Anda di halaman 1dari 10

REMEDIASI UKDI BAGIAN IKM

1. Sebuah Posyandu setiap bulannya melakukan penimbangan berat badan bayi (0-6 bulan). Berikut ini merupakan data
lima bayi yang ditimbang antara bulan Januari-Februari 2009:

No Nama Bayi Berat Badan Bulan
Januari 2009 (Kg)
Berat Badan Bulan
Februari 2009 (Kg)
1. Anita 4 5
2. Budi 5 6
3. Cahya 6 5
4. Dian 6 6
5. Endang 4 6
Kepala Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas tersebut melakukan analisis terhadap data di atas untuk melihat
rata-rata berat badan bayi yang naik pada bulan Februari di Posyandu tersebut. Termasuk ke dalam analisis apakah Program
KIA tersebut?
A. Biostatistik
B. Statistik analitik
C. Statistik deskriptif
D. Statistik kesehatan
E. Statistik inferensial

KASUS UNTUK SOAL NO 2-3
Dari sebuah penelitian Cohort tentang hubungan merokok dengan kejadian Ca.paru, diperoleh data sebagai berikut: Jumlah
sample penelitian 1.100 orang. Dari 370 orang perokok, 70 orang menderita Ca. Paru. Kelompok yang tidak merokok yang
menderita Ca. Paru 30 orang dan yang tidak menderita Ca. Paru 700 orang.
1. Peneliti ingin mengetahui ratio incidence rate kedua kelompok yang disebut juga dengan Relative Risk. Berapakah
Relative Risk (RR)?
A. 3,70
B. 6,41
C. 7,30
D. 5,47
E. 4,61

1. Peneliti ingin mengetahui perbedaan incidence rate kedua kelompok yang disebut juga dengan Attributable Risk (AR).
Berapakah Attributable Risk (AR)?
A. 41 per1000
B. 46 per 1000
C. 70 per 1000
D. 148 per 1000
E. 189 per 1000

1. Seorang wanita berusia 25 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan mengalami demam selama 4 hari. Setelah
dilakukan pemeriksaan laboratorium darah, dokter mendiagnosis sebagai demam berdarah dengue (DBD). Dokter lalu
memeriksa seluruh keluarganya yang menderita demam. Termasuk ke dalam apakah tindakan dokter tersebut?
A. Deteksi dini
B. Prompt treatment
C. Disability limitation
D. Pencegahan primer
E. Pencegahan tersier

1. Dari suatu populasi terdapat 1200 wanita dan 800 pria. Dari 2000 orang tersebut terdapat 400 bayi lahir hidup pada tahun
tersebut. Pada tahun yang sama tercatat 250 kematian (terdiri dari 100 wanita dewasa dan 100 pria dewasa dan 50 bayi
kurang dari 1 tahun, dari bayi-bayi tersebut 25 diantara meninggal sebelum usia 28 hari). Berapakah IMR (Infant Mortality
Rate) dari populasi tadi?
A. 50/200 x konstanta
B. 50/250 x konstanta
C. 50/400 x konstanta
D. 50/2000 x konstanta
E. 50/2500 x konstanta

1. Dari 1000 anak lahir hidup. 20 diantaranya terkena infeksi tetanus neonatorum, 15 diantaranya meninggal dunia.
Sebelum usia 1 tahun diantara anak-anak tersebut 100 anak terkena diare 25 diantaranya meninggal dunia, 50 anak lainnya
meninggal karena sebab lain. Berapakah Case fatality rate penyakit tetanus neonatorum?
A. 15/20
B. 15/1000
C. 20/25
D. 25/100
E. 25/1000

KASUS UNTUK SOAL NO 7-10
Suatu penelitian dengan Cross sectional ingin melihat hubungan antara minum vitamin C dan influenza. Peserta penelitian adalah
400 orang. Dari 400 orang tersebut murid yang influenza ada 150, yang minum vitamin C 200 dan dari yang minum vitamin C 50
diantaranya influenza
1. Berapakh Prevalens influenza pada murid SD kls 6 tersebut?
A. 150/ 400 x konstanta
B. 150/1000 x konstanta
C. 200/400 x konstanta
D. 200/1000 x konstanta
E. 250/400 x konstanta

1. Berapakah Prevalens minum vitamin C pada murid SD kls 6 tersebut?
A. 150/400 x konstanta
B. 150/1000 x konstanta
C. 200/400 x konstanta
D. 200/1000 x konstanta
E. 250/ 1000 x konstanta

1. Berapakah Prevalens influenza pada kelompok minum vitamin C?
A. 50/100
B. 50/200
C. 100/200
D. 150/200
E. 150/250

1. Berapakah Prevalens Ratio pada penelitian tersebut ?
A. 1/3
B. 1/2
C. 1
D. 2
E. 3

1. Seorang peneliti akan melakukan suatu studi prevalensi. Dari berbagai desain penelitian yang ada, Apakah desain studi
yang paling tepat digunakan?
A. Kohort
B. Kualitatif
C. Experiment
D. Case control
E. Cross sectional

1. Seorang peneliti akan menggunakan desain penelitian cohort. Peneliti mengetahui ciri spesifik dari desain penelitian
tersebut. Pada desain cohort, di awal penelitian, kriteria apakah yang harus dipenuhi oleh semua subyek?
A. Bebas dari paparan
B. Bebas dari penyakit
C. Bebas dari pengamatan
D. Memiliki karakteristik yang sama
E. Bebas dari paparan dan penyakit

1. Suatu Penelitian case control dilakukan terhadap 200 anak yang menderita katarak kongenital. Terdapat 160 anak
dengan riwayat ibunya terkena rubella saat mengandung anak tersebut. Kontrolnya adalah 200 anak dan ternyata 80 diantara
anak tersebut mempunyai riwayat ibunya terkena rubella saat hamil. Berapakah odds ratio pada penelitian tersebut?.
A. (40x200) / (120x200)
B. (160x80) / (40x120)
C. (160x40) / (80x120)
D. (160x120) / (80x40)
E. (160x200) / (80x200)

1. Seorang peneliti melakukan studi case control untuk mengetahui hubungan antara gangguan belajar (learning
disorder) pada anak anak usia sekolah dasar dengan riwayat asfiksia pada waktu lahir. Peneliti memilih sampel untuk kasus di
rumah sakit dan kontrol di masyarakat. Ternyata riwayat asfiksia tidak diperoleh dari catatan medik namun berdasarkan
wawancara pada ibu penderita dan ibu anak dengan gangguan belajar cenderung lebih ingat riwayat kelahiran anaknya.
Apakah bias yang paling mungkin terjadi?.
A. Data collection bias
B. Surveillance bias
C. Diagnostic bias
D. Reporting bias
E. Recall bias

1. Saudara bekerja sebagai dokter puskesmas di kecamatan,dengan jumlah penduduk per 1 januari 2010 sebesar 90.000
orang, dan pada 31 Desember 2008 sebesar 110.000 orang. Dinas Kesehatan setempat melaporkan keadaan penyakit DM
pada tahun 2008 sebagai berikut : Januari 50 penderita lama dan 10 penderita baru, sedangkan penderita baru pada bulan
Maret 15 orang, Mei 10 orang, Juli 5 orang, Agustus 5 orang, September 10 orang, dan Desember 20 orang. Saudara akan
merencanakan tindakan penanggulangan penyakit DM.
Berapakah incidence rate penyakit DM di kecamatan tersebut pada tahun 2010?
A. 0,12 %
B. 0,08 %
C. 0,07 %
D. 0,06 %
E. 0,05 %

1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk lama, dari pemeriksaan fisik dan
laboratorium didiagnosis sebagai TB paru aktif. Pasien bekerja sebagai buruh tani dan tinggal di rumah dengan kondisi :
dinding rumah terbuat dari anyaman bambu, lantainya tanah, tanpa jendela, keadaan rumah terasa lembab, kamar tidur ada
2, anggota keluarga 4 orang.
Apakah tindakan petugas puskesmas yang paling tepat pada pasien dengan kondisi tersebut selain pengobatan farmakologi?
A. Gentengisasi Kaca
B. Konseling Keluarga
C. Penyuluhan Penderita
D. Membuatkan Jendela Rumah
E. Pemberian Masker Pada Pak Amir

1. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk berdahak selama 3 minggu, nyeri dada,
dan sesak nafas. Tidak ada riwayat kontak dengan penderita TB paru. Pada pemeriksaan BTA sewaktu, pagi hari dan sewaktu
ketiganya menghasilkan BTA negatif..
Apakah tindakan selanjutnya yang paling tepat dilakukan ?
A. Foto Thorax PA
B. Pemberian Vitamin B6
C. Pemeriksaan Ulang BTA
D. Pemberian Antibiotik Spektrum Luas
E. Pengobatan Kategori III Strategi DOTS

1. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan batuk lama dan didiagnosis sebagai TB
paru dengan BTA positif. Dokter memberikan program pengobatan Strategi DOTS kategori I. Hasil evaluasi BTA pada akhir
bulan ke-2 setelah pengobatan: BTA positif.
Apakah penatalaksanaan selanjutnya yang paling tepat?
A. OAT Kategori I Fase Intermitten
B. OAT Kategori I Fase Intensif
C. Pengobatan Sisipan
D. OAT Kategori II
E. OAT Kategori III

1. Di sebuah Posyandu, jumlah balita ada 50 orang, dan jumlah kader ada 6 orang. Hasil evaluasi kegiatan di Posyandu
selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut : rerata frekuensi penimbangan setiap tahun 10 kali, cakupan KIA 75 %, KB 60
%, imunisasi 90 %, dana sehat 40 %, rerata D/S 90 %, dan ada satu program tambahan. Dokter sebagai manajer
berkeinginan untuk meningkatkan status posyandu tersebut.
Apakah status posyandu setelah ditingkatkan oleh dokter tersebut?
A. Pratama
B. Mandiri
C. Purnama
D. Madya
E. Swadana

1. Delapan orang anak siswa TK dibawa gurunya ke Puskesmas dengan keluhan mual, muntah, sakit perut, diare dan
badan terasa lemah setelah makan di pesta kelulusan sekolah tersebut. Rerata gejala timbul 2 4 jam setelah makan.
Makanan untuk pesta dipesan dari catering yang sama.
Apakah tindakan pertama penatalaksanaan di puskesmas?
A. Mengisi form W1
B. Identifikasi etiologi
C. Menetapkan sitiasi KLB
D. Penyelelidkan Epidemiologi
E. Pengambilan sampel makanan

1. Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, 6 orang anak yang berumur antara 5- 25 tahun, seorang kakek dan nenek. Ayah,
ibu, kakek dan nenek sudah pernah sakit morbili. Pada tanggal 5 Januari 2010 anak yang berumur 5 tahun terkena morbili,
selang 10-12 hari 3 orang saudaranya juga terkena morbili. Berapakah nilai Attack Rate dari peritiwa tersebut di atas ?
A. 17 %
B. 50 %
C. 67 %
D. 40 %
E. 10 %

1. Seorang bayi perempuan berusia 2 bulan dibawa ibunya ke Puskesmas dengan keluhan batuk pilek disertai demam
ringan sejak 3 hari yang lalu. Pasien sering mengalami keluhan yang serupa. Berat badan lahir 3 kg. Pasien tidak
mendapatkan ASI eksklusif. Pada pemeriksaan fisik didapatkan: berat badan 5 kg.
Apakah penatalaksanaan yang paling tepat selain pengobatan farmakologi?
A. Imunisasi
B. Penyuluhan
C. Pemberian PMT
D. Pemberian PASI
E. Kunjungan Rumah

1. Seorang peneliti ingin mempelajari hubungan antara merokok dengan kejadian penyakit jantung koroner. Populasi pada
penelitian ini adalah semua penduduk yang berumur 40 tahun ke atas di daerah X dan besar sampel penelitian 1000 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan 300 orang perokok dan 75 orang diantaranya terkena penyakit jantung koroner. Sedangkan
dari dari mereka yang tidak merokok hanya 50 orang yang terkena penyakit jantung koroner.
Apakah desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti?
A. Kohor
B. Intervensi
C. Retrospektif
D. Kasus Kontrol
E. Cross Sectional

