TUGAS
MATERNITAS II
DOSEN PENGAMPU :
ASIATI JAMILAH S. Kep, Ns, M.MKes
ASUHAN KEPERAWATAN
PLASENTA PREVIA
DI SUSUN OLEH :
1. ACHMAD RIADI
11.20.1788
10.20.1453
3. AHMAD SAHIDAN
10.20.1420
4. INDRA ARIYANI
10.20.1450
5. SUFIAN SAURI
10.20.1337
6. M. LATIF
10.20.1452
10.20.1341
CAHAYA BANGSA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
BANJARMASIN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen
bawah uterus (ostium uteri internum) sehingga dapat menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak dibagian
atas uteri (fundus uteri). Placenta previa bukanlah sebuah penyakit pasenta,
melaikan posisi plasenta yang menutupi proses jalannya kelahiran. Plasenta
previa biasa ditemukan pada awal kehamilan. Beberapa orang mendapatkan
tanda dengan bleeding terus menerus atau kadang-kadang, dan sebagian lagi,
tanpa merasakan tanda-tanda apapun sampai saat melahirkan. Pada ultrasound
trimester ke-2, sekitar 18 weeks, plasenta previa ditemukan pada 5-20%
kehamilan.
Pada awal trimester ke-3, sekitar minggu ke-28, ultrasound dilakukan lagi.
Sekitar 90-75% plasenta tercatat berpindah dan tidak menutupi jalannya
kelahiran. Apabila diketahui plasenta previa tetap ada, maka barulah wanita
hamil tersebut dinyatakan memiliki plasenta previa. Langkah yang harus
dilakukan adalah: menghindari bleeding, biasanya dengan istirahat total di
tempat tidur. Tujuan utama adalah mencapai minggu ke-36 ketika bayi sudah
siap dikeluarkan.
B. Tujuan
Tujuan disusun makalah ini agar mahasiswa dapat memahami dan
mengerti tentang pengertian plasenta previa dan serta dapat memahami secara
mendalam.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud plasenta previa?
2. Sebutkan klasifikasi plasenta previa?
3. Bagaimana patofisiologinya plasenta previa?
4. Sebutkan manifestasi klinis dari plasenta previa?
5. Pemeriksaan penunjang apa saja yang dapat dilakukan pada plasenta
previa?
6. Bagaimana penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus plasenta previa?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir.
Menurut FK. UNPAD. 1996, plasenta previa adalah plasenta yang
implantasinya tidak normal, rendah sekali sehingga menutupi seluruh atatu
sebagian ostium internal. Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4 0,6 %
dari keseluruhan persalinan.
B. Klasifikasi
Klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terbanya jaringan plasenta
melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu sehingga kita membagi
plasenta previa dalam tiga tingkatan yaitu:
1. Marginal placenta previa
Apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir permukaaan, plasenta
tertanam pada satu tepi segmen rahim bawah dekat dengan tulang. (terjadi
pada pembukaan 2 cm)
2. Incomplete / parsial plasenta previa
Apabila sebagian pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta atau
menyiratkan penutupan tak sempurna. (terjadi pada pembukaan 5 cm )
3. Total / complete placenta previa
Apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan placenta, seluruhnya
tulang dalam tertutup oleh placenta, saat servik sepenuhnya berdilatasi.
(terjadi pada pembukaan 3 cm)
C. Etiologi
Mengapa placenta bertumbuh pada segmen bawah uterus selalu tidak jelas
dapat diterangkan. Bahwasannya vaskularisasi yang kurang, atatu perubahan
atropi pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan
placenta previa tidaklah selalu benar, karena tidak nyata dengan jelas bahwa
placenta previa didapatkan untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas
tinggi.
Menurut kloosterman (1973), frekuensi placenta previa pada primigravida
yang berumur > 35 tahun kira kira 10 kali lebih sering dibandingkan dengan
primigravida yang berumur < 25 tahun. Dan begitu juga pada grande
multippara plasenta sering terjadi pada umur > 35 tahun di bandingkan umur <
25 tahun.
D. Pathology
1. lokasi implantasi dan ukuran placenta saling terkait. Secara rinci, karena
sirkulasi pada segmen bawah sedikit lebih baik dari pada fundus, placenta
previa mungkin butuh untuk menutupi area yang lebih besar untuk efisiensi
yang adekuat. Permukaan placenta previa mungkin lebih besar setidaktidaknya 30% lebih besar dari pada placenta yang terimplantasi di fundus.
