VENTILATOR
A. Definisi
Ventilator merupakan alat pernapasan bertekanan negative atau positif yang dapat
mempertahankan ventilasi pemberian oksigen dalam waktu yang lama (Brunner and
Suddarth, 2009). Hudak dan Gallo (2011) mendefinisikan ventilator sebagai suatu alat
pernapasan yang bertujuan mempertahankan ventilasi alveolar yang tepat untuk kebutuhan
metabolic pasien dan untuk memperbaiki hipoksemia dan memaksimalkan transport
oksigen.
B. Tujuan
Penggunaan ventilator bertujuan untuk:
1. Memperbaiki ventilasi paru
2. Memberikan kekuatan mekanis pada sistem paru untuk mempertahankan ventilasi yang
fisiologis
3. Membantu otot nafas yang lelah/lemah
4. Mengurangi kerja miokard dengan jalan mengurangi kerja nafas (Brunner and Suddarth,
2009)
C. Indikasi
Ventilator diberikan kepada seseorang yang memiliki (Tanjung, 2009):
1. Gangguan ventilasi
2. Gangguan oksigen
Hipoksemia yang teah dapat terapi oksigen maksimal namun tidak ada perbaikan
RR > 35x/menit
Minute volume (MV) <3 liter/menit atau >20 liter per menit
4. Indikasi lain
D. Klasifikasi
Ventilator diklasifikasikan berdasarkan cara alat tersebut mendukung ventilasi, yaitu :
1. Ventilator tekanan negative
Ventilator mengeluarkan tekanan negative pada dada eksternal dengan mengurangi
tekanan intratoraks selama inspirasi memungkinkan udara mengalir ke dalam paru-paru
sehingga memenuhi volumenya. Pada jenis ini digunakan terutama pada gagal napas
kronik yang berhubungan dengan kondisi neurovascular seperti polymyelitis, distrofi
muscular, sklerosisi lateral amiotrifik dan miastenia gravis. Penggunaan tidak sesuai
untuk pasien yang tidak stabil atau pasien yang kondisinya membutuhkan perubahan
ventilasi sering
2. Ventilator tekanan positif
Ventilator tekanan positif menggembungkan paru-paru dengan mengeluarkan tekanan
positif pada jalan nafas dengan demikian mendorong alveoli untuk mengembang selama
inspirasi. Pada ventilator jenis ini diperlukan intubasi endotrakheal atau trakkeostomi.
Ventilatr ini secara luas digunakan pada klien dengan penyakit paru primer. Jenis ini ada
3, yaitu:
a. Time Cycled
Ventilator yang mengakhiri atau mengendalikan inspirasi setelah waktu ditentukan.
Bantuan yang diberikan berdasarkan waktu. Biasa digunakan pada neonates dan bayi
b. Volume Cycled
Ventilator yang mengalirkan volume udara pada setiap inspirasi yang telah
ditentukan. Jika volume preset telah dikirimkan pada klien, siklus ventilator mati dan
ekhalasi terjadi secara pasif. Merupakan jenis yang paling banyak digunakan
c. Pressure Cycled
Ventilator yang mengakhiri inspirasi ketika tekanan preset telah tercapai. Dengan
kata lain siklus ventilator hidup menghantarkan aliran udara sampai tekanan tertentu
yang telah ditetapkan seluruhnya tercapai dan kemudian siklus mati. (Brunner and
Suddarth, 2009)
E. Modus Operasional
1. CMV (Continous Mechanical Ventilation)
Disebut juga dengan modus control. Karena pada modus ini, pasien menrima volume
dan frekuensi pernapasan sesuai dengan yang telah diatur. Sedangkan pasien tidak dapat
bernafas sendiri.
2. ACV (Assist Control Ventilation)
Pada modus ini, pasien menerima volume dari mesin dan bantuan nafas, tetapi hanya
sedikit. Pasien diberikan kesempatan untuk bernapas spontan. Total jumlah pernapasan
dan volume semenit ditentukan oleh pasien sendiri.
3. IMV (Intermitent Mandatory Ventilation)
Pasien menerima volume dan frekuensi pernapasan dari ventilator. Keuntungannya
adalah pasien diberikan kesempatan untuk bernapas sendiri.
4. Pressure Support
Modus ini memberikan bantuan ventilasi dengan cara memberikan tekanan. Pada saat
pasien inspirasii, mesin memberikan bantuan nafas sesuai tekanan positif yang telah
ditentukan. Modus ini sangat baik untuk digunakan pada proses penyapihan pasien dari
penggunaan ventilator.
8. Alarm
Alarm ventilator bekerja atau berbunyi verarti mengindikasikan terjadinya suatu
masalah. Mekanisme kerja alarm pada ventilator antara lain:
a. Oksigen
Alarm akan berbunyi jika FiO2 menyimpang dari settingan awal
Penyebab
Penatalaksanaan
Settingan FiO2 diubah-ubah dan tidak Mengubah settingan FiO2 sesuai dengan
sesuai dengan nilai yang diharapkan
Mengkalibrasikan analyzer
b. Pressure
High pressure limit
High pressure limit biasanya disetting 10 cmHg diatas PIP pasien rata-rata. Alarm
akan berbunyi jika tekanan meningkat dimanapun selama masih di sirkuit
ventilator.
Penyebab
Penatalaksanaan
Luruskan
selang
nafas
ventilator.
Disconnect
dari
ventilator,
lakukan
bagging
Jika respiratory distress tidak ada, maka
masalahnya ada pada ventilator.
Jika ada usaha nafas dari pasien, gunakan
SIMV
Low inspiratory pressure
Biasanya disetting 5-10 cmHg dibawah PIP. Alarm akan berbunyi jika tekanan di
sistem lebih rendah dari settingan
Penyebab
Penatalaksanaan
Gangguan
pada
pasien
ventilator
lepas
Low O2 pressure
Alarm akan aktif jika tekanan sumber udara tidak adekuat
Penyebab
Penatalaksanaan
Low PEEP/CPAP
Parameter alarm PEEP/CPAP biasanya diatur 3-5cmHg dibawah settingan
PEEP/CPAP yang digunakan
Penyebab
Penatalaksanaan
c. Volume
Rendahnya volume tidal ekspirasi atau minute volume venyilation
Penyebab
Tidak
sistem
Penatalaksanaan
tersambungnya
dengan
pasien
Terjadi kebocoran
compliance,
otot-otot
aksesoris
pernapasan
Meningkatkan tekanan inpirasi untuk
mendapatkan
VT
yang
cukup,
mode
ventilator
menjadi
dalam
menyebabkan
kondisi
tidak
Penatalaksanaan
volume
ventilator
yang
sesuai
kesalahan
dalam
interpretasi.
d. Apnea
Alarm akan diaktifkan atau berbunyi jika tidak ada ekshalasi
Penyebab
Tidak
terdeteksinya
Penatalaksanaan
usaha
Jika
pasien
tidak
bernafas,
lepas
Periksa
sambungan
sensor
dan
e. I:E ratio
Alarm I:E ratio akan berbunyi jika I:E ratio mencapai 1:3 atau dibawah 1:1,5.
Penyebab
Penatalaksanaan
Tidak sesuainya volume tidal, peak Cek kesiapan VT, peak inspiratory flow
inspiratory flow rate dan respiratory rate, dan RR control
rate control
Penatalaksanaan
Disfungsunya microproccesor
Disconnect
ventilator
dan
berikan
G. Penyapihan (Weaning)
Penyapihan adalah proses untuk melepaskan bantuan ventilasi mekanik yang dilakukan
secara bertahap
Syarat-syarat penyapihan
1. Proses penyakit yang menyebabkan pemasangan ventilator sudah dapat
dikurangi/diatasi
2. Pasien dalam keadaan sadar
3. Hemodinamika stabil dan normal
4. Pada pemberian PEEP tidak lebih dari 5 cm H2O atau pada FiO2 50% dapat
mempertahankan PaO2 60mmHg
5. PaCO2<45mmHg
6. Volume tidal 10-15cc/KgBB
7. Kapasitas vital paru > 10cc/Kg/BB atau 2 kali lebih besar dari volume tidal
8. Volume semenit < 10 L/menit
9. Tekanan maksimum inspirasi <20 H2O
10. Laju pernapasan kurang dari 25 kali/menit
11. Secara psikologis pasien sudah siap
Metode penyapihan
1. Metode T.Piece
Teknik penyapihan dengan menggunakan suatu alat yang bentuknya seperti huruf T.
pemberian oksigen harus lebih tinggi 10% dari oksigen saat penggunaan ventilator.
Pasien dinyatakan siap diekstubasi jika penggunaan T. Piece lebih banyak dari
penggunaan ventilator. Keuntungannya adalah proses penyapihan lebih cepat
2. Metode SIMV
Metode dengan cara mengurangi bantuan ventilasi dengan caa mengurangi frekuensi
pernapasan yang diberikan oleh mesin. Dengan menggunakan metode ini pasien dapat
metih otot-otot pernapasan, lebih aman dan pasien tidak merasakan ketakutan, tetapi
kerugiannya berlangsung lambat
3. Metode PSV
Dengan cara mengurangi jumlah tekanan yang diberikan ventilator
Prosedur Penyapihan
1. Memberitahukan pasien tentang rencana weaning, cara, perasaan tak enak pada awal
weaning. Lakukan support mental pada pasien terutama yang sudah menggunakan
ventilator dalam waktu lama
2. Meminimalkan obat-obat sedasi
3. Melakukan pada pagi hari atau siang hari dimana masih banyak staff ICU dan kondisi
pasien stabil
4. Membersihkan jalan nafas, memposisikan pasien senyaman mungkin
5. Gunakan T piece atau CPAP dengan FiO2 sesuai semuala
6. Melakukan monitoring keluhan subjektif, nadi, RR, irama jantung, kerja nafas, dan
saturasi O2
7. Mengawasi analisa gas darah 30 menit setelah prosedur
8. Melakukan dokumentasi yang meliputi teknik weaning, respon pasien, dan lamanya
weaning
(Brunner and Suddarth, 2009 ; Hudak and Gallo, 2011; Tanjung, 2009)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan meliputi pengkajian riwayat keperawatan, pengkajian fisik, dan
pengkajian diagnostic (Doengoes, 2000)
1. Riwayat keperawatan, meliputi:
a. Persepsi pasien tentang kondisi saat ini
b. Peran dan hambatan peran
c. Pola nutrisi (jumlah, diet khusus saat ini, alergi, perubahan selera makan)
d. Pola istirahat (waktu tidur, jumlah jam tidur, kebiasaan saat tidur)
e. Pola koping (kemampuan koping, kemampuan koping keluarga)
f. Pengambilan keputusan
2. Pemeriksaan fisik
Komponen pengkajian pemeriksaan fisik meliputi:
a. Neurologi: tingkat kesadaran, reflek menelan, reflek kornea
b. Kardiovaskuler: irama jantung, distensi vena jugularis, tekanan darh, bunyi jantung,
pengisian kapiler kurang dari 3 detik, nadi perifer dan edema
c. Respirasi: jalan napas, seperti tipe ukuran dan posisi ETT, pergerakan dada, suara napas,
sputum (jumlah, warna, konsistensi)
d. Parameter pada ventilator: modus yang diberikan, TV, RR, FiO2, PEEP, tekanan puncak
inpirasi, alarm, selang ventilator seperti kebocoran, saturasi O2
e. Gastrointestinal: rongga mulut (adanya isi, perubahan pada lidah menunjukkan adanya
dehidrasi), bising usus (peurunan motilitas usus dapat terjadi akibat tertelannya udara
yang berasal dari sekitar selang endotrakheal)
f. Genitourinaria: urin jumlah, warna, karakteristik, berat jenis, distensi kandung kemih
g. Integumen: warna kulit, suhu, kelembababan, turgor kulit
h. Psikososial: tingkat kecemasan, pola komunikasi, kebutuhan spiritual
3. Pemeriksaan diagnostic: analisa gasa darah, thorax photo
Referensi:
Brunner & Suddarth. (2002). Brunner & Suddarths textbook of medical surgical nursing, 8th ed.
(Agung Waluyo et. al., Penerjemah). Philadelphia: Lippincott
Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., and Geissler, A.C. (2000). Nursing care plans: guidelines
for planning and documentating patientcare. (I Made K. dan Ni Made S., Penerjemah).
Philadelphia: F.A. Davis Company.
Hudak, Gallo. (1995). Keperawatan kritis pendekatan holistik, ed. ke-6. Jakarta EGC
Pierce, Lynelle N.B. (1995). Guide to mechanical ventilation and intensive respiratory care, 1st
edition. Philadelphia: WB. Saunders Company)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
Bersihan
jalan
nafas
tidak
DAN
Tujuan :
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
Obstruksi
diberikan
disebabkan
Setelah
intervensi
alat di trakea
keperawatan
Data :
berubahnya
frekuensi
kedalaman
Kriteria Evaluasi :
pernafasan
akumulasi
perlengketan
secret,
mukosa,
dan
oleh
dapat
bunyi
nafas
Tanda-tanda
normal
tidak
Suara
normal
tak
sianosis (+)
ronchi
dinding dada
Akral hangat
menutup
jalan
nafas.
Selang
masuk
4. Catat
batuk
peningkatan
endotrakeal
ke
bronkus
dapat
kanan,
dispnea,
DIAGNOSA
TUJUAN
DAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI KEPERAWATAN
alarm
tekanan
tinggi
RASIONAL
pada mengalami
tension
terlihat
pada
selang
endotrakeal
5. Lakukan
suction
sesuai
steril.
penghisapan,
Sebelum Suction
tidak
harus
rutin,
100%
6. Anjurkan
klien
teknik
batuk
penghisapan
Meningkatkan
keefektifan
DIAGNOSA
TUJUAN
DAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
Membantu
8. Lakukan fisioterapi dada sesuai secret
indikasi
mengencerkan
dan
meningkatkan
9. Kolaborasikan
bronkodilator
sesuai
pemberian
dan
indikasi,
aminofilin,
metaproterenol Meningkatkan
sulfat, bronkosol
: Tujuan :
untuk Setelah
TV
RR
membuang sekret
keperawatan
efektif
dan
diberikan
ventilasi
bagi klien
2. Observasi pola nafas. Catat RR,
jarak antara pernafasan spontan Klien dengan ventilator dapat
dengan ventilator
Kriteria Evaluasi :
mengalami
hipoventilasi,
hiperventilasi
dispnea,
/
dan
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
Takipnea / bradipnea
bila
dilepaskan
dari
ventilator
PaCO2
DAN
Tidak
ada
penggunaan
otot
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
nafas cepat sebagai kompensasi
bantu pernapasan
atau hipoksia
ventilator
AGD
masalah
yang
memerlukan
dalam
bantuan
ventilator,
contoh
klien
rentang normal
mungkin
secara
total
bernafas
sendiri
atau
akumulasi
air.
dapat
pengiriman
adekuat
dan
mencegah
volume
yang
meningkatkan
DIAGNOSA
TUJUAN
DAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
manual
disamping terhadap
kewaspadaan
perubahan
kondisi
7. Kaji
penggunaan
secara rutin dan yakinkan bahwa bila ada masalah pada alat yang
mode yang diberikan sesuai
menuntut
klien
sementara
9. Monitor
Ekspirasi
rasio
Inspirasi
dan Mengawasi
inspirasi
jumlah
dan
udara
ekspirasi.
DIAGNOSA
TUJUAN
DAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
Fase ekspirasi normalnya dua
kali panjangnya fase inspirasi
Tujuan :
Setelah
bersihan oral
intervensi
3x24
Data :
Terpasang
selang
jam,
gigi,
gusi
membrane
saliva
Bersihan
oral
efektif
Saliva
di
daerah
mukosa meningkat
tidak
Kriteria Evaluasi :
Mukosa lembab
Area
membran
masalah
tepat
Ketidakmampuan
Penurunan
dini
masalah
didaerah mucosal
keperawatan
mulut,
actual
diberikan
perubahan
intubasi
mukosa
dan
menurunkan
media
pertumbuhan
bakteri.
kekeringan
membrane mukosa
Kerusakan komunikasi verbal
Tujuan:
1. Buat
cara-cara
komunikasi, Membantu
pasien
untuk
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
Setelah
terpasang
intervensi
selang
endotrakeostomi/trakeostomi
3x24
DAN
diberikan
keperawatan
jam,
kebutuhan
INTERVENSI KEPERAWATAN
RASIONAL
sehingga
terpenuhi
Terpasang
Kriteria Hasil:
mi
Kelemahan/paralisis
neuromuskular
penggunaan
bel Pasien
dengan
ventilator
Endotrakeal/trakheosto
2. Mengajari
jangkauan pasien
Kebutuhan
observasi
pasien
lebih
sehingga
terpenuhi
untuk
Pasien termotivasi
Ketidakmampuan
untuk
melatih
bicara
kemampuan bicara
3. Evaluasi
kebutuhan
mengetahui
apabila
keperluan pasien
Pasien
dengan
kognitif/keterampilan
adekuat
mempunyai
kemampuan
memanipulasi
otot
untuk
bicara
selang
pasien
untuk
trakeostomi
Ansietas b/d ancaman konsep
Tujuan:
diri,
Setelah
ketergantungan
pada
1. Dorong
diberikan
pasien
untuk Memberikan
masalah,
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
dukungan
perubahan
ventilator,
fungsi
peran,
intervensi
DAN
keperawatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
yang dirasakan
RASIONAL
memperjelas kenyataan takut
dan
menurunkan
ansietas
mengontrol ansietas
Data:
Kriteria Evaluasi:
Peningkatan
2. Identifikasi
Menyatakan
otot/tegangan wajah
Insomnia
sehat
Gelisah
menerimanya
Terlalu waspada
Perasaan ketakutan
keterampilan
pemecahan
Menyatakan
tentang
masalah
perubahan
kejadian hidup
untuk
kekuatan
koping
Menunjukkan
masalah
untuk
mengatasi
situasi
4. Merujuk
ke
kelompok
sendiri,
untuk
menurunkan
Mungkin
perlu
untuk
yang ada
Melaporkan
ansietas menurun
bila
tidur sesuai
menggunakan mesin
pasien
dikenal
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
Resiko
infeksi
adekuat
pertahanan
tidak
adekuat
b/d
tidak
Tujuan:
utama,
Setelah
pertahanan
intervensi
DAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Mempertahankan
diberikan
keperawatan
sekunder,
penyakit
kronis,
malnutrisi,
prosedur
invasif
mengalami infeksi
aseptik
saat
tidak
(intubasi)
napas
Data:
dalam
(intubasi)
normal
Terdapat
produksi
sputum
Adanya
vital
pada
prosedur trakheostomi
3. Batasi pengunjung
berada
peningkatan
pada
risiko
tinggi
mengalami infeksi
Tidak
akumulasi
rentang
4. Pertahankan
hidrasi
dan
dan takikardi
dan
sekret kental
37,5 C)
luka
mencegah/menurunkan
atelektasis
Tanda-tanda
RASIONAL
terjadi
ml/hari
dalam
memperbaiki
jantung
sputum
pemberian
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
Risiko
disfungsi
penyapihan
respons
ventilator
b/d
keterbatasan/kekurangan
cadangan
energi,
DAN
Tujuan:
1. Kaji
Setelah
diberikan
intervensi
nyeri,
3x24
INTERVENSI KEPERAWATAN
keperawatan
jam,
faktor
penyapihan
fisik
(TTV,
RASIONAL
kekuatan otot)
pasien
Penyapihan
menunjukkan
penyapihan lama
Data:
Kriteria evaluasi:
kekhawatiran
Mengatakan
akan
dalam
Ketidaktahuan rencana
penyapihan
Riwayat
pemasangan
dan
kebutuhan
berpartisipasi
penyapihan
setelah penyapihan
Secara
menimbulkan
proses
Membuat
rencana
dan
harapan individual
proses
penyapihan,
membantu
mengatasi
takut
dan
pernapasan mandiri
ketidaktahuan,
diharapkan
periode
meningkatkan
tidur/istirahat
DIAGNOSA
TUJUAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
DAN
Menunjukkan
INTERVENSI KEPERAWATAN
penuh stres/situasi tak penting
peningkatan
toleransi
perawatan
dan
konsumsi
aktivitas/berpartisip
asi
RASIONAL
pasien
dalam
Umpan
diri
memberikan
sesuai kemampuan
balik
positif
keyakinan
dan
proses penyapihan
nutrisi
untuk
Penurunan
lemak
pencegahan
karbohidrat
membutuhkan
produksi
berlebihandimana
mengganggu
pernapasan
atau
CO2
dapat
kemudi
DIAGNOSA
TUJUAN
DAN
KEPERAWATAN
KRITERIA EVALUASI
INTERVENSI KEPERAWATAN
9. Kaji foto thorax dan AGD
RASIONAL
Meyakinkan
untuk
nutrisi
memenuhi
adekuat
kebutuhan