Anda di halaman 1dari 20

Sistem Sensorik

Sistem sensorik memungkinkan kita untuk merasakan dunia. Indera memungkinkan anda melihat pohon, mendengar suara teman-teman anda dan keluarga, merasakan panasnya matahari, dan merasakan makanan favorit anda. Bila lingkungan menjadi mengancam, sistem sensorik juga bertindak sebagai sistem peringatan. Singkatnya, jika anda meletakkan tangan anda pada permukaan panas, sistem sensorik merasakan nyeri. Nyeri adalah tanda bahaya yang mengindikasikan bahwa tubuh harus melakukan penyesuaian dengan menghindari rangsangan yang membahayakan. Sebagai tambahan terhadap merasakan informasi luar, sistem sensorik juga memungkinkan kita mengetahui apa yang terjadi dalam tubuh kita. Singkatnya bila perut terisi dengan makanan, informasi sensorik dibawa ke sistem saraf pusat. Sebagai respon terhadap informasi ini, lambung diperintahkan untuk mencerna makanan.

Reseptor dan Sensasi


Sel-sel Yang Mendeteksi Rangsangan
Neuron sensorik menyalurkan informasi ke sistem saraf pusat (Tabel 12-1). Reseptor adalah daerah tertentu dari neuron sensorik yang mendeteksi rangsangan tertentu. Singkatnya, reseptor di mata memberikan respon terhadap cahaya, sedangkan reseptor di lidah memberikan respon terhadap bahan kimia dalam makanan. Lima jenis reseptor sensorik adalah sebagai berikut: Kemoreseptor: reseptor sensorik yang dirangsang oleh perubahan dalam konsentrasi kimia dari suatu bahan. Reseptor nyeri atau nosiseptor: reseptor sensorik yang dirangsang oleh kerusakan jaringan. Termoreseptor: reseptor sensorik yang dirangsang oleh perubahan suhu. Mekanoreseptor: reseptor sensorik yang dirangsang oleh perubahan pada tekanan atau gerakan cairan tubuh Fotoreseptor: reseptor sensorik yang dirangsang oleh cahaya Tabel 12-1 Jenis-jenis Reseptor Sensorik Rangsangan Perubahan pada konsentrasi kimia dari bahan-bahan Kerusakan jaringan Perubahan suhu Perubahan tekanan atau gerakan cairan Energy cahaya Contoh Lidan dan penciuman Nyeri Panas dan dingin Pendengaran dan keseimbangan Penglihatan

Reseptor Kemoreseptor Reseptor nyeri Termoreseptor Mekanoreseptor Fotoreseptor

Apa Yang Dimaksud Dengan Sensasi


Sensasi adalah kesadaran terhadap informasi sensorik. Aduh, sebagai contoh, mengindikasikan bahwa anda sadar terhadap rangsangan nyeri.

Merasakan Sensasi Empat Komponen


Empat komponen terlibat dalam persepsi dari sebuah sensasi. Menggunakan indera penglihatan sebagai contoh, ada empat komponen yang digambarkan dalam Gambar 12-1 dan dijelaskan sebagai berikut: Rangsangan: cahaya adalah rangsangan untuk indera penglihatan. Tanpa cahaya anda tidak dapat melihat. Reseptor: gelombang cahaya merangsang fotoreseptor cahaya di mata, menghasilkan impuls saraf Saraf sensorik: impuls saraf dihubungkan oleh saraf sensorik ke lobus oksipital dari otak Daerah khusus pada otak: informasi sensorik diinterpretasikan sebagai penglihatan pada lobus oksipital dari otak. Ini adalah poin penting: perasaan dirasakan oleh otak dan tidak oleh reseptor atau neuron sensorik. Singkatnya, anda melihat benda, mendengar suara, atau merasakan nyeri karena informasi sensorik telah merangsang satu bagian dari otak. Ketika anda mempelajari setiap sensasi, identifikasi rangsangannya, jenis reseptornya, nama dari saraf sensoriknya dan daerah spesirifk di otak yang menterjemahkan sensasi.

Aduh! Dan P.U.!


Dua karakteristik penting dari sensasi adalah proyeksi dan adaptasi. Proyeksi menjelaskan proses dimana otak, sesudah menerima sensasi, merujuk kembali sensasi tersebut kembali ke asalnya. Anda melihat dengan mata anda, mendengar dengan telinga anda, dan merasa nyeri pada jari anda

