Anda di halaman 1dari 6

ISSN 1410-9840

ANALISA PENGARUH SEPEDA MOTOR TERHADAP NILAI EMP DI PERSIMPANGAN BERSINYAL DENGAN METODE KAPASITAS ( STUDI KASUS PERSIMPANGAN TLOGOSARI SEMARANG )
Iin Irawati, Agus Muldiyanto
Universitas Semarang Email : iien.irawati@yahoo.co. id

ABSTRAK
Simpang Tlogosari merupakan salah satu persimpangan yang memiliki nilai kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi, terutama jumlah sepeda motor. Karakteristik pengendara serta jumlah sepeda motor, mempengaruhi nilai ekuivalen mobil penumpang ( EMP . Sehingga penelitian ini diperlukan untuk mengetahui besar arus jenuh yang terjadi serta nilai EMP sepeda motor berdasarkan kondisi e!isting di persimpangan. "ari analisa data yang ada dengan menggunakan rumus S # $%&.'' (& ) *+,.-. () &''.%+, maka diperoleh nilai arus jenuh actual yaitu dari arah Soekarno /atta sebesar &..0.1+ smp 2 jam, dari arah Supriyadi sebesar &--*.&' smp 2 jam, dari arah Medoho sebesar &1.+.+. smp 2 jam dan dari arah Tlogosari sebesar &--*.&' smp 2 jam. Sedangkan besarnya nilai EMP sepeda motor yang diperoleh dengan menggunakan metode kapasitas adalah sebesar 1.+. Kata Kunci 3 ekuivalen mobil penumpang, arus jenuh, sepeda motor.

PENDAHULUAN
Sepeda motor menjadi salah satu jenis kendaraan yang memiliki proporsi dominan dalam arus lalu lintas. Data empirik menyebutkan bahwa proporsi sepeda motor dalam komposisi kendaraan suatu jalan di Indonesia memiliki nilai sebesar 50% - 75% (Basuki; Riyanto, 2009; Kusnandar, 2009 ; Idris, 2010). Hal itu dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan sepeda motor yang tinggi, yaitu berkisar antara 23% - 30% per tahun (AISI, 2005 ; Idris, 2010). Selain jumlah dan proporsi yang tinggi dalam aliran lalu lintas, maka karakteristik perilaku pengendara sepeda motor juga mempengaruhi kinerja suatu persimpangan. Karakteristik perilaku pengendara sepeda motor pada kondisi existing di persimpangan adalah mengumpul di barisan terdepan dalam antrian kendaraan 66

pada saat lampu merah dan bahkan sering melewati garis henti serta mengisi tempat tempat kosong atau celah di antara kendaraan yang lain (Soegondo; Tumewu; Kosasih, 1983). Berdasarkan volume sepeda motor yang tinggi serta perilaku pengendara sepeda motor yang cenderung tidak disiplin, seperti yang disebutkan di atas, maka akan mempengaruhi nilai-nilai parameter analisa di persimpangan. Salah satu nilai parameter perhitungan kapasitas di persimpangan adalah EMP (ekuivalen mobil penumpang). Dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, EMP didefinisikan sebagai factor konversi dari berbagai tipe kendaraan dibanding dengan kendaraan ringan. EMP digunakan untuk menyeragamkan arus lalu lintas yang heterogen ke dalam arus lalu lintas yang homogen ( Al - Kaisy, 2006 ). Data arus lalu lintas yang

Analisa Pengaruh Sepeda Motor Terhadap Nilai Emp Di Persimpangan Bersinyal Dengan Metode Kapasitas (Iin Irawati, Agus Muldiyanto)

diperoleh dari survei pencacahan lalu lintas dan sudah tersaji dalam satuan kendaraan atau SMP (satuan mobil penumpang) tersebut, diperoleh dengan cara mengalikan nilai EMP dengan volume lalu lintas yang ada ( Irawati, 2006 ) Penelitian- penelitian yang sudah ada, dengan lokasi yang berbeda, menunjukkan bahwa besarnya nilai EMP sepeda motor untuk tiap simpang tidak selalu sama. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai berikut : a) Penelitian yang dilakukan oleh Moertiono tahun 2002 dengan nilai EMP sepeda motor sebesar 0,5. b) Penelitian oleh Kasan tahun 2005 dengan nilai EMP sepeda motor sebesar 0,5. c) Penelitian oleh Subandi tahun 2007 dengan EMP sepeda motor sebesar 0,4. d) Penelitian oleh Kusnandar dengan nilai EMP sepeda motor sebesar 0,33.

Sedangkan dalam MKJI 1997, besarnya nilai EMP sepeda motor adalah 0,25; 0,35; 0,40 dan 0,50. Nilai EMP sepeda motor dalam MKJI 1997 tersebut dibedakan berdasarkan tipe jalan dan jumlah arus lalu lintas per jam. Berdasarkan perbedaan variasi nilai EMP sepeda motor antara kondisi existing di persimpangan dengan MKJI 1997, maka peneliti akan mencoba menentukan besarnya nilai EMP sepeda motor di persimpangan dengan pemilihan lokasi studi di persimpangan bersinyal Jalan Tlogosari Semarang.

