Anda di halaman 1dari 3

Pada percobaan kali ini, kami melakukan percobaan tentang cara pembuatan senyawa alkana atau suatu senyawa

jika direaksikan dengan senyawa lain akan membentuk senyawa alkana. Pada percobaan ini kami melibatkan campuran antara NaOH dan Natrium Benzoat. Pada percobaan di atas dengan bahan Natrium Benzoat sebanyak sepucuk sendok makan dicampur dengan NaOH sebanyak sepucuk sendok makan, kemudian di panaskan membentuk cairan yaitu putih kental,warnanya agak kecoklatan dengan bau yang dihasilkan yaitu berbau menyengat seperti diterjen. Setelah lama dipanaskan, senyawa didalamnya akan mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang akan menghasilkan CO2 dan H2O. Berikut reaksi antara NaOH dan Natrium Benzoat : C6H5COOH + NaOH H2O + C6H5COONa + Tingkat keberhasilan yang didapatkan pada percobaan ini dapat dilihat pada hasil pengamatan yaitu

Percobaan pertama setelah mencampurkan NaOH dan Natrium Benzoat. natrium benzoat telah digunakan sebagai pengawet makanan. Hal ini digunakan dalam berbagai aplikasi pengawet karena aksi antimikroba yang dikombinasikan dengan toksisitas rendah dan rasa rendah. Campuran NaOH dan Natrium Benzoat berubah bentuk mencadi cair berwarna putih yang apabila dibiarkan akan berubah warna menjadi bening yaitu benzena dan bagian atasnya mengkristal sedangkan cairan bawahnya terperangkap oleh kristal tersebut. Benzena itu sendiri adalah zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap, dan bersifat racun, lebih muda mengalami subtitusi daripada adisi. Sifat-sifat benzena tersebut terbukti benar adanya atau dapat dikatakan antara teori dan praktikum sesuai, karena dalam praktikum ini apabila benzene mengenai kulit maka kulit akan terasa gatal, panas dan memerah itulah mengapa benzene dikatakan bersifat racun. adapun reaksi antara NaOH dan Natrium Benzoat yang menghasilkan benzena sebagai berikut: C6H5COOH + NaOH H2O + C6H5COONa + Percobaan kedua dengan bahan dan takaran yang sama dengan percobaan pertama didapatkan hasil yang sama pula dengan percobaan pertama, yang berbeda hanyalah gelembung-gelembung yang dihasilkan atau yang muncul ketika proses pembakaran sedang terjadi, pada percobaan kedua ini gelembung-gelembung yang dihasilkan lebih banyak, sedangkan hasil yang lainnya sama dengan percobaan

pertama. Terjadinya perbedaan banyaknya gelembung antara percobaan pertama dan kedua mungkin saja terjadi, hal ini wajar karena kemungkinan proses langkah kerja pada percobaan kedua lebih baik atau lebih maksimal dibanding percobaan pertama yang merupakan pemula, kemungkinan pada percobaan kedua proses pembakaran berjalan lebih baik sehingga gelembung yang dihasilkannyapun lebih banyak. Dari percobaan pertama dan kedua ini tujuan dari dilakukannya praktikum pembuatan senyawa alkana tidak tercapai atau gagal karena hasilnya berupa benzena dan bukan alkana. Sifat kimia senyawa alkana adalah umumnya alkana sukar bereaksi dengan senyawa lainnya. Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor, karbon dioksida dan uap air. Jika alkana direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, I2), atom -atom H pada alkana akan digantikan oleh atom-atom halogen.
Pembahasan Tapi metode yang telah dilakukan yakni dengan menggunakan natrium benzoat dan NaOH dianggap sebagai metode yang cukup mudah dalam mengamati terbentuknya hexana. Pada percobaan kali ini dilakukan pembuatan alkana dari natrium benzoat ( C6H5COONa ) dan NaOH. Reaksi yang melibatkan H2O sebagai katalis dan menghasilkan Asam Karboksilat terlebih dahulu dan direaksikan kembali menghasilkan Benzena jenuh kemudian direaksikan kembali baru dapat menghasilkan alkana. Reaksi yang berulang-ulang ini melalui proses yang panjang dan cukup sulit. Sehingga untuk menghasilkan suatu alkana harus benar-benar diteliti dengan baik. Mulanya diambil satu sendok Natrium benzoat dan diambil satu sendok NaOH. Kemudian NaOH digerus dilumpang, NaOH yang telah halus diambil satu sendok(pada gambar 1). Perbandingan antara NaOH dan Natrium benzoat harus sama. Kemudian keduanya dicampur sampai homogen dan dibagi menjadi dua bagian(pada gambar 2). Masing-masing bagian dimasukkan kedalam tabung reaksi(pada gambar 3) dan ditambahkan air sebagai media untuk melihat terjadinya reaksi dan terbentuknya hexana(pada gambar 4). Sementara itu disiapkan air yang telah dididihkan pada suhu tertentu, lalu tabung reaksi yang berisi campuran natrium benzoat dan NaOH dimasukkan kedalamnya(pada gambar 5). Kemudian diamati perubahan reaksi yang terjadi.

