Disusun oleh : Augustine atasha !"".#$"#."%&' FA()L*AS (+DO(*+,A )-.+,S-*AS (,-S*+ (,-DA WA/AA (+PA-*+,AA (L--( O0S*+*,-( 1 G-+(OLOG- ,)2A3 SA(-* 2A,D- ,A3A4) ()D)S P+,-OD+ 5 6uli #$"% 7 "8 September #$"% A. IDENTITAS PASIEN 2asuk ,umah Sakit : $8 Agustus #$"% pukul "$.%9 W-0 (eluar ,umah Sakit : $5 Agustus #$"% pukul ":.$$ W-0 Identitas Pasien Identitas Suami o ,2 : %99"8" ama : *n. 6S ama : ;. 6 )sia : %9 tahun )sia : %% tahun Pendidikan : S2A Pendidikan : S2A Agama : -slam Agama : -slam Peker<aan : 0uruh Peker<aan : 0uruh Suku = bangsa : -ndonesia = <a>a Suku = bangsa : -ndonesia = 6a>a Alamat : 2e<obo, ,* $"=,W $# G -- P - A $ ? 3amil %@ minggu B. ANAMNESIS Diambil dari : Autoanamnesis, ; 6, *anggal : $8 Agustus #$"%, Pukul: "$.9$ W-0 Keluhan Utama : perut mules dan air keluar dari <alan lahir se<ak " hari S2,S Riwayat Penyakit Sekaran " hari S2,S, OS mengalami perut terasa mules ;ang hilang timbul. Pada a>aln;a han;a " kali per <am, tetapi semakin malam mules terasa semakin sering. Dalam sepuluh menit mules terasa empat kali dan tiap mules berlangsung selama satu menit. Pada <am "9.$$ tanggal $% Agustus #$"%, Os men;atakan keluar lendir dan darah dari <alan lahir, Os segera pergi ke bidan. 6am "&.$$, Os men;atakan ada air keluar dari <alan lahir, tidak dapat ditahan dan tidak berbau pesing. Os dira>at di rumah bidan selama satu malam. (emudian Os diru<uk ke ,S2, atas indikasi letak sungsang. Riwayat !aid : Menar"he : "% tahun Siklus !aid : #@ hari, teratur #ama !aid : 5 hari !P!T : "$ oAember #$"# !P# : "5 Agustus #$"% Riwayat Perkawinan : " B, umur #5 tahun, laman;a 9 tahun Riwayat $%stetri : Anak ke *ahun Persalinan 6enis (elamin )mur (ehamilan 6enis Persalinan Penolong 3idup= 2ati ,i>a;at niCas AS- sampai umur " 3amil ini Riwayat Penyakit Dahulu : &Tahun' diisi %ila ya &()' %ila tidak &*) ! D ' /aEar !D ' 2alaria ! D ' 0atu Gin<al = Saluran (emih ! D ' /aEar air ! D ' Disentri ! D ' 0urut !3ernia' ! D ' DiCteri ! D ' 3epatitis ! D ' 0atuk ,e<an ! D ' *iCus Abdominalis ! D ' Wasir ! D ' /ampak ! D ' Diabetes ! D ' SiCilis ! D ' Alergi ! D ' *onsilitis ! D ' Gonore ! D ' *umor ! D ' 3ipertensi ! D ' Pen;akit Pembuluh ! D ' Demam ,ematik Akut ! D ' )lkus .entrikuli ! D ' Perdarahan Otak ! D ' Pneumonia ! D ' )lkus Duodeni ! D ' Psikosis ! D ' Gastritis ! D ' eurosis ! D ' *uberkulosis ! D ' 0atu +mpedu LainDlain : !D' Operasi !D ' (eEelakaan ! D 'Dispepsia Fungsional Riwayat Penyakit Keluara : D2 !D', gin<al !D', <antung !D', hipertensi !D', asma !D', alergi obat !D' Riwayat KB : tidak ada Riwayat AN+ : @ kali dengan 0idan? +. PEMERIKSAAN ,ISIK -. Pemeriksaan )mum (eadaan )mum : tampak sakit sedang (esadaran : Eompos mentis (eadaan GiFi : baik *inggi badan : "9$Em 0erat badan : 95kg *ekanan darah : ""$=@$$ mm3g adi : @:B=menit Suhu : %:,9 $ / Pernapasan : ##B=menit (epala : normoEephal 2ata : /A D=D, S- D=D, ,/ G=G, pupil isokor H%mm=%mm *elinga : tidak tampak kelainan 3idung : tidak tampak kelainan 2ulut=gigi : tidak tampak kelainan Leher : tidak tanpak pembesaran (G0 dan tiroid Dada : simetris 6antung : bun;i <antung - 1 -- regular, murmur !D', gallop !D' ParuDparu : suara naCas Aesikuler, ronkii D=D, >heeFing D=D Abdomen : supel, bising usus !G', tampak pembesaran abdomen simetris Alat gerak : akral hangat, edema !D' --. Pemeriksaan Obstetri Pemeriksaan Luar -nspeksi : Wa<ah : /hloasma graAidarum !D' Pa;udara : pembesaran pa;udara !G', hiperpigmentasi areola mammae !G', putting susu menon<ol !D', pengeluaran AS- !D' Abdomen : Linea nigra !G', striae liAids !G', striae albiEans !G', bekas operasi !D' Palpasi : Abdomen : *F) 8 <ari diba>ah proEessus Biphoideus !%" Em dari simCisis pubis' Leopold - : kepala Leopold -- : punggung kanan Leopold --- : bokong Leopold -. : 0elum masuk PAP. *aksiran berat <anin : !%"D"#'B"99 I #&89 gram Den;ut 6antung 6anin "%D"%D"% I "9: B per menit Pemeriksaan Dalam .* : J 8Em, (( !D', +CC 9$K, bagian ba>ah <anin bokong, 3 " sakrum kiri depan
A. PEMERIKSAAN PENUN-AN. Pemeriksaan 3asil Satuan ilai normal Darah ,utin 3emoglobin "".@ g=dl "".5D"9.9 Leukosit "$.$5 ,ibu %.:D"".$ +usinoCil $.&$ K "D% 0asoCil $.8$ K $D" eutroCil :$.9$ K 9$D5$ LimCosit ##.5$ K #9D8$ 2onosit 5 K #D@ 2/. &$.5$ Fl @$D"$$ 2/3 #@.%$ Pg #:D%8 2/3/ %#.#$ K %#D%: 3ematokrit %8."$ K %$D8% *rombosit 8#$ ,ibu "9$D88$ +ritrosit %.9 6uta %.@D9.# ,DW "8."$ K "".9D"8.9 PDW "#.9$ Fl "$D"@ 2P. @.$$ 2ikro m% :.@D"$ L+D :9="$& 2m=<am $D#$ Golongan darah=,h A=G Waktu perdarahan=0* #.$$ 2enit "D% Waktu pembekuan= /* 9.$$ 2enit #D: A. RIN.KASAN ;.6 hamil %@ minggu. G - P $ A $ . Perut terasa kenEang, % kali setiap "$ menit, " hari S2,S. (eluar lendir dan darah "& <am S2,S (eluar air ;ang tidak dapat ditahan dari <alan lahir "9 <am S2,S Os diru<uk karena ba;i letak sungsang 3P3* : "$ oAember #$"# 3PL : "5 Agustus #$"% *ekanan darah : ""$=@$$ mm3g adi : @:B=menit Suhu : %:,9 $ / Pernapasan : ##B=menit Pemeriksaan Obstetri Pemeriksaan Luar Pa;udara : pembesaran pa;udara !G', hiperpigmentasi areola mammae !G'. Abdomen : Linea nigra !G' striae liAidae !G',striae albiEans !G'. Palpasi : Abdomen : *F) 8 <ari diba>ah proEessus Biphoideus !