Anda di halaman 1dari 8

OOGENESIS

Sel benih primordial wanita adalah turunan langsung dari sel primordial. Begitu sel
sel primordial ini tiba di kelenjar kelamin yang secara genetik wanita maka mereka
berdi!erensiasi menjadi oogonia. Sel ini mengalami sejumlah pembelahan mitosis
dan pada akhir bulan ketiga mereka tersusun dalam kelompok"kelompok yang
dikelilingi epitel selapis gepeng. Epitel gepeng yang dikenal sebagai sel !olikel
berasal dari epitel permukaan yang membungkus o#arium.
Sebagian besar oogonia membelah terus dengan mitosis tetapi beberapa
diantaranya berdi!erensiasi menjadi oosit primer yang lebih besar. Segera setelah
terbentuk sel"sel ini melipatgandakan $N%"nya dan memasuki tahan pro!ase
pembelahan meiosis tahap pertama. $alam bulan bulan berikutnya jumlah oogonia
meningkat dengan cepat dan menjelang bulan kelima perkembangan jumlah
keseluruhan sel benih di dalam o#arium mencapai puncaknya. &ada saat ini dimulai
adanya kematian sel banyak oogonia dan oosit primer menjadi atretik. 'enjelang
bulan ketujuh sebagian besar oogonia berdegenerasi kecuali yang letaknya dekat
dengan permukaan. Semua oosit primer yang masih bertahan hidup sudah
memasuki tahap pembelahan meiosis pertama dan dikelilingi oleh selapis sel epitel
gepeng. Sebuah oosit primer bersama dengan sel epitel gepeng yang
mengelilinginya dikenal sebagai !olikel primordial.
'enjelang saat kelahiran semua oosit primer telah memulai pro!ase pembelahan
meiosis pertama tetapi tidak memasuki tahap metaphase melainkan beralih ke
tahap diploten. Oosit primer tetap berada dalam tahap pro!ase dan tidak
menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya sebelum mencapai masa
pubertasrupanya hal ini disebabkan oleh penghambat pematangan oosit (&&O)
suatu *at yang dikeluarkan oleh sel !olikuler.
'emasuki pubertas +",+ !olikel primordial mulai mencapai kematangan pada
setiap daur o#arium. Oosit primer (tetap pada tahap diploten) mulai membesar
sementara sel !olikuler yang mengelilinginya berubah bentuk dari sel epitel gepeng
menjadi kuboid dan berpoli!erasi membentuk sel epitel bertingkat sel granulosa.
-olikel ini sekarang disebut !olikel primer.
Selama beberapa hari pertama setiap siklus seksual bulanan wanita konsentrasi
-S. dan /. yang disekresikan dari kelenjar hipo0sis anterior meningkat dan sedikit
menjadi sedang dengan peningkatan -S. yang sedikit lebih besar dan lebih awal
beberapa hari dari /.. .ormon"hormon ini khususnya -S. dapat mempercepat
pertumbuhan 1",2 !olikel primer setiap bulan. E-ek awalnya adalah poli!erasi sel"sel
granulosa yang berlangsung cepat menyebabkan banyak lapisan pada sel"sel
tersebut. Selain itu sel"sel berbentuk kumparan yang dihasilkan dari interstisium
o#arium berkumpul dalam beberapa lapisan diluar sel granulosa membentuk
massa sel kedua yang disebut teka. 3eka terbagi menjadi dua lapisan. $i dalam teka
interna sel"selnya mempunyai karakterisktik epithelium yang mirip dengan sel"sel
granulosa dan membentuk kemampuan unutk mnyekresikan hormon steroid seks
tambahan (estrogen dan prodesteron). /apisan luar teka eksterna berkembang
menjadi kapsul jaringan ikat yang sangat #asikular. 4apsul ini akan menjadi kapsul
dari !olikel yang sedang tumbuh.
Sesudah tahap awal pembentukan poli!erasi massa sel granulosa menyekresikan
cairan !olikular yang mengandung estrogen dalam konsentrasi tinggi.
&enggumpalan cairan ini menyebabkan munculnya antrum di dalam masa sel
granulosa . !olikel ini disebut !olikel sekunder atau !olikel antral.