KASUS UNTUK SOAL NO 24-25
Seorang peneliti ingin mempelajari hubungan antara merokok dengan kejadian penyakit jantung koroner. Populasi pada penelitian
ini adalah semua penduduk yang berumur 40 tahun ke atas di daerah X dan besar sampel penelitian 1000 orang. Dari hasil
penelitian didapatkan 300 orang perokok dan 75 orang diantaranya terkena penyakit jantung koroner. Sedangkan dari dari mereka
yang tidak merokok hanya 50 orang yang terkena penyakit jantung koroner.
1. Berapakah angka kesakitan penyakit jantung koroner di daerah X?
A. Attack rate 25 %
B. Incidence rate 25 %
C. Incidence dencity 7,5 %
D. Prevalence rate 12,5%
E. Cummulative incidence 7,5 %

1. Berapakah besar risiko terkena penyakit jantung koroner subjek yang merokok ?
A. 3
B. 3,5
C. 4,3
D. 2,5
E. 2

KASUS UNTUK SOAL NO 26-28
Seorang peneliti ingin mempelajari pengaruh pemberian vaksin campak terhadap kejadian penyakit campak. Sejumlah 1000 anak
yang telah mendapatkan vaksinasi campak diobservasi dalam kurun waktu 5 tahun dan didapatkan 10 anak diantaranya terkena
campak. Sedangkan dari 1000 anak kelompok pembanding didapatkan 100 anak yang terkena campak.
1. Apa jenis desain penelitian yang dilakukan ?
A. Kohor
B. Kasus control
C. Cross sectional
D. Eksperimental
E. Desktriptif

1. Berapakah angka kesakitan penyakit campak dari penelitian tersebut?
A. Incidence rate 10 %
B. Prevalence rate 1%
C. Cummulative incidence 5,5 %
D. Incidence dencity 5 %
E. Attack rate 0,5 %

1. Berapa besarnya risiko terkena penyakit campak pada mereka yang tidak divaksinasi campak ?
A. 5,5
B. 5
C. 11
D. 10
E. 6

1. Seorang laki-laki berusia 40 tahun, memutuskan pindah ke rumah sakit lain untuk mengobati penyakit TBC-nya. Ketika
dia meminta rekam medik dari rumah sakit lama, administrasi rumah sakit menolak memberikan dokumen tersebut karena
dikatakan hal ini merupakan arsip rumah sakit dan hanya memberikan resume keadaan terakhir pasien.
Apakah yang akan Saudara lakukan sebagai dokter di RS tersebut?
A. Melaporkan ke Direktur RS
B. Meminta pasien membuat permintaan tertulis
C. Meminta pihak administrasi RS membuat salinan
D. Membuat resume sendiri berdasarkan otoanamnesis
E. Meminta pihak administrasi RS menyerahkan seluruh dokumen


1. Dokter di Puskesmas hendak merencanaan suatu penelitian sehubungan dengan peningkatan jumlah pasien dengan
keluhan sakit kepala. Usia pasien bervariasi dari anak-anak sampai orang tua. Dipikirkan kemungkinan penyebabnya adalah
riwayat makan makanan yang mengandung formalin, yang banyak ditemukan di daerah tersebut. Waktu yang dimiliki peneliti
tidak banyak. Apakah jenis penelitian yang paling tepat dilakukan?
A. Cohort
B. Cross- sectional
C. Descriptive
D. Case control
E. Clinical trial



1. Seorang dokter Puskesmas dengan populasi 96.000 penduduk (47.000 laki-laki dan 49.000 perempuan). Terdapat 1000
penduduk yang meninggal setiap tahun (600 laki-laki dan 400 perempuan). Terdapat 30 kasus kanker paru setiap tahun (25
laki-laki dan 5 perempuan), dimana 25 kasus meninggal (20 laki-laki dan 5 perempuan).
Berapakah case fatality rate untuk penyakit kanker paru?
A. (25/1000) x 30 x 100%
B. (25/30) x 100%
C. (25/1,000) x 100%
D. (25/96,000) x 100,000
E. (1000/96,000) x 100,000

