Anda di halaman 1dari 26

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Tutorial Klinik

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
Higroma Subdural
Oleh:
Andi !ri "angga Adit#a $isma
%embimbing:
dr& 'illiam S& T(eng) S!& A
$ABO"ATO"IUM*SMF I$MU KSHATA+ A+AK
FK U+MU$ , "SU- A& '& S.AH"A+I
SAMA"I+-A
/012
1
BAB 1
%+-AHU$UA+
$atar Belakang
Lebih dari 80% penderita cedera yang datang ke ruang emergensi selalu disertai dengan
cedera kepala. Sebagian besar cedera kepala ini disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas berupa
tabrakan sepeda motor, mobil, dan penyeberang jalan yang ditabrak. Sisanya disebabkan oleh
jatuh dari ketinggian, tertimpa benda (ranting pohon, kayu, dan sebagainya), olahraga, korban
kekerasan (misalnya senjata api, golok, parang, batang kayu, palu, dan sebagainya) dan lain-
lain.

!ontribusi terbanyak cedera kepala adalah kecelakaan sepeda motor dan sebagian dari
mereka tidak menggunakan helm atau menggunakan helm yang tidak memadai ("8#%).
$edera kepala dapat melibatkan setiap komponen yang ada, mulai bagian terluar (scalp) sampai
bagian terdalam (intrakranial) yang tiap komponen tersebut terkait erat dengan mekanisme
cedera yang terjadi. %engan demikian cedera yang terjadi dapat berupa cedera jaringan lunak,
&raktur tulang kepala, dan cedera otak. Salah satu cedera otak yang dimaksud adalah hematom
subdural. 'ematom subdural ini sering sukar dibedakan dari higroma subdural, yang juga
merupakan cedera akibat trauma kapitis.

'igroma subdural merupakan pengumpulan cairan likuor cerebrospinalis (L$S) oleh


kapsul diba(ah duramater. )ada umumnya higroma subdural disebabkan pecahnya araknoid
sehingga L$S mengalir dan terkumpul membentuk kolam. )enatalaksanaannya yang diberikan
serupa dengan terapi pada hematom subdural kronis.