yang cedera karena korteks otak anda menerima sensasi dan mengembalikan itu pada sumbernya. Proyeksi menjawab pertanyaan, Jika nyeri dirasakan oleh otak, mengapa jari saya yang cedera terasa sakit? (Gambar 12-2,A). Meskipun otak merasakan sensasi, otak membuat perasaan tampaknya dari reseptor sebagaimana mereka dirangsang. Perasaan nyeri pada anggota tubuh yang phantom adalah contoh proyeksi yang lain. Jika tungkai bawah diamputasi, orang tersebut masih dapat merasakan nyeri pada tungkai yang diamputasi tersebut (lihat Gambar 12-2, B). Tungkai yang hilang seringkali mengalami nyeri berdenyut. Apa yang menyebabkan nyeri pada tungkai yang sudah tidak ada? Ujung saraf yang sakit dari tungkai yang diamputasi terus mengirim informasi sensorik ke lobus parietal dari otak. Otak menginterpretasikan informasi tersebut sebagai nyeri dan memproyeksikan kembali ke daerah tungkai. Bagi sebagian besar orang yang diamputasi, nyeri pada tungkai yang tidak ada menghilang ketika saraf yang sakit tersebut sembuh. Tungkai masih merasa seolah-olah dia masih menempel. Sensasi ini dapat membantu pasien belajar menggunakan kaki palsu. Adaptasi sensorik adalah karakteristik lain dari sensasi. Ini digambarkan oleh indera penciuman. P.U.! Bila anda memasuki sebuah ruangan dengan bau yang menyengat, bau tersebut pertama kali terasa begitu menyengat. Meskipun demikian, sesudah beberapa waktu bau tersebut menjadi tidak terlalu terasa. Reseptor sensorik di hidung sudah beradaptasi. Bila terus dirangsang, reseptor tersebut mengirimkan lebih sedikit sinyal ke daerah otak yang menginterpretasikan informasi sensorik seperti penciuman. Reseptor bervariasi kemampuannya untuk beradaptasi. Reseptor nyeri tidak beradaptasi, sedangkan reseptor tekanan dan sentuhan beradaptasi secara cepat. Reseptor yang menentukan posisi tubuh dan mendeteksi kimia darah beradaptasi secara lambat karena mereka penting dalam mempertahankan keseimbangan. Dua kelompok indera yaitu indera umum dan khusus. Indera umum disebut somatik, karena reseptor mereka terdistribusi secara luas diseluruh tubuh. Indera khusus terlokalisir dalam organ khusus di kepala. Indera khusus meliputi rasa, penciuman, penglihatan, pendengaran, dan keseimbangan.

Indera Umum
Indera umum meliputi nyeri, sentuhan, tekanan, suhu, dan propriosepsi (Gambar 12-3). Reseptor untuk indera umum didistribusikan secara luas diseluruh tubuh. Mereka ditemukan pada kulit, otot, sendi, dan organ-organ dalam.

Nyeri
Reseptor nyeri terdiri dari tiga ujung saraf yang merangsang jaringan yang rusak. Reseptor nyeri tidak beradaptasi dan dapat terus mengirimkan sinyal sesudah rangsangan disingkirkan. Reseptor nyeri terdistribusi secara luas di seluruh kulit, organ-organ dalam, dan jaringan dalam lainnya. Cukup aneh, jaringan saraf otak hanya mengandung sedikit reseptor nyeri. Meskipun demikian, jaringan disekeliling otak, seperti meninges (selaput otak) dan pembuluh darah, mengandung reseptor nyeri. Anda dapat merasakan sakit kepala. Nyeri memiliki fungsi pelindung. Karena tidak enak, nyeri memotivasi seseorang untuk menyingkirkan penyebabnya. Kegagalan reseptor nyeri untuk beradaptasi juga memiliki fungsi perlindungan. Jika reseptor nyeri beradaptasi, kita tidak akan menyelidiki penyebab nyeri. Pada gilirannya, mengabaikan nyeri dapat menyebabkan penundaan diagnosis dan pemberian terapi yang

tepat. Singkatnya, tumor yang bersifat kanker dapat menekan jaringan disekitarnya, menyebabkan nyeri. Jika nyeri hilang melalui adaptasi dari reseptor nyeri, orang tersebut dapat terlambat mencari pertolongan dan kanker akan memiliki waktu tambahan untuk menyebar, jadi mengurangi kemungkinan keberhasilan terapi. Meskipun tidak nyaman dan tidak diinginkan, nyeri melayani tubuh dengan baik. Apa yang merangsang reseptor nyeri? Sinyal khusus yang merangsang nyeri kurang dimengerti dengan baik. Tiga pencetus nyeri sudah diidentifikasi. Pertama kerusakan jaringan membuat pengeluaran bahan kimia tertentu yang merangsang reseptor nyeri. Kedua, kekurangan oksigen diperkirakan merangsang reseptor nyeri. Singkatnya, jika suplai darah ke organ dalam dihilangkan (kondisi yang disebut iskemia), jaringan kekurangan oksigen dan orang tersebut merasakan nyeri. Nyeri serangan jantung diperkirakan terjadi sebagian karena kekurangan oksigen yang dialami oleh otot jantung. Pemberian oksigen membantu mengurangi nyeri. Ketiga, nyeri dapat dirasakan bila jaringan tersebut meregang atau deformasi. Tampaknya rangsangannya lebih bersifat mekanik (distensi, distorsi) dibandingkan dengan kimia. Singkatnya, jika usus meregang, orang akan sering merasakan nyeri keram yang berat. Mengapa nyeri yang berasal dari jantung seringkali dirasakan di bahu dan lengan kiri? Bila nyeri nyeri dirasakan seolah-olah dia berasal dari daerah lain dari asalnya disebut nyeri rujukan. Pasien dengan penyakit jantung seringkali mengeluh nyeri atau sensasi sakit yang mulai dari daerah bahu dan turun ke bawah ke lengan kiri lalu ke jari ke empat dan ke lima. Dengan kata lain, rangsangan dari reseptor nyeri di jantung menyebabkan nyeri yang dirasakan seolah-olah berasal dari luar jantung. Daerah dari nyeri rujukan yang disebabkan oleh jantung dan organ lain digambarkan pada Gambar 12-4.

Apa penjelasan untuk nyeri rujukan? Nyeri rujukan terjadi karena jalur saraf sensorik yang terbagi. Jalur saraf yang membawa informasi dari jantung memiliki jalur yang sama dengan yang membawa informasi dari bahu dan lengan kiri. Sebagai akibatnya, otak menginterpretasikan nyeri jantung sebagai nyeri bahu dan lengan kiri.

