JUDUL PERCOBAAN
Penentuan Kadar Glukosa Darah
B. HARI, TANGGAL PERCOBAAN
Kamis, 23 Oktober 2014
C. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan kadar glukosa dalam darah
D. KAJIAN TEORI
Gula darah merupakan istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa yang ada di
dalam darah. Glukosa dibentuk dari senyawa-senyawa glukogenik yang mengalami
glukogenesis. Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan akan glukosa pada saat karbohidrat
tidak tersedia dalam jumlah yang cukup dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus
menerus diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi sistem saraf dan eritrosit.
Glukosa juga diperlukan di dalam jaringan adipose sebagai sumber gliseralida-gliserol dan
glukosa juga mempunyai peran dalam mempertahankan kadar intermediet pada siklus asam
sitrat di seluruh jaringan tubuh. Glukosa juga merupakan satu-satunya bahan bakar yang
memasok energi bagi otot rangka pada keadaan anaerob.
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka.
Sebagian besar karbohidrat, terutama golongan monosakarida dan disakarida
mempunyai sifat mereduksi dari karbohidrat disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau
gugus keton bebas atau karena mempunyai gugus hidroksil (-OH) bebas yang reaktif. Pada
molekul glukosa (aldosa), gugus pereduksi terletak pada atom C nomor 1.
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai
sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam
buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah
atau konsentrasi tetap, yaitu antara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah ini dapat
bertambah setelah kita makan makanan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah
itu, jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada orang yang menderita
diabetes mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100
ml darah.
Deproteinasi adalah proses pelepasan protein dari ikatannya. Protein yang terikat
secara kovalen dapat didegradasi dengan perlakuan kimia yaitu pelarutan dalam larutan basa
kuat atau dengan perlakuan biologis. Pada prinsipnya, deproteinasi dilakukan dengan
pemberian kondisi basa yang diikuti pemanasan selama rentang waktu tertentu. Sebagai basa,
banyak dipilih NaOH, sebab, selain lebih efektif, bahan ini juga relatif murah dan mudah
didapatkan. Pemberian basa dimaksudkan untuk mendenaturasi protein menjadi bentuk
primernya yang akan mengendap. Selanjutnya dilakukan penyaringan untuk memisahkan
endapan dengan supernatannya. Filtrat kemudian diproses lebih lanjut.
Glukosa darah akan mereduksi ion Cu2+ dalam suasana basa, yang hasil reduksinya
akan bereaksi dengan arseno molibdat menghasilkan warna biru. Larutan ini diukur
absorbansinya pada panjang gelombang maksimum, yaitu 660 nm. Dengan menggunakan
Lambert-Beer menyatakan:
A=kxcxl
Di mana: A
: Tebal kuvet
: Konsentrasi sampel
Penentuan kadar gula reduksi dalam suatu contoh karbohidrat dapat dilakukan dengan
beberapa cara, di antaranya dengan titrasi metode Luff Schoorl dan cara spektrofotometri
metode Nelson-Somogyi.
Spektrometer menghasilkan sinar spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Jadi, spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi panjang gelombang. Bila
cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari
sinar masuk akan dipantulkan sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan.
Pembuatan kurva baku dibuat seri larutan baku dari zat yang akan dianalisis dengan
berbagai konsentrasi. Masing-masing absorbansi larutan dengan berbagai konsentrasi diukur,
kemudian dibuat kurva yang merupakan hubungan antara absorbansi dengan konsentrasi.
Bila hukum Lambert-Beer terpenuhi maka kurva baku berupa garis lurus.
Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal.
Pada kondisi normal, kadar gula tubuh akan selalu terkendali, berkisar 70-110 mg/dl, oleh
pengaruh kerja hormon insulin yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Setiap sehabis
makan, terjadi penyerapan makanan seperti tepung-tepungan (karbohidrat) di usus dan kadar
gula darah akan meningkat. Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi hormon
insulin oleh kelenjar pankreas. Berkat pengaruh hormon insulin ini, gula dalam darah
sebagian besar akan masuk ke dalam berbagai macam sel tubuh (terbanyak sel otot) dan akan
digunakan sebagai bahan energi dalam sel tersebut. Sel otot kemudian menggunakan gula
untuk beberapa keperluan yakni sebagai energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dan jika
masih ada sisa, sisa sebagian tersebut diubah menjadi lemak dan protein.
Spektrofotometri UV-Vis
Sentrifuge
Tabung reaksi
Penangas Air
Gelas ukur
Gelas piala
Pipet
Pengaduk
2. Bahan-bahan
-
Larutan Cu alkalis
Larutan ZnSO4.7H2O 5%
Pereaksi arsenemolibdat
F. ALUR KERJA
1. Deproteinase Filtrat Darah
0,1 mL darah oxalated
Didekantasi
Filtrat
Absorbansi
1 ml aquades
G. Hasil Pengamatan
No
Prosedur Percobaan
Hasil Pengamatan
Dugaan / Reaksi
Kesimpulan
Sebelum :
Sampel
Didekantasi
berwarna
tidak
tidak
berwarna
Sesudah :
Darah
aquades
aquades
merah pudar
Darah
Filtrat
Hasil
Darah
aquades
Ba(OH)2+
ZnSO 4
tidak
ZnSO4.7H2O
darah
protein
darah
sudah
mengandung
R2 : 0,986
berwarna
Berdasarkan percobaan
Filtrat
darah
tidak
dilakukan
berwarna + cu alkalis :
didapatkan
biru (+++)
b. Wilda
Darah putri :
Filtrat + cu alkalis +
arseno
molibdat
Darah wilda :
Filtrat + cu alkalis +
arseno
a. Putri
kadar
sebesar
22,8 mg/ml
nm
Absorbansi
yang
molibdat
sebesar
11,68 mg/ml
konsentrasi maka
Cu alkalis : biru
semakin besar
menit
- Dimasukkan dalam air dingin
- + 1,0 pereaksi arseno molibdat
- Diaduk sampai merata
- Diuji dengan alat spektronik 20 dengan =
660 nm
Konsentrasi :
Absorbansi
hijau (+++)
0,06
mg/ml
hijau
(+++)
0,04 mg/ml : hijau (++)
0,02 mg/ml : hijau (+)
Aquades
tidak
berwarna
1 ml aquades
Aquades + cu alkalis
biru
Setelah didihkan biru
menit
- Dimasukkan dalam air dingin
- + 1,0 mL pereaksi arseno molibdat
- Diaduk sampai merata
- Diuji dengan alat spektronik 20 pada = 660
nm
Absorbansi
Aquades + cu alkalis +
arseno
kuning
molibdat
0,02 = 0,009
0,04 = 0,039
0,06 = 0,059
Sehingga apabila diplotkan, akan diperoleh kurva standar sebagai berikut:
Konsentrasi vs Absorbansi
0.07
y = 1.25x - 0.014
R = 0.986
absorbansi
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
konsentrasi
J. DAFTAR PUSTAKA
Aulia (2009) dalam Amalia, Maimunah. 2010. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana
dengan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Rawat Jalan di
Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang. Undergraduated (D3) Thesis Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Basset, J. 1994. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. EGC: Jakarta.
Day, R.A dan Underwood, A.L. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Alih bahasa:
I. Sopyan. Erlangga: Jakarta.
Joyce, Lee Fever (2007) dalam Permana, Chairul. 2011. Perbedaan Pemeriksaan Kadar
Glukosa Darah Puasa yang Diperiksa Segera dengan Ditunda Selama 1 Jam pada Suhu
Ruang. Undergraduated (D3) Thesis Universitas Muhammadiyah Semarang.
Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.
Lehninger A.L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Alih bahasa: Maggy Thenawijaya. Erlangga:
Jakarta.
Murray RK, DK Granner, VW Rodwell. 2006. Harpers Illustrated Biochemistry Ed. 27th.
The Mc Graw-Hill Companies, Inc.: USA.
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI Press: Jakarta.
Tim Dosen. 2012. Petunjuk Praktikum Biokimia. UNESA Press: Surabaya.
Yazid, Estien dan Nursanti, L. 2006. Penuntun Praktikum Kimia untuk Mahasiswa Analis.
Andi: Yogyakarta.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Tentukan kadar glukosa darah dalam mg glukosa/ 100 mL darah!
2. Apa fungsi proses pendidihan pada percobaan di atas?
3. Jelaskan peranan hormone insulin dalam proses pengaturan kadar glukosa!
JAWABAN
1.
2. Fungsi dari proses pendidihan pada percobaan di atas adalah untuk mempercepat laju
reaksi oleh Cu alkalis.
3. Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi hormon insulin oleh kelenjar
pankreas. Berkat pengaruh hormon insulin ini, gula dalam darah sebagian besar akan
masuk ke dalam berbagai macam sel tubuh (terbanyak sel otot) dan akan digunakan
sebagai bahan energi dalam sel tersebut. Sel otot kemudian menggunakan gula untuk
beberapa keperluan yakni sebagai energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dan
jika masih ada sisa, sisa sebagian tersebut diubah menjadi lemak dan protein.
Menurunnya efektifitas hormon insulin mengakibatkan menurun pula kadar glukosa
yang masuk ke dalam sel. Akibatnya sel tubuh kekurangan glukosa dan berusaha
mendapatkan kalori dari pemecahan lemak. Pemecahan lemak akan menghasilkan
suatu keton yang dapat mengakibatkan terjadinya ketoasidosis.
LAMPIRAN FOTO
Darah + aquades +
Ba(OH)2 + ZnSO4.7H2O
5%
Larutan standar + Cu
alkalis
Albumin yang
mengendap setelah
disentrifuge