&ertumbuhan awal !olikel primer menjadi tahap antral dirangsang oleh -S. sendiri.
4emudian peningkatan pertumbuhan secara besar"besaran terjadi menuju kea rah
pembentukan !olikel yang lebih besar lagi yang disebut !olikel #esicular !oliker
tersier atau !olikel de graa!. (2)
Bersamaan dengan setiap daur o#arium sejumlah !olikel mulai berkembang tetapi
biasanya hanya satu saja yang kematangan penuh yang lain berdegenerasi dan
menjadi atretik. Segera setelah !olikel tersebut matang oosit perimer melanjutnya
pembelahan meiosis pertamanya dan menghasilkan dua sel anak yang tidak sama
besarnya namun masing"masing membawa 25 kromosom ganda. Satu sel oosit
sekunder menerima seluruh sitoplasma yang lain badan kutub pertama tidak
memperoleh sitoplasma. &embelahan meiosis pertama berlangsung sesaat sebelum
terjadinya o#ulasi. Setelah pematangan pertama selesai dan sebelum inti oosit
sekunder kembali dalam stadium istirahatnya sel memasuki pembelahan
pematangan kedua tanpa replikasi $N%. &ada saat oosit sekunder memperlihatkan
pembentukan kumparan dengan kromosom berjajar lurus pada sediaan meta!ase
terjadilah o#ulasi dan oosit dilontarkan dari o#arium. &ematangan pembelahan
kedua hanya akan diselesaikan apabila oosit dibuahi jika tidak sel akan
berdegenerasi.
S&E6'%3OGENESIS
Spermatogenesis mencakup semua peristiwa yang berlangsung pada saat
spermatogonia berubah menjadi spermato*oa. &ada pria di!erensiasi sel benih
primordial mulai pada saat masa pubertas tetapi pada wanita proses ini mulai in
utero pada bulan ketiga perkembangannya. &ada saat lahir sel benih pada laki"laki
dapat dikenali di dalam tali benih testis sebagai sel yang besar pucat dikelilingi sel
penunjang. Sel penunjang ini berasal dari epitel permukaan kelenjar testis seperti
halnya sel !olikuler dan menjadi sel sustentakuler atau sel sertoli.
Sesaat sebelum masa pubertas tali benih menjadi berongga dan menjadi tubuli
semeni!eri. 4ira"kira pada saat yang sama sel benih primordial berkembang
menjadi spermatogonia yang terdiri dari dua jenis spermatogonia jenis % yang
membelah secara mitosis untuk terus"menerus menyediakan sel induk dan
spermatogonia jenis B yang berkembang menjadi spermatosit primer. Beberapa sel
jenis % meninggalkan populasi sel induk dan berkembang menjadi spermatogonia
berikutnya yang lebih terdi!erensiasi daripada generasi sebelumnya. Setelah
pembelahan terakhir sel jenis % selesai spermatogonia jenis B terbentuk kalau sel"
sel ini mengalami mitosis terbentuklah spermatosit primer. Spermatosit primer
kemudian memasuki masa pro!ase yang panjang diikuti dengan selesainya meiosis
I dengan cepat dan pembentukan spermatosit sekunder.
Sel"sel ini segera mulai membentuk spermatid pada pembelahan meiosis kedua
yang mengandung jumlah 25 haploid kromosom. Sepanjang rangkaian peristiwa ini
dari saat sek jenis % meninggalkan populasi sel induk sampai ke pembentukan
spermatid sitokinesis tidak selesai sehingga generasi"generasi sel berikutnya saling
dihubungkan oleh jembatan"jembatan sitoplasma. $engan demikian progeni dari
satu spermatogenesis jenis % membentuk sebuah kelompok sel benih yang tetap
saling menyatu di sepanjang di!erensiasi. Selanjutnya spermatogonia dan
spermatid tetap tertanam di lekukan"lekukan sel"sel sertoli yang dalam sepanjang
pembentukan mereka. $engan cara ini sel sertoli memberikan sokongan dan
perlindungan bagi sel"sel benih tersebut ikut menunjang nutrisi mereka dan
membantu dalam pelepasan spermato*oa matang.
