Anda di halaman 1dari 17

ABSTRAK

MODUL-1 (Konstanta Dielektrik berbagai Bahan) Wanda Suryadinata (1403010120051) Jurusan Fisika,FMIPA Universitas Padjadjaran Kamis,01 Mei 2014 Dielektrik merupakan suatu isolator.Isolator merupakan suatu bahan yang sulit untuk mengantarkan arus listrik.Dielektrik tidak memiliki pembawa muatan bebas,namun dielektrik memiliki inti yang positif dan elektron yang bermuatan negatif.Karena muatan-muatannya telah berpasangan maka,sulit bagi bahan dielektrik untuk berinteraksi dan bertumbukkan dengan muatan-muatan lain diluar dielektrik. Pada percobaan kali ini,dapat ditentukan nilai konstanta listrik.Konstanta ini sendiri lebih besar dipengaruhi oleh nilai Uc dan jarak yang diberikan.Jarak disini merupakan jarak antar keping kapasitor. Praktikan tidak dapat mengetahui nilai konstanta dielektrik pada bahan dikarenakan keterbatasan alat yang digunakan

Kata kunci:Bahan,isolator,dielektrik

BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang sudah kita ketahui,bahan yang terbuat dari plastik dan kaca merupakan benda dielektrik.Dalam praktikum ini,akan dikaji tentang konstanta dielektrik suatu bahan,dimana menempatkan suatu bahan atau material non konduktor seperti kaca diantara pelat kapasitor. Dalam pengertianya,konstanta dielektrik merupakan perbandingan energi listrik yang tersimpan dalam bahan tersebut jika diberi sebuah potensial,relatif terhadap vakum. 1.2 Rumusan Masalah a. Hubungan antara muatan Q dengan tegangan menggunakan pelat kapasitor b. Konstanta dielektrik 0 ditentukan dari hubungan yang diukur pada point 1 c. Muatan pelat kapasitor diukur sebgai fungsi inverse dari jarak antar pelat,pada tegangan konstan d. Hubungan antara muatan Q dan teganan U diukur dengan menggunakan peat kapasitor dengan menggunakan media dielektrik dantara kedua bahan 1.3 Tujuan Percobaan a. Menentukan konstanta dielektrik 0 b. Menentukan konstanta dielektrik pada pelat plastik c. Menentukan konstanta dielektrik pada pelat gelas d. Menentukan muatan pada kapasitor e. Menentukan hubungan Q dan U

BAB II
TEORI DASAR a. Bahan Dielektrik Dielektrik adalah dapat dikutubkan (polarized) sejenis dengan cara bahan Isolator menempatkan bahan listrik yang dielektrik

dalam medan listrik. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik, muatan listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga tidak timbul arus seperti bahan konduktor, tapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya mengakibatkan terciptanya pengutuban dielektrik. Oleh karena pengutuban dielektrik, muatan positif bergerak menuju kutub negatif medan listrik, sedang muatan negatif bergerak pada arah berlawanan (yaitu menuju kutub positif medan listrik) Hal ini menimbulkan medan listrik internal (di dalam bahan dielektrik) yang menyebabkan jumlah keseluruhan medan listrik yang melingkupi bahan dielektrik menurun.Jika bahan dielektrik terdiri dari molekul-molekul yang memiliki ikatan lemah, molekul-molekul ini tidak hanya menjadi terkutub, namun juga sampai bisa tertata ulang sehingga sumbu simetrinya mengikuti arah medan listrik.Prinsip dari bahan dielektrik ini hampir sama dengan polarisasi [1].Dengan penjelasan lain, bahan dielektrik adalah suatu bahan yang memiliki daya hantar arus yang sangat kecil atau bahkan hampir tidak ada. Bahan dielektrik ini dapat berwujud padat, cair dan gas. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik, muatan listrik yang terkandung di dalamnya tidak mengalami pergerakan sehingga tidak akan timbul arus seperti bahan konduktor ataupun semikonduktor, tetapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya yang mengakibatkan terciptanya pengutuban dielektrik. Pengutuban tersebut menyebabkan muatan positif bergerak menuju kutub negatif medan listrik, sedangkan muatan negatif bergerak pada arah berlawanan (yaitu menuju kutub positif medan listrik). Hal ini menimbulkan medan listrik internal (di dalam bahan dielektrik) yang menyebabkan jumlah keseluruhan medan listrik yang melingkupi bahan dielektrik menurun. Sifat inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu merupakan isolator yang baik. [2]