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di persimpangan jalan Tlogosari Semarang. Sedangkan kondisi geometrik persimpangan ditunjukkan pada gambar 1 di bawah ini :

J. PENGEMB. REK & TEK Volume 13 No 2, Desember 2011:

! "1

67

METODOLOGI PENELITIAN
Bagan Alir Penelitian Bagan alir penelitian ditunjukkan pada gambar 2 di bawah ini : Analisa Arus Jenuh Aktual Ada beberapa factor yang mempengaruhi besar arus jenuh actual, antara lain :

a. b. c.

Lebar lengan simpang. Perencanaan geometri simpang. Komposisi arus lalu lintas.

Berdasarkan factor factor tersebut di atas, maka persamaan yang digunakan untuk menentukan besarnya arus jenuh actual adalah sebagai berikut :

M4567

7"E9T7>7K6S7 M6S656/

K68769 P4ST6K6

PE9:4MP4569 "6T6 "6T6 SEK49"E;


"ata kependudukan

"6T6 P;7ME;
:eometrik simpang, volume tiap jenis kendaraan, <aktu siklus

=56/ "6T6 69657S6 EMP dengan Metode Kapasitas

KES7MP45692S6;69

SE5ES67
Gambar 2. Bagan Alir Penelitian

68

Analisa Pengaruh Sepeda Motor Terhadap Nilai Emp Di Persimpangan Bersinyal Dengan Metode Kapasitas (Iin Irawati, Agus Muldiyanto)

S = -12.33 W2 + 569.87 W+ 233.16 Keterangan : S = Arus jenuh actual ( smp / jam ) W = Lebar pendekat ( lengan simpang ) Dari persamaan di atas, maka besarnya arus jenuh actual untuk masingmasing lengan simpang tersaji dalam tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Arus Jenuh Aktual

Indonesia tahun 1997 untuk persimpangan bersinyal, yaitu sebesar 1.3 untuk kendaraan berat, 0.2 untuk kendaraan tak bermotor dan 1 untuk kendaraan ringan. Nilai tersebut dianggap sama karena proporsi kendaraan berat dan kendaraan tak bermotor lebih kecil dibandingkan dengan jumlah mobil penumpang dan memiliki kebutuhan ruang yang tidak terlalu

No

Dari Arah

Lebar Jalan ( meter )

Lebar Lengan Pendekat ( W ) ( meter)

Simpang

/ Arus jenuh aktual ( s=-12.33 W2 + 569.87 W+ 233.16 ) ( smp / jam )


2774.06 2885.23 2076.67 2885.23

1. 2. 3. 4.

Soekarno Hatta Supriyadi Medoho Tlogosari

10 8 7 8

5 4 3.5 4

Analisa Ekuivalen Mobil Penumpang Untuk Sepeda Motor Untuk menghitung nilai EMP sepeda motor digunakan persamaan dengan menggunakan metode kapasitas sebagai berikut : S = a1 * LV + a2 * HV + a3 * MC + a4 * UM

besar ketika bermanuver sehingga arus lalu lintas yang terjadi pada jenis kendaraan tersebut dianggap steady. Besarnya nilai EMP sepeda motor disajikan dalam tabel 2 di bawah ini.

Kesimpulan
1. Besarnya arus jenuh aktual yang terjadi pada tiap lengan simpang adalah sebagai berikut : Dari arah Soekarno Hatta sebesar 2774.06 smp / jam. Dari arah Supriyadi sebesar 2885.23 smp / jam. Dari arah Medoho sebesar 2076.67 smp / jam. Dari arah Tlogosari sebesar 2885.23 smp / jam. Berdasarkan pengolahan dan analisa data, maka diperoleh nilai EMP rata rata sepeda motor pada persimpangan Tlogosari Semarang yaitu sebesar = 0.6.

Keterangan 3
a1,a2,a3,a4 = equivalen mobil penumpang ( EMP ). LV = jumlah kendaraan ringan. HV = jumlah kendaraan berat. MC = jumlah sepeda motor. S = arus jenuh aktual ( SMP / jam ). Besarnya nilai arus jenuh aktual tertera dalam tabel 1 yang memiliki nilai berbeda-beda tergantung pada lebar lengan simpang ( pendekat ). Untuk nilai EMP tiap jenis kendaraan kecuali sepeda motor, dianggap nilainya sama seperti yang tertera pada Manual Kapasitas Jalan

2.

J. PENGEMB. REK & TEK Volume 13 No 2, Desember 2011:

! "1

69

Tabel 2. Nilai EMP sepeda motor Waktu Arah Simpang ( dari...) Arus Jenuh Aktual (smp jam) Arus lalu lintas dalam smp LV HV UM 1 0.4 0.2 / EMP Sepeda Motor Berdasarkan rumus : S = a1*LV +a2*HV+a3*MC +a4*UM 0.8 0.8 0.5 0.8 0.8 0.7 0.3 0.5 0.3 0.7 0.6 0.6 0.8 0.8 0.7 0.7 0.7 0.5 0.7 0.4 Ada pengalihan arus lalu lintas 0.7 Ada pengalihan arus lalu lintas 0.8 0.8 0.7 0.6 0.8 0.7 0.6 0.7 0.3 Arus lalu lintas dialihkan 0.7 0.6

SENIN 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 RABU 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 SABTU 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00 06.00 08.00 12.00 14.00 16.00 18.00

USM

2774.06

Supriyadi

2885.23

Tlogosari

2076.67

Medoho

2885.23

322 397 557 707 858 856 1103 649 672 4 600 671 358 489 466 629 691 945 768 519 595 670 8

61.1 347.1 371.8 32.5 76.7 26 20.8 63.7 20.8 10.4 32.5 208 340.6 213.2 39 65 18.2 49.2 200.2 62.4 18.2 3.9

2.4 0.8 1.2 6.8 2.2 8.2 41.2 6.2 28.2 1.6 5.8 9.6 7.8 3.8 4.4 3.4 2.2 2.2 59.6 8.4 17.6 14.6 1

USM

2774.06

Supriyadi

2885.23

Tlogosari

2076.67

Medoho

2885.23

USM

2774.06

Supriyadi

2885.23

Tlogosari

2076.67

Medoho

2885.23

214 403 324 672 660 873 407 601 614 5 669 1162

124.8 317.2 224.9 88.4 100.1 52 18.2 35.1 10.4 27.3 5.2

10.2 1.8 6 8 30.4 1.8 5.8 1.6 -

Nilai tersebut berbeda dengan nilai yang tertera dalam MKJI 1997 yaitu

sebesar 0.4. Perbedaan nilai EMP tersebut dipengaruhi geometrik

Analisa Pengaruh Sepeda Motor Terhadap Nilai Emp Di Persimpangan Bersinyal Dengan Metode Kapasitas (Iin Irawati, Agus Muldiyanto)

3.

simpang dan jumlah arus lalu lintas. Dari analisa data yang ada, menunjukkan bahwa pengaruh sepeda motor, baik dari jumlah maupun perilaku pengendara sepeda motor di persimpangan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap nilai parameter kapasitas jalan.

Saran 1. Perlunya pengkajian EMP untuk jenis kendaraan yang lain maupun di tempat yang berbeda. 2. Perlunya revisi terhadap nilai parameter untuk perhitungan kapasitas jalan, yang disesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Al- Kaisyi, Ahmed; Jung, Younghan; Rakha, Hesham, (2005), Developing Passenger Car Equivalency Factors For Heavy Vehiclles during Congestion, Journal of Transportation Engineering. Basuki, Hari, Kami; Riyanto, Bambang (2009), Analisis Kebijakan Menyangkut Pengaturan, Penggunaan dan Pengendalian Sepeda Motor di Indonesia, Media Komunikasi Teknik Sipil. Bina Marga, (1997), Manual Kapasitas Jalan di Indonesia, Dinas Pekerjaan Umum. Chang Chien, C,C, (1978), Saturation Flow at Signal Controlled Intersections in Bangkok, M. Eng, Thesis no 1270, Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand (Unpublished). Idris, Muhammad, (2010), Kriteria Lajur Sepeda Motor Untuk Ruas Jalan Arteri Sekunder, Puslitbang Jalan dan Jembatan. Highway Research Board, (1965), Highway Capacity Manual, National Academy of Science National Research Council, Publication 1328. Irawati, Iin (2006), Evaluasi EMP Kendaraan Berat di Persimpangan Bersinyal Jalan Raya Karanglo

Malang, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2006. Kusnandar, Edwin, (2009), Pengaruh Proporsi Sepeda Motor Terhadap Kecepatan Arus Lalu Lintas, Puslitbang Jalan dan Jembatan. Moertiono, Eko, (2002), Pengaruh Sepeda Motor Di Persimpangan Jalan Dengan Pengatur Lampu Lalu Lintas di Kendal, Thesis, UNDIP. Salter, R,J, (1976), Highway Traffic Analysis and Design, Revised Edition, The Macmilan Press, Ltd. Soegondo, T; Tumewu, W; Kosasih, D (1983), Saturation Flow, Proceedings Fourth Conference, Road Engineering Association of Asia and Australia, Volume 5, Jakarta. Subandi, Adi (2004), Ekuivalen Mobil Penumpang Untuk Kendaraan Berat dan Sepeda Motor Yang Belok Kanan Pada Simpang Bersinyal, Tesis, Institut Teknologi Bandung 2004.

J. PENGEMB. REK & TEK Volume 13 No 2, Desember 2011:

! "1

7!

Anda mungkin juga menyukai