Anda di halaman 1dari 12

FISIKA EKSPERIMEN II

KARAKTERISTIK HAMBATAN OHMIK DAN NON-OHMIK



A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan praktikum :
a. Mempelajari hukum Ohm
b. Mempelajari karakteristik diode
c. Mempelajari karakteristik LED (light emitting diode) dari berbagai warna
d. Mempelajari LDR (light dependent resistor)
2. Waktu praktikum : Senin, 16 Juni 2014
3. Tempat praktikum : Kampus FKIP Universitas Mataram

B. Landasan Teori
Pada tahun 1927, Georg Simon Ohm, ahli fisika berkebangsaan Jerman menentukan
berdasarkan hasil eksperimennya bahwa arus listrik yang melalui suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial yang diberikan pada ujung-ujung penghantar tersebut,
yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik berikut:

()
dimana:


Hasil eksperimental ini dikenal sebagai Hukum Ohm. Banyak fisikawan yang akan
mengatakan bahwa ini bukan merupakan hukum, tetapi lebih berupa definisi hambatan atau
deskripsi empirik dari sifat yang dimiliki bahan (konduktor logam) tertentu. Penghantar
yang sifat hambatannya mengikuti hukum Ohm disebut penghantar Ohmik, sedangkan
penghantar yang tidak mengikuti hukum Ohm disebut penghantar non Ohmik. Untuk
memperoleh hasil pengukuran yang tepat seharusnya amperemeter harus mempunyai
hambatan dalam diabaikan sedangkan voltmeter memiliki hambatan dalam ideal.
Amperemeter adalah alat ukur arus listrik. Amperemeter sering dicirikan dengan
simbol A pada setiap rangkaian listrik. Satuan arus listrik dalam satuan SI adalah ampere
atau diberi simbol A. Amperemeter harus dipasang seri dalam suatu rangkaian, arus listrik
yang melewati hambatan R adalah sama dengan arus listrik yang melewati amperemeter
tersebut.
Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Voltmeter sering dicirikan dengan
simbol V pada setiap rangkaian listrik. Voltmeter harus dipasang paralel dengan ujungujung
hambatan yang akan diukur beda potensialnya. Satuan beda potensial listrik dalam satuan SI
adalah volt atau diberi simbol V. Voltmeter sendiri mempunyai hambatan sehingga dengan
disisipkannya voltmeter tersebut menyebabkan arus listrik yang melewati hambatan R
sedikit berkurang (Giancoli, 2001).
Dioda adalah suatu komponen elektronik yang dapat melewatkan arus pada satu arah
saja. Ada berbagai macam dioda, yaiutu dioda tabung, dioda sambungan p-n, dioda kontak
titik (point contact diode) dan sebagainya. Dalaam hal ini, kita akan membatasi pembahasan
pada dioda sambungan p-n, khususnya dioda penyearah, dioda isyarat dan dioda Zener.
Dioda merupakan sebuah perangkat yang mana penurunan resistansi karena arus
yang melewatinya mengalami penaikan. Tegangan menyimpang pada saat dioda ON.
Penggunaan baterai 0,7V untuk membuat tegangan dioda menyala merupak suatu perubahan
sederhana dengan model on-off. Biarpun, sebuah model akurat dari real dioda juga termasuk
beberapa resistansi (Michael Hassul, 1997).
R adalah tahanan untuk mengatur arus I, sehingga arus kerjanya tercapai. Jadi setiap
saat bila arus yang memulainya berubah, maka harga R harus pula diatur kembali. Koefisien
temperatur dari tegangan terminalnya tergantung dari tegangan terminal itu sendiri.
Stabilitas dari tegangan terminal adalah kira-kira 0,005% per tahun. Dioda Zener yang
secara mekanis adalah kuat, memungkinkan diambilnya arus dalam batas-batas yang
tertentu, sering dipergunakan sebagai pengganti dari sel standar. Akan tetapi harga tegangan
terminalnya dari dioda Zener harus ditentukan dengan mempersamakannya dengan sel
standar (Osamu Nishino, 2000).
Bila sebuah LDR dibawa dari suatu ruangan dengan level kekuatan cahaya tertentu
kedalam suatu ruangan yang gelap sekali, maka bisa kita amati bahwa nilai resistansi
dari LDR tidak akan segera berubah resistansinya pada keadaan ruangan gelap tersebut.
Namun LDR tersebut hanya akan bisa mencapai harga dikegelapan setelah mengalami
selang waktu tertentu. dan suatu kenaikan nilai resistansi dalam waktu tertentu. Harga ini
ditulis dalam K /detik. untuk LDR tipe arus harganya lebih besar dari 200 K
/detik (selama 20 menit pertama mulai dari level cahaya 100 lux), kecepatan tersebut
akan lebih tinggi pada arah sebaliknya, yaitu pindah dari tempat gelap ke tempat terang
yang memerlukan waktu kurang dari 10 ms untuk mencapai resistansi yang sesuai dengan
level cahaya 400 lux ( Tipler,1996).

C. Alat dan Bahan
1. Multimeter (amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter)
2. Black box yang terdiri atas :Batere, Potensiometer, Hambatan, Dioda, LED (warna
merah, kuning, hijau dan putih), dan LDR (light dependent resistor)
3. Beberapa kabel penghubung

D. Cara Kerja
1. Eksperimen I : Hukum Ohm
Adapun prosedur percobaan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan,
2. Mengukur parameter-parameter black box dari black box yang telah dibuat, seperti
tegangan batere, hambatan potensiometer pada posisi minimum (R
pmin
), hambatan
potensiometer pada posisi maksimum (R
pmax
), hambatan R
S
, dan hambatan R
x
,
3. Menggunakan multimeter sebagai voltmeter DC untuk mengukur tegangan batere,
dan ohmmeter untuk mengukur hambatan masing-masing komponen,
4. Mencatat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan,
5. Menyusun rangkaian seperti gambar berikut dan menggunakan kabel penghubung
yang disediakan untuk merangkainya

Gambar 2. Rangkaian untuk menentukan hambatan berdasarkan hukum Ohm
6. Menggunakan voltmeter untuk mengukur beda potensial di terminal R
s
,
menyatakannya dalam besaran V
s,
dan mengukur beda potensial di terminal R
x
,
menyatakannya dalam besaran V
x
. konektor voltmeter jangan sampai terbalik, yaitu
konektor positif dihubungkan ke potensial positif dan konektor negatif dihubungkan
ke potensial negatif. Karena pada eksperimen ini disediakan satu buah voltmeter,
maka pengukuran V
s
dan V
x
dilakukan secara bergantian seperti ditunjukkan pada
gambar berikut :

Gambar 3. Cara mengukur tegangan di R
s
dan R
x

7. Menghitung arus yang mengalir dalam rangkaian pada gambar 1, yaitu :

.
Memasukkan hasil perhitungan ini dalam tabel dan menyatakan hasil perhitungan ini
dengan angka penting (angka signifikan) yang sesuai,
8. Mengulangi langkah 5-6 untuk beda tegangan di R
s
dan di R
x
untuk nilai hambatan
potensiometer yang berbeda, yaitu dengan mengubah/ memutar tombol pada
potensiometer R
p
, melakukan eksperimen ini untuk 10 data pengukuran yang berbeda
dan menyatakan hasil pengukuran dan perhitugan dalam tabel hasil pengamatan.
Melakukan pengubahan potensiometer mulai dari putaran potensiometer pada posisi
minimum dan hingga putaran potensiometer pada posisi maksimum. Melakukan
pengukuran V
s
dan V
x
secara bergantian untuk setiap nilai R
p
yang berbeda.
9. Membuat titik-titik data itu dalam kertas grafik dengan V
x
sebagai sumbu-y dan I
sebagai sumbu-x.
10. Membuat kurva linear yang paling mendekati dari semua titik data yang diperoleh.
Bukan menghubungkan dua titik yang paling jauh saja.
11. Menghitung gradien kurva dari kurva ini, yaitu :

dan menentukan
hambatan R
x
dari gradien kurva tersebut.
12. Menyatakan hasil perhitungan ini dengan angka penting (angka signifikan) yang
benar.
2. Eksperimen II : Karakteristik Diode dan LED untuk berbagai warna



3. Eksperimen III : Karakteristik LDR
Adapun prosedur percobaan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Dari black box yang telah dibuat, menyusun rangkaian seperti gambar berikut dan
menggunakan kabel penghubung yang disediakan untuk merangkainya.





Gambar 4. Rangkaian untuk
menentukan karakteristik LDR
2. Perhatikan bahwa LDR tidak dihubungkan di sirkuit itu! LDR hanya dihubungkan
dengan ohmmeter.
3. Kecerahan cahaya LED putih yang berada di dalam black box itu memaparkan
cahayanya LDR dan akan mengubah hambatan LDR untuk paparan cahaya yang
berubah. Kecerahan LED diubah dengan cara mengatur hambatan potensiometer

.
Lakukan pengubahan potensiometer mulai dari putaran potensiometer pada posisi
minimum dan hingga putaran potensiometer pada posisi maksimum.
4. Mengukur tegangan jatuh di hambatan

, di LED putih dan hambatan LDR.


5. Mengulangi eksperimen dengan mengatur potensiometer

dan tuliskan hasil


eksperimen dan perhitungan dalam table hasil pengamatan.
6. Membuat kurva hubungan antara

vs

yang paling mendekati dari semua


titik data yang diperoleh. Dari kurva ini diperkirakan hambatan LDR pada saat gelap.
Bandingkan hasilnya dengan pengukuran langsung.


E. Hasil Pengamatan
1. Tabel
1.1.Tabel Parameter-parameter black box
No Komponen Nilai Satuan
1 Batere 3,25 V
2 R
pmin
2,5
3 R
pmax
1867
4 R
s
272
5 R
x
270

1.2.Tabel Menentukan kuat arus yang mengalir pada gambar 1
V
s
(volt) V
x
(volt)

(ampere)
1,58 1,57 5,81 10
-3

1.3.Tabel Menentukan hambatan R
x

No V
s
(volt) V
x
(volt)

(ampere)
1 1,50 1,49 5,51 10
-3

2 1,31 1,31 4,82 10
-3

3 1,28 1,25 4,71 10
-3

4 1,18 1,18 4,34 10
-3

5 0,98 0,95 3,60 10
-3

6 0,63 0,64 2,32 10
-3

7 0,49 0,48 1,80 10
-3

8 0,32 0,32 1,18 10
-3

9 0,27 0,27 9,93 10
-4

10 0,09 0,09 3,31 10
-4



3.1. Tabel Karakteristik LDR
No

()

()


()


()
1 0,43 2,80

451
2 0,42 2,79

450
3 0,34 2,77

495
4 0,27 2,14

574
5 0,21 2,72

640
6 0,20 2,72

702
7 0,11 2,67

946
8 0,07 2,64

1239
9 0,05 2,63

1532
10 0,01 2,52

13250




2. Grafik
2.1 Hukum Ohm


Menghitung gradien grafik?
Diketahui:
V
x1
= 0.09 V
V
x2
= 0.27 V
I
1
= 0.00033 A

I
2
= 0.00099 A
Ditanya : gradien ?
Jawab :




Jadi, gradient grafik tersebut yaitu sebesar 272,73 sehingga hambatan R
x
sebesar


2.2
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006
V
x

(
v
o
l
t
)

