JUDUL PERCOBAAN
Penentuan Kadar Protein dengan Metode Biuret
B. HARI, TANGGAL PERCOBAAN
Kamis, 6 November 2014
C. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan kadar protein yang ada pada sampel dengan menggunakan
cara Biuret
D. KAJIAN TEORI
Protein adalah senyawa organic kompleks yang terdiri atas unsur-unsur
karbon (50-55%), Hidrogen ( 7%), Oksigen ( 13%), dan Nitrogen ( 16%).
Secara kimiawi, protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan
asam-asam amino sebagai monomernya. Asam-asam amino terikat satu sama lain
melalui ikatan peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksil (COOH) asam amino
yang satu dengan gugus amino (NH3) dari asam amino yang lain dengan
melepaskan satu molekul air.
Pada umumnya, protein sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh fisik dan
zat kimia, sehingga mudah mengalami perubahan bentuk. Perubahan atau
modifikasi pada struktur molekul protein disebut denaturasi. Hal-hal yang dapat
menyebabkan terjadinya denaturasi adalah panas, pH, tekanan, aliran listrik, dan
adanya bahan kimia seperti urea, alcohol, atau sabun.
Jika larutan protein encer yang dibuat basa dengan larutan NH4OH
ditambah dengan beberapa tetes larutan CuSO4 encer, larutan tersebut akan
terbentuk warna merah muda sampai violet. Reaksi ini disebut reaksi biuret.
Warna merah mudah terbentuk apabila larutan protein yang diselidiki mempunyai
molekul yang kecil, misalnya proteosa dan pepton. Warna violet terbentuk apabila
larutan protein mempunyai molekul yang besar, misalnya gelatin.
Pada percobaan ini, dilakukan penentuan kadar protein dari ikan bandeng.
Ikan Bandeng adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Ikan Bandeng mengandung energi sebesar 129 kilokalori, protein 20
gram, karbohidrat 0 gram, lemak 4,8 gram, kalsium 20 miligram, fosfor 150
miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Ikan Bandeng juga
terkandung vitamin A sebanyak 150 IU, vitamin B1 0,05 miligram dan vitamin C
0 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram
Ikan Bandeng, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 80 %.
Spektrofotometri UV-Vis prinsip kerjanya berdasarkan penyerapan cahaya
atau energi radiasi oleh suatu larutan. Jumlah cahaya atau energi radiasi yang
diserap memungkinkan pengukuran jumlah penyerap dalam larutan secara
kuantitatif. Metode Spektrofotometri Ultra-violet dan Sinar Tampak telah banyak
diterapkan
untuk
penetapan
senyawa-senyawa
organik
yang
umumnya
Tabung reaksi
9 buah
Spektrofotometri UV-Vis
1 set
Pipet
Secukupnya
1 buah
Bulb pipet
1 buah
1 buah
1 set
Labu ukur
2 buah
Gelas kimia
2 buah
2. Bahan-bahan
-
Reagen Biuret
Aquades
F. ALUR KERJA
Preparasi sampel
0,8 gram
daging bandeng
- Ditumbuk
sampai
halus
dengan
dalam
labu
ukur
dan
1 mL Larutan
standar 2 mg/mL
+ 4 mL Reagen Biuret
+ 4 mL Reagen Biuret
Dikocok
Dikocok
Larutan berwarna
ungu
Larutan berwarna
ungu
absorbansi
20
dengan
absorbansi
20
dengan
1 mL Larutan
standar 3 mg/mL
1 mL Larutan
standar 4 mg/mL
+ 4 mL Reagen Biuret
+ 4 mL Reagen Biuret
Dikocok
Dikocok
Larutan berwarna
ungu
Larutan berwarna
ungu
C selama 10 menit
C selama 10 menit
absorbansi
spektronik
20
alat
dengan
spektronik
=520 nm
absorbansi
20
dengan
=520 nm
Absorbansi
Absorbansi
1 mL Larutan
standar 5 mg/mL
Dimasukkan tabung reaksi
+ 4 mL Reagen Biuret
Dikocok
Larutan berwarna
ungu
Diinkubasi pada suhu 37 C selama 10
menit
Diukur absirbansi dengan alat absorbansi
spektronik 20 dengan =520 nm
Absorbansi
1 mL
1 mL
Akuades
Larutan sampel
+ 4 mL Reagen Biuret
+ 4 mL Reagen Biuret
Dikocok
Dikocok
Larutan berwarna
ungu
Larutan berwarna
ungu
C selama 10 menit
C selama 10 menit
absorbansi
spektronik
20
alat
dengan
absorbansi
spektronik
=520 nm
20
dengan
=520 nm
Diulang tiga kali
Absorbansi
Absorbansi
Absorbansi
Absorbansi
G. Hasil Pengamatan
Prosedur Percobaan
o
1
Preparasi sampel
0,8 gram
Bandeng
- Ditumbuk sampai halus dengan
menggunakan mortal alu
- Dimasukkan dalam labu ukur dan
dilarutkan dengan Aquades sampai
tanda batas
- disaring
Filtrate daging
bandeng
Hasil Pengamatan
Sebelum
Sesudah
- Daging
ikan - Dihancurkan: putih,
bandeng: putih
lembut
- Massa
daging - Dilarutkan dalam
bandeng:
0.8 100 mL aquades:
gram
cairan putih keruh
- Disaring:
filtrate
tidak berwarna
Dugaan / Reaksi
Kesimpulam
Pembuatan standar
1 mL larutan standar
1,2,3,4,5 mg/mL
Dimasukkan tabung reaksi
+ 4 mL Reagen Biuret
Dikocok
Larutan berwarna
ungu
Diinkubasi pada suhu 37 C
selama 10 menit
Diukur absirbansi dengan alat
absorbansi spektronik 20
dengan =520 nm
Absorbansi
Semakin
konsentrasi,
maka standar 1
intensitas
warna A = 0.031
ungu
juga
semakin tinggi
akan A = 0.075
A = 0.120
A = 0.143
A = 0.156
Larutan berwarna
ungu
Diinkubasi pada suhu 37
C selama 10 menit
Diukur absirbansi dengan
alat absorbansi
spektronik 20 dengan
=520 nm
Absorbansi
- Aquades:
tidak - Akuades+biuret:
berwarna
biru (+) keunguan
- Reagen
biuret: - Dikocok: biru
biru (+++)
- Diinkubasi: biru
absorbansi
blanko = 0
- Sampel:
tidak - Sampel+biuret:
berwarna
ungu (+)
- Reagen
biuret: - Dikocok:
ungu
biru (+++)
homogen
- Diinkubasi: larutan
ungu
- Absorbansi sampel
- Sampel 1 = 0.006
- Sampel 2 = 0.004
Kadar
protein
ikan
bandeng
yang
didapatkan
Larutan berwarna
ungu
Diinkubasi pada suhu 37 C selama
10 menit
Diukur absirbansi dengan alat
absorbansi spektronik 20 dengan
=520 nm
Diulang tiga kali
Absorbansi 1, 2, 3
sebesar
daging
H. ANALISIS DATA
Percobaan ini yang berjudul penentuan kadar protein dengan metode biuret
bertujuan untuk menentukan kadar prorein yang ada pada sampel dengan
menggunakan cara biuret. Pada percobaan yang telah dilakukan, digunakan
daging ikan bandeng segar sebanyak 0,82 gram yang telah dihaluskan dan
diekstrak menggunakan akuades.
I. KESIMPULAN
J. DAFTAR PUSTAKA
JAWABAN PERTANYAAN