Anda di halaman 1dari 12

14 | Modul Tumbuh Kembang

III. MODUL TUMBUH KEMBANG




A. ANAMNESIS PEDIATRI .................................................................................................. 15
B. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN ANAK
1) PENGUKURAN BERAT BADAN (BB)
- PENGUKURAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN
TIMBANGAN BAYI ............................................................................................... 16
- PENGUKURAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN TIMBANGAN
BERDIRI/INJAK ..................................................................................................... 17
2) PENGUKURAN TINGGI/PANJANG BADAN
- PENGUKURAN PANJANG BADAN DENGAN POSISI BERBARING ............ 18
- PENGUKURAN PANJANG BADAN DENGAN POSISI BERDIRI ................... 18
3) PENGUKURAN LINGKAR KEPALA ANAK ........................................................... 19
4) PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS ............................................................ 19
C. SKRINING/PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) ....................................... 20
D. PEMERIKSAAN SUHU DAN TEKANAN DARAH ANAK ......................................... 21
E. PUNGSI VENA PADA PASIEN PEDIATRIK ................................................................ 22
F. PEMASANGAN KANULASI INTRAVENA ANAK ...................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 25










15 | Modul Tumbuh Kembang

A. ANAMNESIS PEDIATRI
No. Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan membina
sambung rasa, membuat pasien dan
pendamping merasa nyaman dan
ciptakan situasi kondusif.
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat,
pendidikan, pekerjaan, agama, suku bangsa, status
pernikahan) dan orang tua pasien atau wali.
Pastikan pasien adalah orang yang
sama dengan yang terdaftar, sering
berkaitan dengan masalah klinik
atau gangguan sistem dan organ
tertentu.
3. Menanyakan keluhan utama. Keterangan terlampir (a).
4. Menggali riwayat penyakit sekarang (onset, lokasi,
kualitas, kuantitas, faktor yang memperberat, faktor
yang memperingan, gejala penyerta, dan kronologis).
Keterangan terlampir (b).
5. Menanyakan riwayat penyakit dahulu. Keterangan terlampir (c).
6. Menanyakan riwayat kehamilan ibu. Keterangan terlampir (d).
7. Menanyakan riwayat kelahiran. Keterangan terlampir (e).
8. Menanyakan riwayat makanan. Keterangan terlampir (f).
9. Menanyakan riwayat imunisasi. Keterangan terlampir (g).
10. Menanyakan riwayat pertumbuhan. Keterangan terlampir (h).
11. Menanyakan riwayat perkembangan. Keterangan terlampir (i).
12. Menanyakan riwayat penyakit keluarga Keterangan terlampir (j).
13. Menanyakan corak reproduksi ibu. Keterangan terlampir (k).
14. Menanyakan gambaran keadaan anak dalam lingkunan
sehari-hari.
Keterangan terlampir (l).
15. Memberikan kesempatan pendamping pasien untuk
bertanya.
Pastikan pendamping pasien
mengerti dan tidak memiliki
pemahaman yang salah.
16. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.
17. Mencatat hasil anamnesis. -
Keterangan:
(a) Keluhan utama adalah keluhan terpenting yang membawa pasien minta pertolongan dokter atau
petugas kesehatan lainnya. Contoh pertanyaan agar mendapatkan KU:
- Apa yang anak anda keluhkan?
- Apa yang menyebabkan anda menbawa anak anda ke dokter?
(b) Riwayat penyakit sekarang.
- Lamanya keluhan berlangsung.
- Bagaimna sifat terjadinya gejala: apakah mendadak, pelahan-lahan, terusmenerus, berupa
bangkitan-bangkitan atau serangan, hilang timbul, apakah berhubungan dengan waktu
(misalnya terjadi waktu pagi, sore, atau malam).
- Untuk keluhan lokal harus dirinci lokaslisasi dan sifatnya: menetap, menjalar, menyebar,
sifat penyebaran, berpindah-pindah.
- Berat ringannya keluhan dan perkembangannya: apakah menetap, cenrerung bertambah
berat, cenderung berkurang.
- Apakah terdapat hal yang mendahului keluhan.
- Apakah keluhan tersebut baru pertama kali dirasakan, atau sudah pernah sebelumnya; bila
sudah pernah, dirinci apakah intensitas dan karakteristiknya sama atau berbeda dan interval
antara keluhan-keluhan tersebut.
- Apakah terdapat saudara sedarah, orang serumah, atau sekeliling-pasien, yang menderita
keluhan yang sama.
- Upaya yang telah dilakukan dan bagaimana hasilnya.
(c) Riwayat penyakit dahulu.
- Riwayat menderita penyakit yang sama.
16 | Modul Tumbuh Kembang

- Riwayat permasalahan medis lainnya.
- Riwayat alergi.
(d) Riwayat kehamilan ibu.
- Keadaan kesehatan ibu selama hamil, ada atau tidaknya penyakit, serta upaya yang
dilakukan untuk mengatasi penyakit tersebut.
- Berapa kali ibu melakukan kunjungan antenatal, dan kepada siapa kunjungan antenatal
dlilakukan (dukun, perawat, bidan, dokterumum, atau dokterspesialis).
- Obat-obatan yang diminum pada usia kehamilan muda (trimester pertama).
(e) Riwayat kelahiran.
- Tanya tanggal, tempat kelahiran, siapa yang menolong, cara kelahiran (spontan, ekstraksi
cunang, ekstraksi vakum, bedah caisare), adanya kehamilan ganda, keadaan segera setelah
dilahirkan, dan morbiditas pada hari-hari pertama setelah lahir.
- Apakah cukup bulan, kurang bulan, ataukah lewat bulan.
- Bila ada, lebih baik dilihat catatan yang diberikan oleh puskesmas atau rumah bersallin
tempat bayi lahir yang biasanya memberikan informasi yang diperlukan, termasuk nilai
APGAR, jika persalinan sesar ditanyakan apa indikasi tindakan tersebut.
- Berat dan panjang lahir.
- Morbiditas yang berhubungan dengan kelahiran atau selama masa neonates perlu
ditanyakan termasuk asfiksia, trauma lahir, infeksi intrapartum, ikterus, dan sebagainya
yang mungkin berhubungan dengan masalah yang dihadapi sekarang.
(f) Riwayat makanan.
- Keterangan tentang makanan yang dikonsumsi oleh anak.
- Nilai apakan kualitas dan kuantitas adekuat.
- Pada bayi perlu diketahui susu apa yang diberikan.
- Apakan ASI diberikan secara eksklusif.
- Tanyakan pemberian makanan tambahan, umur berapa mulai diberikan, jenis dan
jumlahnya, serta jadwal pemberian.
(g) Riwayat imunisasi.
- Tanyakan status kelengkapan imunisasi pasien.
(h) Riwayat perkembangan.
- Status pertumbuhan anak.
(i) Riwayat perkembangan.
- Tanyakan beberapa patokan (milestone) perkembangan di bidang motorik kasar, motorik
halus, sosialipersonal, dan bahasa adaptif.
(j) Riwayat keluarga.
- Data keluarga pasien perlu diketahui(sosial-ekonomi)
(k) Corak reproduksi ibu.
- Umur ibu saat hamil, jarak kelahiran, dan jumlah kelahiran (paritas).
(l) Gambaran keadaan anak dalam lingkungannya sehari-hari.
- Apakah termasuk keluarga bati atau keluarga besar.
- Tanyakan keadaan kesehatan orang tua serta anak-anak yang hidup dan perlu ditanyakan
apakah terdapat penyakit tertentu pada keluarga.perlu ditelusuri keadaan perumahan dan
lingkungan tempat pasien tersebut tinggal.


B. PEMERIKSAAN PERTUMBUHAN ANAK
1) PENGUKURAN BERAT BADAN (BB)
- PENGUKURAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN TIMBANGAN BAYI
No Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan membina
sambung rasa, membuat pasien dan
pendamping merasa nyaman dan
ciptakan situasi kondusif.
17 | Modul Tumbuh Kembang

2. Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak
mudah bergoyang.

3. Pastikan posisi jarum sudah dalam keadaan seimbang
(jarum menunjuk angka 0).
Begitu juga apabila ditambah alas
kain bayi.
4. Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaos kaki, dan
sarung tangan (dengan pakaian minimal).

5. Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan.
6. Lihat jarum timbangan (analog) atau digit angka
(digital) hingga berhenti.

7. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan
atau angka timbangan.
Bila bayi terus bergerak, perhatikan
gerakan jarum, baca angka di
tengah-tengah antara gerakan jarum
ke kanan dan ke kiri.
8. Memberitahukan ke ibu atau penilai hasil timbangan
bayi.
Apabila bayi menggunakan
pakaian, pertimbangkan berat
pakaian yang ia kenakan.
9. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.


- PENGUKURAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN TIMBANGAN BERDIRI/INJAK
No Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan
membina sambung rasa, membuat
pasien dan pendamping merasa
nyaman dan ciptakan situasi
kondusif.
2. Letakkan timbangan di atas yang datar dan tidak
mudah bergerak.

4 Pastikan posisi jarum sudah dalam keadaan seimbang
(jarum menunjuk angka 0)
Begitu juga apabila ditambah alas
kain bayi.
5 Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis,
tidak memakai alas kaki, sepatu, jaket, topi, jam
tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.

6 Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.
7 Lihat jarum timbangan (analog) atau digit (digital)
sampai berhenti.
-
8 Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan
atau angka timbangan.
Bila bayi terus bergerak,
perhatikan gerakan jarum, baca
18 | Modul Tumbuh Kembang

angka di tengah-tengah antara
gerakan jarum ke kanan dan ke
kiri.
8. Memberitahukan ke ibu atau penilai hasil timbangan
bayi.
-
9. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.


2) PENGUKURAN TINGGI/PANJANG BADAN
- PENGUKURAN PANJANG BADAN DENGAN POSISI BERBARING
No Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan membina
sambung rasa, membuat pasien dan
pendamping merasa nyaman dan
ciptakan situasi kondusif.
2. Meminta bantuan orang lain untuk membantu
pengukuran.
Bias dibantu tenaga kesehatan lain
atau orang tua/wali bayi sendiri.
3. Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar tanpa
sepatu dan topi. Usahakan tubuh bayi dalam keadaan
lurus.

4. Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0.
5. Pemegang kepala bayi agar tetap menempel pada
pembatas angka 0 (pembatas kepala).
6. Pembantu menekan lutut bayi dengan lengan kiri
bawah agar lurus, sedangkan tangan menjaga agar
posisi kaki tetap lurus (tidak fleksi ataupun ekstensi).
Tangan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki.
7. Baca angka yang tertera.
8. Sampaikan hasil pengukuran ke ibu atau penilai.
9. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.


- PENGUKURAN PANJANG BADAN DENGAN POSISI BERDIRI
No Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan membina
sambung rasa, membuat pasien dan
pendamping merasa nyaman dan
ciptakan situasi kondusif.
2. Pastikan anak tidak memakai sandal atau sepatu.

3. Anak berdiri tegak menghadap ke depan dengan
telapak kaki dirapatkan dan punggung bersandar pada
dinding atau tiang pengukur.
4. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di
ubun-ubun anak.
5. Baca angka pada batas tersebut. -
6. Sampaikan hasil pengukuran ke ibu atau penilai. -
7. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.

19 | Modul Tumbuh Kembang

3) PENGUKURAN LINGKAR KEPALA ANAK
No Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan
membina sambung rasa, membuat
pasien dan pendamping merasa
nyaman dan ciptakan situasi
kondusif.

2. Bebaskan kepala bayi/anak dari topi, ikat rambut, dan
sebagainya.

3. Pita pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati
dahi (glabela), menutupi alis mata, dan bagian
belakang kepala pasien yang paling menonjol
(protuberansia oksipitalis), tarik agak kencang.
4. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
5. Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur
bayi/anak.
Pada waktu lahir lingkaran kepala
adalah sekitar 35 cm; pada umur 6
bulan 43,5 cm. pada umur 1 tahun
lingkaran kepala sudah bertambah
lagi 6 cm.
6 Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala
menurut umur dan jenis kelamin anak.
Penilaian lingkaran kepala anak
dilakukan dengan menandai ukuran
lingkar kepala bayi/anak sesuai
umur dan jenis kelamin pada kurve
lingkar kepala Nellhaus.
7. Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang
lalu dengan ukuran yang sekarang.
8. Sampaikan hasil pengukuran ke ibu atau penilai. -
9. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.


4) PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS
No Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan
membina sambung rasa, membuat
pasien dan pendamping merasa
nyaman dan ciptakan situasi
kondusif.
2. Bebaskan lengan bayi/anak dari benda-benda yang
dapat mengganggu pengukuran.

3. Pita pengukur dilingkarkan pada pertengahan lengan
kiri (antara akromion dan olekranon).
4. Baca angka pada pertemuan dengan angka 0.
5. Tanyakan tanggal lahir bayi/anak, hitung umur
bayi/anak.
Pada bayi baru lahir lingkaran
lengan atas adalah 11 cm; pada
umur 1 tahun lingkaran lengan atas
menjadi 16 cm dan pada umur 5
tahun menjadi 17 cm.
8. Sampaikan hasil pengukuran ke ibu atau penilai. -
9. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.

20 | Modul Tumbuh Kembang


C. SKRINING/PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN ANAK MENGGUNAKAN
KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP).
No. Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan membina
sambung rasa, membuat pasien dan
pendamping merasa nyaman dan
ciptakan situasi kondusif.
2. Menanyakan identitas pasien (nama, umur, alamat,
pendidikan, pekerjaan, agama, suku bangsa, status
pernikahan) dan orang tua pasien atau wali.
Pastikan pasien adalah orang yang
sama dengan yang terdaftar, sering
berkaitan dengan masalah klinik
atau gangguan sistem dan organ
tertentu.
3. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam
bulan. Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang
digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak. Bila
umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1
bulan.
Contoh: bayi umur umur 7 bulan
maka yang digunakan adalah KPSP
6 bulan. Bila anak ini kemudian
sudah berumur 9 bulan yang
diberikan adalah KPSP 9 bulan.
Contoh: bayi umur 3 bulan 16 hari
dibulatkan menjadi 4 bulan bila
umur bayi 3 bulan 15 hari
dibulatkan menjadi 3 bulan.
4. Pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak. 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36,
42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan.
Kuesioner terlampir (Lampiran
Tumbang 1)
5. Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang
ada.
Bila tidak jelas atau ragu-ragu
tanyakan lebih lanjut agar mengerti
sebelum melaksanakan.
6. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu. Setiap pertanyaan hanya
mempunyai satu jawaban ya atau
tidak.
7. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
8. Interpretasi Hasil KPSP. Keterangan terlampir (a)
9. Menyampaikan hasil interpretasi kepada orang tua atau
wali anak.

10. Memberikan edukasi terhadap hasil yang dicapai anak.
11. Memberikan kesempatan pendamping pasien untuk
bertanya.
Pastikan pendamping pasien
mengerti dan tidak memiliki
pemahaman yang salah.
12. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.
Keterangan:
(a) Interpretasi Hasil KPSP
- Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-kadang)
- Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
- Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
- Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
- Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
- Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.

i. Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.
Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan
dengan umur dan kesiapan anak.
21 | Modul Tumbuh Kembang

Keterlibatan orangtua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah
mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang
terarah.
Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.
ii. Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)
Konsultasikan nomer jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih
sering .
Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak.
Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan
adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya.
Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat
anak pertama dinilai.
Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua
dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.

iii. Kemungkinan ada penyimpangan perkembangan (P)
Segera rujuk ke Rumah Sakit
Tulis jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (mis. gerak kasar, halus, bicara &
bahasa, sosial dan kemandirian)


D. PEMERIKSAAN SUHU DAN TEKANAN DARAH ANAK
No Tindakan Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan membina
sambung rasa, membuat pasien dan
pendamping merasa nyaman dan
ciptakan situasi kondusif.
2. Menyiapkan alat: termometer, stetoskop,
sphygmomanometer raksa.
-
Pengukuran Suhu
3. Menurunkan permukaan air raksa termometer hingga
berada di bawah 35C dengan cara mengibas-
ngibaskan thermometer.
- Pengukuran dapat dilakukan di
aksila, rektum (suhu inti),
sublingual, dan lipat paha.
- Normalnya
suhu aksila
36C -
37C.
- Suhu aksila
1C < suhu rektum; suhu mulut
0,5C < suhu rectum.
4. Letakkan termometer di ketiak kiri anak yang diperiksa
selama 3 menit.
Pengukuran Tekanan Darah
6 Menempatkan anak dalam keadaan berbaring telentang
dengan lengan lurus di samping badan/duduk dengan
lengan bawah yang diletakkan di atas meja dan lengan
bebas dari tekanan oleh pakaian kemudian
menempatkan tensimeter dengan membuka aliran raksa
dan memeriksa saluran pipa dan meletakkan
manometer vertikal.
- Tekanan darah normal pada bayi
dan anak keterangan terlampir-a.

7 Memasang manset 3 cm di atas fossa kubiti
8 Palpasi denyut a.brakialis dan a.radialis
9 Pakai stetoskop dan pompa manset sambil meraba
arteri radialis atau brakialis sampai denyut nadi tidak
teraba lagi.
22 | Modul Tumbuh Kembang

10 Naikkan tekanan manset 30 mmHg di atas tekanan
sistolik palpasi.
11 Letakkan stetoskop sesuai letak a.brakialis.
12 Sambil melakukan auskultasi, turunkan tekanan manset
perlahan 2-3 mmHg.
13 Sampaikan hasil pemeriksaan.
Keterangan:
(a) Tekanan darah bayi dan anak.
Usia Sistolik (2 SD) mmHg Diastolik (2 SD) mmHg
Neonatus 80 (16) 45 (15)
6 12 bulan 90 (30) 60 (10)
1 5 tahun 95 (25) 65 (20)
5 10 tahun 100 (15) 60 (10)
10 15 tahun 115 (17) 60 (10)


E. PUNGSI VENA PADA PASIEN PEDIATRIK
No. Aspek yang dinilai Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan membina
sambung rasa, membuat pasien dan
pendamping merasa nyaman dan
ciptakan situasi kondusif.
2. Siapkan alat. Spuit sesuai ukuran, kapas alkohol,
kapas kering, tourniquet, disposal
container, label.
3. Cuci tangan dan kenakan handscoon. -
4. Posisikan pasien. Balita dan bayi harus difiksasi.
5. Tentukan lokasi pungsi Vena superfisial yang cocok adalah
vena fosa antekubiti, punggung
tangan, punggung kaki, atau kulit
kepala
6. Pada anak yang telalu kecil perlu mengoleskan krim
anastesi lokal.
EMLA atau Ametop, ingat krim
tersebut membutuhkan waktu 1 jam
sebelum memberikan efek.
7. Memasang tourniquet dengan lokasi 5-10 cm (4-5 jari)
di atas tempat pungsi.

8. Bersihkan kulit tempat pungsi dengan memakai etanol
70% (kapas alkohol).

9. Melakukan cara menusukan jarum ke dalam vena.
Memeriksa spuit/jarum.
Memegang spuit dengan tangan kanan dan ujung
telunjuk dengan pangkal jarum.
Menegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu
jari ke atas pembuluh darah supeya pembuluh
darah tidak bergerak.
Menusuk jarum dengan sisi miring menghadap ke
atas, membentuk sudut 15-30.
Memasukan jarum sepanjang pembuluh darah 1-
1,5 cm.
23 | Modul Tumbuh Kembang

10. Penghisap spuit ditarik perlahan hingga darah masuk
spuit.

11. Melepaskan tourniquet segera setelah darah mengalir,
lalu isi spuet sejumlah yang dikehendaki.

12. Meletakan kapas kering di atas tempat tusukan jarum
dan menekan dengan kapas kering selama 5 menit atau
diplester.
Tidak menekuk lengan segera setelah
pungsi vena.
13. Melepas jarum dari spuit, aliran darah (jangan
disemprot) ke dalam melalui dindingnya.

15. Membuang semua barang yang terkontaminasi darah
(jarum dan sebagainya) dalam disposal container.
Tidak mencoba menutup kembali atau
melepas jarum dengan tangan.
16. Melepas sarung tangan.
17. Memberi label identitas pasien pada tabung.
18. Menutup pertemuan dan ucapkan terima kasih. Tersenyum dan tunjukkan empati
serta beri kesan yang baik.


F. PEMASANGAN KANULASI INTRAVENA ANAK
No Tindakan Keterangan
1. Inform consent. Memperkenalkan diri dan membina
sambung rasa, membuat pasien dan
pendamping merasa nyaman dan
ciptakan situasi kondusif.
2. Mempersiapkan peralatan - Sarung tangan.
- Kateter intravena set, torniquet,
splint, alas/perlak.
- Infus line (kasa alkohol, povidone-
iodine (alkohol 70 %), pisau cukur,
kasa steril, plester, perban).
- Label, alat untuk menggantung
cairan infus, cairan infus sesuai
indikasi.
3. Pemasangan infus set. - Putar klem pengatur tetesan
sampai selang tertutup.
- Pertahankan sterilitas penusuk
botol.
- Buka penutup botol dengan tehnik
aseptik atau antiseptik.
- Perhatikan arah menarik penutup.
- Tusukkan ujung penusuk infus set
ke botol secara tegak lurus dengan
menerapkan tehnik aseptik.
- Tekan chamber sampai cairan
terisi setengah.
- Naikkan ujung infus set sejajar
chamber.
- Putar klem pengatur tetesan
perlahan supaya udara mudah
keluar.
- Jarak botol dengan IV catheter
24 | Modul Tumbuh Kembang

minimal setinggi 80 cm.
4. Menentukan lokasi pemasangan kateter intravena. (Lampiran Tumbang 2)
5. Memakai sarung tangan. -
6. Membersihkan lokasi insersi dengan kapas beralkohol
dan tunggu hingga alkohol mengering.
Pembersihan bertujan sebagai tindakan
dekontaminasi, dan agar efektif tunggu
hingga kurang lebih 30 menit.
7. Menstabilkan vena. - Posisi vena lebih rendah daripada
jantung.
- Memberikan pukulan lembut
dengan jari pada vena target.
- Minta pasien untuk mengepal-
ngepalkan tangan.
8. Memasang torniquet di bagian proximal dari lokasi
kanulasi.
-
9. Fiksasi vena. Letakkan ibu jari di atas vena untuk
mencegah vena bergerak dan
meregangkan kulit melawan arah
penusukan.
10. Masukkan kateter set ke vena target. Rendahkan jarum penuntun (stylet)
sampai hampir sejajar dengan kulit.
Dorong kateter ke dalam vena kira-
kira - inchi, kemudian stylet
sedikit ditarik mundur dan kateter
didorong maju ke dalam vena.
11. Torniquet dilepaskan dan stylet dikeluarkan dari
kateter kemudian pasang ujung selang infus.
-
12. Fiksasi kateter dan selang IV. Keterangan terlampir-a.
13. Atur kecepatan tetesan infus lalu pasang balutan steril
pada tempat penusukan.
-
14. Beri label. Tulis tanggal dan jam pemasangan,
ukuran kateter dan inisial / nama
pemasang
15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan. -
16. Rapikan alat-alat. -
Keterangan:
a. Fiksasi kateter dan selang IV.
Metode Chevron
1. Potong plester ukuran 1,25 cm, letakkan dibawah hub kateter dengan bagian yang
berperekat menghadap ke atas.
2. Silangkan kedua ujung plester melalui hub kateter dan rekatkan pada kulit pasien.
3. Rekatkan plester ukuran 2,5 cm melintang diatas sayap kateter dan selang infus untuk
memperkuat, kemudian berikan label.
Metode U
1. Potong plester ukuran 1,25 cm dan letakkan bagian yang berperekat dibawah hub
kateter.
2. Lipat setiap sisis plester melalui sayap kateter, tekan ke bawah sehingga paralel dengan
hub kateter.
3. Rekatkan plester lain diatas kateter untuk memperkuat. Pastikan kateter terekat
sempurna dan berikan label.
Metode H
1. Potong plester ukuran 2,5 cm tiga buah. Rekatkan plester pada sayap kateter.




25 | Modul Tumbuh Kembang

DAFTAR PUSTAKA

Corry S Matondang, et al. 2003. Diagnosis Fisis pada Anak, edisi 2. Jakarta: CV. Sagung Seto
Darce, Jane. 2004. Buku Saku Keterampilan Klinis. Jakarta: EGC
Dougherty, Lisa, Karen Bravery, Janice Gabriel, Jill Kayley, Michele Malster, Katie Scales, Sheila
Inwood. 2010. Standart for infution therapy, Third Edition. Royal College of Nursing, diunduh
dari http://www.rcn.org.uk/__data/assets/pdf_file/0018/157410/003237.pdf, 2 November 2011
http://balitakami.wordpress.com/alat/kuesioner-pra-skrining-perkembangan-kpsp/ dikunjungi tanggal
10 november 2010
Moersintowarti B. Narendra. Pengukuran Antropometri pada Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak.
Surabaya: Divisi Tumbuh Kembang Anak FK UNAIR

Anda mungkin juga menyukai