Gambar dielektrik Konstanta dielektrik atau permitivitas listrik relatif, adalah sebuah konstanta dalam ilmu fisika yang melambangkan rapatnya fluks elektrostatik dalam suatu bahan bila diberi potensial listrik. Dielektrik sendiri adalah sejenis bahan Isolator listrik yang dapat dikutubkan (polarized) dengan cara menempatkan bahan dielektrik dalam medan listrik. Ketika bahan ini berada dalam medan listrik, muatan listrik yang terkandung di dalamnya tidak akan mengalir, sehingga tidak timbul arus seperti bahan konduktor, tapi hanya sedikit bergeser dari posisi setimbangnya mengakibatkan terciptanya pengutuban dielektrik. Dalam pendekatan teori klasik tentang permodelan dielektrik, sebuah bahan terbuat dari atom-atom. Tiap atom terdiri dari awan bermuatan negatif (elektron) terikat dan meliputi titik bermuatan positif di tengahnya. Dengan keberadaan medan listrik disekeliling atom ini maka awan bermuatan negatif tersebut berubah bentuk. Hal ini dapat dipandang secara sederhana sebagai dwikutub (dipole) dengan menggunakan prinsip-prinsip superposisi. Dwikutub ini dicirikan oleh momen dwikutubnya. Yang berperan membentuk perilaku dielektrik adalah hubungan antara medan listrik dan momen dwikutubnya. Ketika medan listrik hilang, atom-atom pada bahan tersebut kembali pada keadaan sebelumnya. Waktu yang diperlukan untuk berubah-ubah keadaan ini disebut waktu Relaksasi. Relaksasi dielektrik adalah komponen jeda waktu dalam konstanta dielektrik suatu bahan. Jeda ini biasanya disebabkan oleh jeda waktu yang diperlukan molekul bahan sampai terkutub (polarized) ketika mengalami perubahan medan listrik disekitar bahan dielektrik (misalnya, kapasitor yang dialiri arus listrik). Relaksasi dielektrik ketika terjadi perubahan medan listrik dapat dipersamakan dengan adanya histerisis ketika terjadi perubahan medan magnet (dalam induktor atau transformer). Dalam sistem linier, relaksasi secara umum berarti jeda waktu sebelum respon yang diinginkan muncul, oleh karena itu relaksasi diukur sebagai nilai relatif terhadap keadaan dielektrik stabil yang diharapkan (equilibrium). Jeda waktu antara munculnya medan listrik dan terjadinya pengutuban berakibat berkurangnya energi bebas (G) tanpa dapat dikembalikan. Pengutuban dwikutub (dipole polarization) adalah pengutuban pada kutubkutub molekulnya. Pengutuban jenis ini berakibat pengutuban secara permanen, contohnya ikatan asimetris antara atom oksigen dan hidrogen pada air, yang akan

mempertahankan sifat-sifat pengutuban walaupun medan listrik sudah hilang. Pengutuban jenis ini membentuk pengutuban makroskopis. [3] Contoh bahan dielektrik beserta permitvitanya:

Gambar tabel bahan dielektrik b. Karakteristik Bahan Dielektrik Kekuatan dielektrik

Semua bahan dielektrik memiliki tingkat ketahanan yang disebut dengan kekuatan dielektrik, diartikan sebagai tekanan listrik tertinggi yang dapat ditahan oleh dielektrik tersebut tanpa merubah sifatnya menjadi konduktif. Konduktansi

