Anda di halaman 1dari 9

A.

PENDAHULUAN
Munculnya material komposit merupakan perkembangan dalam bidang material
engineering. Material komposit merupakan material yang berasal dari penggabungan dua
material, dimana sifatnya merupakan penggabungan sifat positif dari masing masing
komponen. Penemuan baru jenis komposit menyebabkan penggantian banyak material
tradisional. Plastic berbasis serat karbon, serat kaca, dan bahan lainnya mulai digunakan
dalam aplikasi teknologi tinggi, seperti pesawat, robot, industry mobil, dll. Bahan bahan
ini dapat dibuat dengan parameter parameter tertentu seperti kekuatan, bentuk, ukuran,
warna, daya tahan, perlindungan UV, dll. FRP (Fiber Reinforced Plastic) juga mulai
digunakan untuk konstruksi menara pendingin, karena sifatnya yang sesuai untuk
digunakan sebagai menara pendingin.
B. PENGERTIAN FRP

Plastik dapat dikuatkan ketika dilakukan penambahan zat penguat tambahan,
biasanya menggunakan serat. Kombinasi plastik dan zat penguat tersebut menghasilkan
material yang lebih kuat, yang selanjutnya disebut sebagai Fiber Reinforced Plastic. Jadi,
FRP (Fiber Reinforced Plastic) merupakan material komposit yang merupakan
kombinasi dari matrix polymer dan agen penguat. FRP biasanya digunakan dalam
aerospace, otomotif, kelautan, dan industri konstruksi.
Contoh dari Fiber Reinforced Plastics adalah glass fiber. Glass fiber dibagi menjadi
tiga kelas, yaitu E-glass, S-glass dan C-glass. C-glass ditujukan untuk penggunaan pada
aplikasi kelistrikan, S-glass digunakan untuk kekuatan tinggi dan E-glass digunakan
untuk ketahanan korosi yang tinggi. Dari ketiga serat tersebut, E-glass adalah material
penguat yang paling umum digunakan dalam struktur sipil. E-glass terbuat dari lime-
alumina-borosilicate yang dapat dengan mudah diperoleh dari kelimpahan bahan baku
seperti pasir. Kekuatan dan modulus glass fiber dapat menurun dengan meningkatnya
suhu. Oleh karena itu, material glass dapat mengalami creep pada beban berkelanjutan.
Glass fiber sendiri dianggap sebagai material isotropik dan memiliki koefisien ekspansi
termal yang lebih rendah dibandingkan dengan baja.




C. PENYUSUN FRP
1. Fiber
Komponen ini menyebabkan material komposit tersebut bersifat keras dan kuat.
Contohnya adalah kaca (E-glass), karbon, Kevlar (serat sintetis aramid), bambu, dll.
Mengenai wujud dari material penguat dari konstruksi FRP bisa dalam bentuk :
Chopped Strand Mat (CSM); berwujud sebaran serat yang relatif pendek dan
acak. Biasanya hadir dalam kode yang menyebutkan tiga angka di belakang
CSM, contoh CSM 300. Artinya adalah CSM dengan kepadatan 300 gram per
meter persegi (300 gr/m
2
).
Woven Roving (WR); berwujud seperti anyaman dengan kelompok serat
panjang yang relatif tebal. Biasanya hadir dalam kode yang menyebutkan tiga
angka di belakang WR, contoh WR 600. Artinya adalah WR dengan kepadatan
600 gram per meter persegi (600 gr/m
2
).
Multi Axial; berwujud seperti anyaman dengan arah serat memanjang,
melintang dan juga menyilang.
Fiber Cloth; berwujud seperti kain tipis.
2. Matrix Plastic (polymer)
Komponen ini terdiri dari thermoplastic dan thermosetting resin. Sifat
thermoplastic merupakan sifat material yang dapat dibentuk kembali menggunakan
panas dan tekanan. Sedangkan material thermoset tidak dapat dibentuk kembali
dengan menggunakan panas dan tekanan. Contoh dari matrix plastic ini adalah
polyester, phthalates, epoxida, polyurethane, HDPE, PTFE, dll. Resin matrix yang
digunakan tergantung pada sifat material yang diinginkan, dan pemilihan resin ini
berdasarkan pada harga yang ekonomis. Polyethilen dan polypropilen adalah resin
thermoplastic yang paling murah.
3. Zat Aditif
Zat Aditif merupakan zat pendukung yang ditambahkan pada proses
pembuatan FRP. Misalnya pewarna, inhibitor api, pengental, Katalis (MEKP, methyl
ethyl ketone peroxide) ,pelindung UV, konduktivitas, dll
D. SIFAT MEKANIK
Ketika merancang produk dari bahan FRP, insinyur menggunakan perangkat
lunak material komposit canggih yang menghitung sifat diketahui mengingat komposit .
Tes yang biasa digunakan untuk mengukur sifat mekanik komposit FRP meliputi:
kekakuan geser
tensile
Compressive strength
Impact strength
Typical Properties E-glass S-glass
Density (g/cm
3
)
2.60 2.50
Youngs Modulus (GPa)
72 87
Tensile Strength (GPa)
1.72 2.53
Tensile Elongation (%)
2.4 2.9

E. PEMBUATAN FRP
1. Pencampuran serat penguat dan resin
Konstruksi FRP dibuat dengan mencampurkan serat penguat dan resin
dengan menggunakan cetakan yang sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Mengapa
konstruksi FRP terdiri dari paduan serat penguat dan resin sebagai dua material
utama? Hal ini karena masing-masing material mempunyai fungsi yang berbeda yaitu
:
Serat penguat : sebagai kekuatan konstruksi.
Resin konstruksi : sebagai perekat serat penguat yang memberikan kekakuan
bentuk dan juga kekedapan air di kapal.
Jika kita mencoba membuat konstruksi FRP dengan hanya serat saja, maka kita
tidak akan bisa membentuknya. Namun jika hanya dengan resin saja tidak akan ada
kekuatannya. Jadi di sini dapat dilihat bahwa dalam konstruksi FRP, serat penguat
berfungsi sebagai pemberi fungsi kekuatan dan resin sebagai pemberi fungsi kekakuan
bentuk dan kekedapan air.


Berikut adalah Ilustrasi konstruksi FRP dibanding dengan konstruksi komposit pada
beton bertulang baja :


Pada konstruksi beton bertulang baja, dapat dilihat bahwa semen adalah sebagai
pemberi fungsi kekakuan bentuk dan tulangan baja berfungsi sebagai pemberi fungsi
kekuatan.

Pada konstruksi FRP, dapat dilihat bahwa resin adalah sebagai pemberi fungsi
kekakuan bentuk (dan juga kekedapan air pada kapal boat) seperti halnya semen pada
konstruksi beton bertulang baja dan lapisan serat penguat berfungsi sebagai pemberi
fungsi kekuatan seperti halnya tulangan baja pada konstruksi beton bertulang baja
. Mengenai bentuknya, konstruksi FRP bisa dibentuk menurut cetakan sesuai
keinginan.
2. Pencetakan FRP
Proses pencetakan adalah dengan cara menuangkan campuran resin cair siap cetak
(resin polyester/vinylester + katalis, atau epoxy + pengeras epoxy) ke atas lembaran
serat penguat yang sudah ditata di atas cetakan
Jenis-jenis cara pencetakan FRP adalah sebagai berikut:
Hand lay-up : dicetak dengan tangan dengan cara resin cair dilumuri dengan kuas
dan ditekan merata ke serat penguat yang sudah ditata di cetakan dengan
menggunakan penekan roll
Spray up: resin dan serat kaca (dalam hal ini Chopped Strand Mat/CSM)
disemprotkan dengan menggunakan alat khusus secara bersamaan ke atas
cetakan.
Vacuum Infusion : resin disedot ke dalam vacuum bag (kantong kedap udara)
yang membungkus cetakan yang sudah terdapat serat penguat yang ditata.






F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN FRP
1. Kelebihan
- Sifat jauh lebih baik dari benda murninya
Dua komponen utama dari bahan komposit FRP adalah resin dan matriks.
Sebuah resin thermosetting yang dipulihkan dengan penguatan adalah kaca seperti
di alam dan penampilan, tetapi sering sangat rapuh. Dengan menambahkan serat
penguat seperti serat karbon , kaca, atau aramid, sifatnya akan jauh lebih baik .
- Memiliki Sifat anisotropik
Dengan memperkuat serat, komposit dapat memiliki sifat anisotropik.
Artinya komposit dapat direkayasa untuk memiliki sifat yang berbeda dalam arah
yang berbeda tergantung pada orientasi penguat serat.
Aluminium, baja, dan logam lainnya memiliki sifat isotropik, artinya
kekuatan yang sama di semua arah. Sebuah material komposit dengan sifat
anisotropik dapat memiliki matriks (penguatan) tambahan dalam arah tekanan dan
ini dapat membuat struktur yang lebih efisien pada bobot yang lebih ringan .
Misalnya, batang pultruded memiliki semua fiberglass reinforced dalam
arah paralel yang sama bisa memiliki kekuatan tarik sekitar 150.000 PSI .
Sedangkan batang dengan luas yang sama serat cincang acak hanya akan memiliki
kekuatan tarik sekitar 15.000 PSI .

- FRP tidak akan penyok
Perbedaan lain antara komposit FRP dan logam adalah reaksi terhadap
dampak. Ketika logam menerima dampak, mereka dapat menghasilkan yield atau
penyok. Sementara komposit FRP tidak memiliki titik luluh dan tidak akan
penyok.
- Pilihan model beragam dan dapat dikreasikan sendiri sesuai keinginan (custom)
- Bodykit fiber biasanya memiliki moulding / cetakan sehingga barang yang dibuat
tidak terlalu berat dan harga yang terjangkau
- Apabila terjadi hantaman / gesrot fiberglass lebih mudah diperbaiki
2. Kekurangan
- Masih memerlukan sedikit fitting agar lebih rapi
- Serat fiberglass tidak memiliki pori-pori sehingga dalam pengecatan memerlukan
keahlian khusus
G. APLIKASI FRP
a. Untuk memperkuat balok , kolom , dan lempengan bangunan dan jembatan.
Hal ini dimungkinkan untuk meningkatkan kekuatan bagian struktural bahkan
setelah rusak parah akibat kondisi pembebanan. Dalam kasus ini, pertama kita
memerlukan perbaikan anggota dengan menghapus puing-puing longgar dan mengisi
rongga dan retak dengan resin mortar atau epoxy. Setelah bagian diperbaiki penguatan
dapat dicapai melalui proses lay-up melapisi lembaran fiber dengan resin epoksi
kemudian menerapkannya pada permukaan dibersihkan dan dipersiapkan dari
bagiannya. Dua teknik biasanya diadopsi untuk memperkuat balok , berkaitan dengan
peningkatan kekuatan yang diinginkan : penguatan lentur atau penguatan geser . Dalam
banyak kasus mungkin perlu untuk menyediakan perangkat tambahan kekuatan.
b. Digunakan pada baling-baling dari helikopter, yang jauh lebih ringan dari aluminum
dan juga lebih mampu menahan getaran dari baling-baling.
c. Dalam aplikasi luar angkasa pada umumnya, FRP digunakan untuk komponen-
komponen kecil, seperti solar array, antena, optical platform, dll
d. Pada industri otomotif, penggunaan fiber-reinforced composit bisa dibagi 3:
Komponen bodi
Komponen chassis
Komponen mesin
Pengaplikasiannya komponen bodi tersebut antara lain :
Pada bagian luar, kap mesin dan pintu harus mempunyai kekuatan dan
kemampuan menahan benturan.
Material yang digunakan adalah penguat fiber E-glass sheet molding compound
(SMC) composite.
E-glass fiber digunakan karena jauh lebih murah daripada serat karbon
Serat karbon hanya digunakan untuk kebutuhan balap (extrem),yang butuh daya
tahan yang sangat tinggi
e. Digunakan dalam peralatan olahraga agar lebih ringan, tahan getaran, dan desainnya
bisa lebih fleksibel.























DAFTAR PUSTAKA
http://boatindonesia.com/2011/10/penggunaan-konstruksi-fiberglass-dan-frp-di-kapal-boat/
(diakses pada tanggal 5 Oktober 2013 pukul 23.00 WIB)
http://composite.about.com/od/referencematerials/a/Properties-Of-Frp-Composites.htm (diakses
pada tanggal 5 Oktober 2013 pukul 01.11 WIB)
http://www.jmaterenvironsci.com/Document/vol3/17-JMES-153-2011-Tiwari.pdf (diakses pada
tanggal 5 Oktober 2013 pukul 04.55 WIB)
http://en.wikipedia.org/wiki/Fibre-reinforced_plastic. (diakses pada tanggal 5 Oktober 2013
pukul 04.55 WIB)

Anda mungkin juga menyukai

  • PKWT
    PKWT
    Dokumen1 halaman
    PKWT
    perludownload
    Belum ada peringkat
  • Make Up Coyyy
    Make Up Coyyy
    Dokumen5 halaman
    Make Up Coyyy
    perludownload
    Belum ada peringkat
  • Make Up Coyyy
    Make Up Coyyy
    Dokumen5 halaman
    Make Up Coyyy
    perludownload
    Belum ada peringkat
  • REAKTOR
    REAKTOR
    Dokumen19 halaman
    REAKTOR
    perludownload
    Belum ada peringkat
  • Surat Kuasa
    Surat Kuasa
    Dokumen2 halaman
    Surat Kuasa
    Dolichoderus Thoracicus
    Belum ada peringkat
  • SR
    SR
    Dokumen3 halaman
    SR
    perludownload
    Belum ada peringkat