Anda di halaman 1dari 8

65

BAB VII
PENGENALAN PERALATAN GEOLOGI

VII.1. Pendahuluan
Dalam melakukan pekerjaan lapangan seorang geologiawan harus mengetahui
alat-alat geologi lapangan. Yang paling utama adalah palu dan kompas. Palu
digunakan untuk memecah sampel batuan. Palu geologi ada dua jenis, palu batuan
sedimen beratnya 0,7-1,2 kg, dan palu batuan beku beratnya 1,8 kg. Peralatan lain
adalah tas, peta, pita ukur, lensa pembesar, buku catatan lapangan, penggaris,
busur derajat, dan botol untuk larutan HCl.perlatan lain yang kadang-kadan
diperlukan seperti altimeter, pedometer, dan seteroskop saku, dan tidak lupa bekal
makanan.
VII.2. Macam-macam Peralatan Geologi dan Cara Penggunaannya
A. Kompas geologi
Ada beberapa model antara lain kompas Brunton (Amerika), kompas
Merdian (Swiss), kompas Chaix Universelle (prancis), dan kompas Silva
(Swedia)

Gambar 9. Kompas geologi brunton
66

Dipakai untuk menentukan arah, kemiringan lereng, kedudukan struktur
perlapisan, bidang sesar, bidang kekar, foliasi dan masih banyak lagi.
Bagian kompas yang selalu ada pada kompas geologi yang baik adalah
lingkaran derajat, jarum kompas, dan klinometer. Kompas yang sering
dipakai oleh kita adalah kompas Bruton yang lingkaran derajatnya dibagi
0
0
-360
0
angka 0
0
pada North (N), angka 90
0
pada East (E), angka 180
0

pada South (S), dan angka 270
0
pada West (W) tipe ini disebut tipe
azimuth.
1. Mengatur deklinasi, deklinasi adalah sudut yang terbentuk oleh Utara
magnetik (Manetic North) dan Utara sebenarnya (True North), untuk itu
kompas harus dikoreksi. Koreksinya adalah putar lingkaran derajat sebesar
deklinasi yang ada pada peta tempatkan pada indek pin yang mula-mulanya
pada angka mungkin 0
0
.
2. Menentukan bearing, adalah arah kompas dari satu titik ke titk lainnya.
Kompas Bruton, bearing ditunjukan oleh arah sighting arm dan besarnya
dapat dibaca pada jarum Utara kompas. Untuk membaca bearing dengan
teliti, ada tiga hal yang harus diperlihatkan:
(1) kompas harus dalam keadaan paras (level); (2) titik padang harus
terpusat tepat pada objeknya; (3) jarum kompas harus terletak medatar.
Prosedur pengukuran:
(1) kompas dibuka hingga cermin, terbuka dan keluarkan sighting arm;
(2) pegang kompas sepinggang dan arahkan pada objek; (3) masukan
objek pada sighting arm yang berhimpit dengan axial line; (4) usahakan
67

kompas dalam keadaan level (masukan gelembung air ke bulls eye); (5)
baca jarum Utaranya.
3. Menentukan jurus dan kemiringan bidang, jurus adalah garis yang dibentuk
oleh pepotongan bidang mendatar dan permukaan bidang yang diukur,
sedangkan kemiringan adalah kecondongan permukaan bidang yang tegak
lurus jurus. Pengukur jurus dan kemiringan bidang pada bidang miring
curam dan landai berbeda. Pada bidang miring curam caranya:
(1) letakan kompas yang berisi East (E) pada permukaan bidang yang
diukur, diusahakan dalam keadaan level, digaris pada permukaan
bidang dan dibaca; (2) gunakan kompas sebagai klinometer untuk
mengukur besarnya kemiringan bidang itu. Tempatkan tepi kompas
pada bagian West (W) dengan arah tegak lurus jurus dan putar tuas
klinometer sampai keadaan level dan dibaca. Pada bidang miring
landai (kurang dari 10
0
).
Carannya;
(1) carilah jurus bidang yang diukur (garis mendatar pada bidang itu)
dengan menggunakan kompas sebagai klinometer, yaitu dengan
meletakan arah kemiringan nol pada bidang itu. Beri tanda dengan
penggaris pada permukaan bidang itu ditepi kompas dengan pensil.
Garis itu adalah bidang yang diukur; (2) selanjutnya tempelkan sisi
kompas yang tertulis East (E) tepat pada garis itu, baca dan catat
angka yang ditunjukan oleh jarum Utara kompas; (3) gunakan kompas
68

