Anda di halaman 1dari 4

Kehamilan Pada Remaja

Posted on March 22, 2011 by admin


Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin meningkat dan
menjadi masalah. Terdapat dua faktor yang mendasari perilaku seks pada remaja.
Pertama, harapan untuk kawin dalam usia yang relatif muda 20 tahun! dan kedua, makin
derasnya arus informasi yang dapat mcnimbulkan rangsangan seksual remaja terutama
remaja di daerah perkotaan yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks
pranikah di mana pada akhirnya memberikan dampak pada terjadinya penyakit hubungan
seks dan kehamilan di luar perkawinan pada remaja.
Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri remaja itu sendiri, dari
masyarakat mereka mendapat cap telah berperilaku di luar norma dan nilai"nilai yang
wajar, sehingga memberikan konflik bagi mereka seperti masalah putus sekolah,
psikologis, ekonomi, dan masalah dengan keluarga serta masyarakat disekitarnya.
#ntuk mendapatkan gambaran yang $ebih jelas tentang masalah di atas, berikut akan
diuraikan secara rinci faktor"faktor yang perlu mendapatkan perhatian.
1. Masalah kesehatan reproduksi.
Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting untuk mendapatkan perhatian
terutama di kalangan remaja. %emaja yang kclak akan menikah dan menjadi orang tua
sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima, sehingga dapat menurunkan
generasi sehat. &i kalangan remaja telah terjadi semacam re'olusi hubungan seksual yang
menjurus ke arah liberalisasi yang dapat berakibat timbulnya berbagai penyakit hubungan
seks yang merugikan alat reproduksi. (ila pada saatnya diperlukan untuk hamil normal,
besar kemungkinan kesehatan reproduksi sudah tidak optimal dan dapat menimbulkan
berbagai akibat samping kehamilan. &engan demikian dianjurkan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatannya sehingga dapat mempersiapkan diri untuk hamil dalam
keadaan optimal.
2. Masalah psikologis pada kehamilan remaja.
%emaja yang hamil di luar nikah menghadapi berbagai masalah psikologis, yaitu rasa
takut, kecewa, menyesal, dan rendah diri terhadap kehamilannya sehingga terjadi usaha
untuk menghilangkan dengan jalan gugur kandung. )ugur kandung mempunyai kerugian
yang paling kecil bila dibandingkan dengan melanjutkan kehamilan. *yukur bila
kehamilannya terjadi menjelang perkawinan sehingga segera dilanjutkan dengan
pernikahan. +eadaan akan makin rumit bila pemuda atau laki"laki yang menghamili
malah tidak benanggung jawab sehingga derita hanya ditanggung sendiri dan keluarga.
+eluarga pun menghadapi masalah yang sulit di tcngah masyarakat seolah"olah tidak
mampu memberikan pendidikan moral kepada anak gadisnya.
+ehamilan di luar nikah masih tetap merupakan masalah besar di $ndonesia yang
berdasarkan Pancasila. Masyarakat belum dapat menerima anak yang orang tuanya belum
jelas, sehingga dianggap anak haram atau hasil per,inahan. -alaupun misal nya
perkawinan dapat dilangsungkan tetapi kemungkinan besar perkawinan tersebut tidak
dapat bertahan lama karena dilakukan dalam keadaan kesiapan mental dan jiwa yang
belum matang.
3. Masalah sosial dan ekonomi keluarga.
Perkawinan yang dianggap dapat menyelesaikan masalah kehamilan remaja tidak lepas
dari kemelut seperti.
/ Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya dapat menimbulkan
berbagai masalah kebidanan
/ Putus sekolah, sehingga pendidikan menjadi terlantar
/ Putus kerja, karena berbagai alasan, sehingga menambah sulitnya masalah sosial
ekonomi
/ +etergantungan sosial ekonomi pada keluarga menimbulkan stres tekanan batin!
/ 0ilai gi,i yang relatif rendah dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan.
(ila remaja memilih untuk mengasuh anaknya sendiri, masyarakat belum siap menerima
kelahiran tanpa pernikahan. (erbeda halnya dengan negara maju seperti 1merika,
masyarakatnya sudah dapat menerima kelahiran sehagai basil hidup bersama.
4. Dampak kebidanan kehamilan remaja.
Penyulit pada kehamilan remaja, lebih tinggi dibandingkan 2kurun waktu reproduksi
sehat3 antara urnur 20 sampai 40 tahun. +eadaan ini discbabkan belum matangnya alat
reproduksi untuk hamil, sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun per"kembangan
dan pertumbuhan jam. +eadaan tersebut akan makin menyulitkan hila ditambah dengan
