Anda di halaman 1dari 22

RESPONSI

HERPES ZOSTER
Disusun Oleh:
Astri Erdiani P
G0004058
Pemimin!:
dr" Nu!r#h#a$i Dharma%an & S'"((
(EPANITERAAN ()INI( I)*+ (ESEHATAN (+)IT DAN (E)A*IN
,A(+)TAS (EDO(TERAN +NS - RS+D DR" *OE.ARDI
S+RA(ARTA
/000
1
STAT+S RESPONSI
I)*+ (ESEHATAN (+)IT DAN (E)A*IN
Pembimbing : dr. Nugrohoaji Dharmawan, Sp.KK
Nama Mahasiswa : Astri Erdiani Putri
NIM : !!!"!#$
Her'es Z##ster
I" PENDAH+)+AN
%erpes &oster disebab'an o(eh rea'ti)asi dari Varicella zoster virus
*+,+- .ang menga(ami periode (aten sete(ah indi)idu menga(ami )arise(a.
Sete(ah in/e'si a'ut, )irus menga(ami 'eadaan dormansi, biasan.a da(am
jang'a wa'tu de'ade, pada gang(ion sara/ sensori' dorsa(. Pen.ebab terjadin.a
rea'ti)asi +,+ be(um di'etahui se0ara je(as. A'an tetapi, penurunan imunitas
seiring bertambahn.a usia, pen.a'it1pen.a'it imunosupresan *seperti in/e'si
%I+-, atau e/e' dari pemberian terapi imunosupresan diduga berhubungan
dengan proses rea'ti)asi +,+. %erpes &oster umumn.a jarang terjadi pada
indi)idu berusia dibawah #! tahun, dan pa(ing tida' (ebih dari 1 juta 'asus di
Ameri'a seri'at terjadi pada indi)idu diatas usia 2! tahun.
Pada proses rea'ti)asi +,+, rep(i'asi men.ebab'an gang(ionitis dan
in/(amasi .ang hebat disertai destru'si neuron dan se(1se( pen.o'ongn.a.
Distribusi berdasar'an dermatom dari (apang sensoris neuron dan gang(ion
berhubungan dengan timbu(n.a ber0a' 'emerahan pada herpes.
Serangan herpes &oster biasan.a terjadi antara 314 minggu. A'an tetapi,
rasa sa'it .ang terjadi biasan.a menetap (ebih (ama. Post herpetic neuralgia
merupa'an 'omp(i'asi .ang pa(ing sering terjadi. Post herpetic neuralgia
ada(ah n.eri pada sara/ .ang menetap se(ama (ebih dari 4 bu(an sete(ah
3
hi(angn.a ber0a' 'emerahan dan rasa n.eri dapat ber'isar dari n.eri ringan
sampai sangat berat. 2 bu(an sete(ah (esi sembuh post herpetic neuralgia terjadi
se'itar 145 14#5 pada indi)idu diatas 2! tahun. Seban.a' 465 dari indi)idu
diatas 2! tahin dan "$5 diatas 6! tahun, post herpetic neuralgia menetap
se(ama 'urang (ebih 1 tahun.
Indi)idu dengan herpes &oster .ang a'ti/ beresi'o menu(ar. +irus dapat
ditu(ar'an terutama me(a(ui 'onta' (angsung antara (esi .ang a'ti/ dan
men.ebab'an indi)idu .ang sehat menga(ami )arise(a. +,+ juga menu(ar
me(a(ui udara. Pasien dengan in/e'si .ang a'ti/ harus (ebih berhati1hati untu'
menghindari 'onta' dengan ba.i dan ana'1ana', wanita hami(, atau indi)idu
.ang menga(ami imuno'ompromise. 7inda'an pengamanan standar dengan
mengguna'an sarung tangan saat a'an men.entuh (esi .ang a'ti/ merupa'an
tinda'an .ang dire'omendasi'an. Pasien dengan imunode/isiensi .ang berat
.ang tertu(ar herpes &oster per(u dirawat di ruang iso(asi sampai +,+
din.ata'an sembuh.
II" DE,INISI
%erpes &oster ada(ah radang 'u(it a'ut dan setempat, terutama terjadi
pada orang tua, .ang 'has ditandai adan.a n.eri uni(atera( serta timbu(n.a (esi
)esi'u(er .ang terbatas pada dermatom .ang dipersara/i serabut sara/ spina(