sebagai klinometer, letakan tepi kompas dengan arah tegak lurus jurus,
kemudian putar tuas klinometer sampai keadaan level.
4. Menentukan kedudukan struktur garis, cara pengukurannya sebagai berikut:
(1) Tempatka tepi buku catatan lapangan atau mapboard sepanjang
struktur garis yang diukur, pegang buku secara tegak, kemudian
tempelkan pada sisi East (E) kompas pada buku, baca angka yang
ditunjukan jarum Utara dan dicatat, ini adalah arah trend struktur
garis;(2) Gunakan kompas sebagai klinometer, dengan tempatkan
kompas sepanjang struktur, putar tuas klinometer sampai level dan
dibaca angka kemiringannya.
5. Mengukur kemiringan lereng, pengukuran besar sudut lereng dapat
dilakukan dengan cara:
(1) Buka kompas dengan cermin membuka lebih kurang 45
0
terhadap
kompas, keluarkan sighting arm dan peep sight ditegakan; (2) Pegang
kompas dalam suatu bidang vertikal, dengan sighting arm ke arah
mata; (3) Lihat lewat jendela pembidik (sighting window) dan
temukan objek yang dicari. Apabila ditemukan, putar tuas klinometer
sampai level. Baca dan tulis yang ditunjukan oleh klinometer, angka
tersebut adalah sudut lereng yang diukur.
B. Palu Geologi
Kompas geologi secara kegunaannya dan jenisnya ada 2 macam palu. Palu
yang pertama untuk batuan keras yang disebut palu beku dengan berat
1,8kg. Palu untuk batuan beku mempunyai dua mata palu, yang salah
69

satunya tumpul dan lainnya runcing, ini digunakan untuk memecah batuan
yang kera. Palu yang kedua untuk batuan lunak yang disebut palu sedimen
dengan berat 0,7-1,2 kg. Mempunyai kenampakan hampir sama tetapi
pada salah satu mata palunya mempunyai ujung yang pipih, ini digunakan
untuk mencongkel batuan yang lunak.
Palu beku Palu sedimen

Gambar 10. Palu geologi

- Lensa Pembesar atau Loupe
Lensa pembsar ini digunakan untuk mengamati batuan secara lebih
jelas, biasanya lensa pembesar yang biasa dipakai adalah lensa yang
mempunyai tingkat perbesaran 8 sampai 20 kali.

70


Gambar 11. Lensa Pembesar
- Peta
Peta sangat diperlukan sekali dalam kegiatan praktikum lapangan,
gunanya yaitu untuk menentukan lokasi dan pengeplotan data, pada
umumnya yang digunakan dalam kegiatan praktikum adalah peta
topografi atau kontur.

Gambar 12. Contoh Peta Topografi (Peta Topografi daerah Merapi dan Yogyakarta)


71

- Buku Catatan Lapangan
Buku catatan ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting saat
melakukan percobaan di lapangan. Buku yang digunakan sebaiknya
yang bersampul tebal, berukuran sedang dan praktis dibawa saat ke
lapangan.
- Alat Tulis
Alat tulis ini meliputi pensil, pensil warna, pulpen, penghapus, mistar
segitiga, busur derajat, peruncing pensil, spidol tahan air, dan clip
board. Alat-alat tulis ini sangat menunjang dalam kegiatan praktikum
geologi di lapangan.
- Kantong Sampel
Kantong ini digunakan sebagai tempat contoh batuan, dapat pula
dipakai kantong plastik yang kuat.
- Tas Lapangan
Tas ini digunakan unutk membawa peralatan maupun cantoh batuan
dari lapangan, tas yang digunakan harus kuat dan juga tahan air.
- Larutan HCl
Larutan HCl ini digunakan untuk menguji sampel batuan yang sedang
diuji apakah mengantung karbonat atau tidak, sebaiknya HCl yang
digunakan jangan terlalu pekat, umumnya 0,1 M.

72

- Kamera
Kamera ini berfungsi sebagai untuk mengabadikan gambar
kenampakan geologi seperti, singkapan batuan struktur geologi
ataupun yang lainnya.

Gambar 13. Kamera

Anda mungkin juga menyukai