Bila reseptor nyeri dirangsang kemana perginya informasi tersebut? Impuls nyeri dari sebagian besar tubuh berjalan ke korda spinalis dalam traktus saraf sensorik yang disebut traktus spinotalamikus. Informasi kemudian disalurkan ke thalamus, dimana orang tersebut pertama kali sadar tentang nyeri, dan kemudian ke korteks serebri dari lobus parietalis. Korteks serebri dapat mengidentifikasi sumber dari nyeri dan menilai intensitasnya dan karakteristik lainnya. Dengan kata lain, lobus parietal akan menentukan sumber dari nyeri dan jika nyerinya tajam atau tumpul, dalam atau dangkal.

Sentuhan dan Tekanan


Reseptor untuk sentuhan dan tekanan adalah mekanoreseptor; mereka memberikan respon terhadap tekanan yang menekan, menggerakkan atau merusak jaringan. Reseptor sentuhan juga disebut reseptor taktil dan ditemukan sebagian besar dalam kulit dan memungkinkan kita untuk merasakan rambut kucing yang halus (lihat Gambar 12-3). Mereka umumnya banyak di bibir dan ujung-ujung jari tangan, kaki, lidah, penis dan klitoris. Reseptor untuk tekanan berat terletak di kulit, jaringan subkutaneus, dan jaringan dalam. Reseptor tekanan dirangsang oleh bola berat dalam tangan anak laki-laki (lihat Gambar 12-3).

Suhu
Dua jenis termoreseptor adalah reseptor panas dan dingin. Termoreseptor ditemukan dalam ujung saraf bebas, sebagaimana dalam sel-sel sensorik khusus dibawah kulit dan tersebar luas diseluruh tubuh. Perhatikan skala suhu dalam Gambar 12-3. Reseptor dingin dirangsang antara suhu 10o dan 25oC. Reseptor panas dirangsang antara suhu 25oC dan 45oC. Pada kedua ujung skala suhu, reseptor nyeri dirangsang, menghasilkan sensasi beku atau terbakar. Baik termoreseptor panas dan dingin menunjukkan adaptasi sehingga sensasi terhadap panas dan dingin hilang secara cepat. Rendam tangan anda dalam air hangat dan perhatikan bagaimana cepatnya perasaan hangat tersebut hilang, meskipun suhu air belum menurun. Reseptor panas anda telah beradaptasi. Ingat bahwa reseptor nyeri tidak beradaptasi. Jika anda meletakkan tangan anda pada air yang mendidih, akan merasakan nyeri yang berkelanjutan yang intens. Informasi sensorik suhu dikirim ke lobus parietalis.

Propriosepsi
Propriosepsi adalah indera orientasi, atau posisi. Indera ini memungkinkan anda untuk menunjuk satu bagian tubuh tanpa melihat padanya. Dengan kata lain, jika anda menutup mata anda, anda dapat menunjuk lengan anda; anda tidak perlu melihat lengan anda untuk mengetahui bahwa dia diangkat diatas kepala anda (lihat Gambar 12-3). Propriosepsi memainkan peran penting dalam mempertahankan postur dan mengkoordinasikan gerakan tubuh. Reseptor untuk propriosepsi, disebut proprioreseptor, yang terletak di otot, tendon dan sendi. Proprioreseptor juga ditemukan dalam telinga dalam, dimana mereka berfungsi dalam keseimbangan. Serebelum, yang memainkan peranan utama dalam koordinasi aktivitas otot rangka, menerima informasi sensorik dari reseptor ini. Informasi sensorik sehubungan dengan gerakan dan posisi juga dikirim ke lobus parietalis.

Indera Khusus
Lima indera khusus adalah penciuman, rasa, penglihatan, pendengaran dan keseimbangan (Tabel 12-2). Reseptor dari indera khusus terletak pada organ kepala. Tabel 12-2 Indera Khusus Indera Organ Penciuman Hidung

Perasa

Lidah

Penglihatan Pendengaran Keseimbangan

Mata Telinga dalam, kokhlea Telinga dalam, apparatus vestibulum

Reseptor Khusus Rangsangan Sel olfaktori Perubahan konsentrasi kimia dari bahan-bahan Sel Gustatory Perubahan konsentrasi kimia dari bahan-bahan Batang dan Energy cahaya kerucut Organ Corti (sel- Gerakan cairan sel rambut) Sel-sel rambut Gerakan cairan

Jenis Reseptor Kemoreseptor

Kemoreseptor

Fotoreseptor Mekanoreseptor Mekanoreseptor

Indera Penciuman: Hidung


Indera penciuman, indera olfaktorius, berhubungan dengan struktur sensorik yang terletak dalam hidung bagian atas (Gambar 12-5). Reseptor olfaktorius ini diklasifikasikan sebagai kemoreseptor, yang berarti bahwa mereka dirangsang oleh bahan kimia yang larut dalam kelembaban dari jaringan hidung. Sekali reseptor olfaktorius sudah dirangsang, impuls sensorik berjalan disepanjang nervus olfaktorius (saraf kranial I). Informasi sensorik kadang-kadang diinterpretasikan sebagai penciuman dalam korteks olfaktorius dari lobus temporalis. Reseptor olfaktorius beradaptasi secara cepat.

Indera Perasa: Lidah


Indera perasa juga disebut indera gustatori. Kuncup kecap adalah organ khusus dari perasa. Reseptor perasa terletak di lidah dan diklasifikasikan sebagai kemoreseptor, yang berarti bahwa mereka sensitif terhadap bahan-bahan kimia dalam makanan kita. Empat sensasi rasa dasar adalah asin, manis, asam dan pahit.

Reseptor perasa beradaptasi. Mereka sensitif terhadap bahan yang pahit. Sensitifitas ini bertindak sebagai pelindung karena bahan-bahan beracun dalam tumbuhan sering sekali terasa pahit. Pahit adalah peringatan untuk menghindari memakan tumbuhan itu. Mengapa rasa makanan berbeda ketika anda sedang pilek? Indera perasa dan penghidu berhubungan erat. Saat diinterpretasikan di korteks serebri, informasi dari kedua indera tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan sensasi rasa yang berbeda. Oleh karena itu, makanan sering terasa berbeda saat anda pilek atau hidung berair. Indera penghidu anda terganggu dan merubah rasa dari makanan anda.

Indera Penglihatan: Mata


Indera penglihatan adalah salah satu indera yang paling berharga. Bayangkan semua yang anda lihat yang membawa kesenangan dalam hidup anda senyum anak anda, wajah teman-teman anda, dan keindahan warna pepohonan dan bunga-bunga. Mata adalah organ penglihatan; mereka mengandung reseptor visual. Organ-organ asesori penglihatan membantu mata dalam fungsinya dan melindungi mereka dari cedera.

Organ-organ Asesori Penglihatan


Organ-organ asesori penglihatan meliputi bulu mata, alis mata, kelopak mata, kelenjar air mata, dan otot-otot mata ekstrinsik (lihat Gambar 12-7)

Alis mata. Alis mata, bagian dari rambut yang berlokasi di atas mata, melakukan peran pelindung. Mereka menjadi penguapan keluar dari mata dan menaungi mata dari cahaya matahari. Kelopak Mata. Di depan, kelopak mata melindungi mata. Kelopak atas dan bawah bertemu di ujung mata. Ujung tersebut disebut canthus medial dan canthus lateral. Kelopak mata terdiri dari empat lapis: kulit, otot rangka, jaringan penghubung, dan konjungtiva. Otot rangka membuka dan menutup mata. Otot levator membuka mata, sedang otot orbicularis oculi menutupnya. Kadangkadang pasien tidak dapat mengangkat kelopak matanya secara lengkap, sehingga matanya tampak setengah tertutup. Orang tersebut tampak seperti orang mengantuk. Kondisi ini disebut ptosis dari kelopak mata. Konjungtiva adalah membran mukosa tipis yang melapisi permukaan dalam dari kelopak mata. Konjungtiva juga melipat ke belakang untuk menutupi bagian permukaan depan dari bola mata, yang disebut bagian putih dari mata. Permukaan depan dari mata harus dijaga agar tetap lembab. Kegagalan untuk menjaga agar mata tetap lembab menyebabkan ulkus dan pembentukan jaringan parut. Permukaan mata normalnya dijaga tetap lembab dengan mengedipkan kelopak mata. Kedipan mata merangsang sekresi dari air mata dan kemudian menggerakkan air mata melintasi permukaan depan dari mata. Konjungtiva dari kelopak mata dapat meradang. Kondisi ini disebut konjungtivitis dan biasanya terjadi karena iritasi, alergi atau infeksi bakteri. Mata merah muda adalah konjungtivitis bakteri yang sangat menular. Biasanya sering ditemukan pada anak-anak yang sulit menjaga kondisi higiene yang baik.

Bulu mata. Bulu mata melapisi tepi dari kelopak mata dan membantu menangkap debu dan benda asing lain. Kadang-kadang, daerah disekitar folikel rambut di ujung kelopak menjadi terinfeksi, biasanya karena bakteri Stafilokokus. Infeksi ini disebut hordeolum; warna merah, bengkak dan nyeri. Apparatus Lakrimalis. Apparatus lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimalis dan serangkaian duktus yang disebut duktus air mata (lihat Gambar 12-7). Kelenjar lakrimalis terletak di bagian samping atas dari bola mata. Kelenjar lakrimalis mensekresikan air mata, yang mengalir melintasi permukaan mata menuju ke hidung. Air mata mengalir melalui lubang kecil yang disebut punctum lacrimalis dan dari sana masuk ke saccus lacrimalis dan ductus nasolacrimalis. Duktus nasolakrimalis bermuara ke rongga hidung. Jika sekresi air mata meningkat, misalnya ketika menangis, hidung mulai berair. Kelebihan air mata dapat melebihi kapasitas sistem drainase dan keluar ke pipi. Air mata melakukan beberapa fungsi penting. Mereka melembabkan, membasahi, dan membersihkan permukaan mata. Air mata, yang tersusun terutama dari air, jua mengandung sebuah enzim yang disebut lysozyme, yang membantu menghancurkan dan mencegah infeksi. Penggunaan pembersih mata lebih banyak mudharatnya dibandingkan dengan manfaatnya dengan menyingkirkan sekresi anti bakteri alami, yang membantu mencegah infeksi. Otot Mata Ekstrinsik. Otot mata ekstrinsik juga berfungsi sebagai organ aksesori.

Bola Mata
Bola mata memiliki bentuk sferis dan berukuran diameter sekitar sampai 1 inchi (2 sampai 3 cm) (Gambar 12-8, A). Bagian terbesar dari bola mata berada dalam tulang rongga mata dari tengkorak dan oleh karena itu terlindung dengan baik. Bola mata tersusun dari tiga lapisan yaitu sklera (lapisan terluar); khoroid (lapisan tengah); dan retina (lapisan dalam). Sklera. Lapisan terluar disebut sklera. Sklera adalah jaringan penghubung fibrosa yang tebal yang menutupi sekitar lima perenam dari bola mata belakang. Sklera membantu menampung isi dari bola mata; dia juga membentuk mata dan tempat penempelan dari otot mata eksterior. Sklera meluas ke depan dari mata dan disebut kornea. Kornea adalah bagian paling depan dari sklera. Kornea tidak memiliki pembuluh darah dan transparan, berarti bahwa sinar dapat masuk ke dalam struktur ini. Karena sinar masuk pertama kali ke mata melalui kornea, dia disebut jendela mata. Kornea memiliki suplai serat saraf sensorik yang kaya dan oleh karena itu sensitif terhadap sentuhan. Jika permukaan kornea disentuh secara ringan, mata berkedip untuk menyingkirkan sumber iritasi. Respon ini disebut reflek kornea. Dia berfungsi sebagai pelindung. Pikirkan bagaimana mata anda memberikan respon terhadap debu dengan berkedip, mengeluarkan air mata, dan nyeri. Khoroid. Lapisan tengah dari mata adalah khoroid. Lapisan khoroid sangat banyak mengandung pembuluh darah dan menempel ke lapisan paling dalam, yaitu retina. Lapisan khoroid menyediakan bagi retina suplai darah yang banyak. Pigmen gelap yang terletak dalam khoroid mengabsorpsi setiap kelebihan sinar untuk mencegah cahaya yang sangat terang.

10

Khoroid meluas ke depan dari bola mata untuk membentuk badan silier dan iris. Badan silier terletak di depan mata dan melakukan dua fungsi: dia mensekresikan cairan yang disebut aqueous humor, dan tempat asal dari otot-otot mata intrinsik, yang disebut otot-otot silier. Bagian paling depan dari khoroid adalah iris, bagian yang berwarna dari mata bagian depan. Lubang pada bagian tengah dari iris disebut pupil. Ukuran pupil ditentukan oleh dua set dari otototot mata intrinsik yang terletak dalam iris. Iris mengatur jumlah dari cahaya yang masuk ke dalam 11

mata. Retina. Lapisan paling dalam dari bola mata adalah retina. Dia melapisi dua pertiga posterior dari bola mata. Retina adalah lapisan saraf. Retina mengandung reseptor penglihatan, yang sensitif terhadap cahaya dan oleh karena itu disebut fotoreseptor. Dua jenis fotoreseptor adalah batang dan kerucut. Batang tersebar diseluruh retina tetapi lebih banyak pada bagian pinggirnya. Kerucut lebih banyak pada bagian tengah dari retina. Daerah retina yang mengandung konsentrasi kerucut tertinggi disebut fovea sentralis, sebuah daerah di pusat bintik kuning yang disebut makula lutea (lihat Gambar 12-8, A). Karena fovea sentralis mengandung begitu banyak kerucut, dia merupakan daerah penglihat yang paling akut. Bila suplai darah ke retina dihentikan, retina menjadi rusak dan penglihatan terganggu. Seseorang dengan diabetes seringkali mengalami kerusakan pembuluh darah retina. Pembuluh darah mengalami miroaneurisma. Aneurisma pecah, menyebabkan perdarahan dan pembentukan jaringan parut diseluruh retina. Daerah sirkuler kecil kedua dari retina adalah di bagian belakang dari mata. Neuron-neuron dari retina menyatu disana untuk membentuk saraf optikus; dia tidak mengandung batang atau kerucut. Daerah ini disebut diskus optikus. Karena tidak ada fotoreseptor di diskus optikus, gambar yang difokuskan pada daerah ini tidak terlihat. Oleh karena itu diskus optikus disebut bintik buta (blind spot). Kamar dan Cairan. Dua kamar dalam bola mata adalah kamar depan dan kamar belakang (lihat Gambar 12-8, B). Kamar belakang lebih besar dan terletak diantara lensa dan retina. Kamar belakang diisi oleh bahan seperti gel yang disebut humor vitreous. Humor vitreous menekan retina pada lapisan koroid, oleh karena itu memastikan bahwa retina menerima suplai darah yang baik. Kamar depan terletak diantara lensa dan kornea. Kamar depan diisi oleh cairan yang disebut humor aqueous. Humor aqueous dihasilkan oleh badan silier dan bersirkulasi melalui pupil ke dalam rongga di belakang kornea (lihat Gambar 12-8, B). Humor aqueous melakuka dua fungsi: dia mempertahankan bentuk dari bagian depan mata, dan memberikan makanan pada kornea. Aqueous humor meninggalkan kamar depan melalui saluran kecil yang terletak pada pertemuan antara sklera dan kornea. Kanal keluar ini disebut sinus venosus atau kanal Schlemm (lihat Gambar 12-8, C) Pada kondisi tertentu, drainase dari humor aqueous melalui kanal Schlemm terganggu. Humor aqueous berkumpul dalam mata dan meningkatkan tekanan dalam mata (tekanan intraokuler). Peningkatan tekanan intraokuler disebut glaukoma. Glaukoma serius karena peningkatan tekanan menekan khoroid, oleh karena itu menghambat suplai darah ke retina. Glaukoma adalah penyebab utama dari kerusakan retina dan kebutaan.

Otot-otot Mata
Dua kelompok dari otot-otot yang berhubungan dengan mata adalah otot-otot mata intrinsik dan ekstrinsik. Otot mata ekstrinsik menggerakkan bola mata dalam orbit tulangnya. Otot-otot mata intrinsik menggerakkan struktur dalam bola mata. Otot-otot Mata Ekstrinsik. Bagaimana anda menggerakkan mata anda? Otot-otot mata ekstrinsik adalah otot rangka yang terletak di luar mata (lihat Gambar 12-9, A). Enam otot-otot mata ekstrinsik menempel ke tulang dari orbit mata dan sklera, lapisan jaringan penghubung luar yang liat dari bola mata. Ada empat otot rektus dan dua otot oblik. 12

Otot-otot mata ekstrinsik menggerakkan bola mata dalam berbagai arah. Anda dapat menggerakkan mata anda ke atas, bawah, dan ke samping karena otot-otot rectus. Anda dapat juga memutar mata anda karena otot-otot oblik. Otot-otot mata ekstrinsik dipersarafi oleh tiga saraf kranial, yang paling penting adalah saraf okulomotorius (saraf kranial III). Kadang-kadang, gerakan dari bola mata tidak terkoordinasi; satu mata tampaknya melihat ke satu arah dan dan mata kedua ke arah yang lain. Mata tidak bekerjasama. Kondisi ini disebut strabismus (Gambar 12-10).