maupun gang(ion sara/ sensori' dari ner)us 'rania(is. In/e'si ini merupa'an
rea'ti)asi )irus )arise(a1&oster dari in/e'si endogen .ang te(ah menetap da(am
bentu' (aten sete(ah in/e'si primer o(eh )irus.
1,4,2,6
Sete(ah in/e'si primer o(eh )irus )arise(a &oster atau sete(ah
mendapat'an )a'sinasi dengan )irus )arise(a &oster .ang di(emah'an, )irus ini
a'an berdiam di se( gang(ion posterior susunan sara/ tepi dan gang(ion
'rania(is. +irus da(am 'eadaan dormansi atau (aten. Pada suatu 'eti'a, )irus
dapat berep(i'asi dan berja(an turun men.usuri sara/ sensoris menuju 'e 'u(it
dan menimbu('an mani/estasi berupa herpes &oster.
4,2,6
4
III" EPIDE*IO)OGI
Kejadian herpes &oster tida' tergantung pada pre)a(ensi )ari0e(a dan
tida' ada 'ejadian .ang menunju''an bahwa herpes &oster dapat terjadi 'arena
'onta' dengan penderita )ari0e(a atau %,.
2
Keban.a'an 'asus terjadi pada usia tua. 8ebih dari 225 'asus herpes
&oster terjadi pada usia (ebih dari #! tahun, dan han.a #5 'asus terjadi pada
usia 'urang dari 1# tahun. Di antara pasien1pasien .ang te(ah terpapar
chickenpox, 'ejadian herpes &oster pada ras 'u(it hitam (ebih rendah daripada
ras 'u(it putih. Insiden pada pria dan wanita sama ban.a'n.a. %ampir #! 5
pendudu' berusia $! tahun menga(ami herpes &oster. ,oster jarang terjadi pada
ana'1ana' dan dewasa muda, 'e0ua(i pada penderita AIDS, (im/oma,
'eganasan, de/isiensi imun dan orang .ang menerima transp(antasi ginja( dan
sumsum tu(ang be(a'ang. Pasien1pasien tersebut mempun.ai risi'o (ebih tinggi
untu' menga(ami &oster, ter(epas dari /a'tor usia.
2,6,9,1!,11
I1" ETIO)OGI
%erpes ,oster disebab'an o(eh )irus .ang sama .ang men.ebab'an
0hi0'enpo: atau )arise(a dan disebut )ari0e((a &oster )irus. +arise(a &oster )irus
merupa'an 'e(ompo' )irus herpes .ang beru'uran 1"!13!! nm dan berinti
DNA. +ari0e((a &oster )irus dapat menjadi (aten di gang(ion posterior susunan
sara/ tepi dan gang(ion 'rania(is tanpa menimbu('an geja(a. ;eberapa tahun
atau de0ade sete(ah in/e'si primer ji'a terjadi rea'ti)asi dari )irus ini a'an
men.ebab'an erupsi .ang ter(o'a(isir pada 'u(it .aitu herpes &oster.
2,6,9,11
+,+ mempun.ai 'apsid .ang tersusun dari 123 subunit protein dan
berbentu' simetri i'osehedra( dengan diameter 1!! nm. +irion (eng'apn.a
berdiameter 1#!13!! nm dan han.a )irion .ang berse(ubung .ang bersi/at
in/e'sius.
1
In/e'siositas )irus ini dengan 0epat dapat dihan0ur'an o(eh bahan
organi' deterjen, en&im proteo(iti', panas, dan (ing'ungan p% .ang tinggi.
1
"
Gamar 0" 1irus 1ari2ella
3
I1" PATOGENESIS
%erpes ,oster disebab'an o(eh +arise(a ,oster +irus, )irus .ang juga
dapat men.ebab'an )arise(a *chickenpox). Sete(ah in/e'si chickenpox, )irus ini
dapat menetap da(am badan se( sara/ tanpa menimbu('an geja(a apapun. %a( ini
be(um di'etahui se0ara pasti pen.ebabn.a.
#
+irus da(am 'eadaan dorman di
0abang gang(ion dorsa( sampai rea'ti)asi /o'a( sepanjang distribusi gang(ion
men.ebab'an herpes &oster *shing(es-.

