Anda di halaman 1dari 10

Nama : Khairul F

NIM : 12.02.0038
Mata Kuliah : Genesa Bahan Galian
Kelompok : 12

BAHAN GALIAN ANDESIT


1. Genesa Terjadinya Bahan Galian
Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan
kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebut
merupakan kumpulan mineral silikat yang kemudian menghablur akibat pendinginan
magma pada temparatur antara 1500 2500 C membentuk andesit berkomposisi
mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar natrium plagioklas, kuarsa, felspatoid
serta mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan piroksen. Andesit bertekstur
afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap.
Andesit adalah jenis batuan beku yang berasal dari produk gunung api . Batu
andesit ini dapat dibagi dua jenis berdasarkan tempat terbentuknya. Batuan andesit
pertama adalah batuan beku yang membeku atau terbentuknya didalam tanah,
sedangkan batuan andesit kedua pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering
disebut lafa.

2. Cara Penambangan
Metode penambangan yang biasa diterapkan terhadap andesit adalah tambang
terbuka (quarry). Bentuk topografi bahan galian umumnya berbentuk bukit, dan
penambangan dimulai dari puncak bukit (top hill type) ke arah bawah (top down)
secara bertahap membentuk jenjang (bench). Secara garis besar tahapan kegiatan
penambangan dapat diuaraikan sebagai berikut :
1. Persiapan (development)
Meliputi pembangunan sarana dan prasarana tambang antara lain jalan,
perkantoran, tempat penumpukan (stockpile), mobil-isasi peralatan, sarana air,
work-shop, listrik (genset), serta poliklinik;
2. Pembersihan permukaan (land clearing)

Pembersihan permukaan lahan yang ditumbuhi pepohonan dan semak belukar
dengan alat konvensional atau buldoser;

3. Pengupasan lapisan penutup (stripping overburden)

Mengupas tanah penutup dilakukan dengan buldoser atau back hoe. Tanah
penutup didorong dan dibuang ke arah lembah (disposal area) yang terdekat,
namun bila tumpukan hasil pengupasan ini jauh dari disposal area pembuangan-
nya dapat dibantu dengan dump truck.

4. Pembongkaran (lossening).

Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membongkar andesit dari batuan induknya
sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Untuk
melaksanakan pekerjaan ini dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan.
Dalam kegiatan pemboran perlu ditentukan geometri lubang tembak yang
meliputi berden, kedalaman, pemampat, subdrilling dan spasi. Peralatan yang
digunakan untuk kegiatan pemboran adalah crawler rock drill (CRD) dan
kompresor.
Sedangkan untuk kegiatan peledakan digunakan bahan peledak ANFO/ damotin.
Dalam kegiatan peledakan ini, untuk mendapatkan ukuran produk yang diinginkan
ditentukan melalui perubahan spasi lubang ledak; makin rapat ukuran semakin kecil
ukuran produknya.

1. Pemuatan (loading).
Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat muat mekanis untuk memuat
hasil kegiatan pembongkaran ke dalam alat angkut yaitu truk.
2. Pengangkutan (transporting)

Bongkahan andesit diangkut ke lokasi unit peremukan menggunakan dump truck.
Pengolahan andesit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan berbagai
kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit peremukan (crushing
plant). Tahapan pengolahan meliputi :
1. Peremukan dengan primary crusher seperti jaw crusher, cone crusher atau
gyratory crusher yang dilanjutkan dengan Secondary crusher;

2. Pengangkutan menggunakan ban berjalan;

3. Pemisahan menggunakan pengayak (screen);

4. Penghalus ukuran dengan rotopactor.
Dari proses peremukan akan menghasilkan beberapa macam ukuran antara lain :
jenis sirtu
ukuran 50 + 30 mm
ukuran 30 + 20 mm
ukuran 20 + 10 mm
ukuran 10 + 4 mm
ukuran 4 m (abu-abu).
Jenis peralatan pada unit peremukan terdiri dari :
Pengumpan grizzly getar, suatu alat yang berfungsi sebagai pengatur banyaknya
umpan masuk ke dalam peremuk berahang (jaw crusher) dan ayakan pemisah
dengan sirtu;
Pengumpan getar, suatu alat yang berfungsi sebagai pengatur banyaknya umpan
masuk ke dalam peremuk rahang II (secondary crusher);
Peremuk, digunakan untuk memperkecil ukuran yang sesuai dengan permintaan.
Alat yang digunakan adalah :

o Peremuk tingkat I, yaitu peremuk berahang (jaw crusher) jenis single toggle;
o Peremuk tingkat II yaitu peremuk berahang II, memakai tipe 80 dan 71,
dengan ukuran masing-masing 36 x 10 dan 36 x 4.
Untuk kepentingan lain seperti pembuatan hias, lantai, nisan dan peralatan rumah
tangga, perlu dilakukan tahap pengolahan, pemahatan, penghalusan, dan pemolesan.

3. Kegunaan
Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi
dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak
memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja
batu, arca dll. Di zaman sekarang batu andesit ini masih digunakan sebagai material
untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup/kap lampu
taman dan arca-arca untuk hiasan. Salah satu pusat kerajian dari batu andesit ini
adalah Magelang. Pusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di
daerah Cirebon dan Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat
perbukitan yang merupakan daerah tambang Batu Andesit. Untuk batu Andesit di
daerah cirebon umum nya bewarna abu-abu dan terdiri dari 2 Jenis utama: Andesit
Bintik dan Andesit Polos.
Batu Andesit ini merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku untuk keperluan pondasi saranan pembangunan seperti pondasi
bangunan perumahan, gedung-gedung, bahan pengeras jalan, bahan campuran beton
(batu split) dan keperluan pondasi lainnya.
Andesit banyak digunakan di sektor kontruksi. Pemanfaatan yang lain adalah
untuk bahan baku pembuatan dimension stone, patung seni dan sebagainya.

1. Kontruksi/bangunan
Dalam bentuk agregat, andesit banyak digunakan untuk pembangunan
jembatan, pembuatan galangan kapal untuk dermaga, pondasi jalan kereta api,
bendungan/dam dan sebagainya. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk
kebutuhan konstruksi dan bangunan menurut SII. 0378-80 (Tabel 4).

2. Dimension stone
Pada pembuatan dimension stone andesit dipotong berdasarkan ukuran
tertentu, dipahat, diampelas/diasah, kemudian dipoles agar dapat dimanfaatkan
untuk keperluan : batu hias, tegel, dan peralatan rumah tangga.

4. Estimasi Cadangan
Cadangan andesit di Indonesia berjumlah milyaran ton, tersebar merata di
seluruh daerah Indonesia. Dari kenyataan itu, untuk masa mendatang diperkirakan
pengusahaan andesit di Indonesia akan mengalami peningkatan sejalan dengan
kembali dimulainya pembangunan perumahan baik RSS, RS maupun real estat, juga
pembangunan sektor konstruksi lainnya seperti jalan, jembatan dsb. Identifikasi
faktor yang mempengaruhi pasar, baik itu sektor pendukung maupun penghambat
pengembangan usaha pertambangan andesit adalah :
cadangan; potensi andesit di Indonesia jelas memungkinkan dengan jumlah
cadangan yang besar dan lokasinya tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia;
tenaga kerja; cukup melimpah, biaya operasi tenaga kerja murah adalah faktor
yang menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pemerintah;
konsumen; perkembangan sektor kontruksi (jalan dan perumahan) dan sektor
industri yang mulai membaik merupakan indikator akan meningkatnya tingkat
kebutuhan andesit di sektor ini. Oleh karena itu pengembangan pertambangan
andesit dengan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan sektor ini cukup
memberikan harapan.
Perkembangan konsumsi andesit di sektor industri dalam kurun waktu 1987 - 1997
menunjukkan kecenderungan yang meningkat dengan laju perubahan tahunan
sebesar 0,44%. Jenis industri barang-barang dari semen, genteng, dan barang bukan
logam lainnya merupakan pemakai utama komoditas ini.

Andesit di Sektor Industri
Tahun Andesit (ton)
1987 2.174.000
1988 2.679.000
1989 2.797.000
1990 2.290.000
1991 3.048.000
1992 3.183.000
1993 3.323.000
1994 3.469.000
1995 3.622.000
1996 3.782.000
1997 3.940.000
Sumber : Biro Pusat Statistik, diolah kembali

Di sektor konstruksi, konsumsi andesit sebagai indikatornya adalah pemakaian di sub
sektor perumahan.
Pembangunan perumahan di Indonesia dilakukan melalui dua cara yaitu dibangun oleh
perorangan dan melalui pihak lain/investor seperti Perumnas, KPR-BTN, dan Real Estate
Indonesia (REI). Pembangunan perumahan di Indonesia dilakukan melalui dua cara yaitu
dibangun oleh perorangan dan investor seperti Perumnas, KPR-BTN, dan Real Estate
Indonesia (REI).
Menurut data dari BPS, dalam kurun waktu tahun 1987 1996 melalui Perumnas telah
dibangun sebanyak 328.425 unit yang terdiri dari 127.023 unit Perumahan Sederhana,
190.442 unit Perumahan Inti, dan 10.960 unit Rumah Susun (Rusun). Dalam kurun waktu
yang sama telah dibangun sebanyak 163.247 unit melalui KPR-BTN yang terdiri dari
143.940 unit melalui developer swasta dan 19.307 unit melalui developer Perumnas.
Adapun melalui REI dalam kurun waktu tersebut jumlah terbesar yang dicapai adalah
sebanyak 268.432 unit.
Khusus untuk KPR-BTN, Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS),
pada 2000 BTN mentargetkan sekitar 100.000 unit rumah. Hal ini diperkuat pula oleh
perkiraan pemerintah bahwa pada tahun 2000 menyediakan dana sebesar Rp. 1,2 triliun
untuk program pembangunan perumahan bagi masyarakat golongan penghasilan rendah.
Perekonomian Indonesia yang cenderung membaik diperkirakan kebutuhan akan
perumahan terutama tipe yang dibangun melalui KPR-BTN akan semakin meningkat di
masa mendatang, dan ini berarti kebutuhan akan andesit juga akan meningkat. Demikian
juga halnya dalam pembangun gedung-gedung pusat pertokoan, pusat perkantoran swasta
ataupun pemerintahan, pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan serta sarana
irigasi yang setiap tahun diperkirakan akan terus meningkat merupakan peluang bagi
pertambangan andesit.
Produsen semen PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan
menambah kepemilikan saham di PT. Mandiri Sejahtera Sentra. INTP berencana
menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tambang andesit tersebut. Saat
ini, INTP hanya memiliki 40% saham Mandiri Sejahtera. "Kami akan menambah
saham menjadi 51% pada kuartal kedua tahun ini," ujar Christian Kartawijaya,
Direktur Keuangan INTP. Namun, Christian belum bersedia mengungkapkan nilai
pembelian saham Mandiri Sejahtera. Alasannya, saat ini INTP masih terus
mematangkan rencana tersebut. Saat ini, Mandiri Sejahtera memiliki tambang
andesit di Purwakarta, Jawa Barat. Andesit adalah bahan baku beton, salah satu
produk INTP. Mandiri Sejahtera memiliki kapasitas produksi 500.000 ton per tahun.
Mandiri Sejahtera memiliki cadangan total andesit 100 juta ton. INTP berharap
penambahan saham di Mandiri Sejahtera akan memperkuat posisi INTP di pasar
beton. Selain itu, INTP juga akan merevisi anggaran belanja modal atawa capital
expenditure (capex) 2009. Perusahaan semen terbesar kedua di Indonesia itu
menurunkan capex-nya menjadi US$ 80 juta, dari semula US$ 90 juta. Sebab, INTP
menunda ekspansi seiring estimasi penurunan permintaan semen tahun ini.
Misalnya, "Kami menunda pembangunan pabrik di Citeureup," jelas Christian.
Prediksi INTP beralasan. Selama dua bulan pertama 2009, pangsa pasar INTP hanya
mencapai sekitar 29,3%. Tahun lalu, pangsa pasar INTP mencapai sekitar 31,7%.
Tahun ini, INTP cuma menargetkan bisa mempertahankan pangsa pasar antara 29%
sampai 31%. Sementara, penjualan mungkin turun 6%.

5. Tempat Terdapatnya
Secara geografis batu andesit banyak ditemukan di daerah gugusan gunung
berapi yang umumnya terdapat di pulau Jawa. Untuk wilayah Jawa barat batu alam
ini dapat ditemui di wilayah Cirebon sehingga banyak yang menyebut sebagai batu
Cirebon atau batu andesit Cirebon. Wilayah Cirebon dan Majalengka merupakan
wilayah perbukitan dengan gugusan gunung ciremai sehingga banyak bukit yang
mengandung batu alam.
Batu andesit banyak ditemukan di daerah aktivitas vulkanik yang tinggi
seperti di Majalengka, Cirebon, Tulung Agung. Nama andesit sendiri berasal dari
nama Pegunungan Andes di daerah Amerika Selatan. Jenis andesit ada dua, polos
dan bintik.

6. Fhoto
a).
















Batu alam andesit RTA merupakan salah satu jenis batu alam andesit yang
permukannya tidak rata bekas mesin atau finishingnya bakar. Batu Alam Andesit
RTA ini alami dengan kesan menonjol sebagaimana batu pecah pada umumnya.
















Andesite: Fine-Grained Intermediate Rock
b).




















Sebuah alat berat tampak sedang bekerja di lokasi tambang batu andesit PT. Multi
Mariondo (MM).















Tambang batu alam andesit dan granit di Bukit Nangka, Desa Sijeruk, Kecamatan
Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, 10 April 2011.












PT Hutama Karya Melakukan Penambangan Batu Andesit.
















Hasil Tambang Batu Andesit yang Telah di Kumpulkan oleh para karyawan CV.
Wono Joyo.
7. Alamat URL
1). http://geografiupi2010.blogspot.com/2012/10/batu-andesit.html
2). http://achmadinblog.wordpress.com/tag/kegunaan-andesit/
3). http://jualbatualam.com/batu-andesit-mengintip-cara-penambangan-bahan-
baku-batu-andesit-di-cirebon/
4). http://www.neraca.co.id/harian/article/23458/Jenis.dan.Fungsi.Batu.Alam
5). http://investasi.kontan.co.id/news/intp-bakal-tambah-kepemilikan-di-anak-
usaha
6). http://id.wikipedia.org/wiki/Andesit
7).
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rj
a&ved=0CDAQFjAB&url=http%3A%2F%2Fachmadinblog.wordpress.com
%2Ftag%2Fkegunaan-
andesit%2F&ei=wxGPUuXODsSPrQe8kICYDg&usg=AFQjCNELbNiMvDcl
-
OJQZjvqvDupJgfdA&sig2=eMMQa4cR2FsDRlfKpkYohA&bvm=bv.5708449
5,d.bmk
8). sumedangonline.com
9). supplierbatualam.com
10). bayugmurti.wordpress.com
11). riauterkini.com
12). cvwonojoyobatualamandesit.blogspot.com
13). www.pitt.edu

Anda mungkin juga menyukai