13

Otot-otot mata Intrinsik. Bagaimana dan mengapa ukuran pupil anda berubah? Otot-otot intrinsik adalah otot polos yang terletak dalam bola mata, terutama di iris dan badan silier. Ada tiga otot mata intrinsik. Iris mengandung dua otot mata, otot radial dan otot sirkuler (lihat Gambar 12-9, B). Otototot ini mengendalikan ukuran pupil dan oleh karena itu mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Serat-serat otot dari otot radial diantur mirip dengan jari-jari roda. Sama seperti jari-jari yang menyebar dari pusat dari roda, serat-serat otot radial menyebar dari derah pupil. Kontraksi dari otot radial menyebabkan pupil berdilatasi, oleh karena itu meningkatkan jumlah cahaya yang memasuki mata. Serat saraf simpatik mensuplai otot radial. Jadi rangsangan saraf simpatik menyebabkan pupil berdilatasi, atau midriasis. Obat-obatan yang mendilatasikan pupil disebut agen midriatik. Otot kedua yang terletak dalam iris adalan otot sirkuler. Serat-seratnya diatur dalam model sirkuler. Kontraksi dari otot sirkuler menyebabkan pupil berkonstriksi, jadi mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata. Otot sirkuler disuplai oleh serat saraf parasimpatik dalam saraf okulomotorius (saraf kranial III). Rangsangan saraf parasimpatik menyebabkan konstriksi pupil, atau miosis (lihat Gambar 12-9, B). Obat-obat yang mengkonstriksikan pupil disebut agen miosis. Sebagian obat, seperti narkotika, mengkonstriksikan pupil begitu kecilnya sehingga pupil digambarkan sebagai pinpoint. Bila mata secara tiba-tiba terpapar dengan cahaya yang terang, pupil dengan segera berkonstriksi, jadi mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke mata. Respon ini disebut sebagai refleks pupil. Klinisi menilai refleks ini dengan menyinarkan senter ke pupil. Otot mata intrinsik ketiga adalah otot silier. Otot silier muncul dari prosesus siliaris. Otot silier menempel ke lensa dan membantu memfokuskan gelombang cahaya ke retina.

Bagaimana Anda Melihat


Untuk dapat melihat, gelombang cahaya harus memasuki mata, fokus pada retina, dan merangsang fotoreseptor. Lalu fotoreseptor yang dirangsang mengirimkan impuls saraf ke otak, dimana impuls itu diinterpretasikan sebagai penglihatan (lihat Gambar 12-1). Cahaya Memasuki Mata. Rangsangan fotoreseptor, cahaya harus masuk mata dan melalui struktur berikut ini: kornea, humor aqueous, lensa dan humor vitreous (lihat Gambar 12-8, A). Cahaya Difokuskan Di Retina. Sebelum anda dapat melihat gambar yang tajam, gelombang cahaya harus dipantulkan, dan mereka harus fokus pada titik tertentu (X) pada retina. Cahaya yang dibengkokkan disebut refraksi. Kornea, humor aqueous, dan lensa semuanya mampu merefraksikan cahaya. Refraksi oleh lensa ditunjukkan oleh Gambar 12-11. Pada bagian atas panel, gelombang cahaya tampak berjalan pada garis lurus ke retina. Kecuali gelombang cahaya no. 1 dan 3 yang dibengkokkan, mereka tidak akan fokus pada titik X. Di tengah panel, gelombang cahaya no. 1 dibengkokkan untuk fokus pada retina. Bagaimana lensa membengkokkan cahaya? Bagian dasar dari gelombang cahaya mengenai lensa dan diperlambat sebelum menembusnya. Bagian atas dari gelombang cahaya meneruskan perjalanannya sampai mengenai lensa. Untuk sepersekian detik, bagian atas dari gelombang cahaya berjalan lebih cepat dari yang di dasar. Oleh karena itu gelombang cahaya menjadi bengkok. Panel di dasar menggambarkan bagaimana lensa membengkokkan beberapa gelombang cahaya. Untuk 14

penglihatan yang tajam, gelombang cahaya harus direfraksikan untuk difokuskan pada satu daerah tertentu dari retina.

Mengapa dan bagaimana lensa berubah bentuknya? Lensa dapat berubah bentuknya, menjadi lebih gendut atau lebih kurus. Lensa adalah struktur yang elastis yang terletak dalam ligamen suspensori yang menempel ke otot silier (lihat Gambar 12-8, A). Bila otot silier berkontraksi dan berelaksasi, tegangan dalam lensa menyebabkan perubahan dari bentuk lensa. Lensa dapat rata keluar atau mencembung. Perubahan bentuk mempengaruhi berapa banyak cahaya yang dibengkokkan. Singkatnya, jika lensa menjadi cembung atau lebih gemuk, gelombang cahaya dibengkokkan pada sudut yang lebih tajam. Jika lensa merata, derajat refraksi berkurang dan gelombang cahaya tidak banyak dibengkokkan. Kemampuan lensa untuk mengubah bentuk memungkinkan mata untuk memfokuskan benda yang dekat. Singkatnya, jika anda memegang pensil 6 inchi di depan mata anda, anda akan mampu melihatnya dengan jelas. Terfokusnya benda yang dekat pada retina adalah karena lensa. Lensa menjadi lebih bundar dan membengkokkan gelombang cahaya lebih akut untuk memfokuskannya pada retina. Kemampuan lensa untuk mengubah bentuknya untuk memfokuskan pada benda yang dekat disebut akomodasi. Dengan semakin lanjutnya usia, lensa kehilangan sebagian kemampuannya untuk mengubah bentuknya, oleh karena itu kehilangan kemampuannya untuk mengakomodasi benda dekat. Kondisi ini, yang seringkali jelas sesudah umur 40 tahun disebut presbyopia. Orang dengan presbyopia memiliki kesulitan untuk melihat benda dekat. Presbyopia menyebabkan orang tua membaca koran sejauh tangannya. Cahaya Merangsang Fotoreseptor. Ketika cahaya menembus berbagai struktur mata, dia harus merangsang fotoreseptor, batang dan kerucut. Mengapa anda melihat hitam dan putih di waktu malam dan warna diwaktu siang? Batang tersebar di sepanjang retina tetapi lebih banyak pada daerah perifer. Batang sensitif terhadap cahaya gelap 15

dan memberikan kita penglihatan hitam dan putih. Gambar yang dihasilkan oleh rangsangan batang kadang-kadang kabur. Karena batang memberikan respon terhadap kegelapan, rangsangan pada batang seringkali disebut penglihatan malam. Kerucut adalah fotoreseptor untuk penglihatan warna. Kerucut paling banyak pada bagian tengah dari retina, terutama pada macula lutea, yang hanya mengandung kerucut dan merupakan daerah penglihatan akut. Gambar yang dihasilkan dengan rangsangan pada kerucut bersifat tajam. Ada tiga jenis kerucut, masing-masing dengan pigmen penglihatan yang berbeda. Satu jenis dari kerucut menghasilkan warna hijau, yang lain menghasilkan warna biru, dan yang ketiga menghasilkan merah. Rangsangan dari kombinasi dari kerucut-kerucut ini menghasilkan berbagai warna dan bayangan dari warna yang kita nikmati. Fotoreseptor Yang Dirangsang Menginformasikan Otak. Impuls saraf yang muncul dari fotoreseptor meninggalkan mata melalui nervus opticus (saraf kranial II) (lihat Gambar 12-1). Impuls saraf berjalan di sepanjang serat saraf optikus ke lobus oksipital dari otak. Jalur ini dari mata ke otak disebut jalur penglihatan. Gambar 12-12 menunjukkan jalur dari saraf optikus ketika masing-masingnya meninggalkan mata. Perhatikan bahwa setengah dari serat dari mata kiri melintasi dan berjalan ke sisi kanan dari otak. Setengah dari serat dari mata kanan melintasi dan berjalan ke sisi kiri dari otak. Persilangan serat memungkinkan lobus oksipitalis untuk mengintegrasikan informasi dari kedua mata dan menghasilkan satu gambar. Titik dimana serat dari mata kiri dan kanan saling menyilang disebut kiasma optikus. Kiasma optikus terletak secara langsung di depan kelenjar hipofisis.

Semuanya Disatukan: Membuat Anda Dapat Melihat


Bila semua bagian mata bekerja secara benar, anda dapat melihat. Gelombang cahaya memasuki mata ana, direfraksikan, dan difokuskan pada fotoreseptor di retina. Fotoreseptor menterjemahkan sinyal cahaya menjadi impuls saraf, yang kemduian ditransmisikan dari retina, disepanjang saraf optikus, dan ke lobus oksipitalis dari otak, dimana anda merasakan penglihatan.

16

Indera Pendengaran: Telinga Struktur Telinga


Telinga dibagi menjadi tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam (Gambar 12-14).

Telinga Luar. Telinga luar adalah bagian dari telinga yang dapat anda lihat. Dia terdiri dari aurikula dan kanalis auditorius eksternus. Aurikula atau pinna, terdiri dari tulang rawan yang ditutupi sebuah lapisan kulit yang longgar. Kanalis auditorius eksternus memberikan jalan bagi gelombang suara untuk masuk ke telinga. Kanal ini berada di tulang temporal. Panjangnya sekitar 1 inchi (2,5 cm) dan lebarnya inchi (1,25 cm) dan meluas ke membran timpani, atau gendang telinga. Membran timpani memisahkan telinga luar dari telinga tengah. Kanalis auditorius eksternus dibatasi dengan rambut tipis dan kelenjar yang mensekresikan serumen, sebuah bahan berwarna kekuningan yang dikenal sebagai kotoran telinga. Rambut dan serumen membantu mencegah debu dan benda asing lain memasuki telinga. Serumen cenderung merupakan korban dari kurang bersihnya kita. Kita memasukkan, tusuk gigi, penjepit rambut, dan