1. Seorang dokter Puskesmas mempunyai desa dengan jumlah penduduk 3.500 jiwa. Dalam waktu dua minggu terakhir
terdapat 32 orang yang berobat di Puskesmas karena digigit kera liar. Rerata dua hari setelah gigitan, 5 orang menderita
demam. Dua minggu setelah kejadian tersebut seorang mengalami kejang dan tiga hari kemudian meninggal dunia.
Sebelumnya tidak pernah ada orang yang digigit kera liar. Apakah jenis kejadian tersebut?
A. Wabah
B. Endemi
C. Epidemi
D. Pandemi
E. Kejadian luar biasa

1. Seorang dokter Puskesmas mempunyai desa dengan jumlah penduduk 3.500 jiwa. Dalam waktu dua minggu terakhir
terdapat 32 orang yang berobat di Puskesmas karena digigit kera liar. Rerata dua hari setelah gigitan, 5 orang menderita
demam. Dua minggu setelah kejadian tersebut seorang mengalami kejang dan tiga hari kemudian meninggal dunia.
Sebelumnya tidak pernah ada orang yang digigit kera liar. Berapakah attack rate kasus gigitan kera?
A. 0.91%
B. 0.14%
C. 0.57%
D. 6.25%
E. 15.63%

1. Berdasarkan riwayat alamiah penyakit terjadinya kanker, maka dapat diketahui tingkatan pencegahan terhadap kanker.
Apakah Primary prevention yang dilakukan dengan tindakan health promotion dan specific protection yang dilaksanakan pada
stage of disease cancer:
A. Susceptibility
B. Presymptomatik
C. Clinical Disease
D. Disability
E. Recovery

1. Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan pada Secondary prevention yang dilakukan dengan tindakan early diagnosis dan
promp treatment adalah:
A. Sanitasi lingkungan
B. Periksa payudara sendiri
C. Peningkatan indeks kewaspadaan dini
D. Rehabilitasi fisik dan psikologi kasus cancer
E. Mendeteksi dan mengeliminasi lesi precancer

1. Pada Suatu populasi terdiri dari 1000 orang, 400 diantarnya adalah wanita (300 diantaranya usia subur), 200 balita.
Cakupan imunisasi campak pada balita 80%, dan 10% balita pernah terkena campak. Populasi di atas diamati selama 1
tahun. Selama ;periode tersebut terdapat 5 kasus baru campak pada anak dan 10 kasus baru pada dewasa. Berapakah
insidens penyakit campak pada balita di populasi tersebut?
A. 5/30
B. 5/40
C. 5/50
D. 5/100
E. 5/200


1. Laporan dari Puskesmas Kecamatan X di DKI Jakarta Tahun 2010 tentang Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi Depo Air
Minum Isi Ulang di delapan Depo menunjukkan bahwa jumlah MPN Coliform/100 ml : 0 (dua depo), 2 (tiga depo), 5 (satu
depo), 34 (satu depo), 50 (satu depo).
Kegiatan program Kesehatan Lingkungan yang dilakukan oleh Puskesmas seperti di atas termasuk pelaksanaan fungsi
Puskesmas :
A. Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan
B. Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan masyarakat
C. Puskesmas sebagai pusat pembinaan peran serta masyarakat
D. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama
E. Puskemas sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan

2. Sebuah keluarga tinggal di perumahan X dengan luas bangunan 40 m2 di daerah pinggiran kota Jakarta. Anggota
keluarga yang tinggal di rumah tersebut adalah suami, istri, 5 orang anaknya dan kedua kakek-neneknya. anak-anak sering
terkena penyakit ISPA dan diare. Sumber air bersih di perumahan X adalah sumur gali. Tempat pembuangan air limbah
(selokan) mampat dan bau. Tidak tersedia fasilitas umum..
Apa kemungkinan penyebab ISPA yang sering mengenai anakanak di keluarga tersebut?
A. Tidak tersedia fasilitas umum
B. Kepadatan hunian rumah tinggi
C. Sumber air bersih yang berasal dari sumur gali
D. Perumahan terletak didaerah pinggiran kota Jakarta.
E. Tempat pembuangan air limbah (selokan) mampat dan bau

3. Seorang Dokter Puskesmas ingin mengetahui data jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerjanya
yang berupa sebagian dari suatu Kecamatan di wilayah perkotaan. Data kesakitan DBD diambil dari dokter praktek di wilayah
kerjanya. Apakah hasil frekuensi penyakit tersebut?
A. Insidens
B. Prevalens
C. Attack rate
D. Insidens rate
E. Prevalens rate

1. Seorang Dokter Puskesmas ingin mengetahui rata-rata berat badan bayi di wilayah kerjanya yang berupa sebagian dari
suatu Kecamatan di wilayah perkotaan. Data diambil dari sampel bayi-bayi di wilayah kerjanya.
Apakah teknik sampling yang paling baik untuk kegiatan ini?
A. Cluster sampling
B. Multistage sampling
C. Simple random sampling
D. Stratified Systematic sampling
E. Stratified Simple random sampling

1. Puskesmas Cempaka Putih melakukan kegiatan survailans penyakit demam berdarah setiap bulannya dengan langkah-
langkah: a) mengumpulkan data kesakitan demam berdarah dari sumber data yang ada di laporan penderita demam
berdarah, b) mengolah data dengan melakukan penggolongan data menurut variable place, time, person dan kemudian
menghitung rate, ratio, proporsi yang ditampilkan dalam grafik, c) menganalisa dan interpreatsi data untuk mengetahui
golongan penduduk yang terkena risiko demam berdarah, mengidentifikasi faktor-faktor potensial yang berhubungan dengan
penularan penyakit demam berdarah serta d) penyebar luasan informasi kepada seluruh masyarakat dan pihak terkait.
Berdasarkan riwayat alamiah perjalanan penyakit (natural history of disease), langkah-langkah yang dilakukan puskesmas
tersebut masuk ke dalam tingkatan pencegahan:
A. Proteksi spesifik
B. Promosi kesehatan
C. Pencegahan tertier
D. Pencegahan primer
E. Pencegahan sekunder





1. Sebuah survei dilakukan di sebuah desa pada 200 anak untuk mengetahui prevalensi diare. Hasil survei: dari 100 anak
yang menggunakan kolam sebagai sarana air minum, 50 anak diare dan 50 anak tidak diare. Sedangkan pada 100 anak yang
tidak menggunakan kolam sebagai sarana air minum, 30 anak diare dan 70 anak tidak diare.
Apa jenis penelitian pada kasus tersebut?
A. Studi cohort
B. Studi case control
C. Studi cross sectional
D. Studi deskriptif observasi dengan variabel numerik
E. Studi deskriptif observasi dengan variabel kategorik

KASUS UNTUK SOAL NO 43-44
Di sebuah kabupaten, terjadi kesakitan diare yang menyebabkan >300 warga berobat ke Puskesmas. Dilaporkan 106 pasien
dirawat di Puskesmas.dan 2 pasien meninggal. Diduga kasus diare ini disebabkan oleh bakteri E. coli yang terkandung dalam air
minum. Warga mengkonsumsi air sungai yang tidak dimasak terlebih dahulu. Korban yang meninggal umumnya disebabkan
dehidrasi berat dan terlambat mendapatkan pertolongan medis. Sebelumnya, angka kesakitan diare hanya sekitar 150. Dokter
puskesmas tersebut menyatakan hal ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
1. Apakah dasar pertimbangan penetapan hal tersebut?
A. Penyakit diare merupakan penyakit yang berpotensi wabah.
B. Jumlah pasien berobat yang meningkat secara mendadak mencapai 300 orang.
C. Frekuensi diare meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.
D. Terjadinya peristiwa kematian penderita 2 kali lebih banyak dibandingkan periode sebelumnya.
E. Kejadian diare yang meningkat membutuhkan penanggulangan segera untuk mencegah kematian

1. Ditinjau dari faktor lingkungan, faktor apakah yang paling mungkin merupakan penyebab terjadinya peningkatan kasus
diare di atas?
A. Meningkatnya jumlah bakteri E coli.
B. Sumber air minum yang tercemar oleh bakteri E. coli
C. Perilaku penduduk untuk hidup bersih dan sehat kurang baik.
D. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang diare masih rendah.
E. Program kesehatan lingkungan Puskesmas tentang sanitasi kurang berjalan

2. Suatu Kejadian Luar Biasa penyakit diare dilaporkan terjadi di 6 desa yang berpenduduk total 4.500 jiwa.
Korban meninggal 1 orang. Pasien rawat jalan sebanyak 46 orang sementara itu pasien yang dirawat inap sebanyak 151
orang. Jajaran kesehatan setempat telah melakukan pendirian Posko, pengobatan kasus, droping obat dan logistik, pelacakan
tambahan, kaporisasi dan Chlorinisasi, koordinasi dengan rumah sakit, sampel usap dubur, penyuluhan/PHBS, Monev dan
pelaporan.
Berapakah besarnya angka morbiditas yang dilaporkan pada peristiwa terjadinya KLB ?
A. Insidens = 197/4500
B. Prevalens = 197/4500
C. Attack rate = 197/4500
D. Case Fatality Rate (CFR) = 1/197
E. Cumulative incidence = 197/4500

3. Suatu penelitian dirancang untuk mengetahui faktor risiko yang mungkin menjadi penyebab terjadinya
penyakit stroke pada orang dewasa. Dari kepustakaan diketahui bahwa prevalens stroke adalah 8% pada orang dewasa.
Faktor-faktor yang diduga menjadi risiko antara lain: tekanan darah tinggi, obesitas, kadar kolesterol yang tinggi, riwayat
penyakit diabetes mellitus (DM). Cenderung pada laki-laki dewasa.
Apakah rancangan penelitian yang digunakan bila ingin diketahui faktor penyebab dari penyakit stroke pada kasus di atas ?
A. Studi Kros seksional.
B. Studi kasus kontrol
C. Studi longitudinal
D. Studi korelasi.
E. Studi kasus






4. Dua bulan terakhir ini di Puskesmas X, banyak pasien yang datang dengan keluhan sakit kepala. Usia pasien bervariasi
dari anak-anak sampai orang tua. Dipikirkan kemungkinan penyebabnya adalah riwayat makan makanan yang mengandung
formalin, yang banyak ditemukan di daerah tersebut. Sebagai dokter yang bertugas, Saudara bermaksud melakukan
penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat antara sakit kepala dengan riwayat mengkonsumsi makanan yang
mengandung formalin.
Apakah jenis penelitian yang paling tepat dilakukan bila waktu yang dimiliki peneliti tidak banyak?
A. Cohort
B. Clinical trial
C. Descriptive
D. Case control
E. Cross- sectional

1. Seorang dokter ingin mengetahui apakah bayi yang lahir prematur akan mengalami gangguan pertumbuhan selama usia
balita. Ia memulai penelitian dengan mengumpulkan data-data bayi yang lahir prematur di suatu rumah sakit dan diikuti
sampai dengan usia 5 tahun. Apakah jenis penelitian yang paling cocok?
A. Cohort
B. Descriptive
C. Clinical trial
D. Case control
E. Cross sectional

1. Seorang laki-laki berusia 35 tahun bermaksud membangun rumahnya di daerah dengan tanah yang datar. Ia bermaksud
menggali sumur sebagai sumber mata air, akan tetapi dekat rumahnya terdapat septic tank tetangganya.
Berapakah jarak minimal yang paling tepat antara kedua struktur tersebut?
A. 3 M
B. 5 M
C. 7 M
D. 10 M
E. 13 M

1. Sebuah puskesmas melaporkan adanya larva cacing pada sumber air di desa tersebut. Larva tersebut bisa masuk ke
kulit penduduk yang kebetulan berada di air dan menyebabkan penyakit schistosomiasis. Apakah jenis penyakit melalui air
yang paling tepat?
A. Waterborne disease
B. Water-based disease
C. Water-related disease
D. Water-privation disease
E. Water-dispersed infection