*erikut akan dilaporkan sebuah kasus higroma subdural yang terjadi pada seorang anak
perempuan berusia + bulan yang dira(at di ruang anak ,umah Sakit -bdul .ahab Syahrani
Samarinda
BAB /
2
$A%O"A+ KASUS
Identitas !asien /
0 ,uang pera(atan / 1elati
0 2ama / -n.2,
0 3enis kelamin / )erempuan
0 4mur / + *ulan
0 1,S tanggal / + 1aret 506
Anamnesis
Keluhan utama
!ejang
"iwa#at %en#akit Sekarang
-lloanamnesis dilakukan terhadap ibu pasien pada tanggal 57 1aret 506, pasien a(al
masuk ke rumah sakit dengan keluhan perut kembung, muntah, bab cair, batuk, dan pilek. 8leh
dokter spesialis anak, pasien didiagnosa dengan hisprung disease. )asien sempat menjalani
pera(atan di ruang melati rumah sakit -bdul .ahab Syarani Samarinda selama kurang lebih 5
minggu, dan pasien dioperasi 9:0+:506 kemudian pasien dira(at di ruang );$4. hari pasca
operasi, tepatnya pukul 5+.00 pasien mengalami kejang. !ejang bersi&at umum dengan tangan
kaki yang terasa kaku dan mata melihat ke atas, kejang yang dirasakan sekitar 0 menit dan
kejang dirasakan kurang lebih 6<. Sejak pasien mengalami kejang, pasien sudah jarang
tersenyum dan kurang akti&. =idak ada keluhan demam sebelum munculnya kejang dan kejang
muncul secara tiba-tiba. 1untah menyemprot tidak ada dan tidak ada darah keluar dari rongga
hidung ataupun rongga telinga, namun pasien sempat mengalami penuruan kesadaran beberap
jam setelah oprasi tgl 9:0+:506.
"iwa#at !en#akit dahulu :
)asien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya, berupa kejang yang
muncul secara tiba-tiba.
,i(ayat kejang demam tidak ada
,i(ayat trauma kepala tidak ada.
"iwa#at %en#akit Keluarga
3
=idak ada anggota keluarga yang memiliki ri(ayat ataupun keluhan serupa
"iwa#at Kehamilan
0 )emeliharaan )renatal / )ernah
0 )eriksa di / *idan
0 )enyakit kehamilan / tidak ada
0 8bat-obatan yang sering diminum / >itamin dan penambah darah
"iwa#at Kelahiran :
0 Lahir di / puskesmas
0 di tolong oleh / bidan
0 *erapa bulan dalam kandungan / 7 bulan 6 hari
0 3enis partus / per>aginam
0 )emeliharaan postnatal
0 )eriksa di / )osyandu
0 !eluarga berencana / ?a
%ertumbuhan dan !erkembangan anak :
0 *erat badan lahir / +000 gram
0 )anjang badan lahir / #0 cm
0 =ersenyum / + bulan ( belum bermakna )
0 1iring / belum bisa
0 =engkurap / belum bisa
0 %uduk / belum bisa
0 @igi keluar / belum bisa
0 1erangkak / belum bisa
0 *erdiri / belum bisa
0 *erjalan / belum bisa
0 *erbicara dua suku kata / belum bisa
0 1asuk =! / -
0 1asuk S% / -
"iwa#at Makan Minum anak :
4
-S; / dari lahir A hingga sekarang
Susu sapi:buatan / tidak konsumsi susu sapi
*uah / -
*ubur susu / -
=im saring / -
"iwa#at Imunisasi / imunisasi lengkap di posyandu
Imunisasi
Usia Saat Imunisasi
I II III I3
B45
bulan :::::::: ::::::: :::::::
%olio
bulan 5 bulan - -
4am!ak
- ::::::::: :::::::: :::::::
-%T
5 bulan - - :::::::
He!atitis B
5 buln - - :::::::
%emeriksaan Fisik
%ilakukan pada tanggal / 581aret 506
!eadaan 4mum
0 !esan sakit / Sakit sedang
0 !esadaran / compos mentis
-ntropometri
0 *erat badan:)anjang *adan: Lingkar kepala / #.5 kg: #8 cm : +8 cm
Status @iBi : *1; C#.5:(0.#8 < 0.#8) C #.6
5
=anda Dital
0 2adi / +8 <:menit
0 =ekanan darah / 00:E0
0 Frekuensi napas / 68 <:menit
0 Suhu aksiler / +E,#$
!epala / permukaan lembek di oksipital
0 ,ambut / hitam, 44* cekung (-) 44* cembung (-)
0 1ata / co(ong (-), edema pre orbita 67*78) anemis (-), ikterik (-), pupil isokor
+mm:+mm, ,e&lek cahaya G:G
0 'idung / sumbat (-), bau (-), selaput putih (-), darah yang keluar (-)
0 =elinga / *ersih, *au (-), sakit (-), darah yang keluar (-)
0 1ulut / lidah bersih, tonsil dan &aring tidak hiperemi
Leher
0 )embesaran kelenjar / (-)
0 !aku kuduk / (-)
!ulit