%" Em dari simCisis pubis' Leopold - : kepala Leopold -- : punggung kanan Leopold --- : bokong Leopold -. : belum masuk PAP *aksiran berat <anin I #&89 gram Den;ut <antung <anin I "9: B per menit Pemeriksaan Dalam .* : J 8Em, (( !D', +CC 9$K, bagian ba>ah <anin bokong, 3 "G sakrum kiri depan B. DIA.N$SA G - P $ A $ umur %% tahun hamil %@ minggu Anak " hidup intrauterine Letak bokong, 3P ., puka -npartu kala - Letak sungsang presentasi bokong (etuban peEah a>al ,. SIKAP Penga>asan "$ : tekanan darah, suhu, den;ut nadi, Crekuensi pernapasan, keadaan umum, den;ut <antung <anin, 3-S, pengeluaran perAaginam, 0andlLs ring -nCus ,L #$ tetes per menit Pasang kateter -nCormed Eonsent Tindakan *erminasi kehamilan : Pro S/ dengan Eara SeEtio EaeEarea trans proCunda Edukasi /asien 2emberitahukan dan men<elaskan keadaan <anin 2en<elaskan tindakan ;ang akan dilakukan -bu miring kiri untuk sirukulasi darah ibu lebih baik sehingga <anin mendapat aliran ;ang baik. .. PR$.N$SIS Po>er : dubia ad bonam karena his adekuat Passage : dubia karena primipara Passanger : D Dubia <ika dilakukan perAaginam akibat malpresentasi. D Ad bonam <ika dilakukan perabdominam !seEtio EaeEaria' !. $/erasi 01 Austus 2032 Mulai 34.05 6IB Selesai 31.20 6IB Pasien di operasi di kamar operasi Dilakukan anestesi spinal Diagnosa post op : Letak sungsang dan ketuban peEah dini Lahir ba;i LakiDlaki, 00 #&$$ gram, pan<ang 8# Em, APGA, SEore @D&D"$ #a/7ran $/erasi -nEisi linea mediana "$ Em di atas s;mphisis -nEisi diperdalam hingga rongga peritoneum terbuka *ampak ueterus sebesar hamil aterm Dibuka plika Aesikauterina sepan<ang "$ Em -nEisi semilunar pada segmen ba>ah rahim sepan<ang "$ Em +kstraksi kaki, lahir ba;i LakiDlaki 00 #&$$ APGA, S/O,+ @=&="$ Plasenta dilahirkan seEara manual, kotiledon lengkap, air ketuban <umlah sedikit dan kehi<auan, inCark "$K, hematom !D' 6ahit uterus dengan EhromiE Eatgut no # seEara <elu<ur 6ahit oAerheEting dengan EhromiE Eatgut no # seEara <elu<ur (ontrol perdarahan, perdarahan M %$$ EE 6ahit peritoneum dengan plain Eatgut no "D$ 6ahit otot dengan plain Eatgut no "D$ 6ahit CasEia dengan saCil no - 6ahit subkutan dengan plain Eatgut no "D$ 6ahit kuit dengan <ahitan <elu<ur subkutikuler dengan saCil no 8D$ Operasi selesai Instruksi /7st 7/ : D -nCuse D9 7 a/l = # botol G induksin D ,;EeC # B " ampul -. D Alinamin F # B " ampul -. D .it / " B " gram -. D *rad;l !*ramadol 3/l' # B " ampul -. D (altroCen supp reEtal # B " D /ek 30 post operasi #AB$RAT$RIUM RUTIN Darah Rutin /ada tanal 08 Austus 2034 6aktu Periksa Pukul 05.81 6IB !ASI# SATUAN NI#AI N$RMA# !% 32'4 g=dl "",5D"9,9 I. ,7ll7w U/ 08 Austus 2034 31.00 6IB S : ;eri bekas <ahitan O : *ekanan darah ""$=5$ mm3g, Suhu %:.@ $ /, adi @@B=menit, ,, #$B=menit (eadaan )mum baik (esadaran /ompos mentis Flatus !D' *F) : # <ari diba>ah umbilikus AS- : D PP. : !G' = sedikit !ganti " pembalut' A : P - A $ , %% tahun Post OP S/ atas indikasi letak sungsang dan ketuban peEah dini hari - P : ObserAasi (), **. Puasa *eruskan pengobatan 09 Austus 2034 31.00 6IB S : ;eri bekas <ahitan O : *ekanan darah ""$=@$ mm3g, Suhu %:,@ $ /, adi @8B=menit, ,, #$B=menit (eadaan )mum baik (esadaran /ompos mentis Flatus !G' *F) : # <ari diba>ah umbilikus AS- : G = G PP. : !G' = sedikit, Ganti " pembalut A : P - A $ , %% tahun Post OP S/ atas indikasi letak sungsang dan ketuban peEah dini hari ke -- P : ObserAasi (), **. 0oleh makan, minum ACC D/ 0aEteE;n # B " tablet Pospargin # B " tablet NegaAit " B " tablet Alinamin # B " tablet *rad;l " B " ampul .itamin / " B " ampul Alinamin " B " ampul 0: Austus 2034 0:.00 6IB S : (eluhan !D' O : *ekanan darah "#$=5$ mm3g, Suhu %:,8 $ /, adi @@B=menit, ,, #$B=menit (eadaan )mum baik (esadaran /ompos mentis Flatus !G' *F) : # <ari diba>ah umbiliEus AS- : G = G PP. : !G' = sedikit dengan ClekDClek A : P - A $ , %% tahun Post OP S/ atas indikasi letak sungsang dan ketuban peEah dini hari --- P : ObserAasi (), **. Ganti balut 0oleh pulang *eruskan pengobatan #ETAK SUN.SAN. A. DE,INISI (ehamilan letak sungsang ;aitu <anin letak meman<ang dengan bagian terendahn;a bokong, kaki, atau kombinasi keduan;a. Dengan insiden %D8K dari seluruh kehamilan tunggal pada umur kehamilan Eukup bulan !O %5 minggu', presentasi bokong merupakan malpresentasi ;ang paling sering di<umpai. " (lasiCikasi letak sungsang : #,% ". 0okong murni = Frank breeEh !:$D5$K kasus' #. 0okong komplit = Eomplete breeEh !"$K kasus' %. -nEomplete breeEh ? Letak sungsang dimana selain bokong bagian ;ang terendah <uga kaki atau lutut, terdiri dari : D (edua kaki : letak kaki sempurna !#8K' D Satu kaki : letak kaki tidak sempurna D (edua lutut : letak lutut sempurna D Satu lutut : letak lutut tidak sempurna B. PRE;A#ENSI (e<adian presentasi bokong ditemukan sekitar %D8K dari seluruh persalinan tunggal. Presentasi bokong adalah suatu keadaan pada letak <anin meman<ang dimana presentasi bokong dengan atau tanpa kaki merupakan bagian terendahn;a. Angka ke<adiann;a adalah %D8K dari seluruh kehamilan. (e<adian letak sungsang berkurang dengan bertambahn;a umur kehamilan. Letak sungsang ter<adi pada #9K dari persalinan ;ang ter<adi sebelum umur kehamilan #@ minggu, ter<adi pada 5K persalinan pada umur kehamilan %# minggu dan ter<adi pada "D%K persalinan dengan umur kehamilan aterm. 