tekanan stres! psikologis, sosial. ekonomi. sehingga memudahkan terjadi.
a. Keguguran.
+eguguran sebagian dilakukan dengan sengaja untuk mcnghilangkan kehamilan re"maja
yang tidak dikehendaki. +eguguran sengaja yang dilakukan olch tcnaga non"profesional
dapat menimbulkan akibat samping yang scrius seperti tingginya angka ke"matian dan
infeksi alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
b. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (!R" dan kelainan ba#aan.
+ekurangan berbagai ,at yang diperlukan saat pertumbuhan dapat mengakibatkan makin
tingginya kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan cacat bawaan.
$. Mudah terjadi in%eksi.
+eadaan gi,i yang buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stres memudahkan terjadi
infeksi saat hamil, terlebih pada kala nifas.
d. &nemia kehamilan.
e. Kera$unan kehamilan (gestosis".
+ombinasi keadaan alat reproduksi yang belum slap hamil dan anemia makin
meningkatkan terjadinya keracunan hamil, dalam bentuk pre"eklampsia atau eklampsia.
Pre"eklampsia dan eklanipsia memerlukan perhatian yang serius karena dapat
menyebabkan kematian.
%. Kematian ibu 'ang tinggi.
%emaja yang stres akibat kehamilannya sering mengambil jalan pintas untuk melakukan
gugur kandung oleh tenaga dukun. 1ngka kematian karena gugur kandung yang
dilakukan dukun cukup tinggi, tetapi angka pasti tidak diketahui. +ematian ibu terutama
karena perdarahan dan infeksi. Pada kehamilan aterm, kematian terjadi karena trias klasik
yaitu. perdarahan5 infeksi5 dan gestosis pre"eklampsia"eklampsia!.
&ari uraian di atas timbul pertanyaan yang mendasar, bagaimana memecahkan masalah
kehamilan remaja6 7awaban dari pertanyaan tersebut sangat sukar dan kompleks yang
menyangkut berbagai segi kehidupan masyarakat, diantaranya.
1. Pengaruh globalisasi.
1rus informasi yang menyebabkan dunia makin sempit sangat memudahkan dan
mendorong remaja mempunyai perilaku seks yang makin bebas. +eadaan bertambah sulit
diatasi bila jumlah anak dalam suatu keluarga tidak terbatas sehingga kualitas pendidikan
rohani kurang mendapat perhatian. *emua agama berpendapat bahwa kehamilan dan
anak haruslah bersumber dari perkawinan yang syah menurut adat"agama dan bahkan
hukum dan disaksikan masyarakat. *ituasi demikian memerlukan sikap dan perilaku
orangtua yang dapat dijadikan panutan dan surf tauladan bagi remaja.
2. (pa'a memberikan pendidikan seks.
*udah lama diperdengarkan tentang pendidikan scks pada remaja guna memberikan
pengetahuan tentang seks dan penyakit hubungan seks. Masalahnya siapakah yang patut
memberikannya, dan bagaimana bentuk pendidikannya menyebabkan pendidikan scks
menjadi terkatung"katung.
3. Keluarga beren$ana untuk remaja.
+enyataan yang dihadapi dapat disimpulkan bahwa perilaku seks remaja menjurus ke
arah liberal, tidak dapat dibendung, dan hanya mungkin mengendalikannya sehingga
penyebaran penyakit hubungan seks dan kehamilan di kalangan remaja dapat dibatasi.
&engan pertimbangan itu maka perlu dicanangkan program keluarga berencana
dikalangan remaja, digalakkan, sehingga pengendalian perilaku seks dapat tercapai.
4. Pela'anan gugur kandung.
Pelayanan gugur kandung remaja banyak dilakukan oleh lembaga tertentu atau dilakukan
secara perorangan untuk menghilangkan keadaan dalam persimpangan jalan pada remaja.
Melakukan gugur kandung merupakan tindakan yang paling rasional untuk
menyelesaikan masalah hamil remaja dengan keuntungan.
/ (ebas dari stres hamil yang tidak dikehendaki
/ (ebas dari tekanan keluarga dan masyarakat
/ Masih dapat melanjutkan sekolah atau kerja
/ (ila dilakukan secara legeartis penyulit sangat minimal dan tidak mengganggu fungsi
reproduksi
/ (iaya ringan, dibandingkan bila kehamilan diteruskan.
+endatipun melaksanakan gugur kandung merupakan tindakan yang paling rasional dan
menguntungkan kedua belah pihak, tetapi bukanlah dapat dilakukan begitu saja karena
undang"undang kesehatan tclah menetapkan petunjuk pclaksanaannya dan disertai sangsi
hukum. &engan demikian melakukan gugur kandung bukanlah hebas dari tuntutan
hukum dan tuntutan moral pelaku dan yang meminta dilakukannya. Perlu kiranya kita
renungkan kembali bunyi 2sumpah dokter.3 *aya akan menghormati setiap hidup insani
mulai dari saat pembuahan.

Anda mungkin juga menyukai