6
%alam batas normal
)ulmo
0 ;nspeksi / simetris, seirama gerakan na&as, retraksi (-)
0 )alpasi / krepitasi (-), &remitus raba dekstra sama dengan sinistra
0 )erkusi / sonor
0 -uskultasi / suara napas >esikuler, ronkhi (-:-), (heeBing (-:-)
3antung
0 ;nspeksi / ;ctus $ordis terlihat di ;$S D midcla>icula line sinistra
0 )alpasi / ;ctus $ordis teraba di ;$S D midcla>icula line sinistra
0 )erkusi / *atas !anan C ;$S ;;; )arasternal line de<tra
*atas !iri C ;$S D 1idcla>icula line sinistra
0 -uskultasi / S:S5 tunggal, reguler, murmur (-)
-bdomen
0 ;nspeksi / datar, >enektasi (-), penonjolan massa (-),
0 )alpasi / lemas, organomegali (-), nyeri tekan (-)
0 )erkusi / =impani, asites (-)
0 -uskultasi / *ising usus (G) kesan normal
Hkstremitas
0 -kral 'angat, sianosis (-), edema (-:-), !@* inguinal (-), $,= I 5 detik
)emeriksaan Fisik 2eurologis
Lengan =ungkai
!anan !iri !anan !iri
@erakan *ebas *ebas *ebas *ebas
=onus 2ormal 2ormal 2ormal 2ormal
=ro&i Hutro&i Hutro&i Hutro&i Hutro&i
!lonus =idak ada =idak ada =idak ada =idak ada
,e&lek &isiologis G G G G
,e&lek patologis 'o&&man/- 'o&&man/- *abinski/G 'o&&man/-
=romner/- =romner/- $hado</G =romner/-
Sensibilitas 2ormal 2ormal 2ormal normal
=anda meningeal !aku
kuduk
=idak ada
!aku
kuduk
=idak ada
!aku kuduk
=idak ada
!aku
kuduk
=idak ada
7
%emeriksaan !enun(ang :
19*0:*/012 1;*0:*/012 1<*0:*/012 /0*0:*/012 /1*0:*/012 /:*0:*/012 /=*0:*/012
Leukosit 600 0#00 7500
'b 5.+ 6.0 5.E
'ct +8.7 65.# +8.
=rombo +#8000 ++8000 68.000
1$D 8#.6 89.7 8.6
1$' 59.0 59.0 69+000
@%S +88 +9+ 89
2atrium ++ +7 +# +# +6
!alium 6.0 #.# #.0 6.9 6.+
$hlorida 0+ 08 0+ 0# 06
)rotein total 4.0
p' 7.11 7.43
p$o5 46 36
)85 217 171
*H 14.6 1.4
'$8+ -14,4 25.0
2atrium 129 135
!alium 4,3 2.6
$hlorida 103 106
'b 12.4 11.6
S05 99% 99%
Analisa 5as -arah
Hasil $aboratorium
Tanggal
%emeriksaan Head 4t S>an : //*:*/012
)embacaan &oto dr spesialis radiologi /
%ensitas (hite dan grey matter normal
8
=idak tampak lesi paremkimal baik hipodens maupun hiperdens
=idak tampak midline shi&t
Sulci melebar dan gery prominen pada regio &rontalis, tampak aspek anterior dan parietal
aspek anterior
Sistem >entrikel i> dan ruang subaracnoid tampak sedikit dilatasi, sistem >entrikel ;;; dan
lateralis normal
Sinus paranasaslis normal
=ulang-tulang kesan intak
!esan / 'ipolasia cerebri
-iagnosa ker(a sementara : Higroma Subdural
-i??rensial -iagnosis : Hematoma Subdural
-iagnosa lain :
@angguan elektrolit
-iagnosa Kom!likasi :
Usulan !emeriksaan / 'ead $= Scan dengan kontras
%rognosa : %ubia
$embar Follow u! !asien
)era(atan di ruang 2;$4 tgl 8:0+:506 s:d 59:0+:506, dilanjutkan dengan pera(atan di
ruangan bangsal melati anak tgl 58:0+:506
Tanggal*.am %er(alanan!en#akit
%erintah %engobatan * Tindakan
#ang diberikan
1;*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (G), demam (G), muntah (-), bab cair (-),
batuk (-), pilek (-)
8/ 2 E0<:;, ,, / 68 <:i, = /
+E,+
o
$,an(-:-),ikt(-:-),sianosis(-),>esikuler(G),rong
ki(G),(heB(G),soe&l, *4(G),organomegali(-),asites
(-), edema ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari ke ; G obs
kejang
% :
%# J 2S #50 cc: 56 jam
2a$l +% +0 cc: 56 jam
2abic ;; cc :56 jam
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg:
8 jam:i>
;nj )aracetamol #50 mg: 8
jam
;nj %ilantin 5< 5# mg
9
2ebu Dentolin 6<:hari
1<*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (G), demam (-), muntah (-), bab (G),
batuk (-), pilek (-) kembung (-)
8/ 2 #6<:i,,,/ 6E <:i, = /
+E,+
o
$,an(-:-),=%:E0,ikt(-:-),sianosis(-),>esiku
ler(G),rongki(G),(heB(G),soe&l,
*4(G),organomegali(-),asites (-), edema
ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari ke ;; G obs
kejang etc higroma subdural G hipokalemi
% :
%# J 2S #50 cc: 56 jam
2a$l +% +0 cc: 56 jam
2abic ;; cc :56 jam
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg:
8 jam:i>
;nj )aracetamol #50 mg: 8
jam
;nj %ilantin 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
$ek *@-
Foto thora< cito
'ead $= Scan
!onsul dr spesialis anak / lapor
hasil *@-
!$L 0.5# cc: kg **: E jam
-" .+ cc selama E jam
/0*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (-), demam (-), muntah (-), bab (G),
batuk (-), pilek (-) kembung (-)
8/ 2 08<:i,,,/6E <:i, = /
+E,+
o
$,an(-:-),=%98:E8,S05C76%,ikt(-:-),sianosis(
-),>esikuler(G),rongki(G),(heB(G),soe&l,
*4(G),organomegali(-),asites (-), edema
ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari ke ;;; G obs
kejang etc higroma subduralG'ipokalemi
% :
%iet %#% E<5.#-# cc:8@=
dialairkan
;4D% %0 80 cc: 56 jam
-mino&usinn paed 50%
60cc
%rip 2a$l +% .5 cc: 56
jam
!$l 9.6% 9. cc
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg:
8 jam:i>
;nj %ilantin 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
Semprot *etadin tiap jam
habis *-*
/1*0:*/012 S/ kejang (-), demam (-), muntah (-), bab (G), % :
10
** #.5 kg batuk (-), pilek (-)
8/ 27<:i<:i,,,/+E<:i,=/
+E,8
o
$,an(-:-),=%86:#6,S05
79%ikt(-:-),sianosis(-),>esikuler(G),rongki(-),(he
B(G),soe&l, *4(G),organomegali(-),asites (-),
edema ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari ke ;D G obs
kejang etc higroma subdural
%iet asi E<5.#-# cc
;4D% %0 80 cc: 56 jam
-mino&usinn paed 50%
60cc
%rip 2a$l +% .5 cc: 56
jam
!$l 9.6% 9. cc
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg:
8 jam:i>
;nj %ilantin 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
Semprot *etadin tiap jam
habis *-*
//*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (-), demam (G), muntah (-), bab cair (-),
batuk (-), pilek (-) kembung (-)
8/ 259<:i,,,/ 6E <:i, = /
+9,E
o
$,an(-:-),=%7+:69,S0500%,ikt(-:-),sianosis(
G),>esikuler(G),rongki(-),(heB(-),soe&l,
*4(G),organomegali(-),asites (-), edema
ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari ke D G obs
kejang etc higroma subdural
% :
%iet asi E<5.#cc
;4D% %0 80 cc: 56 jam
-mino&usinn paed 50%
60cc
%rip 2a$l +% .5 cc: 56
jam
!$l 9.6% 9. cc
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg:
8 jam:i>
;nj %ilantin stop
2ebu Dentolin 6<:hari
Semprot *etadin tiap jam
habis *-*
/:*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (G), demam (G), muntah (-), bab cair (-),
batuk (-), pilek (-) kembung (-)
8/ 2 08<:i,,,/6E <:i, = /
+E,+
o
$,an(-:-),=%98:E8,S05C76%,ikt(-:-),sianosis(
G),>esikuler(G),rongki(G),(heB(G),soe&l,
*4(G),organomegali(-),asites (-), edema
ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari ke D; G obs
kejang etc higroma subdural
% :
%iet asi E<5.#-# cc
;4D% %0 80 cc: 56 jam
-mino&usinn paed 50%
60cc
%rip 2a$l +% .5 cc: 56
jam
!$l 9.6% 9. cc
;nj $e&tria<one +0 mg:5
11
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg:
8 jam:i>
;nj %ilantin 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
Semprot *etadin tiap jam
habis *-*
Konsul dr S!&A
;nj diaBepam 5.E mg i>
pelan
*ila kejang berhenti
maintenance inj dilantin
5<5# mg, inj phenobarbital
5< 5# mg
;nj )aracacetamol #5 mg
e<tra
/2*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (-), demam (-), muntah (-),
bab (G), batuk (G), pilek (G)
8/27<:i<:i,,,/+E<:i,=/+E,8
o
$,an(-:-
),=%86:#6,S0576%ikt(-:-),sianosis(-),
>esikuler(G),rongki(G),(heB(G),soe&l,
*4(G),organomegali(-),asites (-),
edema ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari
ke D;; G obs kejang etc higroma
subdural G *ronchopnemonia
% :
%iet asi E< 5.#-# cc
;4D% %0 80 cc: 56 jam
-mino&usinn paed 50% 60cc
%rip 2a$l +% .5 cc: 56 jam
