Anda di halaman 1dari 3

Adi, anak laki laki berusia 5 tahun merupakan anak keempat dari enam bersaudara.

Ayah Adi bekerja


sebagai tukang becak dan ibunya adalah buruh cuci pakaan. Selagi ibunya bekerja Adi dibiarkan bermain
di sekitar rumah. Karena tidak ada yang mengawai, Adi sering bermain tanpa alas kaki. Sehari hari Adi
sekeluarga hanya makan dengan nasi dan kecap, sesekali dengan tambahan telur atau tempe.
Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang lalu. Adi juga
tampak lesu dan mudah lelah serta terengah engah saat brmain. Dokter kemudian melakukan beberapa
pemeriksaan.
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Darah
Gambaran apusan darah tepi
Feses
1. Klarifikasi istilah
1. Pucat : Keadaan mua yang tampak terlihat putih semua dan tidak Nampak putih
kemerahmerahan
2. Lesu : berasa lemah dan lelah dan letih
3. Cheilitis : peradangan pada bibir
4. Konjungtiva palpebral anemis
5. Atrofi papil : Glossitis atrofi, atrofi pda papilla lidah yang menyebabkan permukaan lidah
menjadi licin/halus karena papil menghilang
6. Koinlonychia : Distrofi kuku jari dengan kuku menjadi tipis dan cekung dengan tepi meninggi
7. MCH : ukuran dari massa hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah
8. MCV : volume korpuskulum rata rata, yaitu ukuran dari volume sel darah merah rata rata
yang dilaporkan sebagai bagian dari hitung darah lengkap standar
9. MCHC : Konsentrasi rata-rata hemoglobin sel hidup yagn dilaporkan sebagai bagian dari
hitung darah lengkap standar
10. TIBC : total iron bnding capacity pemeriksaan yang dlakukan untuk mengetahui jumlah
transferrin yang berada dalam sirkulasi darah
11. Besi serum : Jumlah besi dalam peredaran darah. Pemeriksaan ini merupakan pengukuran
konsentrasi besi yang terikat pada transedin dan bersirkulasi dalam darah
12. Feritin : kompleks besi apoferitin, yang merupakan bentuk utama penyimpanan besi dalam
tubuh
13. Anemia mikrositik hipokrom : DImana nilai MCV dibawah 82 fL dan nilai MCH dibawah 27 pg
14. Anisopoikilositosis : adanya leukosit yang ukuranny bervariasi dan bentuknya abnormal
dalam darah

15. Cigar shaped cell : Sel sel darah merah yang berbentuk cerutu atau pensil pada apusan
darah tepi. Umumnya terkait dengan eliptositosis atau kelainan herediter yang ditandai
dengan eritrosit berbentuk elips
16. Pencil cell : Bentukan sel darah merah atau eritrosit seperti pensi yang menjadi pertanda
adanya anemia akibat defisiensi besi
17. Eosinophilia : Peningkatan sel darah putih eosinophil yang berhubungan dengan infkesi
parasite
2. Identifikasi masalah
a. Adi, anak laki laki berusia 5 tahun merupakan anak keempat dari enam bersaudara.
Ayah Adi bekerja sebagai tukang becak dan ibunya adalah buruh cuci pakaan. Sehari hari
Adi sekeluarga hanya makan dengan nasi dan kecap, sesekali dengan tambahan telur
atau tempe.
b. Selagi ibunya bekerja Adi dibiarkan bermain di sekitar rumah. Karena tidak ada yang
mengawai, Adi sering bermain tanpa alas kaki.
c. Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang
lalu. Adi juga tampak lesu dan mudah lelah serta terengah engah saat bermain.
d. Pemeriksaan fisik
e. Laboratorium
3. Analisis Masalah
a. Adi, anak laki laki berusia 5 tahun merupakan anak keempat dari enam bersaudara.
Ayah Adi bekerja sebagai tukang becak dan ibunya adalah buruh cuci pakaan. Sehari hari
Adi sekeluarga hanya makan dengan nasi dan kecap, sesekali dengan tambahan telur
atau tempe.
i. Bagaimana hubungan kondisi ekonomi, gizi, dan usia dengan system imunitas
anak? Shali, Ray
ii. Apa dampak jika hanya mengonsumsi nasi dan kecap dan sesekali dengan
tambahan telur atau tempe? Shali,Ray
b. Selagi ibunya bekerja Adi dibiarkan bermain di sekitar rumah. Karena tidak ada yang
mengawasi, Adi sering bermain tanpa alas kaki.
i. Apa dampak bermain tanpa alas kaki di sekitar rumah? Ilham, Gunung
c. Adi dibawa ibunya ke puskesmas karena wajahnya terlihat pucat sejak sebulan yang lalu.
Adi juga tampak lesu dan mudah lelah serta terengah engah saat bermain.
i. Bagaimana mekanisme munculnya gejala yang diderita oleh Adi? Alba, Sandy
d. Pemeriksaan fisik
i. Bagaimana interpretasi hasil pemfis? (Makna klinis & mekanisme) Dea, Rani
ii. Bagaimana teknik pemeriksaan fisik (Konjungtiva palpebral anemis, Cheilitis
positif, atrofi papil, koilonychias) Dea Rani
e. Laboratorium
Hb
i. Bagaimana interpretasi darah serum (mekanisme abnormalitas) Ilham,Gunung
ii. Bagaimana mekanisme eritropoiesis? Devia imam
iii. Apa saja kelainan bentuk bentuk eritrosit? Alba, sandy

iv. Bagaimana interpretasi hasil apusan leukosit dan trombosit? (sertai mekanisme
abnormalitas) Malik Audy
v. Apa saja jenis jenis anemia? Alba sandy
vi. Bagaimana mekanisme anemia mikrositik hipokrom? Devia Imam
vii. Bagaimana mendiagnosis banding anemia mikrositik hipokrom? Devia Imam
viii. Bagaimana metabolisme besi dalam tubuh? Ilham, Gunung
ix. Bagaimana interpretasi feses? Shali , Ray
x. Bagaimana pathogenesis infeksi cacing tambang Dea, Rani
xi. Bagaimana mekanisme imunitas tubuh terhadap infeksi cacing tambang Shali ,
Ray
xii. Bagaimana hubungan infeksi cacing tambang dengan anemia? Malik Audy
xiii. Bagaimana penatalaksanaan infeksi cacing tambang? Malik Audy
4. Keterkaitan antar masalah

5. Learning issue
a. Anemia mikrositik hipokrom Shali Ray
b. Infeksi cacing tambang Malik Audy
c. Pemeriksaan laboratorium darah lengkap (sel darah, serum, feses) ilham gunung
d. Eritrosit (bentuk) Alba sandy
e. Eritropoiesis (pembentukan, Fe) imam devia
f. Sistem imun (eosinophilia, imunoglobin, leukosit) Dea Rani
6. Hypothesis
Adi 5 tahun mengalami anemia mikrositik hipokrom karena infeksi cacing tambang
(ankylostomiasis)

Anda mungkin juga menyukai