sebelum di panaskan campuran tersebut berwarna putih dan setelah di

panaskan ternyata campuran tersebut tidak mengalami perubahan warna namun mengeluarkan bau yang sangat menyengat.ini membuktikan bahwa tingkat keberhasilan dari percobaan ini sudah maksimal sesuai dengan teori yang diperoleh. Setelah dilakukan pemanasan atau pembakaran, pembakaran yang terjadi bisa secara sempurna atau tidak sempurna. Setelah lama dipanaskan, senyawa didalamnya akan mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang jika pembakaran tersebut terjadi secara sempurna maka akan menghasilkan CO2 dan H2O Ini dikenal dengan reaksi oksidasi atau

reaksi pembakaran. Setelah pembakaran berlangsung cukup lama terjadi perubahanperubahan bentuk pada campuran NaOH dan Natrium Benzoat yaitu adanya sedikit gelembung-gelembung udara yang menguap menghasilkan embun atau uap-uap air,
Akan ada gelembung yang dihasilkan dari campuran tersebut(pada gambar 6). Namun keduanya, antara air dan campuran tidak dapat melarut hal ini disebabkan karena produk yang dihasilkan baik asam karboksilat, benzena, dan hexana bersifat nonpolar. Jadi terlihat saat dihasilkannya hexana terdapat dua lapis cairan yang terpisah. Karena nonpolar, alkana larut dalam pelarut nonpolar atau sedikit polar seperti misalnya alkana lain, dietil eter (CH3CH2OCH2CH3) atau benzena. Kelarutan itu disebabkan oleh gaya tarik van der waals antara pelarut dan zat terlarut. Semua alkana lebih ringan daripada air, suatu fakta yang terlihat bahwa benzena dan minyak motor ( yang terutama adalah alkana ) mengapung di atas air. Jika alkana bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1. Kesulitan yang terjadi saat pengamatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama karena untuk menghasilkan alkana dibutuhkan suhu yang cukup tinggi, titik didih senyawa hexana berkisar pad[a suhu 69C. Identifikasi lain yang dapat dilakukan untuk melihat terbentuknya hexana, dapat dilakukan dengan cara melakukan penciuman pada mulut tabung reaksi. Maka akan tercium adanya bau hexana dari reaksi yang telah berlangsung. Mengapa,

karena pada saat campuran

di panaskan, campuran tersebut mengeluarkan bau yang menyengat serta mengental dan berwarna putih hal ini sesuai dengan sifat maupun ciri ciri dari alkana tersebut yaitu Alkana merupakan senyawa nonpolar, sehingga tidak larut dalam air. Makin banyak atom C (rantainya makin panjang), maka titik didih makin tinggi pada tekanan dan suhu biasa
Hexana yang termasuk senyawa alkana yang berwujud cair. Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke 16 berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat. Reaksi yang terjadi dalam percobaan ini dapat terlihat seperti :

Hexana biasa digunakan sebagai pelarut sintesis. Sebenarnya banyak metode yang digunakan dalam pembuatan alkana seperti yang dijelaskan dalam landasan teori. Walaupun untuk menghasilkan hexana dalam kadar yang cukup banyak membutuhkan natrium benzoat dan NaOH yang cukup banyak pula.

Anda mungkin juga menyukai