!$l 9.6% 9. cc
;nj $e&tria<one +0 mg:5 jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg: 8 jam:i>
;nj %ilantin 5< 5# mg
;nj )henobarbital 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
Semprot *etadin tiap jam habis
*-*
/@*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (-), demam (G), muntah (-),
bab(G), batuk (-), pilek (-) kembung
(-)
8/205<:i,,,/6E<:i,=/+E,8
o
$,an(-:-),
=%78:E6,S057E%,ikt(-:-),sianosis(G),>
esikuler(G),rongki(-),(heB(-),soe&l,
*4(G),organomegali(-),asites (-),
edema ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari
ke D;;; G obs kejang etc higroma
% :
%iet asi E< 5.#-# cc
;4D% %0 80 cc: 56 jam
-mino&usinn paed 50% 60cc
%rip 2a$l +% .5 cc: 56 jam
!$l 9.6% 9. cc
;nj $e&tria<one +0 mg:5 jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg: 8 jam:i>
;nj %ilantin 5< 5# mg
12
subdural
!on&irmasi hasil 'ead $= Scan
;nj )henobarbital 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
Semprot *etadin tiap jam habis
*-*
Konsul dr& S!&BA
!on&irmasi sesuai dr. Sp.-, bila
perlu konsul dr Sp. *S
Konsul dr&S!&A
=erap menyesuai dr. Sp.*S
/=*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (-), demam (-), muntah (-),
bab(G), batuk (-), pilek (-) kembung
(-)
8/2C60<:i,,,/6E<:i,=/+E,0
o
$,an(-:-)
,=%78:E5,S05C76%,ikt(-:-),sianosis(G
),>esikuler(G),rongki(-),(heB(G),soe&l,
*4(G),organomegali(-),asites (-),
edema ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari
ke ;K G obs kejang etc higroma
subdural
% :
%iet asi E<5.#-# cc
;4D% %# J ns #50 cc: 56 jam
;nj $e&tria<one +0 mg:5 jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg: 8 jam:i>
;nj %ilantin 5< 5# mg
;nj )henobarbital 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
/9*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (-), demam (-), muntah (-), bab(G),
batuk (-), pilek (-) kembung (-)
8/2C65<:i,,,/66<:i,=/+E,+
o
$,an(-:-),=%00:E8,
S05C76%,ikt(-:-),sianosis(G),>esikuler(G),rongki(-
),(heB(G),soe&l, *4(G),organomegali(-),asites(-),
edema ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari ke K G obs
kejang etc higroma subdural
% :
%iet asi E<5.#-# cc
;4D% %# J ns #50 cc: 56
jam
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg: 8
jam:i>
;nj %ilantin 5< 5# mg
;nj )henobarbital 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
Konsl dr S!&BS
=idak ditemukan
perdarahan dan terapi
diseusaikan dengan dr.Sp.-
/;*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (-), demam (G), muntah (-), bab(G),
batuk berdahak (-), pilek (-) kembung (-)
8/205<:i,,,/6E<:i,=/+E,8
o
$,an(-:-),=%78:E6,S0
57E%,ikt(-:-),sianosis(G),>esikuler(G),rongki(G),(
heB(G),soe&l, *4(G),organomegali(-),asites (-),
edema ekstremitas (-), akral hangat
% :
%iet asi E<5.#-# cc
;4D% %# J ns #50 cc: 56
jam
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
13
- / 'isprung disease post =H)= hari ke K; G obs
kejang etc higroma subdural G
*ronchopneumonia
;nj 1ettronidaBole #5 mg: 8
jam:i>
;nj %ilantin 5< 5# mg
;nj )henobarbital 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
Tera!i di>oba dengan oral
/<*0:*/012
** #.5 kg
S/ kejang (-), demam (G), muntah (-), bab(G),
batuk berdahak (-), pilek (-) kembung (-)
8/205<:i,,,/6E<:i,=/+E,8
o
$,an(-:-),=%78:E6,S0
57E%,ikt(-:-),sianosis(G),>esikuler(G),rongki(G),(
heB(G),soe&l, *4(G),organomegali(-),asites (-),
edema ekstremitas (-), akral hangat
- / 'isprung disease post =H)= hari ke K;; G obs
kejang etc higroma subdural G
*ronchopneumonia
% :
%iet asi E<5.#-# cc
;4D% %# J ns #50 cc: 56
jam
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg: 8
jam:i>
%ilantin 5< 5# mg:oral
;nj )henobarbital S=8)
2ebu Dentolin 6<:hari
Tera!i di>oba dengan oral

