Anda di halaman 1dari 12

TUGAS DINAMIKA KENDARAAN

1. SUPERCHARGER

Supercharger (juga dikenal dengan blower), adalah sebuah kompresor gas digunakan
untuk memompa udara ke silinder mesin pembakaran dalam. Supercharger yang
awalnya ditemukan oleh Gotlieb Daimler pada tahun 1885. Di mana
massa oksigen tambahan yang dipaksa masuk ke silinder membuat mesin membakar
lebih banyak bahan bakar, dan meningkatkan efisiensi volumetrik mesin dan
membuatnya lebih bertenaga. Sebuah supercharger ditenagai secara mekanik oleh taliatau rantai-penarik dari crankshaft mesin. Supercharger mirip dengan turbocharger,
tetapi turbocharger ditenagai oleh arus gas keluaran mesin yang mendorong turbin.
Supercharger dapat menyerap sebanyak sepertiga tenaga crankshaft mesin dan dalam
banyak aplikasi kurang efisien dari pada turbocharger.
2. TURBOCHARGER

Turbocharger adalah sebuah kompresor yang digunakan dalam mesin pembakaran


dalam untuk meningkatkan keluaran tenaga mesin dengan meningkatkan massa
oksigen yang memasuki mesin. Kunci keuntungan dari mesin racikan Alfred Buchi ini

adalah peningkatan tenaga yang cukup banyak pada mesin dengan hanya sedikit
menambah berat. Turbocharge pada diesel engine digunakan untuk memenuhi
kebutuhan engine akan udara yang masuk ke ruang bakar, turbocharge ini akan
mengirimkan udara yang lebih banyak untuk mendekati pembakaran yang ideal.
Turbocharger mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin impeller
diputar oleh gas buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin
ini dipasangkan blower impeller sehingga putaran blower impeller sama dengan
putaran turbin impeller. Putaran blower akan menghisap udara dari luar dengan
kecepatan putar berkisar antara 50.000-150.000 rpm. Untuk menahan putaran tinggi
tersebut poros turbin di support oleh journal bearing dan thrust bearing. Pada rumah
turbin dilengkapi dengan saluran oli untuk pelumasan. Bearing Seal ring dipasang
untuk menghindari kebocoran oli ke sisi hisap maupun sisi turbin.
3. MONOCOQUE

Monocoque atau unibody adalah sebuah tipe chassis yang dirancang, khususnya
untuk mendukung bobot, performa, dan desain. Kekuatan pada monocoque
terdistribusi hampir keseluruh bagian bodi, mulai dari lantai, pilar-pilar hingga
komponen-komponen lain. Sebenarnya apa sih pengertian dari bodi monokok ini?
Monokok atau dalam versi Inggrisnya Monocoque berasal dari kata mono dan coque,
mono berarti tunggal (bahasa Yunani) sementara coque artinya cangkang (Bahasa
Perancis).
Pengertian bodi monokok adalah rangka atau sasis atau lebih tepatnya struktur yang
menopang seluruh komponen dari kendaraan. Jadi rangka menyatu dengan struktur
bodi dan tidak terpisah. Jadi bodi monokok ini akan menopang semua komponen
mobil termasuk mesin, roda, dan komponen lainnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar. Bodi monokok ini pertama kali digunakan oleh mobil Lancia Lamda pada
tahun 1922 silam. Pada masa itu kebanyakan mobil masih menganut rangka yang
terpisah dengan bodi, namun Lancia Lamda ini menggunakan bodi monokok dan
menggunakan sistem transmisi dan penggerak sebagai rangka belakangnya. Sehingga
mobil ini lebih kuat dibandingkan mobil yang ada saat itu.
Apa kelebihan dari bodi monokok ini?
a) Bodi lebih ringan, sehingga bahan bakar lebih ekonomis
b) Kabin akan lebih tahan terhadap benturan