17

benda tajam lain ke dalam kanal dalam upaya untuk mengeluarkan kotoran telinga. Benda-benda ini merusak membrana timpani. Cotton-bud, tampaknya aman, sebenarnya menyingkirkan kotoran yang sangat kecil dan biasanya mendorong kotoran yang berkumpul mendekati gendang telinga. Kotoran telinga dapat dikeluarkan dengan baik oleh tenaga medis yang terlatih. Sebaiknya tidak memasukkan apapun ke dalam lubang telinga. Telinga Tengah. Telinga tengah adalah sebuah rongga kecil, berisi udara yang terletak diantara membrana timpani dan sebuah dinding yang terbuat dari tulang (lihat Gambar 12-14). Telinga telinga mengandung beberapa struktur: membran timpani, tiga buah tulang yang kecil, dan tuba eustachius. Membrana timpani terutama sekali terdiri dari jaringan penghubung dan memiliki suplai saraf dan pembuluh darah yang banyak. Membrana timpani bergetar sebagai respon terhadap gelombang suara yang memasuki telinga melalui liang telinga luar. Getaran membrana timpani disalurkan ke tulang-tulang kecil di telinga tengah. Telinga tengah mengandung tiga tulang kecil atau osikulus. Ini adalah tulang yang paling kecil dalam tubuh. Tulang-tulang tersebut diatur sedemikian rupa sehingga mereka memanjang dari membrana timpani ke oval window, sebuah struktur membranosa dalam dinding tulang yang memisahkan telinga tengah dari telinga dalam. Nama dari tulang-tulang tersebut adalah maleus, incus, dan stapes. Maleus menempel pada bagian dalam dari membrana timpani, sedangkan stapes terletak pada oval window. Osikulus menyalurkan getaran dari membrana timpani ke oval window. Telinga tengah memiliki sebuah saluran yang menghubungkannya dengan faring, atau tenggorokan. Saluran ini disebut tuba auditorius, atau tuba eustachius Tujuan dari tuba adalah menyeimbangkan tekanan pada kedua sisi membrana timpani dengan memungkinkan udara masuk dari tenggorokan ke telinga tengah. Jika tekanan di kedua sisi membran tidak seimbang, membrana timpani akan menggelembung. Ketika membrana timpani teregang, reseptor nyeri dirangsang. Nyeri yang disebabkan oleh membrana timpani yang teregang merupakan alasan telinga anda terasa sakit ketika pesawat anda take-off. Telinga dalam. Telinga dalam terdiri dari sebuah sistem tabung yang rumit, di dalam tulang temporal. Jaringan tabung yang berbentuk koil tersebut dinamakan labirin tulang (lihat Gambar 12-15). Di dalam labirin tulang tersebut terdapat labirin membranosa. Labirin membranosa dikelilingi oleh perilimfe dan terisi oleh cairan kental yang disebut endolimfe. Perilimfe dan endolimfe membentuk cairan dari telinga dalam. Telinga dalam memiliki tiga bagian: vestibulum, kanalis semisirkularis, dan cochlea. Cochlea berkaitan dengan pendengaran. Vestibulum dan kanalis semisirkularis berhubungan dengan keseimbangan. Cochlea adalah bagian berbentuk siput dari labirin tulang. Terletak pada sebuah membran dalam cochlea dan dipenuhi oleh endolimfe, merupakan reseptor pendengaran. Reseptornya adalah sel-sel yang mengandung rambut-rambut halus dan disebut organ Corti. Bila rambut-rambut pada sel-sel reseptor dibengkokkan, sebuah impuls saraf dikirimkan melalui cabang cochlear dari saraf vestibulocochlearis (saraf kranial VIII) ke lobus temporalis dari otak, dimana sensasi diinterpretasikan sebagai pendengaran. Perhatikan bahwa reseptor dirangsang dengan membengkokkan rambut; jadi, reseptor tersebut diklasifikasikan sebagai mekanoreseptor.

18

Semuanya disatukan: Membuat Anda Dapat Mendengar


Mendengar adalah dilakukan oleh struktur dalam telainga luar, tengah dan dalam. Bagaimana kita mendengar suara musik? Dalam Gambar 12-16 digambarkan getaran senar gitar menggetarkan udara, menimbulkan gelombang suara. Gelombang suara berjalan melalui liang telinga luar dan mengenai membrana timpani, menyebabkan membrana timpani bergetar. Getaran ini menyebabkan tulang-tulang telinga tengah (maleus, incus, stapes) bergetar. Stapes yang terletak pada oval window menyebakan cairan dalam telinga tengah bergerak. Karena rambut (organ Corti) terletak dalam cairan, gerakan cairan membuat rambut membengkok. Bengkokan dari rambut mencetuskan impuls saraf yang dibawa oleh cabang cochlear dari saraf vestibulocochlearis (saraf kranial VIII) ke otak. Lobus temporal dari serebrum menginterpretasikan impuls tersebut sebagai suara.

19

Indera Keseimbangan: Telinga


Kita semua mengetahui telinga kita sebagai organ pendengaran, tetapi kita mungkin tidak menyadari bahwa telinga kita memainkan peran penting dalam keseimbangan. Kerusakan pada bagian tertentu dari telinga dapat membuat kita tidak mungkin berdiri tanpa kehilangan keseimbangan. Reseptor keseimbangan adalah mekanoreseptor. Sel-sel ini mengandung proyeksi seperti rambut yang diselimuti oleh cairan telinga tengah. Reseptor terletak dalam vestibulum dan kanalis semisirkularis dari telinga tengah (lihat Gambar 12-15). Vestibulum mengandung reseptor yang memberikan informasi tentang posisi dari kepala pada saat istirahat. Reseptor dalam kanalis semisirkularis memberikan informasi tentang posisi tubuh ketika dia bergerak. Reseptor-reseptor ini merasakan perubahan posisi kepala. Bila posisi berubah, rambut membengkok, dan sel-sel reseptor mengirimkan impuls-impuls saraf melalui cabang vestibularis dari saraf vestibulocochlearis (saraf kranial VIII) ke beberapa bagian otak, termasuk serebelum, otak tengah, dan lobus temporal. Karena saraf vestibulocochlear membawa informasi sensorik mengenai pendengaran dan keseimbangan, orang yang mengalami infeksi telinga dapat mengeluh limbung. Orang tersebut harus diyakinkan bahwa bila infeksi telinganya sembuh, maka perasaan limbung tersebut juga akan hilang. Sumber: Herlihy, B., & Maebius, N.K. (2003) The Human Body in Health and Illness (2nd edition), Missouri: Saunders.

20

Anda mungkin juga menyukai