BAB :
TI+.AUA+ %USTAKA
A+ATOMI K%A$A
14
)engenalan kembali anatomi tengkorak sangat berguna dalam mempelajari akibat-akibat
cedera kepala. *erikut anatomi dari kepala /
5
a. !ulit !epala /
. skin
5. connecti>e
+. -poneurosis atau galea aponeurotika
6. loose areolar tissue
#. perikranium
b. =ulang tengkorak atau kranium terdiri dari kal>arium dan basis kranii. ,ongga tengkorak
dasar dibagi atas tiga &osa yaitu / &osa anterior, media dan posterior. Fosa anterior adalah
tempat lobus &rontalis, &osa media tempat lobus temporalis, dan &osa posterior adalah
ruang bagi batang otak ba(ah dan serebelum.
c. 1eningen
Selaput meningen menutupi seluruh permukaan otak dan terdiri dari + lapisan, yaitu
durameter, arakhnoid, dan piameter. %imana ruang antara durameter dan arakhnoid
disebut ruang subdural. ,uang epidural terletak antara durameter dan tabula interna
tengkorak. %iantara selaput arakhnoid dan piameter terdapat ruang subarakhnoid.
d. 8tak
8tak manusia terdiri dari serebrum, serebelum dan batang otak.
e. $airan serebrospinalis ($SS) dihasilkan oleh pleksus khoroideus dengan kecepatan +0
ml:jam.
&. =entorium
15
=entorium serebeli membagi rongga tengkorak menjadi ruang supratentorial (terdiri dari
&osa kranii anterior dan &ossa kranii media) dan in&ratentorial (berisi &osa kranii psterior).

