Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

PERALATAN DIAGNOSTIK DASAR


ECG







Disusun Oleh :
Alifah Nur Aisyah
P278383012009

Kelas 2A (1,2)


KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
2013

1. Definisi ECG
Elektrokardiograf (ECG) adalah perekam sinyal jantung manusia dengan keluaran
sinyal di monitor atau grafik di kertas grafik. Untuk mendapatkan sinyal jantung manusia
dilakukan dengan cara penempelan sadapan di tubuh manusia. Pengukuran ECG ini
adalah pengukuran sinyal listrik dari kulit tubuh. Sinyal listrik ini ditimbulkan karena
aliran darah yang dipompa oleh jantung. Dari permukaan kulit di dada atau kulit di kaki
dan tangan sudah bisa mewakili sinyal jantung. Beda antara peletakan sadapan ECG di
dada dan di tangan dan kaki adalah hanya pada besar dan kecilnya (amplitudo) dari
sinyal, sedangkan bentuk sinyalnya tetap sama.
Pada awalnya, alat ECG berupa string galvanometer, yaitu kawat sangat tipis
yang dipasang pada medan magnet. Karena sangat sensitif, kawat dapat bergerak
dengan perubahan arus listrik yang kecil. Dengan memperbesar kawat dan mencatat
gerakannya pada film, ECG dapat membuat pengukuran yang tepat dari aktivitas listrik
jantung.





2. Fungsi ECG
Saat ini, dokter dapat membuat pengukuran yang detil terhadap aktivitas listrik
jantung dengan menempelkan elektroda pada titik-titik tertentu tubuh pasien misalnya
di bagian dada, lengan, dan kaki. Hasil yang tercatat, disebut dengan elektrokardiogram,
dapat membantu mengidentifikasi kerusakan pada jantung. Beberapa fungsi ECG
diantaranya adalah:
Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
Memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung
akut
Membantu menemukan gangguan elektrolit (sebagai contoh hiperkalemia dan
hipokalemia)
Memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (sebagai contoh blok cabang berkas
kanan dan kiri)
Digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
Kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (sebagai contoh
emboli paru atau hipotermia)
Mendeteksi adanya miokardium infark dan tipe penyakit arteri koroner lainnya, seperti
angina
Mendeteksi adanya disritmia jantung
Mendeteksi adanya pembesaran jantung
Mendeteksi adanya penyakit inflamasi pada jantung
Mendeteksi adanya efek obat-obatan pada jantung seperti digitalis (lanoxin) dan
Tricyclic antidepressants

3. Prinsip kerja
Aktivitas elektrik ditimbulkan oleh sel jantung sebagai ion yang bertukar
melewati membran sel. Elektroda yang dapat menghantarkan aktivitas listrik dari
jantung ke mesin EKG ditempatkan pada posisi yang strategis di ekstremitas dan
precordium dada. Energi elektrik yang sangat sensitive kemudian diubah menjadi grafik
yang ditampilkan oleh mesin EKG. Tampilan ini disebut elektrokardiogram. Kontraksi
jantung direpresentasikan dalam bentuk gelombang pada kertas EKG, dan dinamakan
gelombang P, Q, R, S, dan T. Bentuk gelombang ini ditunjukkan pada defleksi terhadap
garis isoelektrik (garis yang menunjukkan tidak adanya energi). Garis isoelektrik dapat
ditentukan dengan melihat interval dari T hingga P.
o Gelombang P adalah defleksi positif yang pertama dan merepresentasikan depolarisasi
atrium
o Gelombang Q merupakan defleksi negative pertama setelah gelombang P
o Gelombang R merupakan defleksi positif pertama setelah gelombang P
o Gelombang S merupakan defleksi negative setelah gelombang R
o Bentuk gelombang QRS biasanya dilihat sebagai satu unit dan merepresentasikan
depolarisasi ventrikel
o Gelombang T mengikuti gelombang S dan bergabung dengan kompleks QRS sebagai
segmen ST
o Gelombang T merepresentasikan kembalinya ion ke dalam sisi (appropriate) dalam
membrane sel. Ini sama dengan relaksasi dari serabut otot dan menggambarkan
repolarisasi ventrikel
o Interfal QT merupakan waktu antara gelombang Q dan gelombang T.


4. Block Diagram

















5. Faktor-faktor kritis yang mempengaruhi pemeriksaan EKG :
a. Penempatan elektroda yang tidak benar atau elektroda yang tidak menempel
sempurna di kulit dapat mempengaruhi keakuratan rekaman EKG.
b. Suhu di area pemeriksaan harus dipertahankan pada suhu 20-25
o
C dan
kelembabannya harus rendah.
c. Pemeriksaan EKG harus jauh dari peralatan yang menyebabkan bising seperti
ultrasonic, X-ray, handphone atau alat elektronik lainnya.
d. Pasien harus dalam kondisi tenang, tidak bergerak atau berbicara selama
pemeriksaan. Kaki dan lengan pasien dipastikan tidak kontak dengan bahan
metal.
e. Data usia dan jenis kelamin pasien harus benar karena beberapa jenis alat EKG
menginterpretasi hasil berdasarkan usia dan jenis kelamin.
f. Tidak menggunakan barang yang mengandung logam seperti jam, handphone,
kunci dll
g. Pasien tidak diperkenankan berolah raga sebelum pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai