Anda di halaman 1dari 14

11

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Tanggal Pengkajian : 22 Oktober 2013 Jam 09.00 WIB
2. Nama KK : Tn. AM
3. Usia : 47 tahun
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Tani
6. Alamat : Dusun Jatiwaluya Desa Bakunglor
Kec. Jamblang Kab. Cirebon
7. Komposisi keluarga
No. Nama
Umur
(Tahun)
Jenis
Kelamin
Hubungan Keluarga
Pendidikan
Terakhir
1.
2.
3.
4.
5.

Tn. AM
Ny. E
Tn. D
LS
TN

47
40
20
15
10

L
P
L
P
P

Suami
Istri
Anak
Anak
Anak

SD
SD
SD
SMP
SD


8. Genogram










Keterangan :
: Perempuan : Perempuan meninggal

: Laki-laki : Tinggal satu rumah
12

9. Tipe Keluarga
Keluarga inti (Nuclear family), yaitu keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak.
10. Suku
Yaitu Jawa dan tidak ada budaya tertentu yang berhubungan dengan
kesehatan.
11. Agama
Keluarga Tn. AM memeluk agama islam.
12. Status Sosial Ekonomi
Tn. AM bekerja sebagai petani
Ny. E sebagai Ibu rumah tangga
Anak pertama bekerja sebagai buruh bangunan
Anak-anak ke-2 dan ke-3 masih sekolah
Pendapatan keluarga tiap bulannya > Rp 1.000.000,00
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi rutin tidak ada, keluarga setiap hari menonton TV.

II. Riwayat Tumbuh Kembang Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn. AM berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan
anak remaja.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

No. Nama
Umur
(Tahun)
Keadaan
Kesehatan Saat
Ini
Masalah
Kesehatan
Dahulu
Tindakan Yang
Telah Dilakukan
1.


2.
3.
4.
5.

Tn. AM


Ny. E
Tn. D
LS
TN

47


40
20
15
10

1 bln pengobatan
TBC Paru

Sehat
Sehat
Sehat
Sehat

DO TB Paru

-
-
-
-

Berobat di PKM

-
-
-
-



13

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua dari pihak suami/istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai, pemabuk atau penjudi.

III. Keadaan Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah L : 6 meter P : 15 meter terdiri dari 3 kamar tidur dan 1
kamar mandi dan WC.
Tipe bangunan : permanen dengan lantai plester semen.
Ventilasi dan pencahayaan kurang, jendela sedikit dan jarang dibuka.
Kebersihan ruangan : kurang baik, banyak barang numpuk tak teratur
Sumber air dari sumur pompa listrik
Penggunaan jamban : ada jamban keluarga dengan jenis leher angsa
dengan septik tank.
SPAL melalui selokan di belakang rumah
Pembuangan sampah diambil oleh petugas sampah desa
Denah rumah :

8 7

6 9
5
2 4

1 3

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Hubungan dengan tetangga cukup akrab, saling tolong-menolong
Jarak rumah dengan tetangga cukup dekat baik kiri, kanan dan
belakang rumah
masyarakat sekitar menganut kekerabatan yang kental.
Budaya tertentu tidak ada.
Keterangan :
1. Kamar 1
2. Kamar 2
3. Kamar tamu
4. Kamar 3
5. Ruang keluarga
6. Ruang makan
7. Dapur
8. Kamar mandi
9. Halaman

14

3. Mobilitas Geografis Keluarga
Pada awal menikah keluarga Tn. AM sebelumnya tinggal bersama orang
tua Ny. E yang masih berada di lingkungan yang sama, namun 2 tahun
kemudian keluarga Tn AM pindah rumah menempati rumahnya sendiri.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. AM dan keluarga selalu berusaha untuk mengikuti setiap kegiatan
kemasyarakatan dan keagamaan.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Tn. AM menderita TBC Paru, 2 tahun yang lalu Tn. AM pernah drop out
dari pengobatan TBC. Sumber penghasilan keluarga dari hasil bertani.

IV. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Yang mempunyai peranan besar dalam mengambil keputusan adalah
Tn. AM sebagai kepala keluarga, tapi kadang-kadang keputusan diambil
dengan jalan musyawarah.
2. Struktur peran
Pembagian tugas bagi anggota keluarga cukup jelas dan teratur sesuai
dengan tugas dan kewajibanya.
3. Norma keluarga
Menyesuaikan dengan nilai-nilai agama yang dianut, dan norma-norma
yang berlaku di masyarakat.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Kehidupan keluarga harmonis dan saling menghargai dan meghormati
antara suami-istri dan anak dengan orang tuanya.
2. Fungsi Sosial
Interaksi dalam keluarga sangat baik dan kepala keluarga selalu
menanamkan kedisiplinan kepada anggota keluarga dan prilaku
memghormati orang yang lebih tua dan sayang pada yang lebih muda.
Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Kepala keluarga
15

Kegiatan keluarga waktu senggang : menonton TV
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga mengetahui kalau Tn. AM menderita penyakit TBC Paru
Dukungan keluarga terhadap program pengobatan Tn. AM kurang,
peran PMO (pengawas minum obat) tidak efektif. 2 tahun yang lalu
pernah di diagnosa menderita TBC, tapi pengobatanya tidak tuntas
dengan alasan bosan minum obat dan merasa sudah sembuh. Pada saat
sekarang Tn. AM sudah 1 bulan menjalani program pengobatan TBC
Paru di Puskesmas Jamblang.
Keluarga tidak merasa adanya resiko penularan penyakit, tidak ada pot
penampungan dahak. Tn. AM sering buang ludah dan dahak
sembarangan dan Tn. AM sering merokok.
4. Fungsi reproduksi
Tn. AM mempunyai anak 3 orang dan tidak ada rencana menambah
anak lagi.
Ny. E menggunakan alat kontrasepsi : suntik.
5. Fungsi ekonomi
Penghasilan keluarga di peroleh dari hasil bertani dan kadang-kadang
menjadi buruh bangunan.

VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Sejak 1 bulan yang lalu Tn. AM didiagnosa terjangkit kembali penyakit
TBC Paru BTA Positif dan harus mengikuti program pengobatan.
2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Keluarga mengatakan pasrah dan menyuruh Tn AM untuk berobat ke
puskesmas.
3. Strategi Koping yang Digunakan
Keluarga berusaha untuk dapat mengatasi masalahnya dengan
menggunakan kemampuan yang ada dalam keluarga.



16

VII. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik fokus dilakukan terhadap anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan, yaitu Tn. AM yang menderita penyakit
TBC Paru, yaitu sebagai berikut :
1. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8
o
C
Nadi : 88 x/menit
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Respirasi : 18 x/menit
2. Kepala
Tidak ada benjolan, tiak ada lesi atau ketombe, warna rambut hitam,
bentuk rambut ikal.
3. Mata
Tidak ada udema pada area periorbita, konjungtiva an anemis, sklera
kedua mata an ikterik, pupil isokor, distribusi kedua alis merata, tidak
ada massa.
4. Hidung
Lubang hidung simetris, tidak ada lesi pada hidung, polip (-), keadaan
hidung bersih, tidak ada penumpukan secret.
5. Mulut
Keadaan bibir simetris, mukosa bibir lembab, stomatitis (-), lidah
berwarna merah muda, Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran tonsil,
terdapat carries.
6. Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada benjolan, tidak ada serumen, fungsi
pendengaran baik.
7. Leher
Pergerakan bebas, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
8. Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada benjolan, ronchi -/-, wheezing -/-, bunyi
napas vesikuler.

17

9. Abdomen
Bentuk datar, tidak ada nyeri tekan, pada auskultasi bising usus
10 x/menit.
10. Punggung
Bentuk simetris, tidak ada keluhan nyeri tulang belakang.
11. Kulit
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, turgor kulit baik.
12. Ekstremitas
Kedua tangan dan kaki dapat digerakkan. ROM (range of motion)
pada kedua tangan dan kaki maksimal, tidak ada atrofi otot, tonus otot
baik, tidak edema, tremor (-), deformitas (-).

VIII. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. AM mengatakan sangat senang dengan kehadiran perawat
dan berharap perawat mampu membantu dan segera memberikan jalan
keluar bagi masalah keluarga, dan keluarga berharap dapat memperoleh
kartu askeskin sehingga dapat berobat secara gratis.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
I. Analisis Data

Tanggal Data Senjang Masalah Keperawatan
22/10/2013














Data Subjektif :
- Tn. AM mengatakan dukungan
keluarga terhadap program
pengobatan kurang
- Tn. AM mengatakan kalau buang
ludah atau dahak sembarangan
- Tn. AM mengatakan pernah gagal
menjalani pengobatan tuberkulosis
paru 2 tahun lalu karena merasa
sembuh setelah gejala hilang


Data Objektif :
- Tn. AM tercatat sebagai penderita
Drop Out (DO) pengobatan
tuberkulosis paru
- Tidak tersedia Pot untuk
menampung ludah/dahak
- Peran PMO tidak berjalan

Ketidakmampuan keluarga untuk
merawat anggota keluarga
dengan tuberkulosis paru













18


Tanggal Data Senjang Masalah Keperawatan
22/10/2013





Data Subjektif :
- Tn. AM mengatakan suka
merokok

Data Objektif :
- Ventilasi dan pencahayaan rumah
kurang, jendela jarang dibuka
- Kebersihan rumah kurang
Ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan yang
dapat menunjang penyembuhan
penyakit tuberkulosis paru.

II. Rumusan Diagnosa Keperawatan
Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan
tuberkulosis paru.
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat
menunjang penyembuhan penyakit tuberkulosis paru.

III. Skoring Penentuan Prioritas
Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan
tuberkulosis paru.

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
2



3


4
Sifat masalah
Kemungkinan masalah
dapat dirubah


Potensi pencegahan


Penonjolan masalah
3/3x1
2/2x2



3/3x1


2/2x1

1
2



1


1
Tidak/kurang sehat
Sumber dan tindakan
untuk memecahkan
masalah dapat
dijangkau keluarga
Masalah dapat diatasi
dengan cara memberi
pengetahuan
Keluarga menyadari
Total Skor 5





19

Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat
menunjang penyembuhan penyakit tuberkulosis paru.

No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1
2



3


4
Sifat masalah
Kemungkinan masalah
dapat dirubah


Potensi pencegahan


Penonjolan masalah
3/3x1
2/2x2



3/3x1


0/2x1

1
2



1


0
Tidak/kurang sehat
Sumber dan tindakan
untuk memecahkan
masalah dapat
dijangkau keluarga
Masalah dapat diatasi
dengan cara memberi
pengetahuan
Masalah tidak
dirasakan
Total Skor 4

IV. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan
tuberkulosis paru berhubungan dengan keluarga tidak mengetahui :
Cara pencegahan penularan penyakit tuberkulosis paru
Cara perawatan penyakit tuberkulosis paru
Cara pengobatan penyakit tuberkulosis paru
2. Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang dapat
menunjang penyembuhan penyakit tuberkulosis paru berhubungan
dengan keluarga kurang memahami pengaruh lingkungan terhadap
penyembuhan penyakit tuberkulosis paru.










20

C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Ketidakmampuan keluarga
untuk merawat anggota
keluarga dengan
tuberkulosis paru
berhubungan dengan
keluarga tidak mengetahui :
Cara pencegahan
penularan penyakit
tuberkulosis paru
Cara perawatan penyakit
tuberkulosis paru
Cara pengobatan
penyakit tuberkulosis
paru

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 kali
kunjungan
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga dengan
tuberkulosis paru
Setelah dilakukan
Penkes selama
2x30 menit
keluarga mampu
mengenal dan
memahami
perawatan
tuberkulosis paru.

1. Keluarga mampu
menyebutkan cara
pencegahan
penularan penyakit
tuberkulosis paru
minimal 3.

























Pencegahan penularan
penyakit TBC paru
1. Menutup mulut
bila batuk
2. Membuang
ludah/dahak pada
wadah tertutup
yang telah
disediakan,
misalnya kaleng
yang telah diisi
dengan cairan
lysol.
3. Memeriksakan
anggota keluarga
lainya apakah juga
terkena penularan
tuberkulosis.
4. Makan makanan
bergizi.
5. Memperhatikan
rumah terutama
lantai dan
ventilasi/jendela.
6. Memisahkan alat
makan dan minum
pasien.
7. Untuk bayi
diberikan imunisasi
BCG

1. Jelaskan kepada
keluarga mengenai
cara :
Pencegahan
penularan penyakit
TB Paru.
Perawatan
penyakit TB Paru.
Pengobatan
penyakit TB Paru.
2. Lalukan demonstrasi
cara pembuatan pot
dahak untuk tempat
menampung ludah
atau dahak.
21

2. Keluarga mampu
menyebutkan cara
perawatan penyakit
tuberkulosis paru
minimal 3






























Perawatan penderita
tuberkulosis paru
1. Mengawasi
anggota keluarga
yang sakit untuk
menelan obat
secara teratur
sesuai dengan
anjuran dokter.
2. Mengeahui adanya
gejala samping
obat dan merujuk
bila diperlukan.
3. Memberikan
makanan yang
bergizi.
4. Memberikan waktu
istirahat kepada
anggota keluarga
yang sakit minimal
8 jam perhari.
5. Mengingatkan/me
mbawa anggota
keluarga yang sakit
untuk pemeriksaan
ulang dahak bulan
ke 2, 5 dan 6.
6. Memodifikasi
lingkungan yang
dapat menunjang
kesembuhan pasien
yang menderita TB
Paru.


22

3. Keluarga mampu
menyebutkan cara
pengobatan
penyakit
tuberkulosis paru
minimal 2.

Pengobatan penderita
tuberkulosis paru :
1. Tahap intensif
Pasien minum obat
setiap hari dan
diawasi secara
ketat untuk
mencegah
resistensi obat
Bila pengobatan
tahap intensif
diberikan dengan
tepat, dalam waktu
2 minggu pasien
yang menular
menjadi tidak
menular
Sebagian besar
pasien TBC paru
BTA (+) menjadi
BTA (-) dalam
waktu 2 bulan.
2. Tahap lanjutan
Pasien mendapat
jenis obat lebih
sedikit namun
minum obat dalam
waktu yang lama
Tahap lanjutan
sangat penting
untuk membunuh
kuman persisten
sehingga mencegah
kekambuhan.
23

No. Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi
Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
2 Ketidakmampuan keluarga
dalam memodifikasi
lingkungan yang dapat
menunjang penyembuhan
penyakit tuberkulosis paru
berhubungan dengan
keluarga kurang memahami
pengaruh lingkungan
terhadap penyembuhan
penyakit tuberkulosis paru.

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2 kali
kunjungan
keluarga mampu
menciptakan
lingkungan yang
menunjang
penyembuhan
tuberkulosis paru
Setelah dilakukan
Penkes selama
2x30 menit
keluarga mampu
mengenal dan
memahami
lingkungan yang
menunjang
penyembuhan
penyakit
tuberkulosis paru.

1. Menyebutkan
secara verbal
lingkungan yang
menunjang
penyembuhan
penyakit
tuberkulosis paru.
2. Mampu
mewujudkan
lingkungan yang
menunjang
penyembuhan
penyakit
tuberkulosis paru
Lingkungan yang
menunjang
penyembuhan penyakit
tuberkulosis paru :
1. Ventilasi rumah
yang baik
2. Penerangan yang
baik terutama sinar
matahari dapat
masuk ke dalam
rumah
3. Bebas debu rumah
dan tidak lembab
4. Tidak merokok dan
bebas asap rokok
dalam rumah
1. Jelaskan pada
keluarga tentang
lingkungan yang
berpengaruh untuk
menunjang proses
penyembuhan
penyakit TB Paru.
2. Lakukan demonstrasi
kepada keluarga cara
menciptakan
lingkungan yang
dapat menunjang
proses penyembuhan
penyakit TB Paru.




24

D. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal
No.
DX
Implementasi ttd
22/10/2013
Jam 10.00
WIB
1 1. Dengan menggunakan lembar balik menjelaskan
kepada keluarga mengenai cara :
Pencegahan penularan penyakit tuberkulosis paru.
Perawatan penyakit tuberkulosis paru.
Pengobatan penyakit tuberkulosis paru.
2. Mendemonstrasikan pada keluarga tentang cara
penyiapan tempat pembuangan dahak bagi penderita
tuberkulosis paru secara sederhana.

23/10/2013
Jam 10.00
WIB
2 1. Menjelaskan kepada keluarga tentang lingkungan
yang berpengaruh untuk menunjang proses
penyembuhan penyakit tuberkulosis paru.
2. Mendemonstrasikan kepada keluarga cara
menciptakan lingkungan yang dapat menunjang
proses penyembuhan penyakit tuberkulosis paru


E. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal No. DX Evaluasi ttd
24/10/2012
Jam 10.00
WIB
1 Subyektif :
Keluarga mengatakan sudah mengerti dan
memahami tentang cara pencegahan penularan
tuberkulosis, cara perawatan dan pengobatan
tuberkulosis.
Obyektif :
Keluarga dapat menyebutkan dengan benar
tentang : 3 cara pencegahan penularan, 3 cara
perawatan dan 2 cara pengobatan tuberkulosis
paru.
Analisis :
Masalah teratasi
Planning :
Hentikan intervensi


24/10/2013
Jam 10.00
WIB
2 Subyektif :
Keluarga mengatakan sudah mengerti dan
memahami tentang cara menciptakan lingkungan
yang menunjang penyembuhan penykit
tuberkulosis paru.
Obyektif :
Keluarga sudah mampu mendemonstrasikan
lingkungan yang menunjang penyembuhan
penyait tuberkulosis paru .
Analisis :
Masalah teratasi
Planning :
Hentikan intervensi




24

Anda mungkin juga menyukai