II& -FI+ISI HI5"OMA SUB-U"A$
'igroma subdural merupakan pengumpulan cairan likuor cerebrospinalis (L$S) oleh
kapsul diba(ah duramater.
+,6

Sebagian literatur juga menyatakan bah(a higroma subdural adalah hematom subdural
kronis:lama yang mungkin disertai oleh penumpukan: pengumpulan cairan L$S di dalam ruang
subdural. !elainan ini agak jarang ditemukan dan dapat terjadi karena robekan selaput araknoid
yang menyebabkan cairan L$S keluar ke ruang subdural.
9
%engan demikian higroma subdural
serupa dengan hematom subdural kronik ('S% kronik) . 'ematom subdural kronis ini
merupakan salah satu dari lesi &okal primer pada cedera otak yang terjadi akibat trauma kapitis.

Lesi hematom subdural ini lebih sering terjadi dibanding hematom epidural ('H% atau
H%'). 1ortalitas yang disebabkannya sebanyak E0-90%. Lesi ini terjadi akibat laserasi
arteri:>ena kortikal pada saat terjadi akselerasi dan deselerasi. )ada anak dan usia lanjut sering
disebabkan Lbridging >einM yang menghubungkan permukaan kortek dengan sinus >ena.


*erdasarkan (aktu perkembangan lesi hingga memberikan gejala klinis, hematom
subdural dibedakan menjadi/
#
. -kut
3ika gejala timbul dalam + hari pertama setelah cedera.
5. Subakut
3ika gejala klinis timbul antara hari ke-6 dan ke-50.
+. !ronis
16
3ika gejala timbul setelah + minggu. 'ematom subdural kronis sering terjadi pada usia lanjut,
dimana adanya atro&i otak menyebabkan jarak antara permukaan kortek dan sinus >ena
menjauh sehingga rentan terhadap goncangan. !adang-kadang benturan ringan pada kepala
sudah dapat menyebabkan hematom subdural kronis.
III& %+ABAB
Post-trauma kecelakaan
)ada umumnya higroma subdural disebabkan pecahnya araknoid sehingga L$S mengalir
dan terkumpul membentuk kolam. )ost-traumatic subdural hygroma merupakan kasus yang
umum terjadi.
5,+

Post-operasi (pintasan ventrikuler, marsupialisasi kista araknoid dan reseksi kista)
'igroma subdural akut dan kronik merupakan komplikasi post-operasi yang umum
terjadi dari pintasan >entrikuler, marsupialisasi kista araknoid dan reseksi kista. Shu-Ning et al
melaporkan suatu kasus higroma subdural setelah tindakan reseksi suatu lesi desak ruang pada
>entrikel lateral yang menyebabkan de&ormasi brainstem dekompresi&. ;a menyimpulkan bah(a
terdapat hubungan yang sangat penting antara prosedur pembedahan, pencegahan kehilangan
L$S dan &luktuasi yang cepat dalam tekanan intrakranial.
6
Komplikasi atau lanjutan dari Acute subdural hematoma/hematom subdural akut
!ebanyakan subdural hygromas (S%@s) atau higroma subdural terjadi sekunder akibat
trauma. $o&iar et al melaporkan kejadian perkembangan suatu higroma subdural pada pasien
-cute subdural hematoma (-S%') atau hematom subdural akut, yang kemudian mengalami
resolusi spontan cepat dalam (aktu 7 jam akibat kontribusi terhadap pembesaran higroma
subdural. 'ematom subdural akut merupakan kumpulan darah segar di ba(ah lapisan duramater,
yang biasanya cukup besar untuk menekan otak dan menyebabkan kematian hingga E0-80%
17
kasus. ,esolusi spontan cepat pada kasus hematom subdural akut sangat jarang terjadi. Salah
satu mekanisme resolusi spontan yang pernah dilaporkan adalah melalui terbentuknya higroma
subdural. ,esolusi hematom subdural akut dan dampaknya terhadap higroma subdural harus
dipertimbangkan selama penatalaksanaan hematom subdural akut.
#

Komplikasi dari tindakan anestesi
'igroma subdural merupakan kumpulan cairan subdural berupa cairan <anthochromic
yang jernih atau disertai darah. 1embedakan antara higroma subdural dan hematom sulit
dilakukan dan mungkin arti&isial, sebab higroma sering mengalami progresi&itas menjadi
hematom. Dandenberg et al melaporkan suatu kasus higroma subdural yang terjadi setelah
tindakan anestesia spinal. Subdural hematoma dan higroma subdural merupakan komplikasi
yang jarang dari anestesia spinal. )enyebab komplikasi ini yang mungkin terpikirkan adalah
kebocoran L$S melalui &istula dural yang terbentuk akibat tindakan punksi. !ebosoran ini
menyebabkan pemisahan otak bagian kaudal (caudal displacement o& the brain), dengan
konsekuensi berupa peregangan dan rembesan dari >ena->ena subdural intrakranial.
*erkurangnya tekanan otak akibat atro&i serebral, pengecilan otak pada alkoholik dan pintasan
>entrikuler juga merupakan &aktor yang memberikan kontribusi. 2amun, pada kebanyakan
kasus, mekanisme yang ada tetap belum diketahui dengan jelas. Dandenberg menggunakan 1,;
dan radioisotope cisternography untuk mengelusidasi patogenesis kasus tersebut.
E
I3& -IA5+OSIS
Anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
18
)ost-traumatic subdural hygroma merupakan kasus yang umum terjadi, namun
penggalian diagnosis hanya dari anamnesis atau ri(ayat trauma tidak bersi&at de&initi& karena
terdapat beberapa laporan data e>olusi $= Scan dan klinis.
9,8
%engan demikian, selain anamnesis
dan pemeriksaan &isik, diperlukan juga penunjang berupa radiologis diagnostik yaitu $= Scan
dan 1,;.
%alam cedera kepala, point-point yang harus digali dari anamnesis meliputi/
7, 0
)eriode:(aktu hilangnya kesadaran
)eriode amnesia post trauma
)enyebab dan kasus cedera itu sendiri
-da tidaknya nyeri kepala dan muntah

@ambar. Suatu gambaran 1,; yang menunjukkan higroma subdural biparietal.
9
Gambaran klinis
19
@ambaran klinis menunjukkan tanda peningkatan tekanan intrakranial, meski sering
tanpa disertai tanda-tanda &okal. )enyembuhan cedera otak primer yang biasanya berupa memar
otak, terganggu akibat adanya higroma ini.
8
Stein dalam penelitiannya menemukan berbagai gejala terkait cedera kepala sebagai
berikut/

3& T"A%I
)enatalaksanaannya yang diberikan serupa dengan terapi pada hematom subdural kronis.