2. Segmen bagian bwah relatif tanpa kontraksi dan perdarahan pantas di
pertimbangkan pada pembukaan sinus.
3. Infeksi ascending dari vagina dapat menyebabkan placentitis, terutama di
daerah pajama atau di atas tulang.
4. Placenta previa dapat terdorong miring, melintang, presentasi dan mencegah
perikatan pada keadaan fetal.
a. Faktor Predisposisi
10
perawatan
lanjut
pascabedah
termasuk
pemantauan
11
janin. Jika kontraksi uterus belum ada atau masih lemah akselerasi
dengan infuse oksitoksin.
b. Versi Braxton Hicks
Tujuan melakukan versi Braxton Hicks adalah mengadakan temponade
placenta dengan bokong dan kaki janin. Versi Braxton Hicks tidak di
lakukan pada janin yang masih hidup.
c. Traksi dengan Cunam Willet
Kulit kepala janin dijepit dengan Cunam Willet, kemudian diberi beban
secukupnnya sampai perdarahan berhenti. Tindakan ini kurang efektif
untuk menekan placenta dan sering kali menyebabkan perdarahan pada
kulit kepala. Tindakan ini biasanya dikerjakan pada janin yang telah
meninggal dan perdarahan yang tidak efektif.
12
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
Identitas Pasien
a. Nama
: Ny. A
b. Umur
: 37 th
c. Jenis kelamin
: perempuan
d. Agama
: Islam
e. Suku bangsa
: Jawa Indonesia
f. Alamat
g. Pekerjaan
: IRT
h. Nomor Register
: 2019
i. Tanggal MRS
: 24-09-2012
j. Pukul
: 09.00 wib
k. Tanggal pengkajian
: 24-09-2012
l. Diagnosa medis
: Tn. B
b. Agama
: Islam
c. Pekerjaan
: PNS
d. Pendidikan
: S 1 Pendidikan
e. Status perkawinan
: Kawin
f. Suku bangsa
: Jawa Indonesia
13
g. Alamat
: Suami pasien
: 15 tahun
siklus
: teratur 28 hari
lamanya
: 7 hari
banyaknya
warnanya
: coklat tua
baunya
: anyir
disminore
: tidak
Flour albus
: tidak
HPHT
: 7 juni 2011
b. Status perkawinan
Kawin ke
:1
Lamanya kawin
: 12 tahun
Umur kawin
: 25 tahun
:2
14
usia kehamilan
: 20 minggu
ANC TM I + keluhan
TM II + keluhan
TM III + keluhan
Imunisasi TT
Riwayat
Kehamilan Persalinan
Komplikasi
Jenis
BBL
2000
2007
2012
anak ke
1
2
3
36 minggu
30 minggu
20 minggu
nifas
-------------------------
Laki
perempuan
---------
3800 grr 59 cm
2300 gr 45 cm
------
Normal
SC
---------
Pj
15
mengatakan
mengalami
pendarahan
pervaginam
mulai
16
dalam seminggu, ganti baju 2x sehari, dang anti pakaian dalam 2x sehari.
Saat sakit
17
d. Pola Aktivitas
Sebelum sakit : pasien mengerjakan pekerjaan rumahnya sendiri seperti
memasak, mencuci, menyapu, mengepel, dll
Saat sakit
tidur karena perdarahan yang berulang-ulang dan tidur malam 4-5 jam
dalam sehari (01.00-05.00).
f. Pola kebiasaan seksual
Sebelum sakit : pasien tidak pernah melakukan hubungan intim dengan
suaminya.
Saat sakit
dengan suaminya.
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : lemah dan terjadi syok hipovolemik, turgor kulit
menurun, mata cowong, konjungtiva anemis/ tampak pucat, adanya
perdarahan pervaginam, dan mukosa bibir kering.
Kesadaran
: somnolen
TTV
TD
: 90/70
: 120x/ menit
: 36 C, akral dingin
RR
: 24x/ menit
18
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Kepala
2) Muka
: terlihat pucat.
3) Mata
4) Hidung
5) Telinga : bentuk simetris, bersih, tidak ada serumen, dan tidak ada
lesi.
6) Leher
19
2) Ketiak
20
: Ny. A
No. reg
: 2019
NO Kelompok Data
1
Ds:
Pasien
Masalah
Etiologi
Kurangnya Segmen bawah
mengatakan
perdarahan
pervaginam
mengalami volume
berwarna cairan
Servik membuka
penuh.
Do:
Terlepasnya plasenta
- KU : lemah
- Kesadaran : somnolen
- Turgor
kulit
menurun,
mata
Ketidakmampuan
bawah uterus
- TTV
21
TD : 90/70 mmHg
Perdarahan hebat
N : 120x/ menit
S : 36 C
Kurangnya
RR : 24x/ menit
cairan
Ds:
Pasien
Gangguan
mengatakan
perdarahan
pervaginam
mengalami perfusi
berwarna jaringan
Segmen
volume
bawah
Servik membuka
penuh.
Do:
Terlepasnya plasenta
hipovolemik
- Kesadaran : somnolen
Ketidakmampuan
- TTV
bawah uterus
TD : 90/70 mmHg
N : 120x/ menit
Gangguan
S : 36 C
jaringan
RR : 24x/ menit
Px USG : plasenta insersi di SBR
menutup sebagian atau seluruh OUI.
Nama
: Ny. A
No. Reg
: 2019
Tgl Muncul
Diagnosa
Tgl Teratasi
perfusi
22
24-09-2012
24-09-2012
C. IMPLEMENTASI
Nama
: Ny. A
No. reg
: 2019
TGL
24-09-2012
Jam
10.0
No. dx
1
Tindakan keperawatan
1. BHSP
2. Mengobservasi TTV
10.0
10.3
0
10.4
5
11.0
0
11.0
11.1
11.3
VT).
11.4
5
TTD
23
13.0
(transfuse darah)
13.3
0
15.0
0
15.4
24-09-2012
5
10.0
1. BHSP
2. Mengobservasi TTV
10.0
10.1
24
(hipoaktivitas/ hiperaktivitas)
4.Mencatat perdarahan ibu dan
kontraksi uterus, umur kehamilan
dan tinggi fundus.
11.2
lateral kiri.
6.berkolaborasi pemberian
suplemenoksigen pada ibu.
12.0
12.0
USG
9. mempersiapkan pasien untuk
12.3
12.4
5
14.0
25-09-2012
0
08.0
1. BHSP
2. Mengobservasi TTV
08.0
08.1
08.3
25
09.3
09.5
10.1
5
10.4
25-09-2012
5
08.0
1. BHSP
2. Mengobservasi TTV
08.0
3. Berkolaborasi pemberian
0
08.5
0
09.4
5
D. EVALUASI
26
Nama
: Ny. A
No. reg
: 2019
NO
1
Tanggal 24-09-2012
S:
Tanggal 25-09-2012
Tanggal 26-09-
S:
2012
S:
Pasien mengatakan
Pasien mengatak
Pasien
mengalami perdarahan
an mengalami
mengatakan
perdarahan
tidak mengalami
pervagina sedikit.
perdarahan
pervagina
O:
O:
O:
KU : baik
- KU : lemah
Kesadaran :
- Kesadaran : somnolen
-Kesadaran :
kompos metis
kompos metis
-
Turgor
kulit normal, mata
menurun, mata
tidak cowong,
sedikit cowong,
konjungtiva dan
konjungtiva dan
sclera tidak
anemis
- TTV
anemis.
TD : 90/70 mmHg
-Sedikit perdarahan
N : 120x/ menit
-Mukosa agak
S : 36 C
RR : 24x/ menit
adanya perdarahan
-
lembab
-TTV
Tidak
Mukosa
bibir lembab
TTV
TD : 100/70 mmHg
TD : 120/70
S : 36,5 C
mmHg
P: lanjutkan intervensi
N : 100x/menit
S : 37,5 C
(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,
RR : 23x/ Menit
N : 84x/ menit
14)
RR : 22x/ menit
A: masalah teratasi
A: masalah teratasi
27
sebagian
P: hentikan
P: lanjutkan
intervensi
intervensi
(1,2,3,4,6,10,11,12)
S:
S:
Pasien mengatakan
Pasien mengatakan
mengalami perdarahan
perdarahan vagina
sedikit
O:
- KU : lebih baik
syok hipovolemik
-Kesadaran :
- Kesadaran : somnolen
kompos mentis
160/menit
janin
dengan
28
- TTV
TD : 90/70 mmHg
N : 120x/menit
S : 36 C
RR : 24x/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
(1,2,3,4,5,6,7,8,9)
pemeriksaan nadi
120/menit.
-Tidak terdapat
kontraksi uterus
-Janin sudah tidak
hipoksia
-TTV:
TD : 100/70 mmHg
S : 36,5 C
N : 100x/menit
RR : 23x/menit
A: masalah teratasi
sebagian
P: lanjutkan intervensi
( 1,2,6,7 )