Serangkaian perubahan yang menimbulkan trans!ormasi spermatid menjadi
spermato*oa dikenal sebagai spermiogenesis. &erubahan yang terjadi adalah 7
,. &embentukan akrosom
2. 4ondesasi inti
5. &embentukan leher bagian tengah dan ekor
8. 'eluruhkan sebagian besar sitoplasma
&ada manusia waktu yang diperlukan untuk spermatogonium untuk berkembang
menjadi spermato*oon matang adalah sekitar 18 hari.
Setelah terbentuk sempurna spermato*oa memasuki lumen tubuli semeni!eri.
Spermato*oa didorong kea rah epididimis oleh bagian dinding tubuli semini!eri yang
berkontraksi. 9alaupun pada mulainya gerakan lambat spermato*oa mendapatkan
kemampuan gerak penuhnya di dalam epididimis. (,)
O:;/%SI
&ada hari"hari terakhir menjelang o#ulasi !olikel de graa! dengan cepat bertambah
besar di bawah pengaruh -S. dan /. dan membesar hingga mencapai garis
tengah. Bertepatan dengan perkembangan terakhir !olikel de Graa! tersebut oosit
primer yang hingga saat ini masih dalam tahap diploten melanjutkan dan
menyelesaikan pembelahan meiosis pertamanya. Sementara itu permukaan
o#arium mulai menonjol setempat dan pada apeksnya tampak suatu titik
a#askulerstigma. Sebagai akibat kelemahan setempat dan degenarasi permukaan
o#arium meningkatkan tekanan intra!olikuler dan kontraksi otot di dinding
o#arium oosit didorong keluar. $engan demikian oosit bersama dengan sel
granulosa di sekelilingnya dari daerah kumulus oo!orus terlepas dan hanyut
meninggalkan o#arium. Beberapa sel kumulus oo!orus kemudian menyusun diri di
sekeliling *ona pelusida dan membentuk korona radiata. &ada saat oosit bersama
dengan sel kumulus oo!orusnya dikeluarkan dari o#arium (o#ulasi) pembelahan
meiosis pertama selesai dan oosit sekunder mulai dengan pembelahan meiosis
kedua. (,)
4O6&;S /;3E;'
Setelah o#ulasi sel granulosa yang tertinggal di dinding !olikel yang sedah pecah
bersama dengan sel"sel dari teka interna mendapatkan pendarahan (#askularisasi)
dengan pembuluh"pembuluh darah di sekitarnya dan menjadi bentuk polyhedral. $i
bawah pengaruh /. sel"sel ini menghasilkan suatu pigmen berwarna kekuningan
dan berubah menjadi sel luteal yang membentuk korpus luteum dan menghasilkan
progesteron. .ormon ini bersama"sama hormon estrogen menyebabkan mukosa
uteri memasuki tahap progestasi atau tahap sekretorik sebagai persiapan
implantasi mudigah.
&E6<%/%N%N OOSI3
Saat menjelang o#ulasi 0mbriae selauran telur (tuba !allopii) mulai menutup
permukaan o#arium dan saluran telurnya sendiri mulai berkontraksi secara ritmik.
$iyakini bahwa oosit yang dikelilingi oleh beberapa sel granulosa dibawa masuk ke
dalam saluran telur oleh gerakan usapan 0mbriae saluran telur dan oleh pergerakan
bulu"bulu getar pada lapisan epitel. Begitu berada di dalam saluran telur sel"sel
kumulus kehilangan hubungan dengan oosit dengan menarik tonjol"tonjol
sitoplasmanya dari *ona pelusida.
Begitu oosit berada dalam saluran telur rahim ia didorong kea rah rongga rahim
oleh kontraksi dinding otot. 4ecepatan pengangkutan ini sedikit dipengaruhi oleh
status endokrin pada saat dan setelah o#ulasi tetapu pada manusia oosit yang
sudah dibuahi mencapai rongga rahim dalam waktu kira"kira 5"8 hari.
%N%3O'I &6I%
3estis terdiri atas =>> lilitan tubulus semini!erus yang masing"masing mempunyai
panjang rata"rata lebih dari ,?2 meter dan merupakan tempat pembentukan
sperma. Sperma kemudian dialirkan ke dalam epididimis suatu tubulus lain yang
juga berbentuk lilitan dengan panjang sekitar 1 meter. Epididimis bermuara ke
dalam #as de!erens memasuki korpus kelenjar prostat.
$ua #esikula seminalis yang masing"masing terletak di sebelah prostat bermuara
ke dalam ujung ampula prostat dan isi dari ampulan dan #esikula seminaslis masuk
ke dalam duktus ejakulatorius terus melalui korpus kelenjar prostat dan kemudian
masuk ke dalam uretra pars interna. $uktus praostatikus juga bermuara dari
kelenjar prostat ke dalam duktus ejakulatorius dan dari tempat ini bermuara ke
dalam uretra pars prostatika.
%khirnya uretra merupakan suatu rantai penghubung terakhir dari testis ke dunia
luar. ;retra disuplai dengan mucus yang berasal dari sejumlah besar kelenjar uretra
kecil yang terletak di sepanjang dan bahkan lebih jauh lagi dari kelenjar
boulboretralis (kelenjar @owper) bilateral yang terletak di dekat asal uretra.
%N%3O'I 9%NI3%
6eproduksi di mulai dengan perkembangan o#a di dalam o#arium. &ada
pertengahan setiap siklus seksual bulanan satu o#um dikeluarkan dari !olikel
o#arium masuk ke dalam rongga abdomen di dekat dua tuba !allopii menuju uterus
jika o#um tersebut sudah dibuahi oleh sprema akan tertanam di dalam uterus
tempat o#um tersebut akan berkembang menajdi !etus plasenta dan membran
!etus.
Selama masa kehidupan !etus permukaan luar o#arium ditutupi oleh epitel
germinati#um yang secara embriologis berasal dari epitel 4rista germinati#um.
4etika janin wanita berkembang o#a primordial akan berdi!erensiasi dari epitel
germinati#um dan bermigrasi ke dalam substansi korteks o#arium. 'asing"masing
o#um kemudian berkumpul pada satu lapis sel berbentuk kumparan dari stroma
o#arium dan menyebabkan o#um memiliki epitel yang khusus epitel khusus
tersebut kemudian dinamakan sel greanulosa. O#um itu sendiri dikeillingi oleh satu
lapis sel"sel granulosa yang disebut !olikel primordial. &ada tahap ini o#um sendiri
masih belum matang membutuhkan dua pembagian sel lagi sebelum dapat dibuahi
oleh sperma. &ada saat ini o#um tersebut disebut sebagi oosit primer.
Selama seluruh tahun"tahun reproduksi dalam kehidupan manusia dewasa antara
usia ,5"81 tahun 8>>"+>> !olikel primordial cukup berkembang untuk
mengeluarkan o#a satu buah setiap bulan sisanya mengalami degenerasi (menjadi
atretik). &ada akhir kemampuan reproduksi (saat menopause) hanya tersisa sedikit
!olikel primordial di dalam o#arium dan bahkan o#arium ini kemudian akan segera
berdegenerasi sesudahnya.
.O6'ON".O6'ON &6I%
,. 3estosterone
$isekresikan oleh sel"sel /eydis yang terletak di interstisium testis penting
bagi pertumbuhan dan pemebalahan sel"sel germinal testis yang merupakan
tahap pertama pembentukan sperma.
2. /uteini*ing hormone
$isekresikan oleh kelenjar hipo0sis anterior merangsang sel"sel /eydig untuk
menyekresikan testosterone.
5. .ormon perangsang !olikel (-S.)
$isekresikan oleh kelenjar hipo0sis anterior merangsang sel"sel sertoli tanpa
rangsangan ini mengubah spermatid menjadi sperma (spermatogenesis)
tidak akan terjadi.
8. Estrogen
$ibentuk dari testosterone oleh sel"sel sertoli ketika sel sertoli dirangsang
oleh hormon perangsang !olikel mugkin juga penting untuk spermiogenesis.
+. .ormon pertumbuhan
$iperlukan untuk mengatur latar belakang !ungsi metabolisme testis.
.O6'ON .O6'ON 9%NI3%
,. .uman @horionic Gonadotropin (.cG)
'encegah in#olusi korpus luteum pada akhir siklus seksual bulanan wanita.
.ormon ini meyebabkan korpus luteum menyekresi lebih banyak lagi
hormon"hormon kelamin yaitu progesterone dan estrogen. Selain itu hormon
ini juga menimbulkan e!ek perangsangan sel"sel interstitial testis !etus pria
sehingga mengakibatkan pembentukan testosterone pada !etus pria sampai
waktu lahir.
2. Estrogen
.ormon ini menyebabkan pembesaran uterus pembesaran payudara dan
pertumbuhan struktur duktus payudara ibu dan pembesaran genitalia
eksterna wanita. Estrogen juga merelaksasikan ligamentum pel#is sehingga
persendian sakroiliaka menjadi relati#e lentur dan sim0sis pubis menjadi
elastic. &erubahan ini akan mempermudah pasase !etus melalui jalan lahir.
5. &rogesterone
&rogesterone menyebabkan sel"sel desidua tambah di endometrium uterus
dan sel"sel ini memainkan peranan penting dalam nutrisi embrio awal.
&rogesterone menurunkan kontraktilitas uterus ra#id jadi mencegah
kontraksi uterus yang menyebabkan abortus spontan. &rogesterone juga
membantu perkembangan hasil konsepsi bahkan sebelum implantasi karena
progesterone secara khusus meningkatkan sekresi tuba -allopii dan uterus
ibu untuk menyediakan bahan nutrisi yang sesuai untuk perkembangan
morula dan balstokista. Selain itu progesterone juga mempengaruhi
pembelahan sel pada awal perkembangan embrio. &rogeseron juga
membantu mempersiapkan payudara ibu untuk laktasi.
8. .uman chorionic Somatomammotropin
.ormon ini men yebabkan perkembangan sebagian payudara hewan dan
pada beberapa keaaan menyebabkan laktasi. 4arena ini merupakan !ungsi
hormon pertama yang ditemukan maka hormon ini pertama kali dinamakan
human placental lactogen dan diyakini mempunyai !ungsi yang sama dengan
prolaktin. .ormon ini mempunyai kerja yang lemah yang serupa
denganhormon pertumbuhan yang menyebabkan !ormasi protein dengan
cara yang sama dengan hormon pertumbuhan. Selain itu hormon ini juga
menyebabkan pnurunan sensti#itas insulin dan penggunaan glukosa pada
ibu sehingga membuat glukosa yang tersedia untyk !etus lebih besar.
+. Sekresi hipo0sis
.ormon ini hamper seluruhnya ditekan akibat e!ek penghambat estrogen dan
progesterone dari plasenta.
1. Sekresi kortikosteroid
4ecepatan sekresi glukokortikoid korteks adrenal mengalami peningkatan
sedang selama kehamilan. Glukokortikoid membantu mobilisasi asam"asam
amino dari jaringan ibu sehingga ibu asam"asam amino ini dapat dipakai
untuk sintesis jaringan !etus.
A. Sekresi kelenjar tiroid
&eningkatan tiroksin paling sedikit disebabkan oleh e!ek tirotropik human
chorionic gonadoropin yang disekresi oleh plasenta dan juga sejumlah kecil
hormon perang tiroid khusus human chorionic tytrotopin yang disekresikan
oleh plasenta.
B. Sekresi kelenjar paratiroid
.ormon ini khususnya berlaku pada ibu mengalami de0siensi kalsium pada
makanannya. &embesaran ini menyebabkan absorbs kalsium dari tulang ibu
sehingga mempertahankan konsentrasi ion kalsium normal dalam cairan
ekstrasel ibu bahkan ketika janin mengambil kalsium untuk osi0kasi tulang"
tulangnya sendiri.
=. Sekresi relaksin oleh o#arium dan plasenta
$isekresikan oleh korpus luteum o#arium dan juga oleh plasenta. .ormon ini
akan menyebabkan relaksasi ligamentum"ligamentum sim0sis pubis pada
marmot dan tikus yang sedag birahi. Selain itu hormon ini juda dapat
melunakkan ser#iks wanita hamil apda saat persalinan.

Anda mungkin juga menyukai