Apabila tegangan searah diberikan pada plat-plat sebuah kapasitor komersil dengan isolasi seperti mika, porselin atau kertas maka arus yang timbul tidak berhenti mengalir untuk waktu yang singkat, tetapi turun perlahan-lahan Rugi-rugi dielektrik

Rugi-rugi dielektrik untuk isolasi tegangan tinggi merupakan salah satu ukuran penting terhadap kualitas material isolasi. Suatu bahan dielektrik tersusun atas molekul-molekul dan elektron-elektron di dalamnya terikat kuat dengan inti atomnya. Ketika bahan tersebut belum dikenai medan listrik, maka susunan molekul dielektrik tersebut masih belum beraturan (tidak tersusun rapi). Ketika molekul-molekul tersebut dikenai medan listrik, maka muatan inti positif

mengalami gaya yang searah dengan medan listrik dan elektron-elektron dalam molekul tersebut akan mengalami gaya listrik yang arahnya berlawanan dengan arah medan listrik tadi Tahanan isolasi

Jika suatu dielektrik diberi tegangan searah, maka arus yang mengalir pada dielektrik terdiri dari dua komponen, yaitu arus yang mengalir pada permukaan dielektrik (Is) dan arus yang mengalir melalui volume dielektrik (Iv Peluahan sebagian (Partial discharge)

Peluahan parsial (partial discharge) adalah peluahan elektrik pada medium isolasi yang terdapat di antara dua elektroda berbeda tegangan, dimana peluahan tersebut tidak sampai menghubungkan kedua elektroda secara sempurna. Kekuatan kerak isolasi (tracking strenght) Bila suatu sistem isolasi diberi tekanan elektrik, maka arus akan mengalir pada permukaannya. Besar arus permukaan ini menentukan besarnya tahanan permukaan sistem isolasi. Arus ini sering juga disebut arus bocor atau arus yang menelusuri sirip isolator. Besar arus tersebut dipengaruhi oleh kondisi sekitar, yaitu suhu, tekanan, kelembaban dan polusi. [2] c. Hukum Gauss Dalm Konstanta Dielektrik
Dalam praktikum konstanta dilektrik,berlaku hukum yang menjelaskan modul ini,yaitu hukum gauss,dengan persamaan: Pada kapasitor keping sejajar tanpa dielektrik berlakku hubungan:

Karena pada kondisi vakum

jadi

Jika muatan diberikan diantara dua pelat kapasitor,akan terjadi medan listrik E antar pelat yang dinyatakan oleh :

Kapasitor keping sejajar yang dibatasi oleh jarak d,berlkau hubungan persamaan:

Muatan kapasitor Q sebanding dengan tegangan V yang diberikan pada kapasitor, konstanta kesebandingan C dinamakan kapasitansi dari kapasitor ;

Kapasitansi dari suatu kapasitor keping sejajar tanpa dielektrik adalah :

Sehingga besar konstanta listrik

Dimana ; = konstanta listrik (pAs/Vm) d = jarak antar kedua keping (m) A = Luas keping sejajar (m2) Q = muatan kapasitor (nAs) Vo = perbedaan potensial tanpa dielektrik (V)

Pada kapasitor keping sejajar dengan dielektrik berlaku hubungan:

Sehingga besar medan listrik kapasitor keping sejajar apabila telah ditempatkan dielektrik diantara kepingnya adalah :

Kapasitansi dari suatu kapasitor keping sejajar yang berisi dielektrik dengan konstanta k adalah :

Catat bahwa V sebanding dengan Q, maka kapasitansi tidak bergantung pada muatan maupun tegangan kapasitor tetapi hanya bergantung pada faktor-faktor geometri. Untuk suatu kapasitor keping sejajr,kapasitansi sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan jarak pemisah. [4]

Sehingga besar konstanta dielektrik dapat dinyatakan dengan persamaan :

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN 2.1 Alat dan Bahan Serta Fungsi
1. Pelat kapasitor, d=260 mm sebagai konduktor dan menyimpan muatan 2. Pelat plastik, bahan yang dicari nilai konstantanya 3. Pelat gelas f current konduktor,sebagai bahan yang dicaari nilai konstantanya 4. Resistor 10 Mohm,hambatan pada rangkaian yang dihasilkan 5. Universal measuring amplifier,sebagai penguat tegangan AC dan DC 6. Power supply, 0-10 kV,sebagai sumber tegangan 7. Voltmeter, 0.3-300 VDC, 10-300 VAC,sebagai pengukur tegangan 8. Kabel koneksi hijau-kuning, 100 mm,sebgai penghubung setiap komponen dalam rangkaian 9. Kabel koneksi merah 500 mm,sebagai penghubung dalam rangkaian 10. Kabel koneksi biru 500 mm,sebagai penghubung dalam rangkaian 11. Kabel screened, BNC, 750 mm,sebagai penghung komponen ke adapter BNC soket umum 12. Adapter, BNC soket 4 mm,sebagai penghung penghubung 2 komponen yang saling tidak kompatible 13. Konektor tipe T, BNC,sebagai penghubung kabel 14. PEK kapasitor 0.22 , 160 volt,sebagai pengumpul muatan pada rangkaian

2.2 Prosedur Percobaan A. Menentukan konstanta listrik 1. Menentukan luas penampang kapasitor (A), diketahui d=260 mm. 2. Tegangan Uc diatur pada 1.5 Kv. 3. Jarak pelat kapasitor diatur sekecil mungkin (1 mm), dan mengukur tegangan U dan Q. 4. Jarak d divariasikan menjadi (d=1.5 ; 2.0 ; 2.5 ; 3.0 ; dan 3.5 mm) dan melakukan pengukuran seperti point 2.

5.

dihitung dengan data yang diperoleh saat praktikum di laoratoium dengan menggunakan persamaan 4.

Catatan : selama melakukan pengukuran tidak berada di dekat kapasitor. B. Kebergantungan muatan induksi pada tegangan 1. Jarak antar pelat d diatur sebesar 2 mm. 2. Tegangan U (Volt) diukur dengan pemberian Uc sebesar 0.5 ; 1.0 ; 1.5 ; 2.0 ; 2.5 ; 3.0 dan 3.5 Kv. 3. Nilai Q ditentukan. 4. dihitung dengan data yang diperoleh saat praktikum di laoratoium dengan menggunakan persamaan 4. C. Menentukan konstanta dielektrik pelat plastik 1. Pelat plastik dipasang dengan (d=9.8 mm) diantara pelat kapasitor. 2. Tegangan U (Volt) diukur dengan memberikan tegangan Uc sebesar 0.5 ; 1.0 ; 1.5 ; 2.0 ; 2.5 ; 3.0 ; 3.5 dan 4.0 Kv. 3. Harga Q (nAs) dan 4. Pelat plastik ditentukan. 5. Pada jarak yang sama antar pelat dengan tebal pelat plastik (d=9.8 mm), tegangan Uvac(Volt) diukur dengan diberikan tegangan Uc sebesar 0.5 ; 1.0 ; 1.5 ; 2.0 ; 2.5 ; 3.0 ; 3.5 dan 4.0 Kv. 6. Harga Qvac (nAs) ditentuakan dan dibandingkan harga Q dengan Qvac( )

D. Menentukan konstanta dielektrik pelat gelas 1. Pelat kaca dipasang antara pelat kapasitor dan mengukur ketebalan pelat kaca. 2. Pengukuran dan perhitungan dilakukan seperti pada langkah C. Catatan: praktikan hanya melakukan percobaan pertama dan kedua atas perintah dari aslab

BAB IV
PEMBAHASAN 4.1 Data Percobaan a. Menentukan konstanta listrik 0
Uc (v) 0,2 d (mm) 5 10 15 20 5 10 15 20 5 10 15 20 Vout (v) 0,07 0,03 0,04 0,04 0,08 0,13 0,19 0,15 0,08 0,06 0,1 0,09

0,4

0,6

b. Ketergantungan muatan induksi pada tegangan


d (mm) Uc (v) 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 0,5 1 1,5 2 Vout (v) 0,11 0,12 0,21 0,25 0,3 0,34 0,4 0,16 0,17 0,23 0,28 0,36 0,41 0,43 0,1 0,14 0,21 0,29

2,5 3 3,5

0,32 0,34 0,39

4.2 Pengolahan Data Percobaan Menghitung Luas Penampang Kapasitor

Menentukan Konstanta Listrik 0 - Menentukan Nilai Q (Uc)

Dalam menentukan konstanta dielektrik,digunakan persamaan:

= Dengan menggunakan persamaan ditas, diperoleh nilai Q pada setiap variasi adalah: a. Percobaan pertama Uc (v) 0,2 d (mm) Vout (v) 5 0,07 10 0,03 15 0,04 20 0,04 5 0,08 10 0,13 15 0,19 20 0,15 5 0,08 10 0,06 15 0,1 20 0,09 b. Percobaan kedua Uc (v) 0,5 Vout (v) 0,11 Q(coloumb) 4,36E-08

0,4

8,72E-08

0,6

1,308E-07

d (mm) 2

Q(coloumb) 0,000000109

1 1,5 2 2,5 3 3,5 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

0,12 0,21 0,25 0,3 0,34 0,4 0,16 0,17 0,23 0,28 0,36 0,41 0,43 0,1 0,14 0,21 0,29 0,32 0,34 0,39

0,000000218 0,000000327 0,000000436 0,000000545 0,000000654 0,000000763 0,000000109 0,000000218 0,000000327 0,000000436 0,000000545 0,000000654 0,000000763 0,000000109 0,000000218 0,000000327 0,000000436 0,000000545 0,000000654 0,000000763

- Menentukan Nilai 0

Dengan menggunakan persamaan dibawah ini diperoleh nilai akan diperoleh nilai konstantanya:

a. Percobaan pertama Uc (v) 0,2 d (mm) 5 10 15 20 5 10 Vout (v) 0,07 0,03 0,04 0,04 0,08 0,13 Q(coloumb) 4,36E-08 A(m^2) 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0 2,05405E-08 4,10809E-08 6,16214E-08 8,21618E-08 2,05405E-08 4,10809E-08

0,4

8,72E-08

0,6

15 20 5 10 15 20

0,19 0,15 0,08 0,06 0,1 0,09

1,308E-07

0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066

6,16214E-08 8,21618E-08 2,05405E-08 4,10809E-08 6,16214E-08 8,21618E-08

b. Perrcobaan kedua
d (mm) Uc (v) 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 Vout (v) 0,11 0,12 0,21 0,25 0,3 0,34 0,4 0,16 0,17 0,23 0,28 0,36 0,41 0,43 0,1 0,14 0,21 0,29 0,32 0,34 0,39 Q(coloumb) 0,000000109 0,000000218 0,000000327 0,000000436 0,000000545 0,000000654 0,000000763 0,000000109 0,000000218 0,000000327 0,000000436 0,000000545 0,000000654 0,000000763 0,000000109 0,000000218 0,000000327 0,000000436 0,000000545 0,000000654 0,000000763 A(m^2) 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0,053066 0 8,21618E-09 8,21618E-09 8,21618E-09 8,21618E-09 8,21618E-09 8,21618E-09 8,21618E-09 1,64324E-08 1,64324E-08 1,64324E-08 1,64324E-08 1,64324E-08 1,64324E-08 1,64324E-08 2,46486E-08 2,46486E-08 2,46486E-08 2,46486E-08 2,46486E-08 2,46486E-08 2,46486E-08

4.3 Analisa Percobaan Pada percobaan konstanta dielektrik berbagai bahan,praktikan melakukan 2 kali percobaan, yaitu: a. Menentukan konstanta listrik Pada percobaan ini,praktikan memvariasikan 3 kali nilai Uc yaitu, 0,2 0,4 dan 0,6.Pada setiap nilai Uc divariasikan jarak d, diantaranya

