Paus Yohanes Paulus II juga mempunyai keprihatinan yang sama dengan keprihatinan Anda. Dalam surat Ekshortasi Apostoliknya yang berjudul Ecclesia in Europa (Gereja di Eropa) ia menuliskan juga menurunnya kehidupan rohani jemaat di Eropa (dan juga di negar-negara barat lainnya). ilakan klik di link ini untuk memba!a ringkasannya. "anyak orang hidup dalam kebingungan# tidak pasti dan tidak berpengharapan# $alaupun se!ara jasmani tampak tidak berkekurangan. %alaupun di &aman dahulu benua Eropa dikenal dengan simbol-simbol kehadiran agama 'risten# kini simbol-simbol tersebut teran!am hilang dan menjadi bekas jejak di masa lalu. ebabnya menurut Paus adalah adanya kemajuan sekularisme yang terus menekan dan mengan!am kehidupan iman 'ristiani. ekularisme adalah suatu pandangan yang menekankan perkembangan (isik# moral# intelektual manusia sebagai titik tertinggi# terlepas dari pertimbangan religius. Dengan adanya kemajuan sekularisme ini# banyak orang mengalami kesulitan untuk menerapkan nilai-nilai Injil ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan dipisahkannya nilai-nilai iman dengan kehidupan sehari- hari# maka orang mengusahakan kemajuan )isi manusia terpisah dari )isi *uhan. Pandangan sekularisme menempatkan manusia di pusat realitas kehidupan# menggantikan tempat *uhan. +anusia mulai beranggapan bah$a kebenaran-pun ditentukan oleh manusia# dan bukan oleh *uhan. Di sini timbul ide relati)isme# segalanya relati( sebab tergantung dari pandangan manusia# yang bisa berbeda antara satu orang dan lainnya. +anusia mulai lupa bah$a bukan manusia yang men!iptakan *uhan# tapi sebaliknya *uhanlah yang men!iptakan manusia. "udaya Eropa yang mengagungkan manusia sebagai pusat dunia# terpisah dari *uhan# membuat mereka hidup seolaholah *uhan tidak ada. Inilah yang disebut sebagai ,silent apostasy-. (kesesatan total se!ara diamdiam). *erhadap sikap ini Paus Yohanes Paulus II berseru# mengutip kitab %ahyu# /"angunlah# dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati0 (%hy 123). Gereja di Eropa diserukan untuk bangkit dan bertumbuh dalam keyakinan bah$a *uhan melalui 4oh 'udus-5ya selalu hadir dan tetap berkarya di tengah sejarah manusia# dan *uhan membuat Gereja-5ya sebagai aliran kehidupan yang terus mengalir menjadi tanda pengharapan bagi semua orang. 6ara-!ara yang perlu dilakukan# menurut Paus adalah2 7) 4e-e)angelisasi (penginjilan kembali) di Eropa# bahkan kepada mereka yang sudah dibaptis# sebab de$asa ini banyak orang beranggapan bah$a mereka telah mengenal iman 'ristiani# tetapi kenyataannya mereka sebenarnya tidak tahu apa-apa. eringnya mereka bahkan kurang. tidak tahu elemen yang paling mendasar di dalam iman. +ereka melakukan de)osi tapi tidak mengerti dasarnya. Dasar yang tidak kuat ini membuat orang semakin mudah terpengaruh oleh agnosti!isme dan atheisme (tidak mengakui agama dan tidak mengakui *uhan). +aka orang- orang 'risten dipanggil agar kembali menghayati imannya# iman yang se!ara kritis dapat menja$ab tantangan &aman dan menolak segala godaan# yang memberikan pengaruh kepada keadaan dunia -dalam hal budaya# sosial# politik# dst- yang mempraktekkan bah$a persaudaraan antara kaum 'atolik dan 'risten non-'atolik adalah lebih kuat daripada ikatan etnis8 agar dapat me$ariskan iman 'ristiani kepada generasi berikutnya. Ini adalah tantangan Gereja di &aman akhir ini# sebab 'ristus berkata# /'etika Anak manusia datang# adakah Ia mendapati iman di bumi9: (;uk 7<2<) 3) akramen *obat harus dihidupkan kembali di Eropa# untuk menumbuhkan kembali hati nurani yang jernih. ebab jalan seseorang untuk kembali kepada *uhan adalah melalui pertobatan8 dan agar seseorang dapat bertobat# ia pertama- tama harus menyadari dosanya# dan selanjutnya ia perlu menerima rahmat pengampunan Allah melalui imam-5ya. 1) Gereja perlu me$artakan se!ara baru# kebenaran tentang perka$inan dan keluarga. Di tengahtengah pandangan dunia yang menentang ajaran Gereja tentang ikatan perka$inan yang tak ter!eraikan# tuntutan dunia agar hubungan de-(a!to diakui sebagai perka$inan yang sah# tuntutan
agar perka$inan sesama jenis diakui# Gereja tetap harus menyuarakan hakekat perka$inan sebagaimana dikehendaki oleh *uhan. =rang-orang perlu menemukan kembali kebenaran tentang keluarga sebagai persekutuan kehidupan dan persekutuan kasih yang terbuka terhadap kehidupan baru# sebagai Gereja ke!il yang mengambil bagian di dalam misi Gereja dan di dalam kehidupan masyarakat. +aka kehidupan doa dan iman harus kembali ditumbuhkan di dalam setiap keluarga. +ari berdoa agar jangan sampai kitapun terpengaruh oleh paham sekularisme ini# yang sedikit demi sedikit juga mulai merasuki pola pikir banyak orang di tanah air. ebaliknya# mari kita berjuang untuk menerapkan nilai- nilai iman di dalam kehidupan kita sehari- hari# tentu dengan pertolongan *uhan. Ditulis oleh: Stefanus Tay & Ingrid Tay te(anus *ay# +* dan Ingrid ;istiati# +* adalah pasangan suami istri a$am dan telah menyelesaikan program studi 3 di bidang teologi di >ni)ersitas A)e +aria - Institute (or Pastoral *heology# Amerika erikat. http2..katolisitas.org.<?@7.apa-yang-menghimpit-gereja-di-eropa
A time of bewilderment
In proclaiming to Europe the Gospel of hope, I will take as a guide the Book of Revelation, a prophetic revelation which discloses to the community of believers the deep and hidden meaning of what is taking place cf! Rev "#"$ !!!$ %he Book of Revelation contains a word of encouragement addressed to believers# beyond all appearances, and even if its effects are not yet seen, the victory of &hrist has already taken place and is final! %his in turn causes us to approach human situations and events with an attitude of fundamental trust, born of faith in the Risen 'ne, present and at work in history! The age we are living in, with its own particular challenges, can seem to be a time of bewilderment. Many men and women seem disoriented, uncertain, without hope, and not a few hristians share these feelings! (mong the aspects of this situation, so many of which were fre)uently mentioned during the *ynod, I would like to mention in a particular way the loss of Europe+s &hristian memory and heritage, accompanied by a kind of practical agnosticism and religious indifference whereby many Europeans give the impression of living without spiritual roots and somewhat like heirs who have s)uandered a patrimony entrusted to them by history! ertainly Europe is not lac!ing in prestigious symbols of the hristian presence, yet with the slow and steady advance of secularism, these symbols ris! becoming a mere vestige of the past. ,any people are no longer able to integrate the Gospel message into their daily e-perience. living one+s faith in /esus becomes increasingly difficult in a social and cultural setting in which that faith is constantly challenged and threatened! In many social settings it is easier to be identified as an agnostic than a believer! %he impression is given that unbelief is self0 e-planatory, whereas belief needs a sort of social legitimi1ation which is neither obvious nor taken for granted! (t the root of this loss of hope is an attempt to promote a vision of man apart from God and apart from &hrist! %his sort of thinking has led to man being considered as the absolute centre of reality, a view which makes him occupy 2 falsely 2 the place of God, and which forgets that it is not man who creates God, but rather God who creates man! !!!$ European culture
gives the impression of "silent apostasy# on the part of people who have all that they need and who live as if $od does not e%ist.
corrosive and accompanied by a deep crisis of conscience and of &hristian moral practice! %he great values which amply inspired European culture have been separated from the Gospel, thus losing their very soul, and paving the way for any number of aberrations!
/When the Son of man comes, will he find faith on earth?# '/! -0)02. Will he find
faith in our countries, in this Europe of ancient hristian tradition? This is an open 3uestion which clearly reveals the depth and the drama of one of the most serious challenges which our hurches are called to face. It can be said as the *ynod emphasi1ed that this challenge fre)uently consists not so much in bapti1ing new converts as in enabling those already bapti1ed to be converted to &hrist and his Gospel# in our communities we need to be seriously concerned about bringing the Gospel of hope to all those who are far from the faith or who have abandoned the practice of &hristianity! hristians are therefore "called to have a faith capable of critically confronting contemporary culture and resisting its enticements. of having an real effect on the world of culture, finance, society and politics. of demonstrating that the fellowship between atholics and other hristians is more powerful than any ethnic bond. of 9oyfully passing on the faith to new generations. and of building a hristian culture ready to evangeli8e the larger culture in which we live.#
John Paul II This article was published in the August-September, 2003 issue of Michael ! http2..$$$.mi!haeljournal.org.!hur!heurope.htm