0eberapa peneliti lain seperti Greenhill melaporkan ke<adian persalinan presentasi bokong seban;ak 8D8,9K. Di Parkland 3ospital %,9 persen dari "%:.#9: persalinan tunggal dari tahun "&&$ sampai "&&& merupakan letak sungsang. Sedangkan di ,S)P dr. 2ohammad 3oesin Palembang sendiri pada tahun #$$%D#$$5 didapatkan persalinan presentasi bokong sebesar @,:%K. ",# 2ortalitas perinatal : kematian perinatal "% kali lebih tinggi daripada kematian perinatal pada presentasi kepala. 2orbiditas perinatal : 9D5 kali lebih tinggi daripada presentasi kepala. Gambaran ini dipengaruhi usia kehamilan, berat <anin dan <enis presentasi bokong. Sebab utama kematian perinatal pada presentasi bokong : hipoksia, trauma persalinan, prematuritas dan kelainan kongenital. (elainan kongenital terdapat :D"@K pada presentasi bokong, dibandingkan #D%K pada presentasi kepala. ",# +. PAT$,ISI$#$.I Letak <anin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi <anin terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih %# minggu, <umlah air ketuban relatiC lebih ban;ak, sehingga memungkinkan <anin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian <anin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang. Pada kehamilan tri>ulan terakhir <anin tumbuh dengan Eepat dan <umlah air ketuban relatiC berkurang. (arena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang ;ang lebih luas di Cundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan ;ang lebih keEil di segmen ba>ah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum Eukup bulan, Crekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan Eukup bulan, <anin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala. 8,9 D. ETI$#$.I 2en<elang kehamilan aterm, kaAum uteri telah mempersiapkan <anin pada letak longitudinal dengan presentasi punEak kepala. FaktorDCaktor predisposisi untuk presentasi bokong diluar usia gestasi adalah relaksasi uterus ;ang disebabkan oleh multiparitas, <anin multipel, hidramnion, oligohidramnion, hidroseCalus, anenseCalus, ri>a;at presentasi bokong, anomali uterus, dan berbagai tumor dalam panggul. E. PEN<U#IT Pada presentasi bokong persisten, peningkatan Crekuensi pen;ulit berikut ini dapat diperkirakan : # ". 2orbiditas dan mortalitas perinatal akibat pelahiran ;ang sulit. #. 0erat lahir rendah pada pelahiran preterm, pertumbuhan terhambat, atau keduan;a. %. Prolaps tali pusat. 8. Plasenta preAia. 9. Anomali <anin, neonates, dan ba;i. :. Anomali dan tumor uterus. 5. 6anin multipel @. -nterAensi operatiC, terutama seksio sesarea. ,. DIA.N$SIS Presentasi bokong dapat diketahui melalui pemeriksaan palpasi abdomen, manuAer Leopold perlu dilakukan pada setiap kun<ungan pera>atan antenatal bila umur kehamilan O %8 minggu. )ntuk memastikan apabila masih terdapat keraguan pada pemeriksaan palpasi, dapat dilakukan periksa dalam Aagina dan = atau pemeriksaan untrasonograCi. (eberhasilan untuk menemukan adan;a presentasi bokong pada masa kehamilan sangat penting oleh karena adan;a prosedur Aersi luar ;ang direkomendasikan guna menurunkan insiden persalinan dengan presentasi selain kepala dan persalinan bedah sesar. " Pemeriksaan ;ang han;a menun<ukkan adan;a presentasi bokong sa<a belum Eukup untuk membuat perkiraan besarn;a risiko guna pengambilan keputusan Eara persalinan ;ang hendak dipilih. *aksiran berat <anin, <enis presentasi bokong, keadaan selaput ketuban, ukuran dan struktur tulang panggul ibu, keadaan hiperekstensi kepala <anin, kema<uan persalinan, pengalaman penolong, dan ketersediaan Casilitas pela;anan intensiC neonatal merupakan halDhal ;ang penting untuk diketahui. " Peranan ultrasonograCi penting dalam diagnosis dan penilaian risiko pada presentasi bokong. *aksiran berat <anin, penilaian Aolume air ketuban, konCirmasi letak plasenta, <enis presentasi bokong, keadaan hiperekstensi kepala, kelainan Eongenital, dan kese<ahteraan <anin dapat diperiksa menggunakan ultrasonograCi. 0erat <anin dapat diperkirakan berdasarkan ukuran diameter biparietal, lingkar kepala, lingkar perut, lingkar dan pan<ang Cemur. Gambaran ultrasonograCi tentang ekstremitas ba>ah dapat memberikan inCormasi tentang <enis presentasi bokong, kese<ahteraan <anin dapat dinilai berdasarkan skor proCil bioCisik <anin. " .. PENATA#AKSANAAN ". Dalam (ehamilan Pada umur kehamilan #@D%$ minggu ,menEari kausa daripada letak sungsang ;akni dengan )SG? seperti plasenta preAia, kelainan kongenital, kehamilan ganda, kelainan uterus. 6lka tidak ada kelainan pada hasil )SG, maka dilakukan knee chest position atau dengan Aersi luar !<ika tidak ada kontraindikasi'. " Knee-chest position !posisi su<ud' adalah posisi su<ud dengan kaki se<a<ar pinggul dan dada se<a<ar lutut, dimulai pada kehamilan minggu %#D %9. Dilakukan % kali sehari selama "$D"9 menit. Dilakukan pada saat perut kosong dan ba;i aktiC. *u<uan knee-chest position adalah dengan ga;a graAitasi mendorong kepala ba;i ke Cundus, lalu melipat, dan berubah posisi sehingga kepala berada di segmen ba>ah rahim. 8
.ersi luar sebaikn;a dilakukan pada kehamilan %8D%@ minggu. Pada umumn;a Aersi luar sebelum minggu keD%8 belum perlu dilakukan karena kemungkinan besar <anin masih dapat memutar sendiri, sedangkan setelah minggu ke %@ Aersi luar sulit dilakukan karena <anin sudah besar dan <umlah air ketuban relatiC telah berkurang. Sebelum melakukan Aersi luar diagnosis letak <anin harus pasti sedangkan den;ut <antung <anin harus dalam keadaan baik. % S;aratDs;arat Aersi luar adalah bagian terendah <anin masih dapat didorong ke atas keluar pintu atas panggul, dinding perut ibu harus Eukup tipis !tidak gemuk' dan rileks, <anin harus dapat lahir perAaginam, selaput ketuban masih utuh, pada ibu ;ang inpartu pembukaan serAiks kurang dari 8 Em, dan <ika dilakukan sebelum inpartu usia kehamilan %8D%: minggu pada primigraAida dan pada multi masih dapat dilakukan pada usia kehamilan lebih dari %@ minggu. % (ontraindikasi untuk melakukan Aersi luar? panggul sempit, perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, primigraAida tua, dan plasenta preAia. (eberhasilan Aersi luar %9D@: K !rataDrata 9@ K'. Peningkatan keberhasilan ter<adi pada multiparitas, usia kehamilan, frank breech, letak lintang. e>man membuat prediksi keberhasilan Aersi luar berdasarkan penilaian seperti 0hisop skor (Bhisop-like score). "D% Sk7r 0 3 2 4 Pembukaan serAiks $ "D# %D8 9G Pan<ang serAiks !Em' % # " $ Station D% D# D" G",G# (onsistensi (aku Sedang Lunak Position posterior 2id Anterior Artin;a: (eberhasilan $K <ika nilai P# dan "$$ K <ika nilai Q&. (alau Aersi luar gagal karena penderita menegangkan ototDotot dinding perut, penggunaan narkosis dapat dipertimbangkan, tetapi kerugiann;a antara lain: narkosis harus dalam, lepasn;a plasenta karena tidak merasakan sakit dan digunakann;a tenaga ;ang berlebihan, sehingga penggunaan narkosis dihindari pada Aersi luar. % Prosedur .ersi Luar .ersi luar ;ang dilakukan untuk mengubah bagian terendah <anin dari satu kutub ke kutub ;ang berla>anan !letak sungsang diubah men<adi letak kepala', terdiri dari 8 tahap ;aitu: *ahap mobilisasi : mengeluarkan bagian terendah dari pintu atas panggul *ahap eksentrasi : memba>a bagian terenda ke Cosa iliaka agar radius rotasi lebih pendek *ahap rotasi : memutar bagian terendah <anin ke kutub ;ang dikehendaki. *ahap Ciksasi : memCiksasi badan <anin agar tidak memutar kembali. *ahap mobilisasi dan eksentrasi : ". -bu tidur telentang dengan posisi trendelenburg dan tungkai Cleksi pada sendi paha dan lutut. (andung kemih sebaikn;a kosong. #. Perut ibu diberi talk dan tidak perlu diberi narEosis. Penolong berdiri di samping kiri ibu menghadap kea rah kaki ibu. 2obilisasi bagian terendah <anin dilakukan dengan meletakkan kedua telapak tangan penolong pada pintu atas panggul dan mengangkat bagian terendah <anin keluar dari pintu atas panggul. Setelah itu dilakukan eksentrasi, ;aitu memba>a bagian terendah <anin ke tepi panggul !Cosa iliaka' agar radius pemutaran lebih pendek. % *ahap rotasi : ". Pada >aktu hendak melakukan rotasi, penolong mengubah posisi berdirin;a ;aitu menghadap ke muka ibu. Satu tangan penolong memegang bagian terendah, satu tangan memegang bagian atas dan dengan gerakan ;ang bersamaan dilakukan pemutaran sehingga <anin berada dalam presentasi ;ang dikehendaki. % #. Pemutaran dilakukan ke arah ;ang paling rendah tahanann;a !kearah perut' atau presentasi ;ang paling dekat. %. Setelah tahap rotasi selesai, penolong mendengarkan detak <antung <anin dan detak <antung <anin diobserAasi selama 9D"$ menit. 8. 0ila dalam obserAasi tersebut ter<adi ga>at <anin, maka <anin harus segera diputar kembali ke presentasi semula. 0ila pada pemutaran di<umpai tahanan, perlu dikontrol detik <antung <anin. bila terdapat tandaDtanda detak <antung <anin tidak teratur dan meningkat, <anganlah pemutaran dilangsungkan. % *ahap Ciksasi 0ila rotasi sudah diker<akan, dan penilaian detak <antung <anin baik, maka dapat dilan<utkan dengan Ciksasi <anin. Ciksasi dapat diker<akan dengan menggunakan gurita. -bu diminta tetap memakai gurita, setiap hari sampai saat pemeriksaan " minggu kemudian. .ersi luar dianggap gagal <ika ibu mengeluh n;eri, timbul ga>at <anin, bagian <anin tidak dapat dipegang dengan baik, dan ketika diilakukan rotasi terasa adan;a hambatan ;ang berat. (omplikasi ;ang mungkin ter<adi pada Aersi luar adalah solusio plasenta, lilitan tali pusat, ketuban peEah, dan ruptur uteri. % #. Dalam Persalinan 2enolong persalinan letak sungsang diperlukan lebih ban;ak ketekunan dan kesabaran dibandingkan dengan persalinan letak kepala. PertamaD tama hendakn;a ditentukan apakah tidak ada kelainan lain ;ang men<adi indikasi seksio, seperti kesempitan panggul, plasenta preAia atau adan;a tumor dalam rongga panggul. "D% Pada kasus dimana Aersi luar gagal=<anin tetap letak sungsang, maka penatalaksanaan persalinan lebih >aspada. Persalinan pada letak sungsang dapat dilakukan perAaginam atau perabdominal !seksio sesaria'. PerAaginam dilakukan <ika tidak ada hambatan pada pembukaan dan penurunan bokong. S;arat persalinan perAaginam pada letak sungsang: bokong sempurna (complete) atau bokong murni (frank breech), pelAimetri, klinis ;ang adekuat, <anin tidak terlalu besar, tidak ada ri>a;at seksio sesaria dengan indikasi /PD, kepala Cleksi. 2ekanisme persalinan letak sungsang berlangsung melalui tiga tahap ;aitu: "D8 ". Persalinan bokong a. 0okong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi melintang atau miring. b. Setelah trokanter belakang menEapai dasar panggul, ter<adi putaran paksi dalam sehingga trokanter depan berada di ba>ah simCisis. E. Penurunan bokong dengan trokanter belakangn;a berlan<ut, sehingga distansia bitrokanterika <anin berada di pintu ba>ah panggul. d. *er<adi persal i nan bokong, dengan t rokant er depan sebagai hipomoklion. e. Setelah trokanter belakang lahir, ter<adi Cleksi lateral <anin untuk persalinan trokanter depan, sehingga seluruh bokong <anin lahir. C. *er<adi putar paksi luar, ;ang menempatkan punggung ba;i ke arah perut ibu. g. Penurunan bokong berkelan<utan sampai kedua tungkai ba>ah lahir. #. Persalinan bahu a. 0ahu <anin memasuki pintu atas panggul dalam posisi melintang atau miring. b. 0ahu belakang masuk dan turun sampai menEapai dasar panggul. E. *er<adi putar paksi dalam ;ang menempatkan bahu depan diba>ah simpisis dan bertindak sebagai hipomoklion. d. 0ahu belakang lahir diikuti lengan dan tangan belakang. e. Penurunan dan persalinan bahu depan diikuti lengan dan tangan depan sehingga seluruh bahu <anin lahir. C. (epala <anin masuk pintu atas panggul dengan posisi melintang atau miring. g. 0ahu melakukan putaran paksi dalam. %. Persalinan kepala <anin a. (epala <anin masuk pintu atas panggul dalam keadaan Cleksi dengan posisi dagu berada dibagian posterior. b. Setelah dagu menEapai dasar panggul, dan kepala bagian belakang tertahan oleh simCisis kemudian ter<adi putar paksi dalam dan menempatkan suboksiput sebagai hipomiklion. E. Persalinan kepala berturutDturut lahir: dagu, mulut, hidung, mata, dahi dan muka seluruhn;a. d. Setelah muka, lahir badan ba;i akan tergantung sehingga seluruh kepala ba;i dapat lahir. e. Setelah ba;i lahir dilakukan resusitasi sehingga <alan naCas bebas dari lendir dan mekoneum untuk memperlanEar pernaCasan. Pera>atan tali pusat seperti biasa. Persalinan ini berlangsung tidak boleh lebih dari delapan menit. 2ekanisme letak sungsang dapat dilihat dalam gambar berikut: 9 *ipe dari presentasi bokong: a' Presentasi bokong !frank breech' b' Presentasi bokong sempurna !complete breech' E' Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki !incomplete or footling' ". 0okong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi melintang atau miring. #. Setelah trokanter belakang menEapai dasar panggul, ter<adi putaran paksi dalam sehingga trokanter depan berada di ba>ah simCisis. %. Penurunan bokong dengan trokanter belakangn;a berlan<ut, sehingga distansia bitrokanterika <anin berada di pintu ba>ah panggul. 8. *er<adi persal i nan bokong, dengan t rokant er depan sebagai hipomoklion. 9. Setelah trokanter belakang lahir, ter<adi Cleksi lateral <anin untuk persalinan trokanter depan, sehingga seluruh bokong lahir. :. 6ika bokong tidak mengalami kema<uan selama kontraksi berikutn;a, episiotomi dapat dilakukan dan bokong dilahirkan dengan traksi ke ba>ah perut. 7. *er<adi putar paksi luar, ;ang menempatkan punggung ba;i ke arah perut ibu. @. Penurunan bokong berkelan<utan sampai kedua tungkai ba>ah lahir. &. 6ika kaki <anin telah keluar, penolong dapat men;usupkan tangan sepan<ang kaki anterior dan melahirkan kaki dengan CleBi dan abduksi sehingga bagian badan lainn;a dapat dilahirkan. "$. 0ahu <anin menEapai pelAiE RgutterR !<alan sempit' dan melakukan putar paksi dalam sehingga diameter biaEromion terdapat pada diameter anteroposterior diameter pelAiE bagian luar. "". SeEara simultan, bokong melakukan rotasi anterior &$ o . (epala <anin kemudian masuk ke tepi pelAik, sutura sagitalis berada pada tepi diameter transAersal. Penurunan ke dalam pelAiE ter<adi dengan CleBi dari kepala. -enis*=enis /ersalinan sunsan: ". Persalinan PerAaginam 0erdasarkan tenaga ;ang dipakal dalam melahirkan <anin perAaginam, persalinan perAaginam dibagi men<adi %, ;aitu: a' Persalinan spontan (spontaneous breech), <anin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. /ara ini laFim disebut Eara, 0raEht. b' 2anual aid (partial breech extraction; assisted breech delivery), <anin dilahirkan sebagian menggunakan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong. E' +kstraksi sungsang (total breech extraction), <anin dilahirkan seluruhn;a dengan memakai tenaga, penolong. "D% (ontraindikasi persalinan perAaginam : (eadaan hiperekstensi kepala <anin !stargaFer Cetus atau Cl;ing Cetus' adalah keadaan <anin sedemikian sehingga tulang mandibula membentuk sudut Q "$9 $ terhadap sumbu meman<ang Aertebra serAikalis. 3iperekstensi didiagnosis menggunakan pemeriksaan ultrasonograCi. *er<adi pada sekitar 9K dari seluruh presentasi bokong pada kehamilan Eukup bulan. 3iperekstensi kepala merupakan kontraindikasi persalinan perAaginam. (epala sulit dilahirkan sehingga berisiko menimbulkan Eidera medulla spinalis leher. " (lasiCikasi presentasi bokong dibuat terutama untuk kepentingan seleksi pasien ;ang akan diEoba persalinan Aaginal. *erdapat tiga maEam presentasi bokong, ;aitu bokong murni !:$D5$K kasus', bokong komplit !"$K kasus', dan kaki. .arian presentasi kaki adalah presentasi bokong inkomplit, kaki komplit, kaki inkomplit, dan lutut. 6anin dengan presentasi kaki dan Aariann;a direkomendasikan untuk tidak dilakukan perEobaan persalinan Aagina. "
#. Persalinan perabdominam !seksio sesaria'. a. Pr7sedur /ert7l7nan /ersalinan s/7ntan : *ahapan : ". *ahap pertama : Case lambat, ;aitu mulai melahirkan bokong sampai pusat !skapula depan'. #. *ahap kedua: Case Eepat, ;aitu mulai dari lahirn;a pusat sampai lahirn;a mulut. %. *ahap ketiga: Case lambat, ;aitu mulai lahirn;a mulut sampai seluruh kepala lahir. "D% Teknik :
". Sebelum melakukan pimpinan persalinan penolong harus memperhatikan sekali lagi persiapan untuk ibu, <anin, maupun penolong. Pada persiapan kelahiran . <anin harus selalu disediakan Eunam Piper. #. -bu tidur dalam posisi litotomi, sedang penolong berada didepan AulAa. (etika timbul his ibu disuruh menge<an dan merangkul kedua pangkal paha. Pada saat bokong mulai membuka AulAa (croning) disuntikan #D9 unit oksitosin intramuskuler. %. +pisiotomi diker<akan saat bokong membuka AulAa. Segera setelah bokong lahir, bokong diEengkram seEara 0raEht, ;aitu kedua ibu <ari penolong se<a<ar sumbu pan<ang paha, sedangkan <aniD<ari lain memegang panggul. 8. Pada setiap his, ibu disuruh menge<an. Pada >aktu tali pusat lahir dan tampak teregang, tali pusat dikendorkan. (emudian penolong melakukan hiperlordosis pada badan <anin guna mengikuti gerakan rotasi anterior, ;aitu punggung <anin didekatkan ke punggung ibu. Penolong han;a mengikuti gerakan ini tanpa melakukan tarikan, sehingga gerakan tersebut di sesuai kan dengan ga;a berat badan < ani n. 0ersamaan dengan dilakukann;a hiperlordossis, seorang asisten melakukan ekspresi (risteller pada Cundus uteri sesuai dengan sumbu panggul. Dengan gerakan hiperlordossis i ni berturutDturut lahir pusar, perut, badan lengan, dagu, mulut dan akhirn;a kepala. 9. 6anin ;ang baru lahir segera diletakan diperut ibu. 0ersihkan <alan naCas dan ra>at tali pusat. "D% Keuntunan : Dapat mengurangi ter<adin;a baha;a inCeksi oleh karena tangan penolong tidak ikut masuk ke dalam <alan lahir. Dan <uga Eara ini ;ang paling mendekati persalinan Cisiologik, sehingga mengurangi trauma pada <anin. Keruian : Dapat mengalami kegagalan sehingga tidak semua persalinan letak sungsang dapat dipimpin seEara 0raEht. *erutama ter<adi peda keadaan panggul sempit, <anin besar, <alan lahir kaku seperti pada primigraAida, adan;a lengan men<ungkit atau menun<uk. b. Pr7sedur Manual Aid -ndikasi : Dilakukan <ika pada persalinan dengan Eara 0raEht mengalami kegagalan, misaln;a ter<adi kemaEetan saat melahirkan bahu atau kepala. Dan memang dari a>al sudah direnEanakan untuk manual aid. *ahapan : ". *ahap pertama :lahirn;a bokong sampai pusar ;ang dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. #. *ahap kedua : lahirn;a bahu dan lengan ;ang memakai tenaga penolong. /ara=teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah seEara : a' (lasik !DeAenter' b' 2ueller E' LoAset d' 0iEkenbaEh. %. *ahap ketiga : lahirn;a kepala, dapat dengan, Eara a' 2auriEeau !.eitDSmellie' b' a<ouks E' Wigand 2artinDWinEkel d' Parague terbalik e' /unam piper Tehnik :
*ahap pertama persalinan seEara braEht sampai pusat lahir. *ahap kedua melahirkan bahu dan langan oleh penolong: ". /ara klasik Prinsip melahirkan bahu dan lengan seEara klasik ini melahirkan lengan belakang lebih dulu karena lengan belakang berada di ruang ;ang luas !saErum', kemudian melahirkan lengan depan ;ang berada di ba>ah simpisis. (edua kaki <anin dipegang dengan tangan kanan penolong pada pergelangan kakin;a dan dieleAasi ke atas se<auh mungkin sehingga perut <anin mendekati perut ibu. 0ersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam <alan lahir dan dengan <ari tengah dan telun<uk menelusuri bahu <anin sampai pada Cossa kubiti kemudian lengan ba>ah dilahirkan dengan gerakan seolahDolah lengan ba>ah mengusap muka <anin. )ntuk melahirkan lengan depan, pergelangan kaki <anin diganti dengan tangan kanan penolong dan ditarik Euram ke ba>ah sehingga punggung <anin mendekati punggung ibu. Dengan Eara ;ang sama lengan depan dilahirkan. (euntungan Eara klasik adalah pada umumn;a dapat dilakukan pada semua persalinan letak sungsang tetapi kerugiann;a lengan <anin relatiC tinggi didalam panggul sehingga <ari penolong harus masuk ke dalam <alan lahir ;ang dapat menimbulkan inCeksi. #. /ara 2ueller "D% Prinsip melahirkan bahu dan lengan seEara 2ueller ialah melahirkan bahu dan lengan depan lebih dulu dengan ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang. 0okong <anin dipegang dengan CemuroDpelAik ;aitu kedua ibu <ari penolong diletakkan se<a<ar spina sakralis media dan <ari telun<uk pada krisat iliaka dan <ariD<ari lain menEengkram bagian depan. (emudian badan ditarik ke Euram ke ba>ah se<auh mungkin sampai bahu depan tampak di ba>ah simpisis dan lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan ba>ahn;a. Setelah bahu depan dan lengan lahir, tarik badan <anin ke atas sampai bahu belakang lahir. *angan penolong tidak masuk ke dalam <alan lahir sehingga mengurangi inCeksi. %. /ara LoAset "D% Prinsip melahirkan persalinan seEara LoAset ialah memutar badan <anin dalam setengah lingkaran bolakDbalik sambil dilakukan traksi Euram ke ba>ah sehingga bahu ;ang sebelumn;a berada di belakang akhirn;a lahir diba>ah simpisis dan lengan dapat dilahirkan. (euntungann;a ;aitu sederhana dan <arang gagal, dapat dilakukan pada semua letak sungsang, minimal baha;a inCeksi. /ara LoAset tidak dian<urkan dilakukan pada sungsang dengan primigraAida, <anin besar, panggul sempit. 8. /ara 0iEkhenbaEh "D% Prinsip melahirkan ini merupakan kombinasi antara Eara 2ueller dengan Eara klasik. *ahap ketiga : melahirkan kepala ;ang men;usul !after coming head'. ". /ara 2auriEeau "D% *angan penolong ;ang sesuai dengan muka <anin dimasukkan ke dalam <alan lahir. 6ari tengah dimasukkan ke dalam mulut dan <ari telun<uk dan <ari keempat menEengkeram Cossa kanina, sedang <ari lain menEengkeram leher. 0adan anak diletakkan diatas lengan ba>ah penolong seolahDolah <anin menunggang kuda. 6ari telun<uk dan <ari ketiga penolong ;ang lain menEengkeram leher <anin dari punggung. (edua tangan penolong menarik kepala <anin Euram ke ba>ah sambil seorang asisten melakukan ekspresi kristeller. *enaga tarikan terutama dilakukan oleh penolong ;ang menEengkeram leher <anin dari arah punggung. 0ila suboksiput tampak diba>ah simpisis, kepala dieleAasi keatas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturutDturut lahir dagu, mulut, hidung, mata dahi, ubunDubun besar dan akhirn;a lahirn;a seluruh kepala <anin. #. /ara au<oks "D% *eknik ini dilakukan apabila kepala masih tinggi sehingga <ari penolong tidak dimasukkan ke dalam mulut <anin. (edua tangan penolong ;ang menEengkeram leher <anin menarik bahu Euram keba>ah dan bersamaan dengan itu seorang asisten mendorong kepala <anin kearah ba>ah. /ara ini tidak dian<urkan lagi karena menimbulkan trauma ;ang berat. %. /ara Prague *erbalik "D% *eknik ini dipakai bila oksiput dengan ubunDubun keEil berada di belakang dekat saErum dan muka <anin menghadap simpisis. Satu tangan penolong menEengkeram leher dari ba>ah dan punggung <anin diletakkan pada telapak tangan penolong. *angan penolong ;ang lain memegang kedua pergelangan kaki, kemudian ditarik keatas bersamaan dengan tarikan pada bahu <anin sehingga perut <anin mendekati perut ibu. Dengan laring sebagai hipomoklion, kepala <anin dapat dilahirkan. 8. /ara /unam Piper "D% Seorang asisten memegang badan <anin pada kedua kaki dan kedua lengan <anin diletakkan dipunggung <anin. (emudian badan <anin dieleAasi ke atas sehingga punggung <anin mendekati punggung ibu. Pemasangan Eunam piper sama prinsipn;a dengan pemasangan pada letak belakang kepala. 3an;a sa<a Eunam dimasukkan dari arah ba>ah se<a<ar dengan pelipatan paha belakang. Setelah oksiput tampak diba>ah simpisis, Eunam dieleAasi ke atas dan dengan suboksiput sebagai hipomoklion berturutDturut lahir dagu, mulut, muka, dahi dan akhirn;a seluruh kepala lahir. Pr7sedur Ekstraksi Sunsan. "D% ". *eknik ekstraksi kaki *angan dimasukkan ke dalam <alan lahir menEari kaki depan dengan menelusuri bokong, pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan Cleksi pada paha <anin sehingga kaki ba>ah men<adi Cleksi. *angan ;ang diluar mendorong Cundus uterus ke ba>ah. Setelah kaki ba>ah Cleksi pergelangan kaki dipegang oleh <ari kedua dan <ari ketiga dan dituntun keluar dari Aagina sampai batas lutut. (edua tangan memegang betis <anin, kaki ditarik Euram keba>ah sampai pangkal paha lahir. Pangkal paha dipegang kemudian tarik Euram ke ba>ah trokhanter depan lahir. (emudian pangkal paha dengan pegangan ;ang sama dieleAasi keatas sehingga trokhanter belakang lahir dan bokong pun lahir. Setelah bokong lahir maka untuk melahirkan <anin selan<utn;a dipakai teknik pegangan CemuroDpelAiks, badan <anin ditarik Euram keba>ah sampai pusat lahir. Selan<utn;a untuk melahirkan badan <anin ;ang lainn;a dilakukan Eara persalinan ;ang sama seperti pada manual aid. #. *eknik ekstraksi bokong "D% Dilakukan pada letak bokong murni !Crank breeEh' dan bokong sudah berada di dasar panggul sehingga sukar menurunkan kaki. 6ari telun<uk tangan penolong ;ang searah bagian keEil <anin dimasukkan ke dalam <alan lahir dan diletakkan di pelipatan paha depan. Dengan <ari telun<uk ini pelipatan paha dikait dan ditarik Euram keba>ah, sehingga trokhanter tampak diba>ah simpisis, maka <ari telun<uk penolong ;ang lain segera mengait pelipatan paha ditarik Euram keba>ah sampai bokong lahir. Setelah bokong lahir, bokong dipegang seEara CemuroDpelAiks kemudian <anin dapat dilahirkan dengan Eara manual aid. -nsisi Duhrsen *indakan ini dilakukan pada keadaan darurat, ;akni bila kepala anak tersangkut akibat pembukaan ;ang belum lengkap. Pada keadaan ini bokong dan badan sebagai bagian lunak ;ang sudah lahir dan dapat mele>ati pembukaan ;ang belum lengkap, tetapi kepala sebagai bagian ;ang keras tidak dapat. Dibuat insisi pada serAiks pada <am "$.$$, <am $#.$$, dan <am $:.$$. kemudian setelah kepala anak lahir, di<ahit kembali. 8 Pen;ulit ;ang mungkin timbul adalah rupture uteri akibat meluasn;a sa;atan pada serAiks keatas. )ntuk menghindarkan pen;ulit diatas, upa;akan untuk tidak memeEahkan ketuban pada letak sungsang sebelum pembukaan lengkap. 8 Pr7sedur Persalinan Sunsan Pera%d7minam Persalinan letak sungsang dengan seksio sesaria sudah tentu merupakan ;ang terbaik ditin<au dari <anin. 0an;ak ahli melaporkan bah>a persalinan letak sungsang perAaginam memberi trauma ;ang sangat berarti bagi <anin. amun hal ini tidak berarti bah>a semua letak sungsang harus dilahirkan perabdominam. Persalinan diakhiri dengan seksio sesaria bila: ". Persalinan perAaginam diperkirakan sukar dan berbaha;a !disproporsi Ceto pelAiE atau skor NaEhtuEhni Andros S %'. Sk7r >a"htu"hni Andr7s Parameter Nilai 0 3 2 Paritas Primi multi D Pernah letak sungsang *idak " kali # kali *06 Q %:9$ g %:8&D%"5: g P %"5: g )sia kehamilan Q %& minggu %@ minggu P %5 minggu Station P D% D# D" atau Q Pembukaan serAiks # Em % Em 8 Em Arti nilai: S % : persalinan perabdominam 8 : eAaluasi kembali seEara Eermat, khususn;a berat badan <anin, bila nilai tetap dapat dilahirkan perAaginam. Q9 : dilahirkan perAaginam. #. *ali pusat menumbung pada primi=multigraAida. %. Didapatkan distosia 8. )mur kehamilan: D Prematur !+F0WI#$$$ gram' D Post date !umur kehamilan O 8# minggu' 9. ilai anak !han;a sebagai pertimbangan' ,i>a;at persalinan ;ang lalu: ri>a;at persalinan buruk, milai soEial <anin tinggi. :. (omplikasi kehamilan dan persalinan: D 3ipertensi dalam persalinan D (etuban peEah dini !. K$MP#IKASI (omplikasi persalinan letak sungsang perAaginam antara lain: ",#,8 ". Dari Caktor ibu: D Perdarahan oleh karena trauma <alan lahir atonia uteri, sisa plaEenta. D -nCeksi karena ter<adi seEara asEendens melalui trauma !endometritits' D *rauma persalinan seperti trauma <alan lahir, simCidiolisis. #. Dari Caktor ba;i: D SuCokasi. 0ila sebagian besar badan <anin sudah lahir, ter<adilah pengeEilan rahim, sehingga ter<adi gangguan sirkulasi plasenta dan menimbulkan anoksia <anin. keadaan ini merangsang <anin untuk bernapas. Akibatn;a darah, mukus, Eairan amnion, dan mekonium akan diaspirasi, ;ang dapat menimbulkan suCokasi. 0adan <anin ;ang sebagian sudah berada di luar rahim D !sfiksia fetalis. Selain akibat mengeEiln;a uterus pada >aktu badan <anin lahir, ;ang menimbulkan anoksia, maka anoksia ini diperberat lagi, dengan baha;a ter<epitn;a tali pusat pada >aktu kepala masuk panggul. D Kerusakan "aringan otak. *rauma pada otak <anin dapat ter<adi, khususn;a pada panggul sempit atau adan;a disproporsi seCalopelAik, serAiks ;ang belum terbuka lengkap, atau kepala <anin ;ang dilahirkan seEara mendadak, sehingga timbul dekompresi. D #raktur pada tulangDtulang "anin. (erusakan pada tulang <anin dapat berupa Craktur tulangDtulang kepala, Craktur humerus ketika hendak melahirkan lengan ;ang men<ungkit !extended', Craktur klaAikula ketika hendak melahirkan bahu ;ang lebar, paralisis brakialis, Craktur Cemur, dislokasi bahu, dislokasi panggul terutama pada >aktu melahirkan tungkai ;ang sangat ekstensi !Cleksi maksimal', dan hematoma ototDotot. D -nCeksi karena manipulasi %. !rrest of the after coming head. Paling ban;ak ter<adi pada kepala ba;i ;ang dilahirkan pada posisi telentang, atau mengalami rotasi ;ang men;ebabkan dagu <anin berada di belakang simCisis pubis. 8
I. PR$.N$SIS Prognosis kelahiran ba;i dengan presentasi bokong atau letak sungsang, lebih dian<urkan melalui kelahiran perabdominam karena akan mengurangi komplikasi ;ang disebutkan diatas. (eEenderungan tersebut sangat sangat berkaitan dengan buktiDbukti ;ang menun<ukkan hubungan Eara persalinan dengan resiko kematian dan morbiditas perinatal. Angka kematian ba;i pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala. Di ,S (ar<adi Semarang, ,S )mum Dr. Pringadi 2edan dan ,S 3asan Sadikin 0andung didapatkan angka kematian perinatal masingD masing %@,9K, #&,8K dan ":,@K. Da?tar Pustaka : ". Pra>irohar<o, Sar>ono. -lmu kebidanan obstetriE ? Presentasi bokong. 6akarta : 4a;asan 0ina Pustaka?#$"$.hal : 9@@ 7 &5. #. /unningham, F.G et al. 0reeEh Presentation and DeliAer; -n: Williams ObstetriEs.## st edition. e> 4ork: 2E Gra> 3ill 2ediEal Publising DiAision?#$$9.hal.9$&D9%:. %. Pra>irohar<o, Sar>ono. -lmu bedah kebidanan ? Presentasi bokong. 6akarta : 4a;asan 0ina Pustaka?#$"$.hal. "$8 7 "##. 8. Sastra>inata S, 2artaadisoebrata D, Wirakusumah FF. -lmu kesehatan reproduksi: obstetriE patologi. +disi #. 6akarta: +G/?#$$%.hal. "8$D9. 5. 0reeEh. 2anagement oC breeEh presentation. Diunduh dari : http:==>>>.the>omens.org.au= 0reeEh2anage mentoC0reeEhPresentationTprint.ie>Itrue == di akses & Agustus #$"%.