Anda di halaman 1dari 5

Rencana Perawatan Periodontal Rencana perawatan adalah cetak biru (blue print) bagi penanganan kasusnya, yang ditentukan

setelah diagnosis ditegakkan dan prognosis diramalkan. Dalam rencana perawatan tersebut tercakup semua prosedur yang diperlukan untuk menciptakan dan memelihara kesehatan periodonsium, antara lain: keputusan mengenai gigi mana yang dipertahankan dan gigi mana yang harus dicabut, tehnik yang dipilih untuk terapi periodontal, perlu atau tidaknya prosedur bedah mukogingival atau rekonstruktif dan koreksi oklusal, tipe restorasi yang akan dibuatkan, sebagai gigi sandaran (abutment). Rencana perawatan yang disusun bukanlah suatu rencana yang bersifat final, dapat ter adi modifikasi rencana perawatan yang disebabkan perkembangan yang ter adi selama perawatan ber alan yang belum terdeteksi sebelumnya. !amun demikian, sudah men adi ketentuan bahwa perawatan periodontal tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum disusunnya rencana perawatan, kecuali perawatan emer ensi. Perawatan periodontal membutuhkan suatu perencanaan angka pan ang. "anfaat perawatan periodontal bagi pasien adalah diukur dari seberapa lama gigi geliginya masih dapat berfungsi optimal, dan bukan dari seberapa banyak gigi yang diputuskan untuk dipertahankan. Perawatan periodontal adalah lebih diarahkan untuk menciptakan dan memelihara kesehatan periodonsium di rongga mulut pasien, dan bukan untuk secara khusus mengketatkan kembali gigi yang telah mobiliti. #pabila gigi yang penilaian prognosisnya men urus ke prognosis tanpa harapan, sebenarnya tidak bermanfaat untuk dipertahankan sehingga lebih baik untuk dicabut, meskipun gigi itu bebas dari karies. $igi dengan kondisi yang demikian akan men adi sumber gangguan bagi pasien dan mengancam kesehatan periodonsium. %eberapa alasan pencabutan gigi adalah: &. $igi yang goyang akan menghalangi pengunyahan. 'eadaan ini akan men urus pada kebiasaan menelan makanan sebelum dikunyah halus, dengan akibat menimbulkan gangguan gastrointestinal. 'arena tidak dapat mengunyah dengan dan gigi yang akan digunakan

baik, pasien biasanya akan memilih(milih makanan yang lunak terutama karbohidrat. ). *ksudat inflamasi dari saku periodontal akan merusak rasa makanan. #pabila eksudat tersebut tercampur makanan lalu tertelan, mukosa lambung akan teriritasi dengan akibat ter adinya gastritis. +. Daerah saku periodontal berpotensi sebagai sumber bakteremia karena daerah tersebut dihuni oleh banyak bakteri. ,. #pabila diindikasikan pembuatan restorasi atau embatan pada gigi Rencana perawatan periodontal diarahkan untuk suatu perawatan yang komprehensif, yang mengkoordinasikan semua prosedur perawatan guna menciptakan gigi geligi yang berfungsi baik dalam lingkungan periodonsium yang sehat. Rencana induk bagi perawatan periodontal terdiri dari perawatan dengan tu uan yang berbeda bagi setiap pasien sesuai dengan kebutuhannya masing(masing. Penyusunan rencana induk tersebut adalah didasarkan antara lain pada diagnosis kasusnya, aktivitas penyakit, serta indikasi tehnik perawatan yang dipilih. -u uan utama dari perawatan yang komprehensif adalah penyingkiran inflamasi gingiva dan koreksi kondisi yang menyebabkan atau memperparah inflamasi tersebut. Prosedur yang harus dilakukan untuk mengobati inflamasi gingiva adalah: &. Penyingkiran iritan pada permukaan akar gigi (mutlak harus dilakukan) ). Penyingkiran saku periodontal +. Penciptaan kontur gingiva dan hubungan mukogingival yang kondusif (menguntungkan) dalam mempertahankan kesehatan periodonsium ,. Restorasi karies .. 'oreksi restorasi yang cacat /. "emperbaiki hubungan oklusal apabila ada masalah (occlusal adjustment,

prosedur restorasi0prostetik0ortodonti, dan koreksi kebiasaan buruk) #pabila pasien memiliki riwayat penyakit sistemik, keadaan tersebut uga harus dipertimbangkan dalam menyusun rencana perawatan, karena: &. "enyebabkan perlunya perhatian khusus pada waktu melakukan prosedur perawatan, ). "empengaruhi respon periodonsium terhadap perawatan +. "enyulitkan bagi usaha mempertahankan hasil perawatan. %agi pasien yang demikian perlu dilakukan konsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis yang terkait. Rencana perawatan periodontal tidak hanya mencakup prosedur di bidang periodontik sa a, melainkan harus mencakup prosedur(prosedur kedokteran gigi lainnya sesiuai dengan kebutuhan pasien. -ahapan periodontal secara keseluruhan terdiri dari . tahap, yaitu fase preliminary0pendahuluan, fase 1 (inisial), fase 11 (bedah), fase 111 (restoratif), dan fase 12 (suportif).

Fase 3ase preliminary0pendahuluan

Perawatan &. Perawatan kasus darurat: dental atau periapikal, periodontal, dan lain(lain ). Pencabutan gigi dengan prognosis tidak ada harapan, dan pemasangan gigi tiruan sementara (bila diperlukan karena alasan tertentu

3ase 1 (fase etiotropik)

&. 'ontrol plak ). 'ontrol diet (bagi pasien dengan karies rampan) +. 4calling dan root planning

,. 'oreksi restorasi dan protesa yang mengiritasi .. *kskavasi karies dan restorasi (sementara atau permanen, tergantung apakah prognosis ginginya sudah final, dan lokasi karies) /. -erapi antimikrobial (lokal atau sistemik) 5. -erapi oklusal (penyelarasan oklusal) 6. Penggerakan gigi secara ortodontik *valuasi fase 1: pengecekan kembali kedalaman saku dan inflamasi gingiva, serta plak, kalkulus dan karies. 3ase 11 (fase bedah) &. %edah periodontal ). Perawatan saluran akar 3ase 111 (fase restoratif) &. Restorasi final ). $igi tiruan cekat dan lepasan *valuasi fase 111: evaluasi respon terhadap prosedur restoratif, pemeriksaan peridontal 3ase 12 (suportif) 'un ungan berkala untuk pemeriksaan: plak dan kalkulus, kondisi gingiva (saku, inflamasi), oklusi, mobiliti gigi, dan perubahan patologis lainnya

Rencana perawatan yang disusun haruslah di elaskan pada pasien. Dalam memberikan pen elasan mengenai rencana perawatan ini, disarankan untuk memperhatikan hal(hal sebagai berikut ini. &. "en elaskan secara spesifik. Dalam memberikan pen elasan kepada pasien harus secara gamblang dikatakan 7anda menderita gingivitis7 atau 7anda menderita periodontitis7, sesuai dengan diagnosis kasusnya. 'emudian pada pasien di elaskan mengenai kondisi penyakitnya yang sebenarnya, bagaimana cara perawatannya, dan bagaimana perkiraan hasil perawatan yang akan dicapai. Pen elasan yang tidak elas

seperti 7ada masalah pada gusi anda7 atau 7 ada sesuatu yang harus dilakukan terhadap gusi anda7 menyebabkan pasien tidak akan mengerti, sehingga pasien mengabaikan masalah yang dialaminya. ). "ulailah pen elasan dengan hal(hal yang positif. Pen elasan hendaknya dimulai dengan hal(hal yang positif, misalnya mengenai gigi yang masih mungkin untuk dipertahankan dan dapat dipergunakan semaksimal mungkin. 8angan memulai pen elasan dengan hal(hal yang kurang menguntungkan seperti 7$igi yang ini harus dicabut9 karena dapat mengurangi motivasi pasien untuk men alani perawatan. Dalam memberikan pen elasan pada pasien, perlu ditekankan bahwa tu uan perawatan adalah untuk mencegah agar gigi geliginya tidak mengalami kerusakan periodonsium yang parah seperti halnya gigi yang telah goyang, dan angan terlalu dititikberatkan kepada masalah giginya yang goyang. !amun apabila gigi pasien diindikasikan untuk dicabut, pasien pun harus diberi pen elasan sebaik mungkin bahwa gigi tersebut apabila dipertahankan dapat mengganggu fungsi gigi dan stomatognatinya secara keseluruhan. +. 'emukakan keseluruhan perawatan yang direncanakan sebagai satu paket. Dalam memberikan pen elasan harus dihindari timbulnya kesan pada pasien bahwa perawatan terdiri dari prosedur(prosedur yang terpisah, yang dapat dipilih(pilih oleh pasien, karena kenyataannya semua prosedur yang ada harus diterima oleh pasien secara keseluruhan. #pabila diindikasikan restorasi dan pembuatan gigi tiruan, harus di elaskan bahwa prosedur tersebut adalah sama pentingnya dengan penyingkiran inflamasi dan saku periodontal bagi kesehatan gusinya. 4e ak awal pasien harus memahami paket perawatan yang harus di alaninya agar perawatan kasusnya tuntas.

Anda mungkin juga menyukai