Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian, Struktur, dan Fungsi Enzim


a. Pengertian
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk reaksi-reaksi kimia
di dalam sistem biologi. Katalisator mempercepat reaksi kimia. Walaupun katalisator
ikut serta dalam reaksi, ia kembali ke keadaan semula bila reaksi telah selesai. Enzim
adalah katalisator protein untuk reaksi-reaksi kimia pada sistem biologi. Sebagian
besar reaksi tersebut tidak dikatalis oleh enzim.
b. Struktur
Enzim umumnya merupakan protein globular dan ukurannya berkisar dari hanya
6 asam amino pada monomer !-oksalokrotonat tautomerase, sampai dengan lebih
dari ."## residu pada asam lemak sintase. $erdapat pula se%umlah kecil katalis &'(,
dengan yang paling umum merupakan ribosom) *enis enzim ini diru%uk sebagai
&'(-enzim ataupun ribozim. (kti+itas enzim ditentukan oleh struktur tiga
dimensinya ,struktur kuaterner-. Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya,
prediksi akti+itas enzim baru yang hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang
sangat sulit.
Kebanyakan enzim berukuran lebih besar daripada substratnya, tetapi hanya
sebagian kecil asam amino enzim ,sekitar ./! asam amino- yang secara langsung
terlibat dalam katalisis. 0aerah yang mengandung residu katalitik yang akan
mengikat substrat dan kemudian men%alani reaksi ini dikenal sebagai tapak aktif.
Enzim %uga dapat mengandung tapak yang mengikat kofaktor yang diperlukan untuk
katalisis. 1eberapa enzim %uga memiliki tapak ikat untuk molekul kecil, yang sering
kali merupakan produk langsung ataupun tak langsung dari reaksi yang dikatalisasi.
Pengikatan ini dapat meningkatkan ataupun menurunkan akti+itas enzim. 0engan
demikian ia berfungsi sebagai regulasi umpan balik.
Sama seperti protein-protein lainnya, enzim merupakan rantai asam amino yang
melipat. $iap-tiap urutan asam amino menghasilkan struktur pelipatan dan sifat-sifat
kimia2i yang khas. &antai protein tunggal kadang-kadang dapat berkumpul bersama
dan membentuk kompleks protein. Kebanyakan enzim dapat mengalami denaturasi
,yakni terbuka dari lipatannya dan men%adi tidak aktif- oleh pemanasan ataupun
denaturan kimia2i. $ergantung pada %enis-%enis enzim, denaturasi dapat bersifat
re+ersibel maupun ire+ersibel.
c. 3ungsi
Enzim mempunyai berbagai fungsi bioligis dalam tubuh organisme hidup. Enzim
berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel, seringkali melalui enzim kinase
dan fosfatase. Enzim %uga berperan dalam menghasilkan pergerakan tubuh, dengan
miosin menghidrolisis ($P untuk menghasilkan kontraksi otot. ($Pase lainnya dalam
membran sel umumnya adalah pompa ion yang terlibat dalam transpor aktif. Enzim
%uga terlibat dalam fungs-fungsi yang khas, seperti lusiferase yang menghasilkan
cahaya pada kunang-kunang. 4irus %uga mengandung enzim yang dapat menyerang
sel, misalnya 564 integrase dan transkriptase balik.
Salah satu fungsi penting enzim adalah pada sistem pencernaan he2an. Enzim
seperti amilase dan protease memecah molekul yang besar ,seperti pati dan protein-
men%adi molekul yang kecil, sehingga dapat diserap oleh usus. 7olekul pati, sebagai
contohnya, terlalu besar untuk diserap oleh usus, namun enzim akan menghidrolisis
rantai pati men%adi molekul kecil seperti maltosa, yang akan dihidrolisis lebih %auh
men%adi glukosa, sehingga dapat diserap. Enzim-enzim yang berbeda, mencerna zat-
zat makanan yang berbeda pula. Pada he2an pemamah biak, mikroorganisme dalam
perut he2an tersebut menghasilkan enzim selulase yang dapat mengurai sel dinding
selulosa tanaman.
1eberapa enzim dapat beker%a bersama dalam urutan tertentu, dan menghasilan
lintasan metabolisme. 0alam lintasan metabolisme, satu enzim akan memba2a
produk enzim lainnya sebagai substrat. Setelah reaksi katalitik ter%adi, produk
kemudian dihantarkan ke enzim lainnya. Kadang-kadang lebih dari satu enzim dapat
mengatalisasi reaksi yang sama secara bersamaan.
Enzim menentukan langkah-langkah apa sa%a yang ter%adi dalam lintasan
metabolisme ini. $anpa enzim, metabolisme tidak akan ber%alan melalui langkah yang
teratur ataupun tidak akan ber%alan dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan
sel. 0an sebenarnya, lintasan metabolisme seperti glikolisis tidak akan dapat ter%adi
tanpa enzim. 8lukosa, contohnya, dapat bereaksi secara langsung dengan ($P, dan
men%adi terfosforliasi pada karbon-karbonnya secara acak. $anpa keberadaan enzim,
proses ini ber%alan dengan sangat lambat. 'amun, %ika heksokinase ditambahkan,
reaksi ini tetap ber%alan, namun fosforilasi pada karbon 6 akan ter%adi dengan sangat
cepat, sedemikiannya produk glukosa-6-fosfat ditemukan sebagai produk utama. 9leh
karena itu, %aringan lintasan metabolisme dalam tiap-tiap sel bergantung pada
kumpulan enzim fungsional yang terdapat dalam sel tersebut.
2. Enzim Pada Ikan Air Tawar dan Ikan Air Laut
No. Nama Enzim Letak
Fungsi
Penghasil
Mengubah Menjadi
1. Ptialin / Amilase Mulut Amilum Maltosa Kelenjar Ludah
2. Pesin Lambung Protein Peton Lambung
!. "enin Lambung Mengendakan kasein susu Lambung
#. Amilase $sus 12 %ari Maltosa &lukosa Pankreas
'. (risin $sus 12 %ari Peton Asam Amino Pankreas
). Liase $sus 12 %ari Lemak
Asam Lemak *
&liserol
Pankreas
+. Eresin $sus ,alus Peton Asam Amino $sus 12 %ari
-. Maltase $sus ,alus Maltosa
&lukosa .
&lukosa
$sus ,alus
/. 0ukrase $sus ,alus 0ukrosa
&lukosa .
Fruktosa
$sus ,alus
11. Laktase $sus ,alus Laktosa
&lukosa .
&alaktosa
$sus ,alus
Pada ikan air laut kandungan enzim yang lebih banyak adalah enzim yang mampu
menguraikan lemak dan protein, seperti enzim lipase dan peptin. Sedangkan pada
ikan air ta2ar enzim yang lebih banyak adalah enzim yang mampu menguraikan
karbohidrat atau amilum seperti enzim amylase.
3. Mekanisme Kerja Enzim
7odel :kunci dan gembok:
Enzim sangatlah spesifik. Pada tahun ;<=!, Emil 3ischer menga%ukan bah2a hal
ini dikarenakan baik enzim dan substrat memiliki bentuk geometri yang saling
memenuhi. 5al ini sering diru%uk sebagai model :Kunci dan 8embok:. 7anakala
model ini men%elaskan kespesifikan enzim, ia gagal dalam men%elaskan stabilisasi
keadaan transisi yang dicapai oleh enzim. 7odel ini telah dibuktikan tidak akurat,
dan model ketepatan induksilah yang sekarang paling banyak diterima.
7odel Ketepatan 6nduksi
Pada tahun ;="<, 0aniel Koshland menga%ukan modifikasi model kunci dan
gembok> oleh karena enzim memiliki struktur yang fleksibel, tapak aktif secara terus
menerus berubah bentuknya sesuai dengan interaksi antara enzim dan substrat.
(kibatnya, substrat tidak berikatan dengan tapak aktif yang kaku. 9rientasi rantai
samping asam amino berubah sesuai dengan substrat dan mengi%inkan enzim untuk
men%alankan fungsi katalitiknya. Pada beberapa kasus, misalnya glikosidase, molekul
substrat %uga berubah sedikit ketika ia memasuki tapak aktif. $apak aktif akan terus
berubah bentuknya sampai substrat terikat secara sepenuhnya, yang mana bentuk
akhir dan muatan enzim ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai