Pada beberapa kasus percobaan tertentu, mungkin kita hanya tertarik pada perbandingan antara
kontrol dengan perlakuan lainnya. Misalnya, membandingkan suatu varietas lokal atau bahan kimia
standar dengan yang baru. Untuk kasus tersebut, kita dapat menggunakan uji Dunnet. Dunnet
mengembangkan uji ini dan mempopulerkannya pada tahun 1955. Uji Dunnet mempertahankan
MEER pada level yang tidak lebih dari taraf nyata yang ditentukan, misal α= 0.05. Pada metode ini,
hanya membutuhkan satu nilai pembanding yang digunakan untuk membandingkan antara kontrol
dengan perlakuan lainnya. Formulanya mirip dengan LSD, namun pada uji ini, nilai t yang digunakan
bukan t-student yang digunakan pada uji LSD. Dunnet menggunakan tabel t tersendiri, yang
biasanya terlampir pada buku-buku perancangan percobaan.
Formula untuk menghitung nilai DLSD adalah sebagai berikut:
2KTG
DLSD = t *α / 2( p ,dfe ) .sY ; dimana sY =
r
Apabila jumlah ulangan tidak sama :
1 1
DLSD = t *α / 2( p ,dfe ) KTG( + )
ri r j
dimana r adalah jumlah banyaknya ulangan, KTG = Kuadrat Tengah Galat yang diperoleh dari analisis
ragam, α = taraf nyata, p = banyaknya perlakuan, tidak termasuk kontrol (p = t-1), dfe = derajat
bebas galat. Nilai t* adalah nilai yang diperoleh dari tabel t-Dunnet pada taraf nyata α dengan
derajat bebas = dfe (Pada tabel t-Dunnet biasanya telah ditentukan untuk pengujian dua arah, jadi α
dalam tabel sebenarnya nilai α/2).
Prosedur Perhitungan:
Sebagai gambaran penggunaan uji Dunnet, kita gunakan kembali Percobaan mengenai kandungan
Nitrogen tanaman Red Clover. Pada percobaan ini, kita asumsikan Gabungan sebagai perlakuan
kontrol, sehingga kita bandingkan semua perlakuan dengan Gabungan.