Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN
A!br0ken!! Latar Belakang Masalah
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi
pada kehahamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa tertinggal
didalam uterus.Abortus inkomplit ditandai dengan adanya pendarahan
pervaginam disertai mules atau adanya kontraksi uterus.
Abortus inkomplit memiliki komplikasi yang dapt mengancam
keselamatan ibu karna adanya pendarahan yang bisa menimbulkan
kematian akibat adanya syok hipivolemik apabila keadaan ini tidak
mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.Seseorang ibu hamil
yang mengalami abortus inkomplit dapat mengalami guncangan psikis
baik ibu maupun keluarga apalagi yang menginginkan anak.
Oleh karna itu,abortus inkomplit adalah topik yang penting dan
menarik yang harus dikuasai oleh dokter ataupun pekerja medis yang lain.
Secara global WHO memperkirakan tahun 200 lebih dari 00.000
perempuan meninggal setiap tahun akibat kehamilan, persalinan dan
ni!as, beberapa juta lagi menjadi sakit dan cacat.
1
"i Asia Selatan #anita berkemungkinan $%$& meninggal akibat
kehamilan'persalinan selama kehidupannya, di negara A!rika $%$(,
sedangkan di Amerika )tara hanya $%*.+** ,Sai!uddin, 2000-
Angka .ematian /bu ,A./- di /ndonesia tahun 200 mencapai 20$
ji#a tiap $00 ribu kelahiran hidup yang berarti setiap jam terjadi dua
kematian ibu, dan sekitar ++1 kematian disebabkan oleh perdarahan,
keadaan ini memperlihatkan masih rendahnya pelayanan kesehatan ibu di
/ndonesia dan abortus salah satu penyumbang cukup besar terhadap
kematian ibu di /ndonesia yang angkanya mencapai $$,$1.
"ata yang diperoleh dari 2ro!il "inas .esehatan 2ropinsi Sula#esi
Selatan tanggal 2$ April 2003, jumlah persalinan tahun 200* adalah
$3+.2& orang, angka kematian ibu sebanyak $++ orang ,0,031- dan
penyebab terbanyak adalah perdarahan 3$ orang ,0,0(1-, eklampsia +(
orang ,0,0$1- , in!eksi ( orang ,0,0021- dan penyebab lain 2(
orang ,0,0$1-.
Abortus salah satu penyebab perdarahan hamil muda dimana
kehamilan berakhir pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22
minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup di luar kandungan
,4anuaba ,200*-.
5rek#ensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan banyak
tidak dilaporkan kecuali apabila terjadi komplikasi, juga karena sebagian
abortus spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga
2
pertolongan medik tidak diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai
haid terlambat. 4enurut kejadiannya abortus dapat dibedakan menjadi
dua golongan yaitu abortus spontan dan abortus provakatus, abortus
spontan merupakan abortus yang paling sering dan diperkirakan !rekuensi
abortus spontan berkisar $06$1. ,4anuaba, 200*-.
2ada abortus inkomplit perdarahan biasanya terus berlangsung,
banyak dan membahayakan ibu, sering kali serviks terbuka karena
adanya sisa jaringan didalam rahim sehingga uterus berkontraksi untuk
mengeluarkannya, tetap pada perdarahan yang sedikit kadang6kadang
serviks akan menutup kembali ,Anonim, 200-.
7erdasarkan data di atas dimana angka kejadian abortus serta
komplikasinya cukup tinggi sehingga penulis tertarik untuk membahas
abortus inkomplit dalam .arya 8ulis /lmiah ini.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penyusunan karya tulis ini,
penulis membatasi pada proses penerapan 4anajemen Asuhan
.ebidanan dengan Abortus /nkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo 20$(.
C. Tuuan Penulisan
1!br0ken!! 8ujuan umum
"apat melaksanakan asuhan kebidanan pada abortus inkomplit di
9umah Sakit )mum 2alopo 20$( dengan menggunakan manajemen
kebidanan sesuai kompetensi #e#enang bidan.
2!br0ken!! 8ujuan khusus
a!br0ken!! "ilaksanakannya identi!ikasi data dasar pada :y ;A;
abortus inkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo tahun 20$(.
b!br0ken!! "irumuskannya diagnosa'masalah aktual pada :y ;A<
abortus inkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo tahun 20$(.
3
c!br0ken!! "irumuskannya diagnosa'masalah potensial pada :y ;A<
abortus inkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo tanggal tahun
20$(.
d!br0ken!! "iberikannya tindakan segera dan kolaborasi pada :y
;A;
abortus inkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo tahun 20$(.
e!br0ken!! 8ersusunnya rencana asuhan kebidanan pada :y <A<
abortus inkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo tahun 20$(.
f!br0ken!! 8erimplementasikannya tindakan asuhan kebidanan
pada :y <A< abortus inkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo tahun
20$(.
g!br0ken!! "ievaluasinya asuhan kebidanan yang berikan pada :y
<A< abortus inkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo tahun 20$(.
h!br0ken!! "idokumentasikannya asuhan kebidanan pada :y <A<
abortus inkomplit di 9umah Sakit )mum 2alopo tahun 20$(.
D. Man!aat Penulisan
1!br0ken!! 7agi institusi pendidikan
"igunakan sebagai bahan pustaka, sumber in!ormasi dan sekaligus
sebagai acuan dalam penerapan asuhan kebidanan pada kasus
abortus inkomplit.
2!br0ken!! 4an!aat instansi tempat pengambilan kasus
Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan, utamanya bidan
dalam penanganan abortus inkomplit.
3!br0ken!! 4an!aat bagi penulis
Sebagai tambahan pengalaman yang sangat berharga bagi penulis
untuk memperluas dan menambah #a#asan dalam penerapan
asuhan kebidanan dengan abortus inkomplit.
4
E. Met"#e Penulisan
"alam menyusun karya tulis ini, berdasarkan teori ilmiah yang
dipadukan dengan praktik dan pengetahuan penulis dengan
menggunkan metode sebagai berikut %
1!br0ken!! Studi kepustakaan
4embaca dan mempelajari buku6buku literatur yang ada kaitanya
dengan masalah yang dibahas sebagai dasar teoritis yang
digunakan dalam pembahasan karya tulis ini.
2!br0ken!! Studi kasus
4elaksanakan studi kasus pada abortus inkomplit dengan
pendekatan manajemen kebidanan yang meliputi% identi!ikasi data
dasar, identi!ikasi diagnosa'masalah aktual, identi!ikasi
diagnosa'masalah potensial, melaksanakan tindakan
segera'kolaborasi, merencanakan asuhan kebidanan,
melaksanakan tindakan asuhan kebidanan, mengevaluasi asuhan
kebidanan dan mendokumentasikan asuhan kebidanan.
8eknik pengumpulan data yang digunakan adalah
a!br0ken!! Anamnesis
=aitu penulis melakukan tanya ja#ab dengan ibu, suami dan
keluarga yang terlibat guna mendapatkan data yang diperlukan
untuk memberi asuhan kebidanan pada ibu tersebut.
5
b!br0ken!!2emeriksaan !isik
2emeriksaan !isik dilakukan secara sistematis mulai dari kepala
hingga kaki yang meliputi pemeriksaan secara inspeksi,
palpasi, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan laboratorium
dengan menggunakan !ormat pengkajian.
c!br0ken!! 2engkajian psikososial dan spritual
4eliputi status emosional, respon terhadap kondisi yang dialami
serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan
dan lingkungannya serta pengetahuan tentang kesehatan dan
permohonan serta harapan dan doa klien kepada 8uhan
mengenai keadaannya
d. 9encana 8indakan ' /ntervensi
a.>atar belakang
Agar dalam setiap sitiusi petugas kesehatan dapat
merencanakan untuk melakukan tindakan pertolongan
secepat mungkin terhadap pasien.
b!br0ken!! 8ujuan
Agar petugas kesehatan dapat melakukan rencana tindakan
terhadap pasien agar ibu dalam kedaan baik.
3!br0ken!! Studi dokumentasi
6
4embaca dan mempelajari status yang berhubungan dengan
kasus ini seperti, masalah ibu termasuk hasil pemeriksaan dokter,
bidan, petugas laboratorium, dan pemeriksaan )S?.
4!br0ken!! "iskusi
2enulis mengadakan tanya ja#ab dengan bidan dan dokter yang
menangani ibu dalam ruang pera#atan 9umah Sakit )mum
2alopo serta berdiskusi dengan dosen pembimbing karya tulis ini.
BAB II
TIN$AUAN PU%TA&A
A!br0ken!! Tinauan Umum tentang &ehamilan
1!br0ken!! 2engertian .ehamilan
7
4asa kehamilan dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin.
>amanya hamil normal adalah 2&0 hari ,(0 minggu atau 0 bulan 3
hari- dihitung dari hari pertama haid terakhir. .ehamilan dibagi dalam +
trimester ,4anuaba,200*-.
2roses kehamilan merupakan suatu mata rantai yang
berkesinambungan, untuk tiap kehamilan harus ada spermato@oa,
ovum, konsepsi ,pembuahan ovum oleh spermato@oa-, dan
terbentuklah @igot hasil dari konsepsi, berlanjut ke proses nidasi dalam
uterus, pembentukan placenta, pertumbuhan embrional, dalam
berbagai tingkat pertumbuhan dan perkembangan sampai mencapai
kehamilan aterm ,2ra#irohardjo,200-
2roses kehamilan adalah suatu proses dimana harus ada ovum
,sel telur-, sperma ,sel mani-, pembuahan ,konsepsi- dan nidasi
,9ustam, $00&-.
Aadi kehamilan adalah suatu mata rantai yang kesinambungan
mulai dari konsepsi sampai janin lahir dengan lamanya hamil normal
2&0 hari ,(0 minggu atau 0 bulan 3 hari-.
2!br0ken!! "iagnosis .ehamilan ,9ustam, $00&-.
a!br0ken!! 8anda dugaan hamil
1!br0ken!! Amenorhoe ,tidak dapat haid- penting diketahui hari
pertama haid terakhir ,H2H8- dan taksiran partus. 9umus
8
taksiran partus menurut :aegle adalah bila siklus haid kurang
lebih 2& hari adalah tanggal B 3, bulan C +, tahun tetap
atau B $.
2!br0ken!! :ausea ,enek- dengan tanpa vomitus ,muntah- sering
terjadi pada hari pada bulan6bulan pertama kehamilan disebut
morning sickness.
3!br0ken!! 4engidam ,menginginkan makanan dan minuman
tertentu-.
4!br0ken!! .onstipasi'obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik
usus oleh hormone steroid.
5!br0ken!! Sering kencing, karena kandung kemih pada bulan6bulan
pertama kehamilan tertekan uterus yang mulai membesar.
?ejala ini akan berkurang perlahan6lahan, lalu timbul lagi akhir
kehamilan.
6!br0ken!! 2ingsan dan mudah lelah, pingsan sering dijumpai bila
berada ditempat ramai dan bulan6bulan pertama kehamilan, lalu
hilang setelah kehamilan $& minggu.
7!br0ken!! Anoreksia
b!br0ken!! 8anda .emungkinan hamil
1!br0ken!! 2erut membesar
9
2!br0ken!! )terus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, besar
dan konsistensi rahim.
3!br0ken!! 2erubahan organ6organ dalam pelvic %
a!br0ken!! 8anda Dhad#ick yaitu vagina livid, terjadi kira6kira
minggu ke *.
b!br0ken!! 8anda Hegar yaitu segmen ba#ah uterus
lembek pada pera
baan
c!br0ken!! 8anda piscaseck yaitu uterus membesar kesalah
satu arah'jurusan.
d!br0ken!! 8anda 7raEton Hicks yaitu uterus
berkontraksi bila dirangsang tanda ini, khas untuk uterus
pada masa kehamilan.
e!br0ken!! 8est .ehamilan
7anyak dipakai pemeriksaan hormone Dorionic ?onadotropin
,HD?- dalam urin, dasarnya reaksi antigen anti bodi dengan HD?
sebagi antigen. Dara yang banyak digunakan hemoglutinasi, kadar
terendah yang terdeteksi 0$ u'>, HD? dapat ditemukan pada hari
pertama haid tidak datang, Hasil positi! palsu dapat diperoleh pada
penyakit 8ropoplasma ganas.
c!br0ken!! 8anda 2asti Hamil
10
2ada palpasi dirasakan janin dan ballotemen serta gerak janin.
2ada auskultasi terdengar bunyi jantung janin ,"AA- dengan
stetoskop >aenec "AA baru terdengar pada kehamilan $2 minggu.
)ltrasonogra!i ,)S?- atau screnning dapat dilihat gambaran janin.
2ada pemeriksaan sinar F, tampak kerangka janin, tidak dilakukan
lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin.
B!br0ken!! Tinauan Umum tentang Antenatal Care
1!br0ken!! 2engertian
Antenatal care ,A:D- adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan untuk memeriksakan keadaan ibu dan janinnya secara
berkala yang di ikuti dengan penga#asan ante natal. 2enga#asan
ante natal memberikan man!aat dengan ditemukannya berbagai
kelainan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat
diperhitungkan dan dipersiapkan langkah6langkah dalam pertolongan
persalinan ,4anuaba, $00&-.
2. 8ujuan 2emeriksaan dan 2enga#asan /bu Hamil ,Sai!uddin, 2002-
a!br0ken!! 8ujuan )mum
4enyiapkan seoptimal mungkin !isik dan mental ibu dan anak
selama dalam kehamilan, persalinan dan ni!as sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat pula ,9ustam,$00&-
11
b!br0ken!! 8ujuan .husus
1!br0ken!!4emantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2!br0ken!!4eningkatkan dan mempertahankan kesehatan !isik,
mental dan sosial ibu dan bayi
3!br0ken!!4engenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
ri#ayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
4!br0ken!!4empersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan
dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.
5!br0ken!!4empersiapkan ibu agar dalam masa ni!as berjalan
normal dan pemberian Asi eksklusi!
6!br0ken!!4empersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara
normal ,2ra#iroharjo, 200-
+. .ebijakan 2rogram dan 8eknis Asuhan Antenatal ,2ra#iroharjo,
200-
a!br0ken!! .ebijakan 2rogram
2emeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin
ketika haidnya terlambat satu bulan.
12
.unjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit ( kali
selama hamil%
Satu kali pada tri#ulan pertama
Satu kali pada tri#ulan kedua
"ua kali pada tri#ulan ketiga
a- 2elayanan ' asuhan standar minimal termasuk ;3 8< %
8imbang berat badan
)kur tekanan darah
)kur tinggi !undus uteri
2emberian imunisasi 8etanus 8oEoid
2emberian tablet @at besi, minimal 00 tablet selama
kehamilan
8es terhadap penyakit menular seksual ,24S-
8emu #icara dalam rangka persiapan rujukan.
b. .ebijakan 8eknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau
komplikasi setiap saat.
2enatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi
komponen6komponen sebagai berikut %
4engupayakan kehamilan yang sehat.
4elakukan deteksi dini komplikasi, melaksanakan penatalaksaan
a#al serta rujukan bila diperlukan.
13
2ersiapan persalinan yang bersih dan aman.
2erencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan
rujukan jika terjadi komplikasi.
(. /n!ormasi penting untuk setiap kunjungan antenatal ,Sai!uddin,2002-
a. 8rimester pertama ,sebelum minggu ke6$(-.
4embangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan
dan ibu hamil
4endeteksi masalah dan menanganinya
4elakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum,
anemia kekurangan @at besi, penggunaan praktek tradisional
yang merugikan
4emulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk
menghadapi komplikasi
4endorong perilaku yang sehat ,gi@i, latihan, dan kebersihan,
istirahat, dan sebagainya-
b. 8rimester // ,sebelum minggu ke62&-
Sama pada trimester pertama
.e#aspadaan khususnya mengenai preeklampsia ,tanya ibu
tentang gejalaCgejala preeklampsia, pantau tekanan darah,
evaluasi oedema, periksa untuk mengenai proteinuri-
14
c. 8rimester /// ,minggu ke62& C ke6+*-
2alpasi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan
ganda dan deteksi letak bayi yang tidak normal atau kondisi lain
yang memerlukan kelahiran dirumah sakit.
C!br0ken!! Tinauan Tentang Ab"rtus.
1!br0ken!! 2engertian
a!br0ken!! Abortus adalah suatu kematian atau pengeluaran janin
secara spontan atau dengan buatan ,induksi- sebelum kehamilan
janin cukup pertumbuhannya untuk hidup ,Dunningham, 200&-
b!br0ken!! Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan ,oleh
akibat6akibat tertentu- pada atau sebelum kehamilan tersebut
berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup
diluar kandungan. ,4anuaba, 200*-
c!br0ken!! Abortus dalam keadaan terputusnya suatu kehamilan
dimana !etus belum sanggup hidup sendiri di luar uterus dari usia
kehamilan kurang dari 2& minggu ,Gastman-.
d!br0ken!! Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum
usia kehamilan 2& minggu, dimana !etus belum viable ,>o# Ae!!
Doat-.
15
e!br0ken!! Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu
ke $* dimana proses plasenta belum selesai ,Holmer-.
"ari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bah#a abortus
adalah pengeluaran hasil konsepsi dengan usia kehamilan belum
viable dan hasil konsepsi belum sanggup hidup diluar uterus.
2!br0ken!! .lasi!ikasi abortus dan gejalanya ,2ra#irohardjo, 200-
a!br0ken!! Abortus imminiens ialah peristi#a terjadinya perdarahan
dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil
konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi serviks.
?ejalanya %
8erjadi perdarahan
4ules sedikit atau tidak sama sekali.
)terus membesar sesuai tuanya kehamilan
Serviks belum membuka
8es kehamilan positi!
b!br0ken!! Abortus insipiens ialah peristi#a perdarahan uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks
yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih didalam uterus.
?ejalanya %
Adanya perdarahan yang bertambah banyak.
9asa mules menjadi lebih sering dan kuat
16
Adanya dilatasi serviks yang meningkat.
Hasil konsepsi masih didalam uterus
c!br0ken!! Abortus inkomplit ialah pengeluaran sebagian hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada
sisa tertinggal dalam uterus.
?ejala %
2erdarahan yang banyak
:yeri perut
Kanalis servikalis terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri
atau kadang6kadang jaringan menonjol.
2erdarahan tidak berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkam
d!br0ken!! Abortus komplit ialah semua hasil konsepsi sudah
dikeluarkan.
?ejalanya %
2erdarahan sedikit
Ostium uteri telah menutup
)terus sudah mengecil
e. Missed abortion ialah kematian janin berusia sebelum 20 minggu,
tetapi janin tidak keluar selama & minggu atau lebih.
?ejalanya %
17
Adanya gejala dari abortus immines yang kemudian
menghilang.
)terus mengecil.
4amma agak mengendor lagi.
8es kehamilan menjadi negati!.
f!br0ken!! Abortus habitualis ialah abortus spontan yang terjadi + kali
atau lebih berturut6turut.
?ejalanya %
.ehamilan tri#ulan kedua terjadi pembukaan serviks tanpa
disertai mules.
.etuban menonjol dan pada suatu saat pecah
8imbul mules yang diikuti pengeluaran janin yang biasanya masih
hidup dan normal.
3!br0ken!! Gtiologi
.ehamilan muda abortus tidak jarang didahului oleh kematian
mudigah sebaliknya, pada kehamilan lebih lanjut biasanya janin di
keluarkan dalam keadaan masih hidup.
Hal6hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai
berikut %
a!br0ken!! .elainan pertumbuhan hasil konsepsi.
18
.elainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menyebabkan
kematian janin atau cacat, kelainan berat biasanya menyebabkan
mudigah pada hamil muda. 5aktor6!aktor yang menyebabkan
kematian dalam pertumbuhan ialah sebagai berikut %
.elainan kromosan, kelainan yang sering ditemukan pada abortus
spontan ialah trisomi, poliploidi dan kemungkinan pula kelainan
kromosan seks.
>ingkungan kurang sempurna, bila lingkungan di endometrium
disekitar tempat implantasi kurang sempurna sehingga pemberian
@at6@at makanan pada hasil konsepsi terganggu.
2engaruh dari luar, radiasi, virus obat6obat dan sebagainya dapat
mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya
dalam uterus, pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh
teratogen.
b!br0ken!! .elainan pada plasenta
Endoteritis dapat terjadi dalam villi korialis dan menyebabkan
oksigenisasi plasenta terganggu, sehingga menyebabkan
gangguan pertumbuhan dan kematian janin, keadaan ini bisa
terjadi sejak kehamilan muda misalnya hipertensi menahun.
c!br0ken!! 2enyakit /bu
19
2enyakit dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhan
janin dalam kandungan melalui plasenta.
2enyakit in!eksi seperti pneumonia, tipus abdominalis, malaria dan
sipilis.
Anemia ibu melalui gangguan nutrisi dan peredaran darah O2
menuju sirkulasi retroplasenter.
2enyakit manahun ibu seperti hipertensi, penyakit ginjal, penyakit
hati dan diabetes mellitus.
8rauma misalnya kecelakaan atau laparatomi.
d!br0ken!! .elainan Traktus Genitalis
Anomali kongenital ,hipoplasia uteri, uterus bikornis dan lain6lain-
.elainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri.
8idak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari
hasil konsepsi, seperti kurangnya progesteron atau estrogen,
endometritis, mioma submukosa.
"istorsi uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor pelvis.
)terus yang terlalu cepat teregang ,kehamilan ganda,
molahidatidosa- ,4anuaba, $00&-.
4!br0ken!! 2ato!isiologi
2ada a#al abortus terjadilah perdarahan dalam desidua basalis
kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya, hal tersebut
20
menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya,
sehingga merupakan benda asing dalam uterus. .eadaan ini
menyebabakan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya. 2ada
kehamilan antara & minggu hasil konsepsi itu biasanya dikeluarkan
seluruhnya oleh karena villi korialis belum menembus desidua secara
mendalam. 2ada kehamilan antara & sampai $( minggu villi korialis
menembus desidua lebih dalam, sehingga umumnya plasenta tidak
dilepaskan sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan
pada kehamilan $( minggu ke atas umumnya ynag dikeluarkan
setelah ketuban pecah ialah janin, disusul beberapa #aktu kemudian
plasenta ,2ra#irohardjo, 200-.
5!br0ken!! "iagnosis abortus ,Anonim,200&-
.eguguran atau abortus dapat dipastikan dengan beberapa
kriteria %
a!br0ken!! Adanya amenorea ,terlambat datang haid-
b!br0ken!! 8erjadinya perdarahan melalui vagina
c!br0ken!! 2erdarahan disertai nyeri perut karena kontraksi uterus
d!br0ken!! "apat diikuti oleh pengeluaran hasil konsepsi
e!br0ken!! 2ada pemeriksaan urine, planotest memberi positi! atau
sudah negati!.
6!br0ken!! .omplikasi abortus ,2ra#irohardjo, 200-
21
.omplikasi yang yang berbahaya pada abortus adalah %
a!br0ken!! 2erdarahan.
2erdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa6
sisa hasil konsepsi dan jika perlu lakukan pemberian trans!usi
darah. .ematian karena perdarahan dapat terjadi apabila
pertolongan tidak diberikan tepat pada #aktunya.
b!br0ken!! 2er!orasi
2er!orasi uteri pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus
dalam posisi hiper retro!leksi. Aika ada tanda bahaya, perlu segera
dilakukan laparatomi dan tergantung dari luas dan bentuk per!orasi,
luka per!orasi atau perlu histerektomi.
c!br0ken!! /n!eksi
/n!eksi kadang6kadang sampai terjadi sepsis, in!eksi dari tuba
dapat menimbulkan kemandulan. /n!eksi dan syok dapat juga
menyebabkan renal!aikuri ,!aal ginjal rusak-. 2ada pasien dengan
abortus dikuratase selalu harus diperhatikan. 2engobatan adalah
dengan pembatasan cairan dan pengobatan in!eksi.
d!br0ken!! Syok
Syok pada abortus biasa terjadi karena perdarahan ,syok
hemoragik- dan karena in!eksi berat ,syok endoseptik-.
D!br0ken!! Tinauan &husus tentang Ab"rtus Ink"mplit
22
1!br0ken!! 2engertian
a!br0ken!! Abortus inkomplit ,keguguran bersisa- % hanya sebagian
dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah
desidua dan plasenta ,2ra#irohardjo, 200-.
b!br0ken!! Abortus inkomplit ,keguguran inkomplit- ditandai dengan
dikeluarkannya sebagian hasil konsepsi dari uterus, sehingga
sisanya memberikan gejala klinis. ,4anuaba, 200*-
2!br0ken!! ?ambaran klinis
"idapati antara lain adalah amenore, sakit perut mules, perdarahan
yang bisa sedikit atau banyak, dan biasanya berupa stolsel ,darah
beku-, sudah ada keluar !etus atau jaringan, pada abortus yang sudah
lama terjadi atau pada abortus provokatus yang dilakukan oleh orang
yang tidak ahli, sering terjadi in!eksi. 2ada vagina touchH ,I8- untuk
abortus yang baru terjadi didapati serviks terbuka, kadang6kadang
dapat diraba sisa6sisa jaringan dalam kanalis servikalis atau kavum
uteri, serta yang berukuran lebih dari seharusnya ,9ustam, $000-.
3!br0ken!! 2enanganan abortus inkomplit % ,4anuaba,200*-
a!br0ken!! 8entukan besar uterus ,taksir usia gestasi-, kenali dan
atasi setiap komplikasi ,perdarahan hebat, syok, in!eksi'sepsis-
23
b!br0ken!! Hasil konsepsi yang terperangkap pada serviks disertai
perdarahan hingga ukuran sedang, dapat dikeluarkan secara
digital atau cunam ovum. Setelah itu evaluasi perdarahan %
7ila perdarahan berhenti, beri ergometrin 0,2 mg /4 atau
4isoprostol (00 mg per oral.
7ila perdarahan terus berlangsung, evakuasi sisa hasil konsepsi
dengan Aspirasi Iakum 4anual ,pilihan tergantung dari usia
getasi, pembukaan serviks dan keberadaan bagian6bagian janin-.
7ila tidak ada tanda6tanda in!eksi, beri antibiotik pro!ilaksis
,sulbenisilin 2g /4 atau se!uroksim $ g oral-.
7ila terjadi in!eksi, beri ampisilin $ g dan metronidasol 00 mg
setiap & jam.
7ila terjadi perdarahan hebat atau usia gestasi diba#ah $*
minggu, segera lakukan evakuasi dengan Aspirasi Iakum
4anual.
7ila pasien tampak anemia, berikan sul!as !erosus *00 mg
perhari selama 2 minggu ,anemia sedang- atau trans!usi darah
,anemia berat-
2engeluaran sisa jaringan secara digital.
8indakan ini dilakukan untuk menolong penderita di tempat
yang tidak ada !asilitas kuretase, sekurang kurangnya untuk
menghentikan perdarahan. Hal ini sering dilakukan pada
24
keguguran yang sedang berlangsung ,abortus insipiens- dan
abortus inkompletus.
2embersihan secara digital hanya dapat dilakukan bila telah
ada pembukaan serviks uteri yang dapat dilalui oleh satu jari
longgar dan cavum uteri cukup luas. .arena manipulasi ini
akan menimbulkan rasa nyeri, maka sebaiknya dilakukan
dalam narkosa umum intravena ,katalar- atau anastesi blok
pars servikal.
Daranya adalah dengan dua tangan ,bimanual- % jari telunjuk
dan jari tengah tangan kanan dimasukkan kedalam jalan lahir
untuk mengeluarkan hasil konsepsi sedangkan tangan kiri
menekan korpus uteri sebagai !iksasi. "engan kedua jari
tangan kikislah hasil konsepsi sebanyak mungkin atau
sebersihnya.
c!br0ken!! 2engeluaran sisa jaringan dengan kuretase ,.erokan-
,9ustam,$00&-
.uretase adalah cara membersihkan hasil konsepsi dengan
memakai alat kuretase. Sebelum melakukan kuretase penolong
harus melakukan pemeriksaan dalam untuk letak uterus,
gunanya untuk mencegah terjadinya bahaya kecelakaan
misalnya per!orasi.
$- 2ersiapan 2enderita
25
4elakukan pemeriksaan umum % tekanan darah, nadi,
suhu, keadaan jantung dan sebagainya,
4emasang in!us deEtrose 1 atau 9> yang mengandung
$0 unit oksitosin
2- 2ersiapan alat6alat kuretase % alat6alat hendaknya telah
tersedia dalam bak, alat hendaknya dalam keadaan aseptik
,suci hama- berisi % Spekulum Sims 2 buah,Dunam tampon
,tampon tang- $ buah,Dunam peluru ,tenakulum- $
buah,)terus sonde $ buah,7usi Hegar ,dilatator- $
buah,Dunam Ovum ,!enster- $ buah,Sendok kuret $
buah,Aarum suntik ml 2 buah,4angkok logam berisi
7ethadine,.ateter karet $ buah,Sarung tangan "88'steril (
pasang,7aju kamar tindakan, apron, masker, kacamata
pelindung, sepatu boot'karet,.asa steril beberapa
lembar,2enampung darah dan jaringan,>ampu
sorot,>arutan chlorine 0,1
+- Dara dilatasi kuretase.
2asang deok steril pada bokong ibu,Antiseptik genetalia
eEterna dan sekitarnya,.osongkan vesika urinaria dengan
keteter,2asang speculum,Aepit portio dengan
tenakulum,4asukkan sonde uterus untuk mengetahui
dalam dan arah cavum uteri.>akukan dilatasi dengan
26
dilitator hegar. 4ulai dengan ukuran kecil sampai dengan
ukuran yang dikehendaki -biasanya dilatator hegar nomor &
sudah cukup untuk memasukkan kuret biasa-,.eluarkan
jaringan hasil konsepsi dengan tang abortus,>akukan
karutase secara sistemik dengan kuret tumpul dan
tajam,Setelah diyakini bersih dan tidak ada perdarahan lagi,
tenakkulum dilepas dan porti didep dengan gas
bethadine,>epaskan speculum,7ersihkan sekitar genitalia
eEterna ibu.
E!br0ken!! Tinauan Umum tentang Pr"ses Manaemen &ebi#anan
1!br0ken!! 2engertian manajemen kebidanan
4anajemen kebidanan adalah suatu metode pendekatan
pemecahan masalah yang digunakan oleh bidan dalam proses
pemecahan masalah dalam pemberian pelayanan asuhan kebidanan,
atau merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan oleh
bidan serta merupakan metode yang terorganisasi melalui tindakan
yang logikal dalam memberi pelayanan ,IarneyJs, 200&-.
2!br0ken!! 8ahapan dalam manajemen kebidanan ,IarneyJs, 200&-
27
a!br0ken!! >angkah pertama adalah pengumpulan dan analisa data
dasar
2engumpulan dan analisa data dasar ,pengkajian-
merupakan langkah a#al dari manajemen kebidanan.
2engumpulan data dasar untuk menilai kondisi klien, yang
termasuk data dasar % identitas klien ri#ayat kesehatan klien,
pemeriksaan !isik dan pemeriksaan atas indikasi tertentu, catatan
ri#ayat kesehatan lalu dan sekarang serta hasil pemeriksaan
laboratorium.
Semua data harus memberikan in!ormasi yang saling
berhubungan ,relevan- dan menggambarkan kondisi klien yang
sebenarnya, data yang didapatkan untuk menegakkan kasus
abortus inkomplit adalah%
1!br0ken!! "ata subyekti!%
a!br0ken!! Amenore
b!br0ken!! Sakit perut mules
c!br0ken!! 2erdarahan yang bisa sedikit atau banyak melalui
vagina dan biasanya berupa stolsel ,darah beku-
d!br0ken!! Sudah ada keluar !etus atau jaringan
2!br0ken!! "ata obyekti!%
28
a!br0ken!! Serviks terbuka
b!br0ken!! .adang6kadang dapat diraba sisa6sisa jaringan
dalam kanalis servikalis atau kavum uteri
c!br0ken!! .avum uteri lebih besar dari ukuranya yang
seharusnya
d!br0ken!! 2emeriksaan penunjang laboratorium urine
kadang6kadang planotestnya masing positi!.
b!br0ken!! >angkah kedua adalah identi!ikasi diagnosa'masalah
aktual
4enginterprestasikan data secara !isik ke dalam rumusan
diagnosa dan masalah kebidanan. .ata masalah dan diagnosa
digunakan kedua6duanya dan mempunyai pengertian yang
berbeda6beda. 4enguraikan bagaimana suatu data pada kasus
diinterpretasikan menjadi suatu diagnosa atau secara teori.
7erdasarkan teori, diagnosis abortus inkomplit tidak susah
untuk dibuat karena ibu akan mengalami anemoroe, perdarahan
pervaginam yang disertai dengan nyeri perut dan kadang6kadang
sudah ada sebagian yang keluar pervaginam, kemudian dari hasil
I8 didapatkan kanalis servikalis terbuka dan kadang6kadang pada
kanalis servikalis terba sisa6sisa jaringan.
c. >angkah ketiga adalah identi!ikasi diagnosa'masalah potensial
29
.umpulan masalah dan diagnosa, identi!ikasi !aktor6!aktor
potensial yang memerlukan antisipasi segera, tindakan
pencegahan jika memungkinkan atau #aspada sambil menunggu
mempersiapkan pelayanan segala sesuatu yang mungkin terjadi
yaitu perdarahan.
2ada kasus abortus selain terjadi perdarahan yang dapat
menyebabkan syok, komplikasi lain yang kemungkinan terjadi
adalah per!orasi uteri pada #aktu dilakukan tindakan kuretasi dan
in!eksi yang kadang6kadang sampai terjadi sepsis karena darah
yang keluar merupakan tempat yang baik bagi kuman6kuman
penyebab in!eksi untuk berkembang biak.
d!br0ken!! >angkah keempat adalah evaluasi perlunya tindakan
segera ,emergensi dan konsultasi-
2roses manajemen kebidanan dilakukan secara terus
menerus selama klien dalam pera#atan bidan. 2roses terus
menerus ini manghasilkan data baru segera dinilai. 7eberapa data
menunjukkan adanya suatu situasi yang menuntut tindakan
segera. Situasi lain yang bukan merupakan keadaan darurat tetapi
boleh memerlukan konsultasi dokter atau manajemen kolaborasi.
7erdasarakan teori tindakan pertama yang dapat dilakukan
untuk kasus abortus inkomlit adalah memasang in!us untuk
30
mengatasi syok akibat perdarahan dan sisa hasil konsepsi dalan
kavum uteri secara dogital atau cunam ovum.
e!br0ken!! >angkah kelima adalah perencanaan tindakan asuhan
kebidannan
"ikembangkan berdasarkan intervensi saat sekarang dan
antisipasi diagnosa dan problem serta meliputi data6data
tambahan setelah data dasar. 9encana tindakan komprehensi!
bukan hanya meliputi kondisi klien serta hubungannya dengan
masalah yang dialami klien akan tetapi meliputi antisipasi dengan
bimbingan terhadap klien serta konseling, bila perlu mengenai
ekonomi, agama, budaya, ataupun masalah psikologis. 9encana
tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu harus didiskusikan
dengan klien, semua tindakan yang diambil harus berdasarkan
rasional yang relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan
kondisi tindakan harus dianalisa secara teoritas.
Aika ibu mengalami abortus inkomplit, maka rencana yang
akan dilakukan adalah jelaskan pada pasien tentang keadaannya,
taksir usia gestasi, observasi perdarahan, observasi tanda6tanda
vital, observasi tetesan cairan, berikan antibiotik untuk pencegahan
in!eksi, berikan suntikan 88 0, cc.
f!br0ken!! >angkah keenam pelaksanaan tindakan asuhan
kebidanan
31
4elaksanakan rencana tindakan secara e!isien dan menjamin
rasa aman klien. /mplementasi dapat dikerjakan seluruhnya oleh
bidan ataupun bekerjasama dengan tim kesehatan lain. Aika
seorang bidan tidak melakukan tindakan sendiri, maka ia
menerima tanggung ja#ab mengurus pelaksanaannya. "alam
situasi di mana bidan melakukan tindakan kolaborasi dengan
seorang dokter, dan masih tetap terlibat dalam penatalaksanaan
pera#atan secara menyeluruh bagi klien.
g!br0ken!! >angkah ketujuh evaluasi tindakan asuhan kebidanan
4engetahui sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan yang
diberikan kepada klien. 2ada tahap evaluasi ini bidan harus
melakukan pengamatan dan observasi terhadap masalah yang
dihadapi oleh klien, apakah masalah diatasi seluruhnya, sebagian
telah dipecahkan atau mungkin timbul masalah baru.
Selain terhadap permasalahan klien, bidan juga harus
mengenal apakah rencana yang telah ditetapkan dapat dilakukan
dengan baik, apakah perlu disusun kembali rencana intervensi
yang lain sehingga masalah dapat dipecahkan dengan cepat.
2ada prinsipnya tahapan evaluasi adalah pengkajian kembali
terhadap klien untuk menja#ab pertanyaam seberapa jauh
tercapainya rencana yang dilakukan.
+. "okumentasi asuhan .ebidanan ,WHO6AH2/G?O, 200+-
32
Subjekti! objekti! assesment dan planning adalah catatan yang
bersi!at sederhana, jelas, logis dan tertulis. Seorang bidan hendaknya
menggunakan subjekti! objekti! assesment dan planning setiap kali
bertemu dengan kliennya selama masa antenatal seorang bidan dapat
menuliskan subjekti! objekti! assesment dan planning untuk setiap kali
kunjungan.
Subjekti! objekti! assesment dan planning sebagai suatu metode
pendokumentasian asuhan kebidanan, metode ini disarikan dari
proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan. "ipakai untuk
mendukomentasikan hasil asuhan klien dalam rekam medis klien
sebagai catatan perkembangan'kemajuan ,progress note- yaitu %
a!br0ken!! Subjekti! ,S-
Apa yang dikatakan,disampaikan,dikeluhkan oleh klien.
b!br0ken!! Objekti! ,O-
Apa yang dilihat dan diraba,dirasakan oleh bidan saat
melakukan pemeriksaan dan dari hasil pemeriksaan
laboratorium.
c!br0ken!! Assesmen ,A-
33
.esimpulan apa yang dibuat berdasarkan data subjekti! dan
data objekti! sebagai hasil pengambilan keputusan klinis
terhadap klien tersebut.
d!br0ken!! 2lanning ,2-
Apa yang dilakukan berdasarkan hasil kesimpulan dan evaluasi
terhadap keputusan yang diambil dalam rangka mengatasi
masalah kien'memenuhi kebutuhan klien.
BAB III
34
%TUDI &A%U%
MANA$EMEN A%UHAN &EBIDANAN 'B%TETRI (INE&'L'(I
PADA N). *A* DEN(AN AB'RTU% IN&'MPLIT
DI R%U %A+ERI(ADIN( PAL'P'
TAN((AL ,-.,/ A(U%TU% 0,12
A. Langkah 1. I#enti!ikasi Data Dasar
:omor 9egister % 2 0( (2
8anggal 4asuk 9umah Sakit % 0( Agustus 20$+ jam $0.+ #ita
8anggal 2engkajian % 0( Agustus 20$+ jam 20.00 #ita
1!br0ken!! /denti!ikasi /bu'Suami%
a. :ama % :y ;A<'8n<8<
b. )mur % +* 8ahun'+& 8ahun
c. Suku % 8oraja'8oraja
d. 2endidikan % S42'S4A
e. 2ekerjaan % /98'Wiras#asta
!. A g a m a % .risten'.risten
g. :ikah'lamanya % $ kali'K $+ tahun
i. Alamat % 8oraja
2!br0ken!! 9i#ayat .ehamilan Sekarang
a!br0ken!! ? I 2 /// A/
b!br0ken!! Hari pertama haid terakhir $360*620$+
35
+
c!br0ken!! .eluar darah dari jalan lahir sejak hari yang lalu,
disertai nyeri perut bagian ba#ah dan mules.
d!br0ken!! /bu ( kali ganti pembalut
e!br0ken!! ?erakan janin belum dirasakan
3!br0ken!! 9i#ayat kesehatan lalu
a!br0ken!! 8idak pernah menderita penyakit jantung, "4, hipertensi.
b!br0ken!! 8idak pernah dioperasi.
c!br0ken!! 8idak ada ri#ayat alergi terhadap makanan dan obat6
obatan.
d!br0ken!! 8idak ada ri#ayat ketergantungan obat6obatan makanan
dan minuman.
(. 9i#ayat kesehatan keluarga
a!br0ken!! 8idak ada ri#ayat kehamilan gamelli baik dari pihak istri
maupun suami
b!br0ken!! 8idak ada ri#ayat penyakit keturunan dalam keluarga
seperti "4, dan jantung, dan hipertensi.
5!br0ken!! 9i#ayat 9eproduksi
a!br0ken!! 9i#ayat haid
36
1!br0ken!! 4enarche % )mur $( tahun
2!br0ken!! Siklus haid % 2& C +0 hari
3!br0ken!! >amanya haid % + C 3 hari
4!br0ken!! Selama haid tidak ada dismenorhoe
c. 9i#ayat keluarga berencana
1!br0ken!! 4enjadi akseptor .7 mulai Agustus 2002 sampai
5ebruari 2003 dengan suntik tiap + bulan ,depoprogestin-
2!br0ken!! Alasan berhenti karena ingin punyak anak
6!br0ken!! 9i#ayat 2emenuhan .ebutuhan "asar
a!br0ken!! .ebutuhan :utrisi
1!br0ken!! 2ola makan % nasi, ikan, sayur dan
buah
2!br0ken!! 5rek#ensi makan % + kali sehari
3!br0ken!! .ebutuhan minum % 36& gelas'hari
b!br0ken!! .ebutuhan Gliminasi 7A7 dan 7A.
1!br0ken!! 5rek#ensi 7A. % *63 kali sehari
2!br0ken!! Warna ' bau % kuning jernih'pesing
3!br0ken!! 5rek#ensi 7A7 % $ kali sehari
4!br0ken!! Warna'konsistensi % kuning'lunak
c!br0ken!! 2ersonal hygiene
37
1!br0ken!! 4encuci rambut $ C 2 kali seminggu
menggunakan shampoo
2!br0ken!! 4andi 2 kali sehari dengan menggunakan
sabun mandi
3!br0ken!! 2akaian dalam diganti setiap kali basah atau
lembab
d!br0ken!! .ebutuhan istirahat
1!br0ken!! 8idur siang tidak teratur
2!br0ken!! 8idur malam % jam 2$.00 s'd jam 0.00 #ita , &
jam -
4!br0ken!! "ata psikologis, sosial dan spiritual
a!br0ken!! Gkspresi #ajah kadang meringis, ibu nampak lemas
dan gelisah
b!br0ken!! /bu selalu bertanya tentang keadaannya
c!br0ken!! /bu kha#atir akan keadaannya
d!br0ken!! /bu dan keluarga ingin cepat ditolong dan cepat sembuh
e!br0ken!! Hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik
f!br0ken!! Hubungan ibu dengan klien lain baik
g!br0ken!! Hubungan ibu dengan petugas kooperati!
h!br0ken!! /bu selalu berdoa untuk kesembuhannya
5!br0ken!! 2emeriksaan 5isik
38
a!br0ken!! .eadaan umun
1!br0ken!! .esadaran % komposmentis
2!br0ken!! 8anda6tanda vital %
a!br0ken!! 8ekanan darah % $00'30 mmHg
b!br0ken!! 2ernapasan % 20 kali'menit
c!br0ken!! "enyut nadi % && kali'menit
d!br0ken!! Suhu 7adan % +* D
b!br0ken!! /nspeksi, 2alpasi, Askultasi, 2erkusi
39
1!br0ken!! 9ambut lurus, hitam, tidak
mudah tercabut, tidak
berketombe.
2!br0ken!! Wajah tidak ada oedema dan
cloasma gravidarum
3!br0ken!! 4ata simetis kiri dan kanan, konjungtiva agak
pucat, sklera tidak ikterus.
4!br0ken!! ?igi dan mulut tampak bersih, tidak ada caries,
mukosa bibir kering
5!br0ken!! >eher tidak ada pembesaran kelenjar limphe,
kelenjar tyroid dan vena jugularis.
6!br0ken!! 2ayudara simetris kiri dan kanan, puting susu
terbentuk serta tampak hiperpigmentasi areola mammae, dan
tidak ada nyeri tekan
7!br0ken!! Abdomen ada striae albicans, striae livida, dan
hyperpigmentasi, palpasi menurut >eopold 85) 2 jari atas
symphisis, pembesaran perut sesuai umur kehamilan $26$(
minggu, nyeri tekan pada bagian ba#ah symphisis.
40
8!br0ken!! ?enetalia tidak ada varices, tampak pengeluaran
darah dari jalan lahir ber#arna kehitaman dan berbau amis.
9!br0ken!! Gktremitas simetris kiri dan kanan, tidak ada
odema dan varises, ujung jari tangan dan kaki agak pucat.
c!br0ken!! 2emeriksaan dalam'vaginal touche ,I8- oleh bidan
tanggal 0(60&620$+ jam $0.+0 #ita dengan hasil%
1!br0ken!! 2embukaan serviks $ cm,
teraba jaringan
2!br0ken!! 2ortio lunak, tebal
3!br0ken!! 2elepasan darah ,B-
d!br0ken!! 2emeriksaan laboratorium tanggal 0( agustus jam $0.+0
#ita
1!br0ken!! Haemoglobin % $0,& gr 1
2!br0ken!! >eukosit % 0.300
3!br0ken!! 8rombosit % 2*.*00'mm
4!br0ken!! Hematokrit % +(,2 1
5!br0ken!! Gritrosit % +,&* juta'mm
+
B. Langkah 0. I#enti!ikasi Diagn"sa3Masalah Aktual
Abortus inkomplit, nyeri perut bagian ba#ah, dan kecemasan
1!br0ken!! Abortus inkomplit
a!br0ken!! "ata subyekti!
41
1!br0ken!! /bu keluar darah dari jalan lahir hari yang lalu sedikit6
sedikit disertai nyeri perut bagian ba#ah dan mules.
2!br0ken!! H2H8 tanggal $3 juni 20$+.
b!br0ken!! "ata obyekti!
1!br0ken!! 8ampak perdarahan dari jalan lahir #arna kehitaman.
2!br0ken!! 2alpasi tinggi !undus uteri 2 jari atas sympisis
3!br0ken!! 2embukaan serviks $ cm, teraba jaringan
Analisa data
a!br0ken!! 7erdasarkan perhitungan :aegele dari H2H8 tanggal $3
agustus 20$+ sampai dengan tanggal ( agustus 20$+ terhitung
amenorhoe $+ minggu * hari ,4ochtar 9, 20$+-
b!br0ken!! Abortus terjadi perdarahan pada desidua basalis
kemudian diikuti oleh nekrosis jaringan disekitarnya, yang
menyebabkan hasil konsepsi terlepas seluruhnya atau hanya
sebagian, terlepasnya sebagian dari hasil konsepesi
mengakibatkan terbukanya pembuluh darah sehingga terjadi
perdarahan ,2ra#irohardjo, 200*-
c!br0ken!! 2ada abortus inkomplit didapatkan gejala antara lain %
amenorhoe, sakit perut dan mules, ada pelepasan darah, serta
ada pengeluaran !etus atau jaringan. ,4ochtar 9, 20$2-
2 :yeri perut bagian ba#ah
a!br0ken!! "ata subyekti!
/bu mengeluh nyeri perut bagian ba#ah dan mules
b!br0ken!! "ata Obyekti!
2alpasi nyeri tekan diatas sympisis
42
Analisa "ata
:yeri perut bagian ba#ah disebabkan karena kontraksi uterus untuk
mengeluarkan sisa6sisa jaringan, embrio, plasenta, dan pembukaan
dari serviks sehingga tubuh mengeluarkan @at kimia ,brakidinin-,
merangsang aktivasi reseptor6reseptor nyeri spesi!ik kemudian
dihantarkan ke korda spinalis selanjutnya ke hipothalamus kemudian
dikirimkan ke corteks sensorik somatik tempat lokasi nyeri sehingga
diinterpretasikan oleh kesadaran ,Dor#in A, 2002-.
D. Langkah 2. I#enti!ikasi Diagn"sa3Masalah P"tensial
$. 2otensial terjadi in!eksi jalan lahir
a!br0ken!! "ata subyekti!
/bu mengatakan keluar darah sedikit6sedikit dari jalan lahir sejak
hari yang lalu.
b!br0ken!! "ata obyekti!
1!br0ken!! /bu nampak lemas
2!br0ken!! 8ampak pengeluaran darah dari jalan lahir
bergumpal.
3!br0ken!! .onjungtiva agak pucat
4!br0ken!! 2embukaan serviks $ cm, teraba jaringan
5!br0ken!! Haemoglobin $0,& gr1 dan leukosit 0.300 mm
+
Analisa "ata
a!br0ken!! 2engeluaran darah yang banyak menyebabkan keadaan
tubuh lemah dan daya tahan tubuh menurun sehingga bibit'kuman
penyakit mudah masuk ke dalam tubuh.
b!br0ken!! Adanya pengeluaran darah dari jalan lahir, dimana darah
si!atnya alkalis ,basa- merupakan media yang baik untuk
berkembang biaknya mikroorganisme dan adanya pembukaan
pada serviks lebih memudahkan masuknya mikroorganisme yang
bisa menyebabkan in!eksi ,2ra#irohardjo,200*-.
D. Langkah -. Pelaksanaan Tin#akan %egera #an &"lab"rasi
1!br0ken!! .olaborasi dengan dokter untuk pemasangan in!us 9>
9asional %
43
9> merupakan larutan garam !isiologis yang komposisinya hampir
sama dengan cairan tubuh dapat menggantikan darah yang keluar
sehingga tidak terjadi syok hipovolemik.
2!br0ken!! .olaborasi dengan dokter pemeriksaan urine'plano tes
9asional %
4enunjang diagnosa kehamilan
3!br0ken!! .olaborasi dengan dokter untuk )S?
9asional % untuk memastikan keadaan hasil konsepsi dalam rahim
Hasil % masih ada sisa jaringan
4!br0ken!! .olaborasi dengan dokter untuk melakukan tindakan kuretase
9asional %
8indakan kuretase atau mengeluarkan sisa jaringan !etus dan plasenta
yang tertinggal dapat mengurangi'menghentikan perdarahan.
Hasil % jam $$.00 sisa jaringan dikeluarkan, perdarahan $0 cc.
E!br0ken!! Langkah 4. Ren5ana Tin#akan Asuhan &ebi#anan
1!br0ken!! Abortus inkomplit
a!br0ken!! 8ujuan % abortus inkomplit teratasi dengan kriteria %
1!br0ken!! Sisa jaringan dapat dikeluarkan seluruhnya
2!br0ken!! 2erdarahan berhenti
3!br0ken!! 8anda6tanda vital dalam batas normal
a!br0ken!! 8ekanan darah
1!br0ken!! Sistolik $$06$+0 mmHg
2!br0ken!! "iastolik 30600 mmHg
b!br0ken!! 2ernapasan $* C 20 E 'menit
c!br0ken!! "enyut nadi 30 C &0 F 'menit
d!br0ken!! Suhu badan +* C +3, D
b!br0ken!! 9encana asuhan kebidanan
44
1!br0ken!! Aelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
9asional %
"engan memberikan penjelasan pada pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan, pasien akan lebih mengerti dan mau
diajak kerjasama untuk melakukan tindakan tersebut agar
dapat berjalan lancar.
2!br0ken!! 4inta persetujuan tindakan
9asional %
Sebagai bukti persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
#alinya terhadap petugas kesehatan untuk melakukan suatu
tindakan kebidanan.
3!br0ken!! Observasi tanda 6 tanda vital
9asional %
8anda 6 tanda vital merupakan salah satu indikator untuk
mengetahui adanya penyimpangan dari keadaan normal
sehingga lebih memudahkan untuk melakukan tindakan
selanjutnya.
4!br0ken!! Observasi jumlah perdarahan sebelum dan sesudah
kuretase.
9asional %
"engan mengobservasi jumlah perdarahan dapat ditentukan
perdarahan masih akti! atau tidak
5!br0ken!! Observasi cairan in!us
9asional %
)ntuk mengetahui jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh.
6!br0ken!! 7erikan suntikan toxoid tetanus 0, ml
9asional %
Anti tetanus serum merupakan salah satu upaya pro!ilaksis
untuk mencegah terjadinya tetanus.
7!br0ken!! Siapkan ibu untuk tindakan kuret jam $$.00 #ita
9asional %
"engan menyiapkan ibu baik !isik maupun psikologis
diharapkan ibu siap dikuretase dan tindakan kuret dapat
berjalan baik sehingga sisa jaringan dapat dikeluarkan
seluruhnya dan perdarahan berhenti.
8!br0ken!! Siapkan diri dan alat kuret
45
9asional %
"engan menyiapkan semua alat yang diperlukan akan
mempermudah dan memperlancar tindakan kuretase.
9!br0ken!! 7erikan lingkungan yang tenang dan dukungan
psikologik.
9asional %
4eningkatkan relaksasi, menurunkan kecemasan dan
kebutuhan metabolic dalam tubuh.
10!br0ken!! 2enatalaksanaan pemberian obat roborantia
9asional %
7iosambe merupakan multivitamin untuk dapat meningkatkan
daya tubuh dan membantu meningkatkan kadar haemoglobin.
2!br0ken!! :yeri perut bagian ba#ah
a!br0ken!! 8ujuan % nyeri berkurang'hilang dengan kriteria %
1!br0ken!! /bu tidak mengeluh nyeri
2!br0ken!! Gkspresi #ajah tidak meringis
3!br0ken!! /bu dapat beradaptasi dengan nyeri
yang dirasakan
b!br0ken!! 9encana asuhan kebidanan
1!br0ken!! .aji tingkat nyeri
9asional %
4engetahui tingkat nyeri memudahkan menentukan tindakan
selanjutnya.
2!br0ken!! 7erikan penjelasan pada ibu tentang nyeri yang
dialami
9asional %
Agar ibu mengerti dan dapat beradaptasi dengan nyeri yang
dirasakan.
3!br0ken!! 7eri posisi yang menyenangkan.
46
9asional %
2osisi yang menyenangkan memberi relaksasi otot6otot perut
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
4!br0ken!! Ajarkan tehnik relaksasi
9asional %
8eknik relaksasi sebagai salah satu upaya mengalihkan
perhatian ibu terhadap nyeri yang dirasakan.
3!br0ken!! 2otensial terjadi in!eksi jalan lahir
a!br0ken!! 8ujuan % /n!eksi jalan lahir tidak terjadi dengan kriteria %
1!br0ken!! 8anda6tanda vital dalam batas normal
,suhu badan +*6+3,D-.
2!br0ken!! 2emeriksaan laboratorium ,leucosit
0006$0000'mmL-
b!br0ken!! 9encana asuhan kebidanan
1!br0ken!! Observasi tanda6tanda in!eksi
9asional %
"engan mengetahui lebih dini adanya tanda6tanda in!eksi dapat
memudahkan tindakan selanjutnya sehingga dapat dicegah hal6
hal yang lebih !atal.
2!br0ken!! 7ekerja secara aseptik dan antiseptik
9asional %
2rosedur aseptic dan antiseptik dapat mencegah dan
membunuh kuman patogen penyebab in!eksi.
47
3!br0ken!! Anjurkan klien memelihara kebersihan
diri ,personal hygiene)
9asional %
2ersonal hygiene yang baik dapat memberikan rasa nyaman
dan menghilangkan berkembang biaknya kuman patogen yang
dapat menyebabkan in!eksi.
4!br0ken!! 2enatalaksanaan pemberian obat
antibiotik
9asional %
AmoEicillin merupakan antibiotik berspektrum luas yang dapat
membunuh kuman penyebab in!eksi baik kuman gram ,B-
maupun kuman gram ,6-.
5!br0ken!! "okumentasikan laporan kuret
9asional%
4erupakan bukti pertanggung ja#aban bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan
6. Langkah /. Implementasi Asuhan &ebi#anan
8anggal 0 agustus 20$+
1!br0ken!! Abortus /nkomplit
a!br0ken!! 4enjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan dan ibu mengerti penjelasan yang diberikan.
b!br0ken!! 4eminta persetujuan tindakan ,in!ormed consent- pada
ibu ataupun keluarganya dan keluarga sudah setuju dengan
tindakan yang akan dilakukan.
c!br0ken!! 4enyiapkan klien untuk tindakan kuret dengan
memberitahu ibu keluarga bah#a ibu akan dikuret pada jam $$.00
#ita dan meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk pelaksanaan
kuretase dan ibu dan keluarga menyetujui untuk dikuret pada jam
$$.00 #ita.
d!br0ken!! 4emastikan alat dalam kondisi baik dan siap pakai.
48
e!br0ken!! 4engobservasi jumlah perdarahan sebelum dan
sesudah kuretase, dan perdarahan K 200 ml
f!br0ken!! 4engobservasi cairan in!use dengan hasil cairan in!us
9> botol /// 2& tetes'menit
g!br0ken!! 4emberikan suntikan toEoid tetanus sebanyak 0, ml
jam 00.$ #ita.
h!br0ken!! 4emberikan lingkungan yang tenang dan dukungan
psikologik
i!br0ken!! 4emberikan obat biosambe $ E$ pada jam $2.00 #ita.
2!br0ken!! :yeri perut bagian ba#ah
a!br0ken!! 4engkaji tingkat nyeri dan hasil nyeri sedang
b!br0ken!! 4enjelaskan kepada ibu bah#a nyeri yang dirasakan
adalah kontraksi rahim yang berusaha untuk mengeluarkan sisa6
sisa jaringan hasil konsepsi.dan ibu mengerti penjelasan yang
diberikan
c!br0ken!! 4embantu klien mengatur posisi yang diinginkan yaitu
miring kiri
d!br0ken!! 4engajarkan tehnik relaksasi pada saat timbul nyeri yaitu
dengan menarik na!as panjang le#at hidung dan membuang le#at
mulut.
. 2otensial terjadi in!eksi jalan lahir
a!br0ken!! 4engobservasi tanda6tanda in!eksi
/n!eksi tidak terjadi, pengeluaran darah ber#arna merah kehitaman
dan tdk berbau busuk, klien tidak demam ,suhu +3 MD -
b!br0ken!! 4elakukan pekerjaan secara aseptik dan antiseptik.
c!br0ken!! 4enganjurkan klien memelihara personal hygiene dan
mengganti pakaian dalam setiap kali lembab'basah.
d!br0ken!! 4emberikan obat antibiotik amoEycillin 00 mg + E$
pada jam $2.00 #ita.
e!br0ken!! 4endokumentasikan asuhan kebidanan
(. Langkah 7. E8aluasi asuhan kebi#anan.
8anggal 060&620$+, jam $2.00 #ita
1!br0ken!! Abortus inkomplit teratasi, ditandai %
a!br0ken!! 2engeluaran sisa jaringan dengan kuretase sudah
dilakukan jam $$.00 #ita.
b!br0ken!! 4asih ada pengeluaran darah dari jalan lahir sedikit.
c!br0ken!! 8erpasang in!us 9l botol ke /// B OEy $0 iu 2& tetes'menit.
2!br0ken!! :yeri perut bagian ba#ah belum teratasi ditandai %
a!br0ken!! /bu masih mengeluh nyeri perut bagian ba#ah
b!br0ken!! 4asih nyeri tekan di atas symphisis
49
3!br0ken!! /n!eksi tidak terjadi ditandai %
a!br0ken!! 8idak ada tanda6tanda in!eksi seperti panas, takhikardi,
nyeri tekan pada uterus, dan cairan amnion tidak berbau busuk.
b!br0ken!! 8anda6tanda vital %
1!br0ken!! 8ekanan darah % $00'&0 mmHg
2!br0ken!! :adi % && E'menit
3!br0ken!! Suhu % +*
0
c
4!br0ken!! 2ernapasan % 20 E'menit
PEND'&UMENTA%IAN HA%IL A%UHAN 'B%TETRI (INE&'L'(I
PADA N).*A* DEN(AN AB'RTU% IN&'MPLIT
TAN((AL ,- A(U%TU% 0,12
A. I#entitas Ibu3%uami %
a. :ama % :y ;A<'8n<8<
50
b. )mur % +* 8ahun'+& 8ahun
c. Suku % 8oraja'8oraja
d. 2endidikan % S42'S4A
e. 2ekerjaan % /98'Wiras#asta
!. A g a m a % .risten'.risten
g. :ikah'lamanya % $2 kali'K $+ tahun
i. Alamat % 8oraja
B. Data sub)ekti!
1!br0ken!! ?. /IN 2. ///N A0
2!br0ken!! Haid terakhir $360*620$+
3!br0ken!! Ada darah dari jalan lahir sejak hari yang lalu, disertai nyeri
perut bagian ba#ah dan mules.
4!br0ken!! /bu ( kali ganti pembalut
5!br0ken!! ?erakan janin belum dirasakan
C. Data "b)ekti!
1!br0ken!! .esadaran composmentis
2!br0ken!! .eadaan ibu nampak lemas dan berbaring di tempat tidur
3!br0ken!! 7erat badan 0 kg.
4!br0ken!! 8anda6tanda vital %
a!br0ken!! 8ekanan darah % $00'30 mm'hg
b!br0ken!! 2ernapasan % 20 kali'menit
51
c!br0ken!! "enyut nadi % && kali'menit
d!br0ken!! Suhu 7adan % +* D
5!br0ken!! 9ambut lurus, hitam, tidak mudah tercabut, tidak berketombe.
6!br0ken!! Wajah tidak ada oedema dan cloasma gravidarum
7!br0ken!! 4ata simetis kiri dan kanan, konjungtiva agak pucat, sklera
tidak ikterus.
8!br0ken!! ?igi dan mulut tampak bersih, tidak ada caries, mukosa bibir
kering
9!br0ken!! >eher tidak ada pembesaran kelenjar limphe, kelenjar tyroid
dan vena jugularis.
10!br0ken!! 2ayudara simetris kiri dan kanan, puting susu terbentuk
serta tampak hiperpigmentasi areola mammae.
11!br0ken!! Abdomen ada striae albicans, striae livida, dan linea
nigra, palpasi menurut >eopold 85) 2 jari atas symphisis, pembesaran
perut sesuai umur kehamilan $26$( minggu, nyeri tekan pada bagian
ba#ah symphisis
12!br0ken!! ?enetalia tidak ada varices, tampak pengeluaran darah
dari jalan lahir ber#arna kehitaman dan berbau amis.
13!br0ken!! Gktremitas simetris kiri dan kanan, tidak ada odema dan
varises, ujung jari tangan dan kaki agak pucat.
14!br0ken!! 2emeriksaan dalam oleh hasil%
52
1!br0ken!! 2embukaan serviks $ cm, teraba jaringan
2!br0ken!! 2ortio lunak, tebal
3!br0ken!! 2elepasan darah ,B-
15!br0ken!! 2emeriksaan >aboratorium tanggal 0(60&620$+
a!br0ken!! Haemoglobin % $0,& gr 1
b!br0ken!! >eukosit % 0.300
c!br0ken!! 8rombosit % 2*.*00'mm
d!br0ken!! Hematokrit % +(,2 1
e!br0ken!! Gritrosit % +,&* juta'mm
+
f!br0ken!! 2lano test % ,B-
g!br0ken!! 2emeriksaan )S? % nampak masih ada sisa
pengeluaran hasil konsepsi.
D. Assesment
Abortus inkomplit, nyeri perut bagian ba#ah dan mules, kecemasan,
potensial terjadi in!eksi jalan lahir.
E. Planning
8anggal 0 Agustus 20$(
1!br0ken!! 4enjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan dilakukan
dan ibu mengerti penjelasan yang diberikan.
2!br0ken!! 4eminta persetujuan tindakan ,in!ormed consent- pada ibu
ataupun keluarganya dan keluarga sudah setuju dengan tindakan
yang akan dilakukan.
3!br0ken!! 4enyiapkan klien untuk tindakan kuret dengan memberitahu
ibu keluarga bah#a ibu akan dikuret pada jam $$.00 #ita dan
meminta persetujuan ibu dan keluarga untuk pelaksanaan kuretase
dan ibu dan keluarga menyetujui untuk dikuret pada jam $$.00 #ita.
4!br0ken!! 4emastikan alat dalam kondisi baik dan siap pakai
53
5!br0ken!! 4engobservasi jumlah perdarahan sebelum dan sesudah
kuretase, dan perdarahan K 200 ml
6!br0ken!! Aam 00.$0 #ita, mengobservasi cairan in!us dengan hasil cairan
in!us 9> botol /// 2& tetes'menit
7!br0ken!! Aam 00.$ #ita, memberikan suntikan Anti 8etanus Serum
sebanyak 0, ml
8!br0ken!! 4emastikan alat dalam kondisi baik dan siap pakai
9!br0ken!! 4emberikan lingkungan yang tenang dan dukungan psikologik
10!br0ken!! Aam $2.00 #ita, memberikan obat biosambe $ tablet.
11!br0ken!! 4engkaji tingkat nyeri dan nyeri telah berkurang
12!br0ken!! 4enjelaskan kepada ibu bah#a nyeri yang dirasakan
adalah kontraksi rahim yang berusaha untuk mengeluarkan sisa6sisa
jaringan hasil konsepsi.dan ibu mengerti penjelasan yang diberikan
13!br0ken!! 4embantu klien mengatur posisi yang diinginkan yaitu
miring kiri
14!br0ken!! 4engajarkan tehnik relaksasi pada saat timbul nyeri yaitu
dengan menarik na!as panjang le#at hidung dan membuang le#at
mulut.
15!br0ken!! 4emberi kesempatan klien untuk mengungkapkan
perasaannya dan ibu telah mengungkapkan perasaannya kepada
petugas 'bidan.
16!br0ken!! 4emberikan dukungan moril dan spiritual bah#a ibu
harus sabar dengan keadaan yang dialami dan tetap minta
pertolongan dari 8uhan =4G
17!br0ken!! 4elibatkan orang terdekat dengan ibu selama pera#atan
dan ibu didampingi oleh suami dan saudara selama pera#atan.
18!br0ken!! Aam $+.+0 #ita, mengobservasi tanda6tanda in!eksi
/n!eksi tidak terjadi, pengeluaran darah ber#arna merah kehitaman dan
tdk berbau busuk, klien tidak demam ,suhu +3 MD -
19!br0ken!! Aam $+.( #ita, mengobservasi tanda6tanda vital
dengan hasil%
a!br0ken!! 8ekanan darah % $00'30 mm'Hg,
b!br0ken!! 2ernapasan % 2( E'menit.
c!br0ken!! :adi % &&E'menit.
d!br0ken!! Suhu % +3 Oc
20!br0ken!! 4elakukan pekerjaan secara aseptik dan antiseptik.
21!br0ken!! 4enganjurkan klien memelihara personal hygiene dan
mengganti pakaian dalam setiap kali lembab'basah.
22!br0ken!! Aam $(.00 #ita, memberikan obat antibiotik amoEycillin
00 mg tiga kali satu tablet.
54
PEND'&UMENTA%IAN HA%IL A%UHAN 'B%TETRI (INE&'L'(I
PADA N).*A* DEN(AN AB'RTU% IN&'MPLIT
TAN((AL ,4 $UNI 0,12
Data %ub)ekti! 9%:
1!br0ken!! 4asih ada darah sedikit keluar dari jalan lahir.
2!br0ken!! :yeri perut bagian ba#ah sudah berkurang.
3!br0ken!! /bu selalu mengganti duk apabila terasa basah.
4!br0ken!! /bu minum obat sesuai anjuran yang diberikan.
Data 'b)ekti! 9':
1!br0ken!! 4asih nampak pengeluaran darah dari jalan lahir , K 20 ml -
2!br0ken!! .eadaan umum ibu baik, tanda6tanda vital %
a!br0ken!! 8ekanan darah % $$0'30 mmHg
b!br0ken!! 2ernapasan % 20 kali'menit
c!br0ken!! "enyut nadi % &0 kali'menit
d!br0ken!! Suhu badan % +* OD
3!br0ken!! /n!us masih terpasang dengan cairan 9> botol I 2& tetes'menit
4!br0ken!! 8elah dikeluarkan sisa hasil konsepsi 'jaringan ,kuret tanggl 0
Agustus 20$+ jam $$.+0 #ita-.
5!br0ken!! 85) tidak teraba
Assesment 9A:
2ost kuret hari //, nyeri perut bagian ba#ah berkurang dan potensial terjadi
in!eksi jalan lahir
Planning 9P:
Aam 0&.00 6 $+.00 #ita
55
1!br0ken!! 4enganjurkan ibu untuk minum yang cukup dan makan
makanan yang mengandung gi@i tinggi dengan menghabiskan porsi yang
telah disiapkan.
2!br0ken!! 4emberikan obat amoEycillin 00 mg +E$, 7iosambe $E$ pada
jam $2.00 #ita
3!br0ken!! 4engobservasi cairan in!us dengan hasil cairan in!us 9> botol
I 2& tetes'menit
4!br0ken!! 4enganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi bertahap, ibu
mencoba melakukan mobilisasi untuk memenuhi kebutuhannya misalnya
berjalan ke kamar mandi
5!br0ken!! 4enganjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene
terutama daerah genetalia selama proses pemulihan, ibu mengerti dan
mau melaksanakannya
6!br0ken!! Dairan in!us dihentikan atas instruksi dokter jam $0.00 #ita
PEND'&UMENTA%IAN HA%IL A%UHAN 'B%TETRI (INE&'L'(I
PADA N).*N* DEN(AN AB'RTU% IN&'MPLIT
TAN((AL 02 $UNI 0,,;
Data sub)ekti! 9%:
1!br0ken!! 4asih ada darah sedikit dari jalan lahir
2!br0ken!! :yeri perut bagian ba#ah sudah hilang
3!br0ken!! /bu rencana pulang hari ini jika "okter memberi ijin
Data "b)ekti! 9,:
1!br0ken!! 4asih nampak keluar darah dari jalan lahir ,K ml -
2!br0ken!! 8inggi !undus uteri tidak teraba
Assesment 9A:
2ost kuret hari ///, potensial terjadi in!eksi jalan lahir
Planning 9P:
Aam 0&.006$2.00 #ita
1!br0ken!! 4enganjurkan ibu untuk tetap makan makanan bergi@i.
2!br0ken!! 4elanjutkan pemberian obat biosambe $E$, amoEycillin 00
mg +E$ pada jam 0&.+0 #ita
3!br0ken!! 4enganjurkan ibu untuk memggunakan alat kontrasepsi, dan
ibu mau melaksanakan anjuran yang diberikan.
4!br0ken!! 4emeriksakan tanda6tanda vital %
a!br0ken!! 8ekanan darah % $20'&0 mm'hg
b!br0ken!! 2ernapasan % $& E 'menit
56
c!br0ken!! "enyut nadi % &0 E' menit
d!br0ken!! Suhu badan % +*,+ M D
5!br0ken!! Atas instruksi dokter ibu boleh pulang dan datang kembali
memeriksakan diri $ minggu kemudian, dan ibu bersedia datang $ minggu
kemudian ,tanggal +0CAuni6200&-
BAB I<
PEMBAHA%AN
2enulis akan menguraikan tentang kesenjangan antara studi kasus
dan tinjauan pustaka pada ;A< dengan abortus inkomplit yang di ra#at di
9umah Sakit )mum Sa#erigading .ota 2alop0 tanggal ( Agustus sampai
dengan * Agustus 20$+.
2embahasan ini dibuat berdasarkan teori dan asuhan yang nyata
dengan pendekatan proses manajemen, yang dibagi dalam 3 langkah yaitu %
pengkajian dan analisa data dasar, merumuskan diagnosa'masalah aktual
dan potensial, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi
hasil asuhan kebidanan.
A. Langkah 1. I#enti!ikasi Data Dasar
2engkajian dia#ali dengan pengumpulan data melalui anamnese,
meliputi identi!ikasi data biologis'psikologis serta data spiritual ibu yang
berpedoman pada !ormat pengkajian yang telah tersedia, namun tidak
tertutup kemungkinan untuk dikembangkan dengan data lain yang
ditemukan pada ibu, selanjutnya pemeriksaan !isik yang dimulai dari
kepala sampai kaki yang meliputi inpeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan
pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan )S?.
57
8injauan pustaka dikemukakan dengan gejala abortus inkomplit
didapatkan adanya amenorhoe, perdarahan dari jalan lahir yang bisa
sedikit atau banyak, nyeri pada perut bagian ba#ah pusat, pada
pemeriksaan dalam ,I8- didapati serviks terbuka kadang6kadang dapat
diraba sisa jaringan dalam kanalis servikalis atau kavum uteri
,2ra#irohardjo, 200*-.
.asus :y ;A< dengan abortus inkomplit didapatkan data dari hasil
pengkajian sebagai berikut % amenorhoe $( minggu, perdarahan mula
mula sedikit yang dimulai pada tanggal +$ juli 20$+, kemudian pada
tanggal 0( Agustus 20$+ keluar darah banyak ber#arna merah dan
bergumpal, nyeri pada perut bagian ba#ah pusat, pada pemeriksaan
dalam ada pembukaan serviks $ cm, teraba sisa jaringan pada kavum
uteri, pemeriksaan labaratorium darah
.asus :y. ;A; didapatkan hasil haemoglobin $0,&, gr1, yang
secara umum menunjukkan adanya persamaan pada tinjauan pustaka,
meskipun tidak disebutkan dalam teori tetapi dilakukan dalam
menegakkan diagnosa, untuk mengantisipasi terjadinya anemia dan
in!eksi sebagai dasar untuk penanganan selanjutnya.
B. Langkah 0. I#enti!ikasi Diagn"sa Masalah Aktual
7erdasarkan data obyekti! dan data subyekti! yang didapatkan
pada pengkajian maka penulis merumuskan diagnosa' masalah aktual
sebagai berikut % abortus inkomplit, nyeri perut bagian ba#ah dan mules,
cemas 4asalah'diagnosa ditegakkan dengan terlebih dahulu menganalisa
data yang telah diperoleh dengan mengacu pada teori yang ada,
sehingga pada tahap ini penulis menemukan tidak adanya kesenjangan
antara teori dan kenyataan yang ada yaitu tentang diagnosa kecemasan.
"iagnosa kecemasan tersirat dalam teori dan didukung dengan keluhan
dan ekspresi #ajah :y. PA<, yang disebabkan karena karena keluarnya
darah bergumpal pada jalan lahir, nyeri perut bagian ba#ah dan mules
yang tidak pernah terjadi pada kehamilan sebelumnya, menyebabkan ibu
bertanya6tanya tentang keadaannya sehingga timbul respon psikologis
yang melebihi kemampuan ibu dalam proses adaptasi yang
menyebabkan munculnya kecemasan.
C. Langkah 2. I#enti!ikasi Diagn"sa3Masalah P"tensial.
"iagnosa masalah potensial yang ditegakkan menunjukkan adanya
persamaan antara konsep dasar dan studi kasus yaitu bahaya yang
paling sering timbul pada abortus inkomplit adalah in!eksi jalan lahir yang
disebabkan oleh perdarahan yang banyak dan adanya pembukaan
serviks serta tertinggalnya sebagian hasil konsepsi, hal ini menujukkan
adanya kesamaan antara tinjauan pustaka dan studi kasus pada :y.<A<.
D. Langkah -. Pelaksanaan Tin#akan %egera #an &"lab"rasi.
58
Setelah diagnosis abortus inkomplit ditegakkan maka dilakukan
stabilisasi keadaan umum ibu dan kolaborasi dengan dokter untuk
pemasangan in!us 9> botol / digujur untuk segera mengganti cairan
tubuh yang hilang, selanjutnya botol // 2& tetes'menit sebelum tindakan
kuretase dilakukan.
E. Langkah 4. Ren5ana Tin#akan Asuhan &ebi#anan
Adapun rencana tindakan yang dilakukan pada :y.<A< dengan
abortus inkomplit menunjukkan adanya kesamaan antara tinjauan
pustaka dan studi kasus dimana rencana yang ditegakkan berdasarkan
diagnosa yang ditegakkan seperti pasang in!us, minta persetujuan
tindakan, persiapan untuk tindakan kuretase, observasi jumlah
perdarahan observasi tanda6tanda vital, beri posisi yang menyenangkan,
beri dukungan moril, bekerja secara aseptik dan antiseptik, jaga personal
hygiene dan berikan obat sesuai intruksi "okter.
6. Langkah /. Implementasi Asuhan &ebi#anan
8indakan asuhan kebidanan berdasarakan dengan perencanaan
asuhan kebidanan yang telah dibuat dilaksanakan seluruhnya dengan
baik di 9umah Sakit )mum Sa#erigading .ota 2alopo tanggal 0(60*
Agustus 20$+, sehingga penulis tidak menemukan hambatan yang berarti
karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari ibu dan
keluarga serta dukungan, bimbingan dari dokter dan bidan yang
menangani kasus ini, hal ini menunjukkan adanya kesamaan antara
tinjauan teori dan tinjauan kasus pada :y.<A;
(. Langkah 7. E8aluasi Asuhan &ebi#anan
Gvaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan
kebidanan yaitu penilaian terhadap tingkat keberhasilan asuhan yang
59
diberikan kepada klien dengan berpedoman pada tujuan dan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil evaluasi setelah pera#atan dari
tanggal 0(60* Agustus 20$+ adalah sebagai berikut %
1!br0ken!! Abortus inkomplit teratasi yang ditandai dengan %
a!br0ken!! Sisa jaringan dapat dikeluarkan seluruhnya dengan
tindakan kuretase.
b!br0ken!! 2engeluaran darah pervaginam berkurang
2!br0ken!! :yeri perut bagian ba#ah teratasi yang ditandai dengan %
a!br0ken!! /bu mengatakan nyeri perut bagian ba#ah sudah
berkurang
b!br0ken!! /bu dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan
c!br0ken!! .eadaan umum ibu baik
3!br0ken!! .ecemasan teratasi yang ditandai dengan %
a!br0ken!! /bu tidak lagi menanyakan tentang keadaannya
b!br0ken!! 9espon positi! terhadap tindakan yang diberikan.
4!br0ken!! 2otensial terjadi in!eksi jalan lahir yang
ditandai dengan %
a!br0ken!! 2engeluaran darah pervaginam tidak !oetor
b!br0ken!! Suhu badan ibu dalam batas normal ,+* C +3 D-
Hasil yang diperoleh dari asuhan kebidanan yang ditelah
dilaksanakan dapat disimpulkan bah#a sebagian besar tindakan asuhan
kebidanan yang diterapkan tercapai, kecuali potensial terjadi in!eksi yang
masih memerlukan penga#asan selanjutnya.
60
BAB <
PENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan tentang asuhan dengan kasus
abortus inkomplit, maka dalam bab ini penulis mengambil beberapa
kesimpulan dan saran sebagai berikut %
A. &esimpulan
1!br0ken!! 2engkajian dan analisa data dalam memberikan asuhan
kebidanan sangat penting dilakukan karena merupakan langkah a#al
yang kiranya perlu penanganan cermat. Sehingga semua masalah6
masalah dapat terdeteksi secara dini dan tidak berlanjut ke masalah
yang lebih berat.
2!br0ken!! "ari data subyekti! dan obyekti! yang didapatkan pada :y.<A<,
maka ditegakkan diagnosa'masalah aktual dan potensial % abortus
inkomplit, nyeri perut bagian ba#ah, kecemasan, dan potensial terjadi
in!eksi jalan lahir.
3!br0ken!! 2enanganan dan pera#atan yang diterapkan pada klien tidak
selalu berdasarkan pada teori saja akan tetapi disesuikan
kondisi'kebutuhan klien serta kelengkapan !asilitas di rumah sakit
tempat klien dira#at.
4!br0ken!! 2elaksanaan asuhan kebidanan :y ;A< dilakukan tindakan
segera bidan dengan melakukan kolaborasi dengan dokter untuk
tindakan kuret dan pemasangan in!us 9>.
5!br0ken!! 2endokumentasian hasil asuhan adalah sesuatu yang sangat
penting karena merupakan salah satu pembuktian pertanggung
ja#aban atas setiap penanganan yang dilakukan terhadap klien.
B. %aran = saran
1!br0ken!! Angka kejadian abortus inkomplit masih cukup tinggi yang
dilaporkan di 9umah Sakit )mum Sa#erigading 2alopo. Hal ini perlu
perhatian, karena itu diharapkan petugas kesehatan khususnya
bagian kebidanan untuk dapat memberikan penjelasan dan pengertian
tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara dini dan tanda6
tanda bahaya dalam kehamilan bagi setiap klien
61
2!br0ken!! )ntuk menurunkan angka kejadian abortus diharapkan
kepada tenaga pelayanan kebidanan dapat memberikan konseling
pasca aborsi, yang me#ajibkan pemakaian kontrasepsi bagi mereka
yang akti! seksual, namun tidak ingin mempunyai anak untuk jangka
#aktu tertentu, dan konseling untuk pemeriksaan kehamilan secara
dini, sehingga jika terjadi kelainan dalam kehamilan dapat segera
terdeteksi.
3!br0ken!! )ntuk dapat memberikan pelayanan kebidanan yang
pro!esional diharapkan kepada tenaga bidan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan lanjutan dan
pelatihan institusi, demi penurunan Angka .ematian /bu ,A./- dan
Angka .ematian 7ayi ,A.7-.
4!br0ken!! 7agi setiap institusi pendidikan agar menerapkan asuhan
kebidanan dalam pemecahan masalah dapat lebih ditingkatkan dan
dikembangkan mengingat metode tersebut sangat berman!aat di
dalam membina tenaga pelayanan kebidanan guna menciptakan
manusia yang pro!esional.
62
DA6TAR PU%TA&A
Dunningham, 200&, Obstetri Williams, Gdisi 2$, G?D, Aakarta
Anonim, 200, Abortus Salah Satu enyumbang Kematian !bu di !ndonesia,
###.depkes.go.id

"inkes 2rop. Sul6Sel 8ahun 2003 tentang angka kematian ibu dan bayi
9ekam 4ediak 9umah Sakit )mum 2alopo 8ahun 200 tentang angka
ke"adian abortus
4ochtar 9ustam, $00&, Sinopsis #bstetri, Ailid $, G?D, Aakarta
4anuaba, /.7.?, $00&, !lmu Kebidanan, enyakit Kandungan dan Keluarga
$eren%ana untuk endidikan $idan, Detakan /, G?D, Aakarta
Sai!uddin, A.7, 2000, $uku A%uan elayanan Kesehatan Maternal dan
&eonatal, A.7, Sai!uddin , Aakarta
Sai!uddin, A.7, 2002, anduan raktis elayanan Kesehatan Maternal dan
&eonatal, Aakarta
Sar#ono 2ra#irohardjo, $000, !lmu Kebidanan, =726S2, Aakarta

Iarney. 200&, $uku A"ar Konsep Kebidanan, Iolume $, G?D, Aakarta
WHO6AH2/G?O, 200+, Konsep Kebidanan, Aakarta
63

Anda mungkin juga menyukai