)enanggulangan pada kasus hematom subdural kronis adalah trepanasi dan e>akuasi hematom
atau penyaliran.
,+,8
4ntuk menentukan perlu tidaknya dilakukan operasi, terdapat indikasi operasi. Salah satu
kriteria dilakukan operasi adalah pergeseran midline shi&t melebihi # mm pada gambaran $=
Scan atau >olume massa melebihi 50 cc
BAB 2
20
%MBAHASA+
Anamnesis
TO"I FAKTA
a. !ejang post trauma dini yang
terjadi pada jam pertama setelah
kejang mencapai +0% kasus.
!ejang ini lebih sering ditemukan
pada cedera kepala berat dengan
&rekuensi 5-+% dari seluruh cedera
kepala yang memerlukan perhatian
medis. !ejang ini tidak memerlukan
pengobatan kecuali jika kejang
berlanjut atau timbul setelah jam
pertama. !adang-kadang bisa
timbul status epileptikus post
trauma.,i(ayat !LL% disertai
muntah dan kejang. !eluhan utama
yang mendorong orang tua
memba(a anaknya adalah adanya
kejang. Sebagaimana diketahui
kejang merupakan salah satu
morbiditas yang ditimbulkan oleh
cedera kepala.
b. =rias chusing /penurunan
kesadaran, muntah proyektil,
peningtkatan tekanan darah dan
bradikardi
c. )enyebab / post operasi D) Shunt,
kompliasi dari akut subdural
hemtaom dan akibat tindakan
anestesi spinal.
a. !ejang muncul mendadak tanpa
penyebab yang jelas. =idak ada
demam yang mendahului kejang.
=idak ada ri(ayat trauma kepala
sebelum kejang.
b. =erdapat penurunan kesadaran dan
apnea beberapa jam setelah oprasi
(9:0+:506).
c. )asien masuk ke ,S dengan
didiagnosa hisprung disease dan
dilakukan tindakan oprasi dengan
prosedur anestesi general anestesi.
d. =idak ada muntah proyekti&, hanya
muntah 5-+<: hari tidak menyemprot
dan berisi asi yang diminum.
e. !eluhan saat 1,S, perut kembung,
muntah bab cair, muntah, batuk dan
pilek.
&. !eluhan kejang muncul hari
setelah oprasi, dengan kejang
kurang lebih 0 menit, tangan kaki
kaku dan mata melihat ke atas.
Teori dan ?akta tidak sesuai
%emeriksaan Fisik
TO"I FAKTA
a. =rias chusing /penurunan kesadaran, a. =idak ditemukan trias
21
muntah proyektil, peningtkatan
tekanan darah dan bradikardi
b. %itemukan laserasi, perdarahan, otorre,
rinore racoonMs eyes, battle sign
c. !ekuatan &ungsi motorik menurun
d. 4kuran pupil anisokor dan re&leks
cahaya terganggu
e. ,e&leks okulosela&ik dan >estibuler
menurun
chusing /penurunan
kesadaran, muntah proyektil,
peningtkatan tekanan darah
dan bradikardi
b. =idak ditemukan laserasi,
perdarahan, otorre, rinore
racoonMs eyes, battle sign.
'anya ditemukan permukaan
oskipital dengan konsistensi
yang lembek
c. !ekuatan &ungsi motorik
daalam batas normal
d. 4kuran isokor dan re&leks
cahaya dalam batas normal
e. ,e&leks okulosela&ik dan
>estibuler normal
&. ,e&lek babinski dan chado<
(G)
Teori dan ?akta tidak sesuai
%emeriksaan %enun(ang
TO"I FAKTA
a. )emeriksaan 'ead $t Scan /
terdapat gumpalan cairan yang
terbungkus oleh kapsul di ba(ah
duramater
a. Laboratorium darah dan -@% /
hipokalemi
b. )emeriksaan 'ead $t Scan /
'ipoplesia cerebri.
Teori dan ?akta tidak sesuai
Tera!i
TO"I FAKTA
Tera!i kausati? :
=indakan operasi berupa dekompresi
Tera!i #ang diberikan
%# J 2S #50 cc: 56 jam
22
diindikasikan oleh adanya lesi massa desak
ruang yang menyebabkan peningkatan
tekanan intrakranial, bila tidak ada lessi
massa desak ruang, dapat diterapkan
tindakan-tindakan konser>ati& berupa /
+
. !nock do(n atau induced coma
dimana akti>itas neuron diturunkan
dan metabolisme direndahkan
dengan harapan bah(a kebutuhan
energi relati& dapat dikurangi,
>asokonsrtiksi, dan penurunan
aliran darah serebral ($*F)
sehingga tekanan intrakranial turun.
5. 'iper>entilasi, dimana dengan
menurunnya )$8
5
akan
menyebabkan >asokonstriksi dan
berkurangnya aliran darah serebral
sehingga tekanan intrakranial
menurun.
+. %rainase eksternal likuor kontinu
dengan memasukan kateter kedalam
>entrikel sehingga akumulasi likuor
dapat dihindari. $ara ini sekaligus
dimaksudkan untuk pemantauan
tekanan intrakranial.
6. 1annitol 50% intra>ena dengan
dosis -5 mg:kgbb yang diberikan
secara cepat. )emberian ini didasari
oleh timbulnya gradasi osmotik
antara plasma dan jaringan otak
sehingga cairan interstisiel
diharapkan dapat tertarik ke rongga
intra>askuler dan mengurangi
tekanan intrakranial.
Tera!i simtomati? : tera!i ke(ang
. Saat anak sudah sampai di igd/
lakukan penilaian a(al dan
resusitasi terhadap jalan napas,
oksigenasi dan sikluuasi, kemudian
dilanutkan dengan pemberian
diaBepam i> 0.5# mg- 0.# ng( kec 5
mg:menit, mak 50mg), dan e>aluasi
0-50 menit. Lakukan monitor
terhadap tanda >ital, ekg, gula
darah, elektrolit, pulse o<ymetri.
5. 3ika kejang masih berlanjut, pasien
2a$l +% +0 cc: 56 jam
2abic ;; cc :56 jam
;nj $e&tria<one +0 mg:5
jam:i>
;nj 1ettronidaBole #5 mg: 8
jam:i>
;nj )aracetamol #50 mg: 8 jam
;nj %ilantin 5< 5# mg
2ebu Dentolin 6<:hari
23
dira(at di ruang );$4 dan
diberiikan &enitoin 50 mg:kg** i>
arau phenobarbita 50 mg:kg** i>
+. 3ika pasien demam dapat diberikan
paracetamol 0-# mg:kg**
Teori dan ?akta belum sesuai
24
BAB @
%+UTU%
=elah dilaporkan sebuah kasus 'isprung disease post =H)= hari ke K;; G 8bs kon>ulsi
etc higroma subdural, masih belum ditemukannya kesesuaian antara &akta dan teori yang ada,
masih perlu di obser>asi dan dicari lagi penyebab kejang pada pasien tersebut. 'al ini dasarkan
atas anamnesis, pemeriksaan &isik dan pemeriksaan penunjang. =erapi yang diberikan berupa
terapi suporti&,simptomati& dan kausati&. )rognosis pada kasus ini adalah dubia. Sampai tanggal
57:0+:506 pasien masih dira(at di bangsal anak 1elati ,umah Sakit -bdul .ahab Syarani
Samarinda
25
-AFTA" %USTAKA
. ;skandar 3. $edera !epala. 3akarta/ @ramedia, 5006. h.5-#
5. -merican $ollege o& Surgeons. -d>anced =rauma Li&e Support (-=LS).4nited States o&
-merica / -merican $ollege o& Surgeons $ommite on =rauma, 779.h.76-5+E
+. Listiono L%. ;lmu bedah sara& satyanegara Hdisi ;;;. 3akarta/ @ramedia, 770. h.9#
6. Oanini 1-, ,esende L-L, Freitas $$1, ?amashita S. =raumatic Subdural 'ygroma Fi>e
$ases .ith $hanged %ensity -nd spontaneous resolution. -rN 2europsiNuiatr
5009PE#()/E8-95
#. Shu-Ning ?, 3i-sheng ., 2an 3. $ompressi>e brainstem de&ormation resulting &rom subdural
hygroma a&ter neurosurgery/ a case report. Chinese Medical Journal 2008; 121(11):1055-
1056
E. $o&iar 1, Hser 8, -slan -, Hla ?. ,apid ,esolution o& -cute Subdural 'ematoma and
H&&ects on the SiBe o& H<istent Subdural 'ygroma/ - $ase ,eport. Turkish Neurosurger
200!" #ol: 1!" No: $" 22%-22!
9. Danden*erg 3S), Sijbrandy SH, 1eijer -', 8ostdijk -'3. Subdural 'ygroma/ - ,are
$omplication o& Spinal -nesthesia. -nesth -nalg 5005P76/E5#A9
8. Sjamsuhidajat ,, 3ong .%. *uku ajar ilmu bedah. 3akarta/ H@$, 779. h.0
7. !err ,$S, 1aartens 2. =he cranium (scalp, skull, brain). %alam/ *ailey Surgical te<tbook.
h.+85
26

Anda mungkin juga menyukai