1. Desa A adalah salah satu desa terpencil di wilayah kerja Puskesmas X dengan populasi sebanyak 5000 orang dengan
700 KK. Perumahan sangat buruk, rumah kecil, kurang ventilasi, terbuat dari bambu, dan lantai belum disemen. Desa memiliki
sumber air yang baik. Saudara baru ditempatkan disana sebagai dokter puskesmas. Ketika melakukan kunjungan Saudara
melihat banyak penduduk memiliki penyakit batuk kronik yang kadang-kadang disertai darah dengan keringat malam.
Apakah program yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan di desa tersebut?
A. Program DOTS
B. Program Air Bersih
C. Imunisasi Hepatitis B
D. Program penanganan malaria
E. Program Keluarga Berancana

1. Seorang dokter bermaksud melakukan penelitian tentang distribusi keparahan cedera kepala pada pasien korban
kecelakaan kendaraan motor yang menggunakan helm dengan tipe full-face yang dibawa ke unit gawat darurat di sebuah
rumah sakit. Apakah metoda penelitian yang paling sesuai untuk penelitian tersebut?
A. Case-report
B. Clinical Trial
C. Case-control
D. Cohort study
E. Cross-sectional

1. Di Desa B terdapat kejadian keracunan makanan. Dari hasil penyelidikan ditemukan 13 orang yang makan soto ayam,
dengan 8 orang mengalami gejala keracunan dan 5 orang tidak mengalami gejala keracunan. Selain itu, ditemukan pula 27
orang yang tidak makan soto ayam, dengan 2 orang mengalami gejala keracunan dan 25 orang tidak mengalami gejala
keracunan. Dari hasil penyelidikan tersebut, dokter puskesmas menyimpulkan bahwa soto ayam adalah penyebab terjadinya
keracunan makanan pada penduduk desa tersebut, berdasarkan hasil perhitungan OR (Odds ratio).
Manakah hasil OR (odds ratio) yang menjadi dasar kesimpulan dokter puskesmas tersebut?
A. 5
B. 10
C. 15
D. 20
E. 25

1. Keluarga Pak Andi tinggal di perumahan X dengan luas bangunan 40 m
2
di daerah pinggiran kota Jakarta. Anggota
keluarga yang tinggal di rumah tersebut adalah Pak Andi dan istrinya, 5 orang anaknya dan kedua orang tuanya. anak-anak
sering terkena penyakit ISPA dan Diare. Sumber air bersih di perumahan X adalah sumur gali. Tempat pembuangan air
limbah (selokan) mampat dan bau. Tidak tersedia fasilitas umum. Anak-anak Pak Andi sering terkena sakit ISPA, Apa
kemungkinan penyebab hal tesebut?
A. Tidak tersedia fasilitas umum
B. Kepadatan hunian rumah tinggi
C. Sumber air bersih yang berasal dari sumur gali
D. Perumahan terletak didaerah pinggiran kota Jakarta.
E. Tempat pembuangan air limbah (selokan) mampat dan bau

1. Didapatkan data dari ruangan kebidanan di suatu RS. Dalam satu tahun dirawat 5.000 ibu melahirkan, 90% persalinan normal.
Rerata lama perawatan 5 hari. Dari semua persalinan 3% mengalami perdarahan banyak, 40 orang mengalami infeksi nosokomial
pascapersalinan, dan 25 orang bayi lahir cacat Berapakah incidence rate infeksi nosoKomial?
A. 0.02 kasus/ orang tahun = 2 kasus/ 100 orang tahun
B. 0.008 kasus orang tahun = 8 kasus/ 1.000 orang tahun
C. 0.004 kasus/ orang tahun = 4 kasus/ 1.000 orang tahun
D. 0,002 kasus/ orang tahun = 2 kasus/1.000 orang tahun
E. 0,0016 kasus/orang tahun = 16 kasus/ 10.000 orang tahun

Anda mungkin juga menyukai