Anda di halaman 1dari 7

MEDIA PEMBELAJARAN

15 Mei
BAB I
PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sangat


berpengaruh terhadap penyususnan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui
kemajuan tersebut guru dapat menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan pembelajaran, dan bisa membuat proses pembelajaran menarik.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu
melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan ( guru ) komponen
penerima pesan ( siswa ), dan komponen pesan itu sendiri berupa materi pelajaran. Kadang
kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan komunikasi. Artinya materi pelajaran
atau pesan yang disampaikan oleh guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal,
artinya tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa lebih parah lagi
siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Untuk
menghindari semua itu maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran dengan
memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar. [1]

BAB II
PEMBAHASAN

1. A.

Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian, media merupakan wahana
penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.[2]
Ada beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media pembelajaran. Rossi dan
breidle mengemukakan bahwa media adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan pendidikan; seperti radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya.
Menurut Rossi, alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogramkan
untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.[3]
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting.
Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada
anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang
kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata, dengan demikian anak didik lebih mudah
mencerna bahan ajar dengan bantuan media. Jadi dapat dipahami bahwa media merupakan
alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran.

1. B.

Macam-macam Media

Dewasa ini media-media diklasifikasikan berdasarkan jenis, daya liput, dan bahan
pembuatannya, berikut macam-macamnya:
1. Media dilihat dari jenisnya terbagi ke dalam :
1. Media Auditif
Media Auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan Suara saja, seperti radio,
cassete recorder. Media ini untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
1. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada
yang menampilkan gambar seperti strip ( film rangkai ), slides ( film bingkai ) foto, gambar

atau lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang
bergerak seperti film bisu dan film kartun.
1. Media Auidovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan gambar . jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliput kedua jenis media.

1. Media dilihat dari daya liputnya terbagi kedalam :


1. Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah
anak didik yang banyak dalam waktu yang sama
Contoh : radio dan televisi
1. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti film,
sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
1. Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, termasuk media ini adalah modul
berprogram dan pengajaran melalui komputer.
Dari jenis jenis media sebagaimana disebutkan di atas, kiranya patut menjadi perhatian
dan pertimbangan guru ketika akan memilih dan menggunakan media dalam pengajaran.
Karakteristik media yang mana yang dianggap tepat menunjang pencapaian tujuan
pengajaran, itulah media yang harus dipakai.

1. Media dilihat dari bahan pembuatannya terbagi ke dalam :


1. Media Sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah
dan penggunaanya tidak sulit.
1. Media Kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal
harganya, sulit pembuatannya dan penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memaadai.

1. C.

Media sebagai Alat bantu

Media sebagai alat bantu dalam proses belajar-mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak
dapat dipungkiri. Karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas
guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada anak didik.
Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada
bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu berupa media pengajaran seperti globe,
grafik, gambar, dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu
sukar diproses oleh anak didik. Apalagi bagi anak didik yang kurang menyukai bahan
pelajaran yang disampaikan itu.
Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan
pengajaran. Walaupun begitu, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan
menurut sekehendak hati guru, tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan.
Media yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran tentu lebih diperhatikan,
sedangkan media yang tidak menunjang tentu saja harus disingkirkan jauh-jauh untuk
sementara. Kompetensi guru pun patut dijadikan perhitungan, apakah mampu atau tidak
menggunakan media tersebut. Jika tidak maka jangan mempergunakannya, sebab hal itu
akan memperhambat proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses belajar
mengajar. Dan gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi
tercapainya tujuan pengajaran.[4]

1. D.

Memilih Media Yang Tepat

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus
meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan
motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat
apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga
mengaktifkan pembelajar dalam memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga
memberikan tanggapan, umpan balik, dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan
praktik-praktik dengan benar.
Ada bebrapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Hubbard mengusulkan
sembilan kriteria untuk menilainya. Kriteria pertama adalah biaya. Biaya memang harus
dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah
ketersediaan pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, waktu
dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah
kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan semakin baiklah
media itu.
Media atau alat dalam pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan oleh guru dan siswa
untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditentukan. Pemilihan media ini sangat terkait

dengan materi dan metode yang digunakan oleh guru. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih dan menggunakan media untuk pembelajaran adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Manfaat dan kegunaan media tersebut


Topik-topik dan tujuan intruksionalnya
Alokasi waktu yang tersedia
Situasi dan lingkungan peserta
Kemampuan menggunakan media tersebut
Prinsip prinsip penggunaan media tersebut
Metode yang akan digunakan dalam topik tersebut
Evaluasi yang akan dilakukan untuk topik tersebut.[5]

1. E.

Pengembangan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah suatu alat bantu yang tidak bernyawa. Alat ini bersifat netral.
Peranannya akan terlihat jika guru pandai memanfaatkannya dalam belajar belajar.
Sebagai alat bantu dalam proses belajarmengajar, media mempunyai beberapa fungsi. Nana
sudjana (1991) merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori, sebagai
berikut :
1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan,
tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar
mengajar yang efektif
2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur
yang harus dikembangkan oleh guru
3. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi
pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertertian bahwa penggunaan ( pemanfaatan )
media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata mata alat hiburan, dalam arti
digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian
siswa
5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses
belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan
guru
6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu hasil
belajar mengajar. Dengan perkataan lain, menggunakan media, hasil yang dicapai
siswa akan tahan lama diingat siswa, sehingga mempunyai nilai tinggi

Ketika fungsi fungsi media pelajaran itu diaplikasikan kedalam proses belajar mengajar,
maka terlihatlah perananya sebagai berikut :
1. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan
yang guru sampaikan

2. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan
oleh siswa dalam proses belajarnya.
3. Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai bahan konkret berisikan
bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa, baik individual maupun kelompok.
Kekonkretan media itulah akan banyak membantu tuhas guru dalam kegiatan belajar
mengajar.
Bertolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi
jelas, sehingga tidak memanfaatkan media secara sembarangan. Kegagalan seorang guru
dalam mengembangkan media pengajaran akan terjadi jika penguasaan terhadap karakteristik
media itu sendiri sangat kurang. Langkah-langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu
mengajar dengan menggunakan media :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.


Persiapan guru (pemilihan media).
Persiapan kelas (persiapan siswa)
Penyajian pelajaran dan pemanfaatan media
Kegiatan belajar siswa
Evaluasi pengajaran.

Manfaat penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar terutama untuk tingkat SD,
sangat penting. Sebab dalam masa ini siswa masih berpikir konkret, belum mampu berpikir
abstrak. Kehadiran media sangat membantu mereka dalam memahami konsep tertentu yang
tidak atau kurang mampu dijelaskan dengan bahasa.

BAB III
KESIMPULAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi sangat
berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Media
merupakan alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran. Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Hubbard
mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya. Kriteria pertama adalah biaya. Biaya
memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria
lainnya adalah ketersediaan pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas,
keringkasan, waktu, tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang
terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan
semakin baiklah media itu.

DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya . Wina, M.pd, strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta(2008)
Djamarah .Syaiful bahri., M.ag, Drs, Aswan Zain, Strategi belajar mengajar, jakarta (2010)
Hamid .Abdul.HM, Dkk, