Anda di halaman 1dari 5

Ny.

S 62 tahun ( berat badan 55 kg, tinggi badan153 cm, dan mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes tipe 2 sejak 1 tahun yang lalu . Pasien meminum obat metformin 1 g 2 kali sehari , ramipril5 mg sekali sehari, atorvastatin 10mg sekali sehari dan gliburide 5 mg dua kali sehari general check up terbaru diperoleh hasil laboraturium sebagai berikut: Alc: 6,7 % GDP ( glukosa darah puasa) 119 mg/dl Scr: 1,29 mg/dl AST (ASPARTATE AMINO TRANSFERASE) 19 unit /liter ALT (alanin aminotransferase) 19 unit /liter Total kolesterol 165 mg/dl LDL 90 mg/dl HDL 39 mg/dl Trigliserida 125 mg/dl TD: 127/80 mg/dl

Pertanyaan: 1. Apakah obat yang diberikan sudah tepat untuk ny S 2. Apakah ada obat yang diganti terkait hasil laboraturium yang diperoleh ? 3. Edukasi apa yang dapat diberikan pada pasien tersebut? Jawaban: Subjektif Pasien mengalami hipertensi, dan diabetes tipe2 Objektif BMI = = 23 normal - Alc 6,7 % - Glukosa darah puasa mencapai taget terapi yaitu 80120mg/dl - Scr: 1,29 mg/dl ( normal : 0,7-1,3 mg/dl) - AST (aspartate amino transferase) 19 unit /liter normal 0-40 unit /L - ALT (alanin aminotransferase) 16 unit /liter normal (0-30 unit /L) - Total kolesterol 165 mg/dl normal < 225 mg/dl - LDL 90 mg/dl normal < 140 mg/dl - HDL 39 mg/dl tidak mencapai taget terapi yaitu > 55 mg/dl - Trigliserida 125 mg/dl normal 40-200 mg/dl - TD: 127/80 mg/dl mencapai taget terapi yaitu <130/80mmhg Obat yang digunakan - Metformin (1 g 2 kali sehari)

o Efek terapi :Bekerja langsung pada hati (hepar), menurunkan produksi glukosa hati, mengurangi absorpsi glukosa di usus dan meningkatkan sensitivitas insulin (meningktakan asupan glukosa peripheral dan penggunaannya) (Judith Aberg, 2009). o Dosis makasimal 2550 mg , duaration action 24 jam (Judith Aberg, 2009).. o Farmakologi: metformin secar konsisten mengurangi hba 1c 1,5 % sampai 2%, tingkat glukosa plasma puasa 60-80 mg/dl dan tidak mengurangi glukosa plasma puasa ketika kadar glukosa plasma terlalu tinggi (>300 mg/dl). Metformin juga memiliki efek positif pada resistensi insulin. Metformin mengurangi plasma trigliserida dan konsentrasi LDL sekitar 8-15% (DiPiro,2005). Ramipril 5 mg sekali sehari o Mechanism of action: ACE inhibitor yang mencegah pembentukan angiotensin 2 dari angitensin 1 dan menunjukkan efek farmakologi yang sama dengan captopril. Ramipril harus melalui saponifikasi enzimatik dengan esterase pada hati untuk memenjadi metabolit aktif, ramipril. Efek farmakodinamik dari ramipril dari afinitas tinggi, kompetitiv, ikatan reversible dari pamiprilat dengan angiotensin-converting enzyme, kemudian mencegah pembentukan vasokontriktor poten angitensin 2. (Judith Aberg, 2009). o Onset of action: 1-2 jam (Judith Aberg, 2009). o Durasi: 24 jam (Judith Aberg, 2009). Atorvastatin 10mg sekali sehari o Mechanism Action : Inhibitor dari 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A (HMG-coa) reduktase, enzim terbatas dalam sintesis kolesterol (mengurangi produksi asam mevalonat dari HMG-coa); ini kemudian meningkatkan kompensasi dari adanya reseptor LDL pada membran hepatosit dan merangsang katabolisme LDL (Judith Aberg, 2009). o Onset aksi: 3-5 hari; Pengurangan maksimal kolesterol dan trigliserida plasma: 2 minggu (Judith Aberg, 2009). Gliburide 5 mg dua kali sehari o Mekanisme Action :merangsang pelepasan insulin dari sel beta pankreas; mengurangi output glukosa dari hati; meningkat sensitivitas insulin di lokasi sasaran perifer (Judith Aberg, 2009). o Onset of action: insulin serum mulai pada 15-60 menit setelah dosis tunggal. o Duration of action: 24 jam (Judith Aberg, 2009).

Jawaban dari pertanyaan: 1. Obat yang diberikan untuk terapi diabetes mellitusnya merupakan terapi kombinasi atara metformin dengan sulfoni urea (gliburid). Golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk penderita

diabetes tipe 2 dengan berat badan normal dan kurang serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya. Berdarkan uraian tersebut, menunjukkan bahwa Ny. S telah tepat untuk diberikan sulfonil urea. Terapi kombinasi sulfonilurea dengan biguanida merupakan terapi kombinasi yang umum. Sulfonilurea akan mengawali dengan merangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawa biguanida bekerja efektif. Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memiliki efek terhadap sensitivitas reseptor insulin, sehingga kombinasi keduanya mempunyai efek saling menunjang. Berdasarkan hasil lab Ny. S kadar glukosa darah nya sudah mencapai tujuan terapi sehingga obat yang digunakan bisa dikatakan cukup efektif, namun kadar alc masih diatas kadar normal (kadar normalnya adalah < 6,5%). Untuk mengatasi kadar Alc dapat dilakukan dengan terapi nonformakologi sebagai pendukung dari terapi farmakologi yang telah dijalani. Terapi farmakologi dilakukan dengan cara pengaturan pola makan dengan mengurangi asupan glukosa, lemak, karbohidrat. Selain itu terapi nonformakolohi juga dapat dilakukan dengan olah raga, karena olah ragan menjaga dan menurunkan kadar gula darah. 2. Tidak karena hasil lab yang menurut hasil laboratorium hampir seluruh data lab menunjukkan keadaan normal dan mencapai target terapi kecuali alc dan HDL. Namun, ketidak normalan kadar Alc masih < 7% yang berarti kemungkinan masih bisa diatasi dengan terapi non farmakologi untuk mendukung terapi farmakologinya tanpa harus mengganti obat yang digunankan. Untuk kekurangan HDL ini mungkin disebabkan oleh kurang efektifnya ramipril untukmeningkatkan kadra HDL, namun karena tekanan darah, LDL dan kolesterol sudah dalam keadaan normal maka ramipril tidak perlu diganti. Namun pasien harus terus memonitori kadar glukosan darah dan tekanan darah karena dikhawatirkan hiperglikemia dan hipertensi semakain memburuk dan tidak dapat diatasi oleh regimen yang telah diberikan sebelumnya. 3. Edukasi pasien Tujuan pemberian edukasi pasien adalah untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada pasien untuk berpartisipasi dalam pengobatannya. a) Edukasi tentang obat diabetes yang digunakan : (Departemen Kesehatan RI. 2005) o Gliburide 1) Minumlah gliburide kira-kira 30 menit sebelum makan untuk meningkatkan efektivitas 2) Hindari alkohol, alkohol mungkin dapat menyebabkan hipoglikemia dan menginduksi reaksi flushing o Metformin 1) Minum metformin bersama makanan untuk menghindari gangguan pada perut (gastrointestinal upset)

2) Efek samping yang mungkin dialami adalah diare ringan dan kembung (bloatedness) 3) Karena diminum bersamaan dengan sulfonilurea (gliburid), penderita perlu diingatkan kemungkinan terjadinya hipoglikemia ( lemas, pusing, dll) 4) Gangguan ginjal dapat mengarah pada asidosis laktat dan mintalah sehingga pasien perlu memantau fungsi ginjal dan hati secara teratur. 5) Laporkan gejala asidosis laktat misalnya kejang atau nyeri otot, hiperventilasi, kelelahan yang tidak wajar dan kelemahan,dst. b) Edukasi dengan melakukan terapi non farmakologi: 1. Diet 2. Penurunan berat badan 3. Olah raga

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan.
DiPiro, Joseph T., et. Al. 2005. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 6th edition. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division

Judith Aberg, 2009. drug information handbook 17 th edition. New York: Lexi-Comp, Inc.

Anda mungkin juga menyukai