5mm,10mm,15mm,20mm.Secara keseluruhan Vout yang dihasilkan lebih kecil daripada Uc yang diberikan.Dan pada setiap variasi nilai Uc, terdapat kesamaan nilai konstanta listrik pada setiap jarak d.Ini dapat dilihat pada hasil percobaan,dimana nilai konstanta listrik pada variasi Uc dan d=5 mm, memiliki nilai sama dengan pada variasi Uc 0,4 dengan nilai d=5mm.Dalam pencarian nilai konstanta listrik dapat menggunakan persamaan:

Untuk mencari muatan, dapat digunakan persamaan:

Yang mana,nilai muatan berbanding lurus dengan U.Pada percobaan dapat dilihat,seiring dengan penambahan nilai Uc,maka Q yang dihasilkan semakin besar. Pada dasarnya,nilai konstanta listrik lebih besar dipengaruhi oleh jarak dan Uc yang diberikan.Ini dapat dilihat pada percobaan yang dilakukan saat penambahan/pengurangan nilai d dan Uc. b. Pada dasarnya pada percobaan kedua hampir sama dengan percobaan

pertama,dimana pada percobaan pertama,praktikan menggeser nilai d untuk mencari nilai Uc,pada percobaan kedua ini,praktikan memvariasikan nilai Uc dengan jarak d yang tetap.Peerhitungan yang dilakukan pada percobaan ini sama,dimana sama-sama menentukan besarnya nilai konstata listrik. Dalam pencarian nilai konstanta listrik dapat menggunakan persamaan:

Untuk mencari muatan, dapat digunakan persamaan:

Yang mana,nilai muatan berbanding lurus dengan U.Pada percobaan dapat dilihat,seiring dengan penambahan nilai Uc,maka Q yang dihasilkan semakin besar.

BAB V
SIMPULAN 5.1 Simpulan Setelah praktikum konstanta listrik,praktikan memperoleh beberapa data untuk dicari besarannya.Dari tujuan pertama untuk menentukan konstanta listrik,praktikan dapat menentuan nilainya dengan memasukkan data yang diperoleh saat perobaan ke dalam persamaan:

Dari hasil yang diperoleh,nilai konstanta listrik yang diperoleh relatif sama dengan jarak yang diberikan adalah sama. Menentukan konstanta dielektrik pada pelat plastik Pada tujuan kedua ini,praktikan tidak melakukannya Menentukan konstanta dielektrik pada pelat gelas Pada tujuan ketiga ini,praktikan tidak melakukannya Dalam menentukan muatan pada kapasitor,praktikan dapat memperoleh nilainya dengan memasukkan data yang praktikan peroleh saat praktikum.Data yang diperoleh tadi di substitusikan ke dalam persamaan: dengan nilai C: = Hubungan Q dan U dapat diketahui hubungannya dari persamaan pada

tujuan ke4, dimana hubungan Q dan U berbanding lurus.Dimana besarnya nilai U menentukan besarnya nilai muatan yang diperoleh

5.2 Saran Pada praktikum kali ini,praktikan tidak dapat mengetahui tujuan percobaan ke2 sampai percobaan ke3.Ini dikarenakan atas perintah dari aslabnya.Untuk kedepannya,tujuan harus sesuai dengan percobaan yang dilakukan di

laboratorium,supaya praktikan dapat mengetahui perbandingan nilai bahan dielektriknya.

DAFTAR PUSTAKA [1] http://id.wikipedia.org/wiki/Dielektrik diakses 1 Mei 2014 pukul 14:34 wib [2] dewi-s--fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-38161.html diakses 1 mei 2014 pukul 13:50 wib [3] Sutrisno. 1983. Elektronika Dasar: Listrik Magnet dan Termofisika Listrik. Bandung. Penerbit ITB. [4] Suryaningsih,sri.2014.Modul Praktikum Eksperimen IB.Jatinangor:Unpad

Anda mungkin juga menyukai