c) Seluruh gaya tersebar sama rata disemua bagian bodi


d) Handlingnya lebih baik karena memilik sifat yang lebih kaku
Ada kelebihan, tentu juga ada kelemahannya, berikut kelemahan bodi monokok
a) Karena bodi menyatu dengan sasis maka getaran akan terasa diseluruh bagian
mobil
b) Apabila terjadi kerusakan pada sasis akan sulit diperbaiki dan biayanya mahal
Namun kedua kelemahan diatas dapat diatasi dengan penggunaan material baja yang
kuat sebagai bahan sasis serta memberikan bantalan untuk mengurangi getaran.
Hingga saat ini proses pengembangan bodi monokok masih dilakukan untuk
menciptakan suatu kendaraan yang aman dan nyaman. Untuk saat ini penggunaan
bodi monokok banyak digunakan oleh mobil berjenis sedan dan MPV karena tingkat
kestabilan dan kemanannya yang lebih tinggi.
4. LADDER

Sasis lader adalah sasis yang terpisah dengan bodi mobil, dan untuk menyatukan sasis
dan bodi diperlukan baut pengikat keduanya. Sasis Ladder ini bentuknya mirip anak
tangga, yakni rangka atau besi utama yang digabung dengan besi pengikat
ditengahnya. Kebanyakan sasis model Ladder ini banyak digunakan oleh mobil MPV
atau minibus kelas berat. Karena sasis ladder ini lebih lentur dan lebih kuat menahan
beban. Salah satu contoh mobil yang menggunakan sasis ladder adalah Toyota Kijang
Innova.
Beberapa keuntungan dari sasis ladder adalah :
a) Mampu mereduksi getaran yang diterima dari aspal, karena mempunyai
bantalan antara sasis dan bodi.
b) Lebih mudah diperbaiki apabila sasis rusak atau bengkok
c) Satu model sasis bisa digunakan oleh beberapa bentuk bodi
d) Lebih lentur dibandingkan monokok, sehingga cocok untuk kendaraan berat
Memiliki kelebihan bukan berarti tidak memiliki kelemahan, berikut kelemahan sasis
Ladder:
a) Memiliki bobot yang lebih berat dibandingkan dengan bodi monokok
b) Karena memiliki bobot lebih berat, maka cenderung lebih boros bahan bakar

c) Kurang kuat menahan benturan ketika terjadi tabrakan, karena praktis


pertahanan mobil hanya terletak pada bodi.Kurangnya handling dan grip
karena gejala bodi roll lebih besar saat bermanuver.
Setiap mobil tidak serta merta harus menggunakan salah satu rangka antara monokok
atau ladder, tetapi lebih disesuaikan dengan kebutuhan mobil itu sendiri dan atas
kebijakan produsen untuk menekan biaya. Karena jika melupakan faktor biaya, akan
jadi boomerang bagi produsen mobil tersebut
5. KARBURATOR
Karburator adalah alat yang digunakan untuk mencampur udara dan bahan bakar yang
menuju ke ruang bakar ( combustion chamber ) sesuai dengan kebutuhan
mesin. Karburatorini di gunakan pada jenis mesin pembakaran dalam. Dalam
sejarahnya, karburator di temukan oleh karl benz pada tahun 1885 dan di patenkan
pada tahun 1886.

Dalam pengoperasiannya Karburator harus mampu untuk :


mengatur aliran udara yang masuk ke dalam ruang bakar
menyalurkan aliran bahan bakar sesuai dengan banyaknya udara yang masuk
mampu mencampurkan udara dan bahan bakar sesuai kebutuhan mesin
Selain yang diatas karburator juga harus mampu bekerja dalam keadaan :

Start mesin dalam keadaan dingin


Start mesin saat mesin panas
Langsam atau berjalan dalam putaran rendah
Akselerasi ketika tiba-tiba gas terbuka
Kecepatan tinggi saat gas terbuka penuh
Kecepatan stabil saat gas terbuka sebagian

Dan untuk karburator modern harus bisa meminimalisir emisi gas buang. Karena
karburator di gunakan oleh banyak merk kendaraan, tentunya masing-masing merk
mempunyai kelebihan sendiri, ada yang mengutamakan dengan ke iritannya ( identik
dengan honda ), ada yang mengutamakan kinerja mesin, apakah itu power atau
kecepatannya. Walaupun mempunyai kriteria yang berbeda-beda, pada dasarnya
karburator mempunyai prinsip kerja yang sama, selengkapnya tentang Prinsip Kerja
Karburator dan Jenis karburator

Komponen Karburator

1) Ruang Bahan Bakar.


semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu
stabil.penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh
pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan
jarum pelampung bedarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam
ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan
membuka seluran bahan bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar di
ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum
pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah
berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan
membuka saluran bahan bakar dari tangki.
2) Choke valve
Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama
pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang
kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat
menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup,
kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan memaksa bahan
bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran
menjadi kaya.
3) Piston Valve (Thorttle Valve).
Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi
kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan
bakar yang masuk kedalam silinder engine.
Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah: merubah putaran
engine dan mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban
yang berbeda.Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang
berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dari saluran
utama (main jet).
Jarum skep ini memilii beberapa posisi pengaturan yang dapat digunakan
untuk menambah atau mengurangi pengeluaran bahan bakar dari saluran
utama.
4) Main Jet.
Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai
pada semua tingkat keepatan engine putaran tinggi.
Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi
posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena
bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan

5)

6)

7)

8)

jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang
bahan bakar.
Slow Jet.
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine
pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison
valve dalam keadaan menutup rapat.
Piston Valve Screw.
Sekrup ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve
(gas) pada saat engine putaran langsam.
Pilot Screw.
Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke
ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine
putaran langsam.
Pompa Akselerasi.
Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat
engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke
putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada saat
piston valve terangkat kevacuman akan turun sehingga suplai bahan bakar
akan berkurang.

6. Sistem injeksi
Sistem injeksi telah menjadi trend saat ini, dan semua varian kendaraan terbaru sudah
menggunakan teknologi injeksi, bahkan jenis kendaraan lama yang menggunakan
karburator telah diganti dengan versi injeksi karena sistem injeksi dirasa lebih banyak
keuntungan jika dibandingkan dengan sistem karburator konvensional.

Namun apakah pengertian dari Injeksi itu sendiri? Sistem injeksi atau fuel
injection adalah sebuah sistem mekanis yang menggunakan teknologi pengontrol
yang befungsi mengatur udara dan pasokan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran
secara efektif dan efisien. Sistem injeksi ini telah dilengkapi dengan sensor yang akan
mengatur jumlah udara dan bahan bakar yang telah tercampur secara homogen sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan mesin saat beroperasi.
Sistem injeksi ini akan mulai bekerja saat bahan bakar turun atau mengalir dari tangki
bahan bakar menuju proses atomisasi, yakni proses pengkabutan bahan bakar yang
akan disemburkan melalui throttle valve. Proses pengkabutan bahan bakar tersebut
terjadi karena bahan bakar mengalami pemampatan dan memperoleh tekanan yang
cukup tinggi, sehingga diperoleh hasil berupa asap atau kabut. Nah bahan bakar

berbentuk kabut ini akan dikeluarkan lewat lubang injektor canonical yang posisinya
menghadap ke ruang bakar mesin.
Kelebihan sistem injeksi ini adalah :
Emisi gas buang rendah
Emisi gas buang yang dihasilkan dari mesin injeksi akan relatif lebih sedikit
karena pembakaran yang dihasilkan dari mesin berinjeksi lebih sempurna
sehingga tidak banyak meninggalkan emisi gas buang akhir.
Lebih irit bahan bakar
Sistem injeksi lebih hemat dalam penggunaan BBM karena pasokan bahan
bakar untuk mesin disesuaikan dengan kebutuhan mesin, berbeda jika
menggunakan karburator yang pasokan bahan bakar dipukul rata walau
kebutuhan bbm kadang besar kadang kecil.
Lebih bertenag
Mesin yang menggunakan teknologi injeksi akan lebih bertenaga karena
Konstruksi injektor tepat berada padaintake manifold sehingga pencampuran
bahan bakar lebih homogen dan pembakaran yang dihasilkan lebih sempurna.
Perawatan Mudah
Karena bersifat elektrik, maka perawatan mesin berinjeksi relatif lebih mudah,
karena tidak perlu bongkar karburator saat melakukan servis rutin, hanya perlu
menyetel lewat alat khusus.
Kekurangan sistem Injeksi ini adalah :
Sangat sensitif
Karena sistem kerja dari injeksi adalah otomatis dan elektrik maka semua data
dan proses harus sempurna, jika ada kesalahan sedikit saja maka sistem ini
tidak akan bekerja dengan sempurna. Sistem injeksi ini juga tidak tahan
terhadap benturan atau goncangan, karena jika mengalami benturan yang
cukup keras aakn berakibat rusaknya ECM (engine control module) , dan
biaya perbaikannya pun cukup menguras kantong.
Kurang responsif
Karena sistem ini bekerja melalui sensor yang diterima, dan sensor yang
bekerja lebih dari satu maka akan membutuhkan sedikit waktu agar sistem ini
bisa bekerja dengan baik.
Kurang Tenaga Ahli
Karena teknologi ini tergolong baru di Indonesia, maka tidak semua bengkel
dapat melakukan servis dan perbaikan mesin sistem injeksi ini. Sehingga
mengharuskan pemilik untuk melakukan servis kendaraannya di bengkel resmi
7. TCDI
Kepanjangan TCDi adalah Turbocharged Common Rail Direct fuel Injection.
TCDi adalah salah satu cara yang cerdas dalam hal pengontrolan mesin diesel, yang
mengintegrasikan sistem computer. TCDi digunakan untuk memperbesar tenaga,
kemampuan, dan sekaligus menekan dampak emisi gas buang dari mesin diesel.
Generasi mesin diesel yang sebelumnya (mesin diesel non-TCDi) memang agak
melempem, berisik, dan menyedihkan dalam hal kemampuannya dibandingkan
dengan mesin TCDi.
TCDi atau turbocharged common-rail direct-fuel injection, juga dikenal dengan
beberapa label yang secara system bekerjanya mirip. Beberapa diantaranya
adalah CRDi / CRDe / DICOR /TurboJet / DDIS / TDI / TDCi / MultiJet, dan lain

sebagainya. Semua system tersebut bekerja pada prinsip yang sama dengan sedikit
variasi dan penambahan di sana sininya.

System TCDi menggunakan common-rail yang mana merupakan sebuah jalur sebagai
saluran bahan bakar yang mana berisikan bahan bakar bertekanan tinggi. Inilah yang
disebut common-rail, karena hanya ada satu pompa yang mengkompres bahan bakar
dan satu buah saluran yang berisi bahan bakar bertekanan tinggi. Bedanya dengan
mesin-mesin diesel konvensional adalah jumlah pompanya. Pada mesin diesel
konvensional, jumlah pompa sebanyak jumlah silindernya.
Sebagai contoh, pada mesin diesel 4 silinder, maka akan terdapat 4 buah pemompa
bahan bakar, dan ada 4 buah saluran bahan bakar yang masing-masing akan memberi
umpan pada sebuah silinder. Pada TCDi, akan terdapat satu saluran bahan bakar untuk
ke empat silindernya, sehingga bahan bakar yang diumpankan pada semua silinder
tersebut mendapatkan jumlah bahan bakar dan tekanan yang merata sama.
Bahan bakar di-injeksikan ke dalam setiap silinder mesin pada saat yang dasarkan
pada interval-interval tertentu pada posisi pergerakan piston di dalam silindernya.
Pada sistem konvensional non-TCDi, interval dan jumlah bahan bakarrnya ini
ditentukan oleh komponen-komponen yang bersifat mekanis, tapi dalam
system TCDi, interval-interval, perhitungan waktu, jumlah bahan bakar, dan
sebagainya, dikendalikan oleh perhitungan komputer atau mikroprocessor sistem
kendali. Untuk menjalankan sistem TCDi, mikroprosessor nya bekerja dengan input
dari beberapa sensor. Dari input-input sensor tersebut, mikroprosessor bisa melakukan
perhitungan-perhitungan yang presisi dari jumlah bahan bakar dan waktu nya untuk
di-injeksikan ke dalam silinder. Dengan menggunakan perhitungan-perhitungan ini,
sistem pengendali TCDi akan mengirimkan bahan bakar dengan jumlah yang pas dan
waktu yang tepat untuk menghasilkan output terbaiknya dengan emisi yang paling
minimal dan juga sesedikit mungkin bahan bakar yang tersisa.
Input-input sensor yang juga diperhitungkan oleh mikroprocessor nya juga adalah
sensorAccelerator Pedal Position (APP), sensor posisi crank, sensor pressure,
sensor lambda, dan sebagainya. Kegunaan dari sensor-sensor dan mikroprosesor
adalah untuk mengendalikan mesin supaya bekerja pada efisiensi yang paling optimal
dalam menggunakan bahan bakar, dan juga memaksimalkan tenaga. Penghematan
bahan bakar dan kemampuan mesin dengan pengaturan pada sebuah kendali
mikroprosesor adalah cara yang sangat bagus.Satu lagi yang merupakan perbedaan
penting antara TCDi dan mesin diesel konvensional adalah bagaimana

caranya injector bahan bakar dikendalikan. Pada mesin diesel


konvensional, injectorbahan bakar dikendalikan secara mekanis pada sistem
pengoperasiannya. Penggunaan mekanisme ini menyebabkan bertambahnya
kebisingan karena banyaknya komponen yang bekerja untuk menjalankan
mekanisme injector. Sedangkan pada mesin TCDi, injector bahan bakar dioperasikan
menggunakan katub solenoid yang bekerja dengan adanya arus listrik, dan tidak
membutuhkan susunan mekanisme yang rumit dan berisik untuk
menjalankan injectorbahan bakar ke dalam silinder. Katub solenoid dioperasikan oleh
sebuah central microprcessor pada sistem kendali TCDi berdasrakan input-input dari
sensor yang terdapat dalam sistem. Jadi bisa disimpulkan bahwa TCDi bekerja dengan
cara yang cerdas mengendalikan mesin diesel dengan penggunaan sensor-sensor dan
mikroprosesor. TCDi menggantikan komponen-komponen mekanis dengan sebuah
sistem elektronik yang mana juga menaikkan tenaganya, kepekaan responnya,
sekaligus effisiensi dan kemampuannya. Selain itu juga menurunkan suara berisiknya,
emisi gas buang dan juga memperhalus tingkat getarannya.
8. SISTEM COMMON RAIL
Mesin Diesel Sistem Common Rail

Common rail termasuk mesin diesel generasi terbaru, dibandingkan mesin diesel
lama, diesel common rail terkenal dengan CC yang lebih kecil tapi bisa menghasilkan
tenaga dan torsi yang jauh lebih besar. dibandingkan dengan diesel non common rail
seperti panther 2.5, tenaga maksimum hanya 74 HP/3500 Rpm dan torsi maksimum =
191 Nm/2000 Rpm. Berdasarkan Jenisnya, diesel common rail termasuk direct
injection, dimana bahan bakar langsung disemprotkan ke piston. Pembakaran dipicu
oleh udara yang dimampat atau dikompresikan didalam silinder. Akibat pemampatan
itu, tekanan udara dan suhunya menjadi sangat tinggi, dan mencapai titik bakar solar,
ketika solar disemprotkan ke udara yang dimampatkan itu, solar langsung terbakar.
Dengan cara ini, mesin diesel tidak memerlukan busi sebagai pemantik api.
Perbedaan utama common rail dengan tipe diesel yang lama adalah sistem
injeksinya,sistem common rail ini digabungkan dengan sistem injeksi yang dikontrol
secara elektronik, sedangkan tipe diesel yang lama injektor membuka karena tekanan
bahan bakar, tetapi pada common rail yang membuka injektor adalah arus listrik dari
ECU (komputer). Kuantitas bahan bakar dan putaran mesindiatur secara terpisah oleh
control module (ECU).

Teknologi Common Rail Injection (Injeksi Rel Bersama) merupakan salah satu
teknologi injeksi pada bahan bakar yang berada pada ruang bakar dengan sistem
tekanan yang dihasilkan secara terpisah oleh injektor. Dalam aplikasinya, teknologi
common rail injection memerlukan alat penampung yang memilikei tkanan tinggi
pada nozzel. Sistem tekanan injeksi tersebut dapat diatur secara terpisah dari putaran
mesin dan jumlah bahan bakar yang telah terinjeksi menurut kalkulasi tertentu.
Tingkat tekanan injeksi didalam penampung tersebut mencapai 1600 bar yang
mengalir menuju injector.
Teknologi common rail injector berfungsi untuk mengurangi emisi gas buang pada
mesin dan juga untuk melakukan penghematan bahan bakar sehingga lebih efisien.
Dengan adanya teknologi common rail injeksi diharapkan sistem pembakaran pada
mesin menjadi lebih optimal. Dengan sistem kerja yang maksimal pada teknologi
common rail injection dikhawatirkan membuat mesin menjadi panas dan dapat
menimbulkan kebakaran serta ledakan apabila terjadi kebocoran

Cara kerja sistem common rail


sejumlah bahan bakar yang telah diberikan tekanan oleh pompa suplai kemudian
disimpan kedalam sistem common rail sebelum dilakukan distribusi kepada injektor.
Pada Electric Control Unit (ECU) dan juga Electronic Driving Unit (EDU) melakukan
kontrol jumlah dan waktu kerja sistem injeksi bahan bakar untuk mencapai tingkat
yang optimal dengan cara melakukan pembukaan dan penutupan sistem injektor
dengan menggunakan sinyal yang didapat dari sensor yang terpasang.
CommonRail adalah teknologi sistem injeksi baru pada mesin diesel, teknologi
commonrail ini memungkinkan tekanan pada ruang bakar menjadi fleksibel (dapat
berubah) menyesuaikan dengan output yang dikehendaki, teknologi commonrail ini
juga menyempurnakan akurasi volume bahan bakar/ solar yang masuk ke ruang bakar.
Kelebihan Diesel CommonRail dibandingkan dengan Diesel konvensional pada
dasarnya adalah mampu memberikan suplai bahan bakar yang lebih akurat dan
tekanan pada ruang bakar yang sesuai dengan kebutuhan (output), dua kelebihan

mendasar commonrail itu ternyata berdampak sangat besar pada hasil dari proses
pembakaran ini, antara lain:
* Performa / tenaga mesin yang lebih baik
* Efektif dalam penggunaan bahan bakar (lebih hemat bahan bakar)
* Getaran mesin lebih kecil
* Suara lebih kecil
* Asap/ gas buang lebih bersih

9. SUSPENSI
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata
yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Sistem suspensi kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda. Ada dua
jenis utama suspensi yaitu :
a) Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi poros kaku (rigid)
Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku
tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan
lengan kontrol (control arm). Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem
ini. Sampai sekarang sebagian besar kendaraan berat seperti truck, masih
menggunakan sistem ini, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan
sistem ini pada roda belakang
Keuntungan :
Konstruksi sederhana dan kuat
Perubahan tread atauu chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
Kerugian :
Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Kecenderungan terjadi gerakan horizontal
b) Sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing
roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan
suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau getaran
pada salah satu roda tidak memengaruhi roda yang lain.
Umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua poros
rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada
roda depan sedangkan pada poros roda belakang menggunakan sistem
suspensi dependen pada poros roda belakang.
Keuntungan :
Kwalitas mengendarai lebih baik
Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding
Kerugian :
Konstruksi rumit

DAFTAR PUSTAKA
http://www.oto-id.com/pengertian-sasis-tipe-ladder_2066.aspx
http://www.oto-id.com/pengertian-bodi-monokok_1959.aspx
http://id.wikipedia.org/wiki/Supercharger
http://smk36.wordpress.com/2011/09/06/pengertian-supercharger/
http://dunia-otomotif-mobil.blogspot.com/2013/03/pengertian-dasar-karburatorkonvensional.html
http://www.oto-id.com/pengertian-injeksi-dan-plus-minusnya_914.aspx
http://callmedzul.blogspot.com/2013/12/tcdi.html
http://www.mobilku.org/2013/05/kelebihan-diesel-commonrail-dibanding.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_(kendaraan)
http://sutrisnotris.blogspot.com/2011/10/suspensi.html

Anda mungkin juga menyukai