000, tentang Pedoman Penyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi
dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, pasal 10 ayat (1) dijelaskan bahwa
kelompok Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi, yang terdiri atas Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Sebagai realisasi dari

SK tersebut Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi, mengeluarkan Surat


Keputusan No.38/DIKTI/Kep?2002, tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian. Pada pasal 3 dijelaskan bahwa
kompetensi kelompok mata kuliah MPK bertujuan menguasai kemampuan
berfikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia
intelektual. Adapun rambu-rambu mata kuliah MPK Pancasila tersebut adalah
terdiri atas selain segi historis, filosofis, ketatanegaraan, kehidupan berbangsa
dan bernegara juga dikembangkan etika politik. Pengembangan rambu-rambu
kurikulum tersebur diharapkan agar mahasiswa mampu mengambil sikap
sesuai dengan hati nuraninya, mengenali masalah hidup terutama kehidupan
rakyat, mengenali perubahan serta mampu memaknai peristiwa sejarah, nilainilai budaya demi persatuan bangsa.
3. Jelaskanlah kedudukan pancasila sebagai :
a) Pandangan Hidup
b) Dasar Negara
Jawab :
a) Pandangan Hidup
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Setiap bangsa di dunia yang ingin
berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin
dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup
inilah suatu bangsa akan memandang persoalan yang dihadapinya sehingga

dapat memecahkannya secara tepat. Tanpa memiliki pandangan hidup, suatu


bangsa akan merasa terombang ambing dalam menghadapi persoalan yang
timbul, baik persoalan masyarakatnya sendiri maupun persoalan dunia.
Menurut Padmo Wahjono : Pandangan hidup adalah sebagai suatu
prinsip atau asas yang mendasari segala jawaban terhadap pertanyaan dasar,
untuk apa seseorang itu hidup.
Jadi berdasarkan pengertian tersebut, dalam pandangan hidup bangsa
terkandung konsepsi dasar mengenai kehidupan yang dicita citakan,
terkandung pula dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud
kehidupan yang dianggap baik.
Pancasila sebagai pandangan hidup sering juga disebut way of life,
pegangan hidup, pedoman hidup, pandangan dunia atau petunjuk hidup.
Walaupun ada banyak istilah mengenai pengertian pandangan hidup tetapi
pada dasarnya memiliki makna yang sama. Lebih lanjut Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan
sehari hari masyarakat Indonesia baik dari segi sikap maupun prilaku
haruslah

selalu

dijiwai

oleh

nilai

nilai

luhur

pancasila.

Hal ini sangat penting karena dengan menerapkan nilai nilai luhur pancasila
dalam kehidupan sehari hari maka tata kehidupan yang harmonis diantara
masyarakat Indonesia dapat terwujud. Untuk dapat mewujudkan semua itu

maka masyarakat Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus tetap
mengadakan hubungan dengan masyarakat lain. Dengan begitu masing
masing pandangan hidup dapat beradaftasi artinya pandangan hidup
perorangan / individu dapat beradaptasi dengan pandangan hidup kelompok
karena pada dasarnya pancasila mengakui adanya kehidupan individu maupun
kehidupan kelompok.
b) Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara Setiap negara di dunia ini mempunyai
dasar negara yang dijadikan landasan dalam menyelenggarakan pemerintah
negara. Seperti Indonesia, Pancasila dijadikan sebagai dasar negara atau
ideologi negara untuk mengatur penyelenggaraan negara. Hal tersebut sesuai
dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi : Maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UUD negara
Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada........dst. Dengan demikian
kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara yuridis
konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita cita
hukum dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan
dituangkan dalam pasal pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan
perundangan.

Selain bersifat yuridis konstitusional, pancasila juga bersifat yuridis


ketata negaraan yang artinya pancasila sebagai dasar negara, pada hakikatnya
adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala peraturan
perundangan secara material harus berdasar dan bersumber pada pancasila.
Apabila ada peraturan (termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan
dengan nilai nilai luhur pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut
dicabut. Berdasarkan uaraian tersebut pancasila sebagai dasar negara
mempunyai sifat imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa
setiap warga negara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang
melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di
Indonesia serta bagi pelanggar dikenakan sanksi sanksi hukum.
Nilai nilai luhur yang terkandung dalam pancasila memiliki sifat
obyektif subyektif. Sifat subyektif maksudnya pancasila merupakan hasil
perenungan dan pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif
artinya nilai pancasila sesuai dengan kenyataan dan bersifat universal yang
diterima oleh bangsa bangsa beradab. Oleh karena memiliki nilai obyektif
universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia maka
pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala
sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia.

1. Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang


dalam pembukaan UUD 1945 dijabarkan dalam empat pokok pikiran.
2. Mewujudkan cita-cita sebagai dasar hukum yang tertulis maupun tidak
tertulis.
3. Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945 dengan
isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara yang lain
termasuk para penyelenggara partai dan golongan fungsional
memegang teguh cita-cita rakyat yang bermoral luhur.
4. Pancasila sebagi sumber semangat kebangsaan bagi UUD 1945,
penyelenggara negara , pelaksana pemerintah, termasuk penyelenggara
parati dan golongan fungsional.

Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan


bahwa pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting
dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita cita para
pendiri bangsa Indonesi dapat terwujud.

http://pancasila.univpancasila.ac.id/?p=306
Sumber : http://perjuanganku-elrazie.blogspot.com/

http://dinulislami.blogspot.com/2009/10/landasan-dan-tujuan-pancasila.html

Anda mungkin juga menyukai