2.
Tinjauan Pustaka
1.
Peranan Air
Air merupakan zat yang mutlak bagi setiap makhluk hidup dan kebersihan
air adalah syarat utama terjaminnya kesehatan. Menurut tempatnya air berada di
permukaan tanah dan dapat pula berada di atas tanah selanjutnya air ini disebut air
tanah. Air hujan membawa serta mikroorganisme-mikroorganisme yang senantiasa
berhamburan di udara, lebih-lebih yang mengatasi (di atas) tanah berdebu. Setiba
di tanah, air menjadi lebih cemar lagi karena sisa-sisa makhluk hidup (sampah)
kotorran dari hwan-hewan ataupun manusia dan mungkin juga limbah dari pabrikpabrik
Manusia memperoleh air yang diperlukan untuk minum, masak, mandi dan
mencuci dari air hujan, dari air yang menggenang du oermukaan seperti waduk
atau kubangan, dari air sungai, air sumber dan air sumur.
Air yang mengandung mikroorganisme-mikroorganisme disebut air yang
terkena kontaminasi. Jadi air itu tidak steril. Sehingga apabila diminum atau
dipergunakan untuk keperluan-keperluan rumah tangga lainnya seperti misalnya
untuk MCK (mandi cuci kakus) dapat menimbulkan akibat-akibat yang merugikan
bagi kehidupan kita, misalnya penyakit kulit, penyakit perut (diare, mutaber, dan
lain-lain). Beberapa penyakit menular dapat sewaktu-waktu meluas menjadi wabah
(epidemi) karena peranan air yang tercemar.
2.
baik bagi kehidupan bakteri patogen yang berasal dari hewan-hewan maupun
manusia.
Sinar matahari terutama sinar ultaviolet memang bisa mematikan bakteri
tetapi daya tembus ultraviolet ke dalam air tidak seberapa.
Air yang mengalir deras dan bergolak karena menerjang karena menerjang
batu-batuan karang baik bagi kehidupan bakteri, air sumur dalam hal ini tergantung
pada lingkunganya. Pada umumnya lebih bersih daripada air permukaan, karena air
yang merembes ke dalam tanah itu telah tersaring oleh lapisan tanah yang
dilewatinya.
3.
b.
dengan jalan diencerkan sampai pada larutan yang paling encer. Umumnya
penilaian bau maupun rasa sering dilakukan bersamaan berbagai suatu
indikator, dimana antara keduanya sulit dipisahkan secara kualitatif. Bagi air
minum, persyaratan fisis ditetapkan antara lain oleh faktor-faktor kekeruhan,
warna maupun bau.
c.
4.
Temperatur
Daya tahan terhadap temperatur tidak sama bagi tiap-tiap spesies. Ada
spesies yang mati setelah mengalami pemanasan beberapa menit di dalam
cairan medium pada suhu 60 C. sebaliknya bakteri jenis lain membentuk spora
seperti genus Bacillus dan genus Clostridium itu tetap hidup setelah dipanasi
dengan uap 100 C atau lebih selamat kira-kira setengah jam. Umumnya
mikroorganisme hidup pada suhu 26 C
b.
Kebebasan
Dalam keadaan bebas protein dari bakteri lebih cepat menggumpal
daripada dalam keadaan kering pada T sama. Berdasarkan ini maka sterilisasi
barang-barang gelas di dalam oven kering memerlukan suhu 121 C dan waktu
lebih dari 15 menit
c.
Medium
Medium yang digunakan harus memiliki zat-zat yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme, yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan lain-lain.
d.
perlahan-lahan
sebagai
akibat
penguapan
air,
maka
bakteri
dapat
Pengaruh sinar
Kebanyakan bakteri tidak dapat mengalami fotosintesa bahkan setiap
radiasi dapat membahayakannya. Sinar tampak tidak berbahaya tetapi sinar
ultraviolet, sinar x, dan sinar radiasi yang gelombangnya lebih pendek dari
sinar tampak sangat berbahaya bahkan dapat mematikan bakteri.
f.
Pengaruh mekanik
Tekanan udara dapat mempengaruhi kehidupan bakteri. Untuk
menghentikan bakteri dibutuhkan tekanan 600 atm, dan untuk mematikan
bakteri dibutuhkan tekanan 6000 atm.
g.
Faktor kimia
Penggunaan bahan kimia kemungkinan dapat membunuh bakteri
seperti desinfektan-desinfektan germisida dan bakterisida. Zat-zat juga tanpa
merusak bakteri. Biasanya kerusakan-kerusakan akibat proses oksidasi,
koagulasi, depresi, dan ketegangan permukaan
5.
b.
Bentuk
Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang, ada yang tepinya rata, ada yang
tepinya tidak rata
c.
Kenaikan permukaan
Ada koloni yang permukaannya halus, ada yang permukaannya tidak rata
d.
Wajah permukaan
Ada koloni yang permukaannya mengkilat, ada yang permukaannya suram
e.
Warna
Kebanyakan koloni bakteri itu berwarna keputihan atau kekuningan. Akan
tetapi ada juga yang kemerahan, coklat, jingga, biru, hijau, dan ungu
f.
Kepekatan
Ada koloni yang lunak seperti lendir, seperti mentega, ada yang keras dan
kering
6.
b.
7.
per ml. jika jumlah koloni per plate jauh di atas 300, laporkan hasil sebagai TNTC
(Too Numerous To Count)
Metodologi Percobaan
Alat dan Bahan
1. Bahan:
- Sampel air
- Aquadest
- PDA
- Desinfektan
2. Alat:
- Beaker glass
- Petri dish
- Tabung reaksi
- Erlenmeyer
- Pipet
- Pengaduk
- Kompor listrik
- Koloni Counter
3. Cara Kerja :
Langkah-langkah pendahuluan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Penyiapan ruangan
Ruang tempat inokulasi itu kecil, bersih, dan bebas angin. Dinding ruang
yang basah menyebabkan butir-butir debu menepel padanya. Pada waktu
mengadakan inokulasi, baik sekali jika meja dapat juga dilakukan dalam suatu
kotak berkaca. Dalam laboratorium untuk membuat vaksin, serum, dan sebagainya.
Udara yang masuk kedalam ruangan itu dilewatkan saringan yang disinari dengan
sinar ultraviolet
b.
c.
keadaan cair (suhu antara 42oC-45oC). setelah agar-agar membeku, maka cawan
petri yang berisi piaraan baru disimpan dalam tempat yang aman. Penyimpanan
cairan ini dilakukan dengan meletakkan secara terbalik yaitu permukaan medium
menghadap kebawah, ini untuk menghindari tetesnya air yang mungkin melekat
pada dinding dalam pada tutup cawan. Piaraan yang diperoleh dengan jalan seperti
tersebut diatas terkenal dengan piaraan adukan. Dengan cara ini bakteri yang
diinokulasi kan tadi dapat menyebar luas keseluruh medium. Bakteri yang aerob
maupun anaerob dapat tumbuh disitu dan banyaknya koloni dapat dihitung dengan
mudah. Pengenceran 1 ml sampel dengan 99 ml air murni itu tidak mutlak, hal ini
tergantung pada keadaan air yang akan diselidiki.
Dalam keadaan yang sebenarnya (dialam bebas) boleh dikatakan tidak ada
bakteri yang hidup tersendiri terlepas dari spesies lainnya. Untuk isolasi suatu
spesies terdapat berbagai cara yaitu:
1. Metode Pengenceran
Suatu sampel dari suatu suspensi mengandung campuran bermacam-macam
spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran tersebut
diambil 1 ml untuk kemudian diencerkan kembali dst. Kemudian
diinokulasikan ke media padat (misal media agar)
2. Metode Penuangan
Suatu sampel campuaran bakteri yang telah diencerkan, kemudian disebarkan
dalam suatu media cair misal kaldu dan gelatin encer.
3. Metode goresan
Metode ini banyak digunakan karena mudah prosedurnya, Tetapi metode ini
hanya digunakan untuk jenis mikroorganisme aerobik.
4. Dengan isolasi suatu mikroorganisme
Isolasi suatu sel menggunakan mikropet yang ditempatkan pada tangan-tangan
suatu micromanipulator.
5. Inokulasi Hewan
Metode ini didasrkan atas suatu kenyataan bahwa tidak semua bakteri dapat
tumbuh didalam tubuh seekor hewan.
B. Mempersiapakan biakan
1.
2.
3.
4.
Inokulasi adukan
Bakteri yang akan digunakan untuk membuat piaraan adukan dapat diperoleh
dengan piaraan dalam medium cair atau dari suatu koloni pada medium padat
maka sampel yang diambil dari koloni itu perlu diencerkan dulu dalam air
steril sehingga terjadi suatu suspensi. Kemudian ambil agar-agar atau gelatin
yang belum membeku dan tuangkan medium itu ke dalam cairan petri tersebut.
Setelah cawan petri ditutup maka putar-putarlah cawan tersebut diatas
permukaan meja kerja.
adalah
bahan
yang
digunakan
untuk
menumbuhakan
nutrient yaitu ekstrak daging dan pepton mempunyai komposisi kimia yang
tidak pasti
Berdasarkan penggunaanya medium dibagi menjadi 3 yaitu
c. Medium serba guna adalah medium yang paling umum digunakan sifat dari
medium
ini
yaitu
dapat
menunjang
pertumbuhan
sebagian
besar
Metodologi Percobaan
Bahan dan Alat
1. Bahan :
- Aspergillus niger
- Sampel jamur
2. Alat :
- Tabung reaksi
- Inokulum
- Beaker glass
- Pipet tetes
- Gelas ukur
- Kompor listrik
- Cawan petri
- Mikroskop
3. Cara Kerja
1. Biarkan media dalam tabung reaksi memadat (untuk media miring, sebelum
memadat kedudukan tabung reaksi dibuat miring di bawah 45, kemudian
dibiarkan
kawat
osse:
panaskan
kawat
osse
menggunakan
bunsen