;adan se( sara/ pada 0abang dorsa(,
sara/ 'rania(is atau gang(ion otonom dapat mengandung )irus +,+ (aten.
6

#
Gamar 4" Pr#ses in5e6si 7irus 6e e'idermis dan 6e sara5 sens#ri6
00
7erjadin.a rea'ti)asi biasan.a tida' di'etahui, namun 'emung'inan
dapat dihubung'an dengan penuaan, stres, dan sistem imun .ang rusa'. ;i(a
terjadi penurunan imuno'ompeten, bertahun1tahun 'emudian, )irus dapat
'e(uar dari badan se( sara/ 'emudian berja(an sepanjang a'son sara/ sehingga
dapat men.ebab'an in/e'si )ira( pada 'u(it sepanjang sara/ .ang ter'ena. +irus
ini dapat men.ebar dari satu atau (ebih gang(ion sepanjang sara/ .ang ter'ena
dan mengin/e'si dermatom .ang berhubungan dengan sara/ tersebut 'emudian
men.ebab'an 'e(ainan pada 'u(it. <a(aupun biasan.a 'e(ainan 'u(it ini dapat
sembuh da(am 3 sampai " minggu, beberapa pasien menga(ami n.eri sara/
da(am wa'tu berbu(an1bu(an sampai bertahun1tahun, 'ondisi seperti ini disebut
neura(gia posherpeti'a"
#,2,6
2
Ke(ainan 'u(it .ang timbu( memberi'an (o'asi .ang seting'at dengan
daerah persara/an gang(ion tersebut. Kadang1'adang )irus ini juga men.erang
gang(ion anterior, bagian motori' 'rania(is sehingga memberi'an geja(a1geja(a
gangguan motori'.
3
Gamar 4"Peredaan in5e6si 7irus 'ada in5e6si 'rimer&'eri#de laten dan
rea6ti7asi
5
1" GE8A)A ()INIS
Sebe(um timbu( geja(a 'u(it terdapat, geja(a prodroma( bai' sistemi'
*demam, pusing, ma(aise-, maupun geja(a prodroma( (o'a( *n.eri otot1tu(ang,
gata(, pega(, dan sebagain.a-.
3
eja(a prodroma( herpes &oster biasan.a berupa
rasa sa'it dan parestesi pada dermatom .ang ter'ena. eja(a ini terjadi
beberapa hari menje(ang 'e(uarn.a erupsi. Pada /ase prodorma(, 'e(uhan n.eri
dan paraestesi ber(angsung 314 minggu*pada $"5 dari 'asus-
6
. ambaran .ang
pa(ing 'has pada herpes &oster ada(ah erupsi .ang (o'a(isata dan hampir se(a(u
uni(atera(. =arang erupsi tersebut me(ewati garis tengah tubuh. >mumn.a (esi
terbatas pada daerah 'u(it .ang dipersara/i o(eh sa(ah satu gang(ion sara/
sensori'.
1
Erupsi mu(ai dengan ma'u(opapu(a eritematous*3" jam pertama-. Dua
be(as hingga "$ jam 'emudian terbentu' )esi'u(a berisi 0airan .ang jernih,
'emudian menjadi 'eruh *berwarna abu1abu- .ang dapat berubah menjadi
pustu(a pada hari 'e1".
1,3,6
Kadang1'adang )esi'e( mengandung darah dan
6
disebut sebagai herpes &oster hemoragi'. Dapat pu(a timbu( in/e'si se'under
sehingga menimbu('an u('us dengan pen.embuhan berupa si'atri's.
3
Seminggu sampai 1! hari 'emudian, (esi mengering menjadi 'rusta. Krusta ini
dapat menetap se(ama 314 minggu.
1,6
Gamar 5" Gamaran lesi 6ulit 'ada Her'es 9#ster
Masa tunasn.a 6113 hari. Masa a'ti/ pen.a'it ini berupa (esi1(esi baru
.ang tetap timbu( be(angsung 'ira1'ira seminggu, sedang'an masa reso(usi
ber(angsung 'ira1'ira 113 minggu. Di samping geja(a 'u(it dapat juga dijumpai
pembesaran 'e(enjar getah bening regiona(. Pada susunan sara/ tepi jarang
timbu( 'e(ainan motori', tetapi pada susunan sara/ pusat 'e(ainan ini (ebih
sering 'arena stru'tur gang(ion 'rania(is memung'in'an ha( tersebut.
%iperestesi pada daerah .ang ter'ena memberi geja(a .ang 'has. Ke(ainan pada
mu'a sering disebab'an o(eh 'arena gangguan pada ner)us trigeminus *dengan
gang(ion gaseri- atau ner)us /asia(is dan oti'us *dari gang(ion geni'u(atum-.
3
Ke(uhan .ang berat biasan.a terjadi pada penderita usia tua. Pada ana'1
ana' *jarang-, han.a timbu( 'e(uhan ringan dan erupsin.a 0epat men.embuh.
?asa sa'it segmenta( pada penderita (anjut usia dapat menetap, wa(aupun
'rustan.a sudah menghi(ang.
1

$
Daerah .ang pa(ing sering ter'ena in/e'si ada(ah daerah tora'a( .aitu
(ebih dari #!5 'asus, daerah trigemina( 1!13!5 'asus, dan daerah (umbosa'ra(
dan ser)i'a( 1!13!5 'asus, wa(aupun daerah1daerah (ain tida' jarang.
1,6
Menurut daerah pen.erangann.a di'ena( :
1. %erpes &oster o/ta(mi'a : men.erang dahi dan se'itar mata.
3. %erpes &oster ser)i'a(is : men.erang punda' dan (engan.
4. %erpes &oster tora'a(is : men.erang dada dan perut.
". %erpes &oster (umba(is : men.erang bo'ong dan paha.
#. %epes &oster sa'ra(is : men.erang se'itar anus dan genita(is
2. %erpes &oster oti'um : men.erang te(inga.
=i'a men.erang ner)us /asia(is dan ner)us auditoris dapat menimbu('an
Sindrom ?amsa.1%unt dengan geja(a para(.sis /asia(is *;e((@s Pa(s.-, tinnitus,
)ertigo, gangguan (a'rimasi, gangguan pendengaran, nistagmus, dan nausea.
1
;entu'1bentu' (ain herpes &oster :
1.
%erpes &oster hemoragi'a : )esi'u(a1)esi'u(an.a tampa' berwarna merah
'ehitaman 'arena berisi darah.
3.
%erpes &oster aborti)um : pen.a'it ber(angsung ringan da(am wa'tu
.ang sing'at dan erupsin.a han.a berupa
eritema dan papu(a 'e0i(.
4.
%erpes &oster genera(isata : 'e(ainan 'u(it .ang uni(atera( dan segmenta(
disertai 'e(ainan 'u(it .ang men.ebar se0ara
genera(isata berupa )esi'u(a dengan
umbi(i'asi. Kasus ini tertutama terjadi pada
orang tua atau pada orang .ang 'ondisi
/isi'n.a sangat (emah, misa(n.a pada
penderita (im/oma ma(igna.
1
1I" PE*ERI(SAAN PEN+N8ANG
Pemeri'saan (aboratorium di(a'u'an ji'a terdapat gambaran '(inis .ang
meragu'an.
1.
Tzanck Smear atau tes 7&an0'
9
Dapat di(a'u'an pemeri'saan 7&an' dengan 0ara membuat sediaan
hapus .ang diwarai dengan iemsa. ;ahan diambi( dengan 'ero'an di
dasar )esi'e( a'an didapat'an se( datia berinti ban.a'.
1,3
3.
%istopato(ogis
7ampa' gambaran )esi'u(a .ang bersi/at uni(o'u(er, biasan.a pada
stratum granu(osum, 'adang1'adang subepiderma(. 7erdapat temuan sel
balon .aitu stratum spinosum .ang menga(ami degenerasi dan membesar,
juga ada badan in'(usi *lipscutz- .ang tersebar pada inti se( epidermis,
da(am jaringan i'at dan endote( pembu(uh darah.
11

Pada dermis terdapat di(atasi pembu(uh darah dan sebu'an (im/osit.
3
Ditemu'an juga ne'rosis se( dan serabut sara/, pro(i/erasi endote(
pembu(uh darah 'e0i(, hemoragi /o'a( dan in/(amasi bung'us gang(ion.
9,

11
4.
Mi'ros'op e(e'tron
".
Ku(tur +irus dari (esi 'u(it
Dapat juga di(a'u'an iso(asi )irus me(a(ui 'u(tur dari 0airan )esi'e(
.ang a'an memberi'an diagnosa pasti.
#.
Identi/i'asi antigen A asam nu'(eat +,+
2.
Pemeri'saan antibodi spesi/i' *immunog(obu(in- menunju''an
pening'atan antibodi )ari0e((a.
#,1!
Se(ain itu juga dapat di(a'u'an pemeri'saan dengan mengguna'an
Immuno/(uoresen (angsung, PB? dan pemeri'saan imuno(ogis unutu'
mendete'si Ig misa(n.a dengan en&.m immunoassa. atau tes
agg(utinasi
4
.
1II"DIAGNOSIS :ANDING
1.
%erpes simp(e's dan herpes &oster su(it dibeda'an bi(a (esi .ang terjadi
(inear, atau bi(a (esi &oster 'e0i( dan ter(o'a(isasi pada 1 tempat saja *tida'
sesuai dengan dermatom-.
3,",1!
3.
+arise(a *chickenpox-
1!
4.
Impetigo )esi'obu(osa, (ebih sering pada ana'1ana', dengan gambaran
)esi'e( dan bu(a .ang (ebih 0epat pe0ah.
1!
1!
".
Pada n.eri .ang merupa'an geja(a prodroma( (o'a( sering sa(ah diagnosis
dengan pen.a'it reumati' maupun dengan angina pe'toris, ji'a terdapat
di daerah setinggi jantung.
3
Se(ain itu, rasa n.eri da(am stadium pra1
erupsi ini juga sering'a(i diran0u'an dengan pen.ebab rasa n.eri (ainn.a
seperti p(euritis, 'o(esistitis, apendisitis, 'o(i' rena(, dan sebagain.a.
1
1III" DIAGNOSIS
Diagnosis didasar'an atas geja(a dan temuan '(inis .ang 'has, .aitu (esi
'u(it berupa gerombo(an )esi'u(a di atas 'u(it .ang eritematosa, ter(o'a(isir
sesuai dermatom .ang diiner)asi o(eh satu gang(ion sensoris. Ku(it di antara
gerombo(an norma(. Pada (esi .ang aga' (ama, )esi'e( dapat te(ah berubah
menjadi pustu(a, atau bu(a, atau te(ah menga(ami u(serasi meningga('an 'rusta.
>sia (esi da(am satu gerombo(an ada(ah sama dan berbeda dengan gerombo(an
.ang (ain. 8esi ini biasan.a didahu(ui dengan rasa n.eri atau panas .ang
terbatas pada dermatom gang(ion sensoris .ang ter'ena. Dari anamnesa
mengenai riwa.at pen.a'it dahu(u didapat'an bahwa penderita pernah
menga(ami in/e'si )arise(a sebe(umn.a. Namun ter'adang in/e'si )arise(a ini
si/atn.a sub'(inis sehingga tida' disadari o(eh pasien.
3,#,6

Se0ara (aboratori' diagnosis dapat ditunjang dengan test 7&an0',
pemeri'saan 0airan )esi'u(a atau materia( biopsi dengan mi'ros'op e(e'tron,
serta tes sero(ogi'.
1
I;" TERAPI
7erapi sistemi' umumn.a bersi/at simtomati', untu' n.erin.a diberi'an
ana(geti'.
3
Dapat pu(a ditambah'an neurotropi' : )itamin ;1, ;2, ;13.
1
=i'a
disertai in/e'si se'under diberi'an antibioti'.
3
7erapi anti)ira( merupa'an dasar penata(a'sanaan herpes &oster.

Cbat
anti)ira( menginhibisi rep(i'asi +,+ dan mengurangi berat dan durasi herpes
&oster dengan e/e' samping minima( tetapi tida' dapat men0egah neura(gia
posherpeti'a.
"
Cbat .ang biasa diguna'an ada(ah asi'(o)ir dan modi/i'asin.a,
11
misa(n.a )a(asi'(o)ir dan /am0i0(o)ir. Sebai'n.a diberi'an da(am 4 hari
pertama seja' (esi mun0u(.
3

Dosis asi'(o)ir .ang dianjur'an ada(ah # : $!! mg sehari dan biasan.a
diberi'an 6 hari, sedang'an )a(asi'(o)ir 0u'up 4 : 1!!! mg sehari 'arena
'onsentrasi da(am p(asma (ebih tinggi. =i'a (esi baru masih tetap timbu( obat
tersebut masih dapat diterus'an dan dihenti'an sesudah 3 hari seja' (esi baru
tida' timbu( (agi.
3

Isoprinosin sebagai imunostimu(ar tida' berguna 'arena awitan
'erjan.a baru sete(ah 31$ minggu, sedang'an masa a'ti/ pen.a'it 'ira1'ira
han.a seminggu.
3
Penata(a'sanaan post-herpetic neuralgia bersi/at 'omp(e's, sering'a(i
membutuh'an pende'atan mu(tidisip(in. Pene(itian1pene(itian '(ini'
menunju''an bahwa opioid, antidepresan trisi'(i', dan gabapentin dapat
mengurangi beratn.a n.eri dan memper0epat pen.embuhan post-herpetic
neuralgia, bai' diguna'an sebagai obat tungga( maupun da(am 'ombinasi
dengan obat (ain. Penggunaan (ido'ain topi'a( atau 0apsai0in 'rim trebu'ti
berman/aat pada beberapa pasien.
",6
Amitript.(ine ada(ah obat terpi(ih untu' post-herpetic neuralgia. =i'a
obat1obatan go(ongan antidepresan trisi'(i' seperti amitript.(ine diguna'an
untu' tujuan ana(gesi', dosis .ang diguna'an (ebih 'e0i( dari dosis .ang
diper(u'an untu' e/e' antidepresan. C(eh 'arena itu, pada penata(a'sanaan
post-herpetic neura(gia, amitript.(ine diguna'an da(am dosis 3#16#mg,
diberi'an ma(am hari sebe(um tidur. Penggunaan obat ini harus hati1hati 'arena
dapat menimbu('an sedasi dan e/e' anti'o(inergi' dan D1adrenergi' .ang
'urang bai' pada jantung, termasu' dapat menimbu('an hipotensi ortostati',
.ang biasan.a terjadi pada pasien dengan usia (anjut. E/e' samping .ang
'urang bai' ini dapat di'urangi dengan penggunaan dosis .ang minima(.
Penggunaan 'orti'osteroid sistemi' dan 0apsai0in 'rim dapat
dipertimbang'an.
6

Indi'asi pemberian 'orti'osteroid ada(ah untu' Sindrom ?amsa. %unt.
Pemberian harus sedini1dinin.a untu' men0egah terjadin.a para(isis. Eang
13
biasa 'ami beri'an ada(ah prednison dengan dosis 4:3! mg sehari, sete(ah
seminggu dosis diturun'an se0ara bertahap. Dengan dosis prednison setinggi
itu imunitas a'an terte'an sehingga (ebih bai' digabung dengan obat anti)ira(.
Di'ata'an 'egunaann.a untu' men0egah /ibrosis gang(ion.
3
Pengobatan topi'a( bergantung pada stadiumn.a. =i'a masih stadium
)esi'e( diberi'an beda' dengan tujuan prote'ti/ untu' men0egah pe0ahn.a
)esi'e( agar tida' terjadi in/e'si se'under. ;i(a erosi/ diberi'an 'ompres
terbu'a, Ka(au terjadi u(serasi diberi'an sa(ep antibioti'.
3
;" (O*P)I(ASI
Komp(i'asi dari herpes &oster .ang bersi/at 0utaneus antara (ain
superin/e'si ba0teria(, s'ar, &oster gangrenosum.
2
Komp(i'asi neuro(ogis .ang
pa(ing seriang ada(ah neura(gia pas0aherpeti' .aitu rasa n.eri .ang timbu( pada
daerah be'as pen.embuhan (ebih dari sebu(an sete(ah pen.a'itn.a sembuh.
3
;i(a da.a tahan tubuh penderita menga(ami penurunan, a'an terjadi rea'ti)asi
)irus. +irus menga(ami mu(tip(i'asi dan men.ebar di da(am gang(ion. Ini
men.ebab'an ne'rosis pada sara/ serta terjadi in/(amasi .ang berat, dan
biasan.a disertai neura(gia .ang hebat.
1
N.eri ini dapat ber(angsung sampai
beberapa bu(an bah'an bertahun1tahun dengan gradasi n.eri .ang ber)ariasi
da(am 'ehidupan sehari1hari. Ke0enderungan ini dijumpai pada orang .ang
mendapat herpes &oster di atas usia "! tahun.
3

Sindrom ramsa. hunt dia'ibat'an o(eh gangguan ner)us /asia(is dan
oti'us, sehingga memberi'an geja(a para(isis otot mu'a *para(isis ;e((-,
'e(ainan 'u(it .ang sesuai dengan ting'at persara/an, tinitus, )ertigo, gangguan
pendengaran, nistagmus dan nausea, juga terdapat gangguan penge0apan.
3
Pada penderita tanpa disertai de/isiensi imunitas biasan.a tanpa
'omp(i'asi. Seba(i'n.a pada .ang disertai de/isiensi imunitas, in/e'si %I+,
'eganasan, atau berusia (anjut dapat disertai 'omp(i'asi. +esi'e( sering menjadi
u('us dengan jaringan ne'roti'.
3
14
Pada herpes &oster o/ta(mi'us dapat terjadi berbagai 'omp(i'asi, di
antaran.a ptosis para(iti', 'eratitis, s'(eritis, u)eitis, 'orioretinitis, dan neuritis
opti'.
3
Para(isis motori' terdapat pada 11# 5 'asus, .ang terjadi a'ibat
penja(aran )irus se0ara per 'ontinuitatum dari gang(ion sensori' 'e sistem sara/
.ang berde'atan. Para(isis biasan.a timbu( da(am 3 minggu seja' awitan
mun0u(n.a (esi.
3
Me(a(ui 0abang10abang intra'rania( ner)us trigeminus, +,+
dapat masu' 'e sistem susunan sara/ pusat dan mengin/e'si arteri 0ereba(,
sehingga pasien dapat menga(ami sa'it 'epa(a dan hemip(egia. Dengan adan.a
in)asi )ira( me(a(ui pembu(uh darah, ma'a terapi anti)ira( sistemi' dapat
berguna.
6
;I" PEN<EGAHAN
Pen0egahan pen.a'it herpes &oster seharusn.a men0a'up pen0egahan
in/e'si (aten dan pen0egahan rea'ti)asi )irus .ang (aten tersebut. 7etapi sampai
se'arang be(um ditemu'an 0ara untu' pen0egahan tersebut.
1
%indari 'onta' (esi pada 'u(it penderita .ang terin/e'si herpes &oster
bi(a be(um pernah menderita )arise(a atau )a'sin )arise(a. +a'sin )arise(a
ada(ah )a'sin .ang dire'omendasi'an untu' ana'1ana'. +a'sin juga dapat
dire'omendasi'an untu' remaja atatu dewasa .ang be(um pernah ter'ena
)arise(a.+a'sinasi pada usia (ebih dari ## tahun terbu'ti menurun'an 'ejadian
herpes &oster dan post herpeti0 neura(gia.sehingga )a'sin herpes &oster
disaran'an pada dewasa usia (ebih dari 2! tahun, setra pada indi)idu tertentu
seperti wanita hami(, orang dengan 'e(ainan imun, dan ba.i 'urang dari 13
bu(an.
",2

;II"PROGNOSIS
Prognosis herpes &oster se0ara umum ada(ah bai'.
11
Ke(ainan pada 'u(it
sembuh da(am wa'tu 1"131 hari.
#
Neura(gia posherpeti'a dapat menetap
se(ama bertahun1tahun pada #! 5 pasien herpes &oster di atas usia 2! tahun,
1"
bi(a ner)us trigeminus ter'ena.
"
Pada herpes &oster o/ta(mi'us prognosis
bergantung pada tinda'an perawatan se0ara dini.
3
DA,TAR P+STA(A
1#
1. %artadi, Sumar.o S. 3!!!. In/e'si +irus. Da(am: Ilmu Penyakit Kulit.
Editor: Marwa(i %arahap. Bet 1. %ipo'rates:=a'arta.Pp:9319".
2. %ando'o, ?. P. 3!!6. Pen.a'it +irus. Da(am: Ilmu Penyakit Kulit an
Kelamin. Editor: Adhi wija.a. Edisi #. 0eta'an 3. ;a(ai Penerbit FK
>I:=a'arta.Pp:11!1113.
3. 7orp., M. =anet. 3!!9. Shing(es. In: The !ournal o" The #merican $eical
#ssociation http:AAjama.ama1assn.orgA0giAreprintA4!3A1A1!$.pd/
4. Krause,S. ?i0hard.3!!9.%erpes ,oster.
http:AAwww.webmd.0omAs'in1prob(ems1and1treatmentsAshing(esAshing(es1
topi01o)er)iew
5. <i'ipedia. 3!!$. %erpes &oster. http:AAen.wi'ipedia.orgAwi'iA%erpesG&oster
6. Straus, S. E., S0hmader, K. E., C:man, M. N. 3!!$ . +ari0e((a and %erpes
,oster. In: 'itzpatrick(s )ermatology in *eneral $eicine Seventh +ition.
Eisen A,, <o(// K, Freedberg IM, Austen KF . >nited States: 7he
M0raw1%i(( Bompanies. pp: 1$$#11$9$.
7. K(aus <o(// and ?i0ard a((en =ohnson. 3!!9. +ira( in/e0tions o/ s'in and
mu0osa. In:' I Tzpatrick(s ,olor #tlas #n Synopsis -" ,linical
)ermatology Sixth +ition. >nited States: 7he M0raw1%i(( Bompanies.
pp :$461$"9.
8. Pau( K ;u:ton. 3!!#. +ira( In/e0tion. In: #., o" )ermatology 'ourth
+ition. 8ondon : ;M= Pub(ishing roup 8td. Pp:9419".
9. %iroshi Shimi&u. 3!!6. Shimizu(s Textbook o" )ermatology. =apan. :
Na'a.ama Shoten Pub(isers pp: 133113#
10. Siregar, ?. S. 3!!#. #tlas .er/arna Saripati Penyakit Kulit. Beta'an 1.
EB. =a'arta.Pp:$"1$2.
11. Eastern, =oseph. 3!!9. %erpes &oster.
http:AAemedi0ine.meds0ape.0omAarti0(eA6$$41!
)APORAN (AS+S
12
HERPES ZOSTER
A" ANA*NESIS
0" IDENTITAS
Nama : 7n. P
>mur : 23 th
=enis Ke(amin : 8a'i1(a'i
Agama : Is(am
A(amat : Kauman 3A4 Su'orejo <onosari K(aten
Pe'erjaan : Administrasi di 7o'o
7angga( Peri'sa : 32 Mei 3!1!
No. ?M : !1!1!9$1
/" (E)+HAN +TA*A
;enjo(1benjo( di wajah
4" RI.A=AT PEN=A(IT SE(ARANG
Kurang (ebih seja' # hari .ang (a(u pasien menge(uh'an mun0u(n.a
benjo(an dan beng'a' di bawah mata 'anan. ;enjo( 'emudian mengenai
hidung dan pipi. ;enjo(1benjo( bewarna merah, terasa panas dan 0e'ot1
0e'ot, wajah terasa 'a'u. Pasien juga menge(uh'an air mata menga(ir terus,
tetapi peng(ihatan tida' menga(ami gangguan. Se(ain itu pasien juga
menge(uh'an pusing, terutama saat dudu' dan ber'urang dengan tiduran.
Se(ama 3 hari tera'hir beng'a' di wajah sema'in membesar dan sa'it
sehingga pasien menjadi su(it tidur di ma(am hari. Kemudian pasien
memeri'sa'an diri 'e pus'esmas dan diberi'an obat antibioti',obat penurun
tensi, obat tidur dan )itamin. Namun tida' ada perbai'an sehingga pasien
memeri'sa'an diri 'e ?SDM.
;A; dan ;AK tida' di'e(uh'an adan.a 'e(ainan. ?iwa.at 'onta'
dengan penderita berpen.a'it serupa sebe(umn.a tida' ada, riwa.at
menderita 0a0ar air tida' diingat pasien. ?asa pusing .ang berputar
16
*)ertigo-, te(inga berdenging terus1enerus *tinnitus-, mua(1muntah ataupun
gangguan pendengaran semuan.a disang'a( o(eh pasien. ?iwa.at ban.a'
minum, ban.a' ma'an, dan sering 'en0ing disang'a(.

4" RI.A=AT PEN=A(IT DAH+)+
?. Pen.a'it serupa : disang'a(
?. A(ergi obat dan ma'anan : penisi(in dan anta(gin
?. Sa'it gu(a : disang'a(
?. %ipertensi : *H- seja' # tahun .ang (a(u
?. Asma, bersin1bersin pagi hari : disang'a(
?. Ba0ar air : mung'in, wa'tu 'e0i(
5" RI.A=AT (E)+ARGA
?. Sa'it serupa : disang'a(
?. A(ergi obat dan ma'anan : disang'a(
?. Asma, bersin1bersin pagi hari : disang'a(
?. %ipertensi : *H- a.ah, ibu, 'a'a'
>" RI.A=AT A(TI1ITAS
se(ama # hari seja' timbu( benjo( di wajah, pasien tetap menja(an'an
a'ti)itasn.a be'erja di to'o. Namun pasien merasa'an 'e(uhan sa'it 'epa(a
sehingga su(it tidur di ma(am hari.
?" RI.A=AT SEHARI@HARI
Penderita mandi 3 'a(i sehari, pagi dan siang sete(ah pu(ang 'erja. ?iwa.at
ma'an sehari 4 'a(i, pagi, siang dan sore hari. Pasien jarang meng'onsumsi
daging dan i'an, dan (ebih ban.a' meng'onsumsi roti, sa.ur dan buah.
:" PE*ERI(SAAN ,ISI(
1. Status enera(is
Keadaan umum : 'ompos mentis, sa'it sedang, gi&i 'esan 0u'up
1$
+ita( Sign : 7 : 1"!A9! mm%g ?r : 3! :Amenit
N : $! :Amenit 7 : 42,3
Kepa(a : (ihat status dermato(ogis
8eher : pembesaran (imponodi regiona( *1-
Mata : CDD : tampa' hiperemis, hiper(a'rimasi *H-
7e(inga : da(am batas norma(
7hora: : da(am batas norma(
Abdomen : da(am batas norma(
E'stremitas Atas : da(am batas norma(
E'stremitas ;awah : da(am batas norma(
enita(ia : da(am batas norma(
3. Status Dermato(ogis
Kepa(a:
?. Fa0ia(is de:tra: )esi'e( mu(tip(e dengan dasar pat0h eritem, batas tida'
tegas. Sebagian terdapat 'rusta.
19
B. PE*ERI(SAAN PEN+N8ANG
Dengan pemeri'saan 7&an0' tes, dengan pembesaran mi'ros'op 1!!:
didapat'an hasi(:
ambar 4. 7ampa' se( datiaA giant se( berinti ban.a'
3!
<" DIAGNOSIS :ANDING
1. %erpes ,oster
3. %erpes simp(e's
4. +arise(a
D" DIAGNOSIS
%erpes ,oster Fa0ia(is De:tra
," TERAPI
1. Medi'amentosa
Sistemi' : I A0.0(o)ir #J$!! mg se(ama 6 hari
G abapentin
7opi'a( : Kena(og in ora( base *3 dd ue-
Non medi'amentosa
Penje(asan mengenai pen.a'it dan ren0ana terapin.a
Meng'onsumsi ma'anan .ang bergi&i dan memeperban.a' minum
=angan menggaru' (esi
Mening'at'an 'ebersihan perorangan dan (ing'ungan
=angan bera'ti)itas 'e (uar rumah du(u dan ban.a' beristirahat
Memisah'an baang1barang .ang dipa'ai pasien untu' tida' dipa'ai
bersama1sama
G" PROGNOSIS
Ad )itam : dubia
Ad sanam : bai'
Ad /ungsionam : bai'
Ad 'osmeti'um : bai'
31
33

Anda mungkin juga menyukai