I (ampere)
Grafik hubungan V
x
terhadap I

2.3 Grafik karakteristik LDR

.
F. Pembahasan
1. Eksperimen hukum Ohm
Multimeter atau sering disebut AVO meter adalah alat ukur listrik yang berfungsi
sekaligus sebagai Amperemeter (untuk mengukur kuat arus), Voltmeter (untuk mengukur
beda potensial) dan Ohmmeter (untuk mengukur hambatan listrik). Black box berisi seluruh
komponen yang digunakan dalam eksperimen ini, yaitu batere, potensiometer, hambatan R
s,
hambatan R
x,
dioda, LED (warna merah, kuning, hijau dan putih), dan LDR (light dependent
resistor). Berdasarka hukum Ohm, tegangan jatuh pada satu bahan sebanding dengan arus
yang mengalir pada bahan tersebut. Tujuan eksperimen I ini yaitu untuk mempelajari hukum
Ohm.
Kegiatan pertama dalam eksperimen I ini yaitu mengukur parameter-parameter black box
dari black box yang telah dibuat, seperti tegangan batere, hambatan potensiometer pada
posisi minimum (R
pmin
), hambatan potensiometer pada posisi maksimum (R
pmax
), hambatan
R
S
, dan hambatan R
x
. Menggunakan multimeter sebagai voltmeter DC untuk mengukur
tegangan batere, dan ohmmeter untuk mengukur hambatan masing-masing komponen.
Voltmeter dan ohmmeter dipasang secara paralel dengan besaran yang hendak diukur. Hanya
saja pada saat mengukur hambatan tidak boleh ada sumber (tegangan, arus dan daya) yang
diberikan ke hambatan itu, dari hasil pengukuran terlihat bahwa setiap komponen blackbox
mempunyai nilai hambatan yang berbeda seperti yang tertulis di tabel 1 pada hasil
pengamatan dan tegangan batere yang digunakan sebesar 3,25 volt.
Kegiatan selanjutnya dalam praktikum ini yaitu menghitung arus yang mengalir dalam
rangkaian tersebut. Tahap pertama dalam kegiatan ini yaitu menyusun rangkaian seperti
gambar 1 dan menggunakan kabel penghubung yang disediakan untuk merangkainya.
Selanjutnya menggunakan voltmeter untuk mengukur beda potensial di terminal R
s
,
menyatakannya dalam besaran V
s,
dan mengukur beda potensial di terminal R
x
,
menyatakannya dalam besaran V
x
. konektor voltmeter jangan sampai terbalik, yaitu konektor
positif dihubungkan ke potensial positif dan konektor negatif dihubungkan ke potensial
negatif. Karena pada eksperimen ini disediakan satu buah voltmeter, maka pengukuran V
s

dan V
x
dilakukan secara bergantian, dari hasil pengukuran terlihat bahwa beda potensial di
terminal R
s
yang dinyatakan dalam besaran V
s
dan beda potensial di terminal R
x
yang
dinyatakan dalam besaran V
x
secara berurut yaitu 1,58 volt dan 1,57 volt. Selanjutnya
menghitung arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut, dari hasil perhitungan diperoleh
arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut yaitu sebesar 5,81 10
-3
ampere.
Kegiatan terakhir dalam eksperimen I ini yaitu menentukan hambatan R
x
. Tahap pertama
dalam kegiatan ini yaitu menyusun rangkaian seperti gambar 1 dan menggunakan kabel
penghubung yang disediakan untuk merangkainya. Selanjutnya mengukur beda tegangan di
R
s
dan di R
x
untuk nilai hambatan potensiometer yang berbeda, yaitu dengan mengubah/
memutar tombol pada potensiometer R
p
, melakukan eksperimen ini untuk 10 data
pengukuran yang berbeda dan menyatakan hasil pengukuran dan perhitugan dalam tabel hasil
pengamatan. Melakukan pengukuran V
s
dan V
x
secara bergantian untuk setiap nilai R
p
yang
berbeda, dari hasil pengukuran terlihat bahwa V
s
dan V
x
memiliki nilai yang relatif sama,
seperti pada pengukuran pertama, ketika nilai V
s
sebesar 1,50 volt dan nilai V
x
sebesar
1,49volt. dan pada percobaan kedua ketika nilai V
s
sebesar 1,31 volt dan nilai V
x
sebesar
1,31 volt. Kegiatan selanjutnya yaitu membuat titik-titik data itu dalam kertas grafik dengan
V
x
sebagai sumbu-y dan I sebagai sumbu-x. kemudian menghitung gradien kurva dari kurva
ini, yaitu :

dan menentukan hambatan R


x
dari gradien kurva tersebut, dari
grafik dan hasil perhitungan diperoleh bahwa nilai hambatan R
x
yaitu sebesar , hasil
ini hampir mirip dengan pengukuran R
x
pada kegiatan pertama.
2. Eksperiment


3. Eksperimen karakteristik LDR
Light Dependent Resistor (LDR) merupakan jenis resistor yang nilainya berubah
seiring terjadinya perubahan intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. LDR
juga biasa digunakan sebagai detector cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya yang
mana hambatanya akan berubah., terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang
mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya.
Fotoresistor adalah komponen elektronika yang resistansinya akan menurun jika
ada perubahan intensitas cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dibuat dari semikonduktor
beresistansi tinggi. Besar hambatan LDR atau fotoresistor dalam kegelapan mencapai
jutaan Ohm dan turun sampai beberapa ratus Ohm dalam keadaan terang. LDR dapat
digunakan dalam suatu jaringan kerja pembagi potensial yang menyebabkan terjadinya
perubahan tegangan kalau sinar yang datang berubah.
Pada saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut
juga LDR memiliki resistansi yang sangat besar pada saat gelap atau cahaya redup.
Sedangkan pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut
juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.
Berdasarkan hasil percobaan eksperimen 3 mengenai karakteristik dari LDR
diperoleh bahwa ketika potensiometer berada pada keadaan minimum, besar tegangan
sumbernya menunjukkan 0,43 volt, arus yang mengalir sebesar

ampere,
sedangkan hambatan LDR (

) sebesar 451 ohm. Pada posisi potensiometer minimum


lampu LED putih yang akan menyinari LDR dalam keadaan terang dengan tegangan
sebesar 2,80 volt. Pada saat tegangan sumber 0,21 volt, besar arus yang mengalir sebesar

ampere dan hambatan LDR (

) sebesar 640 ohm. Ketika posisi


potensiometer maksimum lampu LED putih dalam keadaan mati sehingga pada permukaan
LDR tidak adanya sinar (gelap), pada keadaan tersebut besar tegangan sumbernya sangat
rendah sekali yaitu 0,01 volt, sedangkan arus yang mengalir sebesar

ampere
dan hambatang LDR adalah 13,25 kilo ohm.
Dari hasil grafik diperoleh bahwa semakin rendah tegangan sumber maka arus yang
mengalir pada rangkaian tersebut juga semakin kecil, karena tegangan berbanding lurus
dengan arus listrik. Lampu LED menyala terang disebabkan karena hambatan
potensiometer sangat kecil dengan kata lain posisi potensiometernya berada pada keadaan
minimum, begitu juga ketika lampu LED tidak menyala menandakan bahwa posisi
potensiometernya dalam keadaan maksimum. Berdasarkan teori yang mengatakan bahwa
besar hambatan LDR atau fotoresistor dalam kegelapan mencapai jutaan Ohm dan turun
sampai beberapa ratus Ohm dalam keadaan terang. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil
eksperimen yang menunjukkan bahwa ketika potensiometer minimum besar hambatan LDR
adalah sedangan nilai hambatan LDR saat potensiometer maksimum mencapai
.




G. KESIMPULAN
1. Parameter-parameter black box dari black box yang telah dibuat, seperti tegangan batere,
hambatan potensiometer pada posisi minimum (R
pmin
), hambatan potensiometer pada
posisi maksimum (R
pmax
), hambatan R
S
, dan hambatan R
x
secara berurut yaitu 3,25 volt,
2,5 , 1867 , 272 dan 270 .
2. Arus yang mengalir dalam rangkaian yaitu sebesar 5,81 10
-3
ampere ketika nilai V
s

sebesar 1,58 volt dan V
s
sebesar 1,57 volt.
3. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai hambatan R
x
sebesar .
4. Pengukuran dengan black box dan perhitungan datanya (grafik) membuktikan tentang
hokum Ohm yang berbunyi tegangan yang jatuh pada satu bahan sebanding dengan arus
yang mengalir pada bahan tersebut.
5. Semakin redup nyala lampu LED putih maka hambatan LDR (

) semakin besar.
6.

ketikat potensiometer minimum adalah , sedangkan besar

ketika
potensiomter maksimum adalah .
















DAFTAR PUSTAKA
Giancoli. (2001). FISIKA JILID 2 (ED. 5). Jakarta: Erlangga
Hassul, M.1997. ELECTRONIC DEVICES AND CIRCUITS. Prentice-Hall International, Inc.
Page : 48-51
Nishino,O.2000. PENGUKURAN ALAT-ALAT UNTUK LISTRIK. Jakarta : PT PRADNYA
PARAMITA.
Halaman : 152
Smith, J.Ralph.1984. Rangkaian,Piranti,dan Sistem. Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga
Halaman : 270-271 & 279-280 & 285-290
Tipler. (1996). FISIKA UNTUK SAINS DAN TEKNIK JILID 2 (ED. 3). Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai