Anda di halaman 1dari 2

Metode distilasi air adalah suatu proses ekstraksi minyak dengan cara memasukkan bahan baku, ke dalam ketel

penyuling yang telah berisi air kemudian dipanaskan. Uap yang keluar dari ketel dialirkan dengan pipa yang dihubungkan dengan kondensor. Uap yang merupakan campuran uap air dan minyak akan terkondensasi menjadi cair dan ditampung dalam wadah. Selanjutnya cairan minyak dan air tersebut dipisahkan dengan separator pemisah minyak untuk diambil minyaknya saja. Cara ini biasa digunakan untuk menyuling minyak aromaterapi seperti mawar dan melati. Meskipun demikian bunga mawar, melati dan sejenisnya akan lebih cocok dengan sistem enfleurasi, bukan destilasi. Penyu-lingan dengan air serta penyulingan dengan uap dan air lebih sesuai bagi industri kecil karena lebih murah dan konstruksi alatnya sederhana. Ranny Cahya Rachmawati. 2013. ISOLASI MINYAK ATSIRI KENANGA (Cananga odorata) MENGGUNAKAN METODE DISTILASI UAP TERMODIFIKASI DAN KARAKTERISASINYA BERDASARKAN SIFAT FISIK DAN KG-SM. 1Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Metode distilasi air Cara ini sebenarnya mirip dengan system metode distilasi air, hanya saja bahan baku dan air tidak bersinggungan langsung karena dibatasi dengan saringan diatas air. Metode ini biasa dilengkapi sistem kohobasi yaitu air kondensat yang keluar dari separator masuk kembali secara otomatis ke dalam ketel agar meminimkan kehilangan air. penyulingan dengan uap dan air memiliki kelemahan,yaitu membutuhkan uap air yang cukup besar. Hal ini karena sejumlah besar uap akan mengembun dalam jaring-an tanaman sehingga bahan bertambah basah dan mengalami aglu-tinasi. Metode ini cocok digunakan untuk bahan bungabungaan seperti kenanga, Ranny Cahya Rachmawati. 2013. ISOLASI MINYAK ATSIRI KENANGA (Cananga odorata) MENGGUNAKAN METODE DISTILASI UAP TERMODIFIKASI DAN KARAKTERISASINYA BERDASARKAN SIFAT FISIK DAN KG-SM. 1Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Metode distilasi uap pada metode ini bahan baku tidak kontak langsung dengan air maupun api namun hanya uap bertekanan tinggi yang difungsikan untuk menyuling minyak. Prinsip kerja metode ini adalah membuat uap bertekanan tinggi didalam boiler, kemudian uap tersebut dialirkan melalui pipa dan masuk ketel yang berisi bahan baku. Uap yang keluar dari ketel dihubungkan dengan kondensor. Cairan kondensat yang berisi campuran minyak dan air dipisahkan dengan separator yang sesuai berat jenis minyak. Penyulingan dengan metode ini biasa dipakai untuk bahan baku yang membutuhkan tekanan tinggi pada proses pengeluaran minyak dari sel tanaman, misalnya gaharu, cendana, dll. Sastrohamidjojo,H., 2002, Kimia Minyak Atsiri, FMIPA UGM, Yogyakarta.

2. Tanaman nilam (Pogostemon patchouli atau disebut juga sebagai Pogostemon cablin Benth) merupakan tanaman perdu wangi berdaun halus dan berbatang segi empat. Daun kering tanaman ini disuling untuk mendapatkan minyak nilam (patchouli oil) yang banyak digunakan dalam berbagai kegiatan industri. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar yang cukup penting diperdagangkan di dunia. Fungsi utama minyak nilam sebagai bahan baku pengikat (fiksafif) dari komponen kandungan utamanya, kandungan kimia minyak nilam antara lain adalah patchouli alcohol (40,04%), benzeldehit (2,34%), -patchoulien (28,28%), kariofilen (17,29%) dan buenesen (11,76%). Dalam tubuh tanaman, minyak nilam dapat dijumpai pada seluruh bagian (kardiman dan Mauludi,2004) Kardiman, A dan L. Mauludi, (2004), Nilam Tanaman Beraroma Wangi Untuk Industri dan Kosmetika, Agromedia Pustaka, Jakarta 4. Proses destilasi yang dilakukan pada daun nilam dapat mengakibatkan kehilangan minyak atsiri karena terjadi penguapan. Beberapa proses dilakukan terlebih dahulu terhadap bahan baku untuk mendapatkan rendemen minyak yang lebih tinggi antara lain pengeringan, pengecilan ukuran, fermentasi, pelayuan dan pemotongan. Pengeringan daun nilam bertujuan untuk memperbaiki kualitas bahan baku dan kualitas minyak yang dihasilkan. Penyulingan daun segar akan menghasilkan rendemen yang rendah karena minyak yang berada di dalam daun tidak bisa keluar karena terhalang oleh kandungan air di dalam daun. Proses isolasi minyak nilam dengan pengeringan langsung belum sempurna karena minyak nilam masih terikat pada jaringan daun. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode untuk menghancurkan jaringan daun nilam agar jumlah minyak nilam yang dapat di isolasi semakin optimal. Fermentasi merupakan salah satu metode untuk menghancurkan jaringan daun nilam. proses fermentasi mampu menghasilkan rendemen optimal dari minyak atsiri Pogostemon cablin Benth. Diana Pramifta Putri Halimah.2011. MINYAK ATSIRI DARI TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) MELALUI METODE FERMENTASI DAN HIDRODISTILASI SERTA UJI BIOAKTIVITASNYA. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Sastrohamidjojo,H., 2002, Kimia Minyak Atsiri, FMIPA UGM, Yogyakarta. 2. Burdock, George A., and I. G. Carabin, 2001, Safety Assessment of Ylang-ylang (Cananga spp.) as a Food Ingredient, Vero Beach FL 32960, USA. 3. Skaria, B.P., et al., 2007, Aromatics Plants, Laxmi Art Creation, New Delhi. 4. Nanan, Nurdjannah, 2005, Minyak Ylang-ylang dalam Aromaterapi dan Prospek Pengembangannya di Indonesia, Bogor, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai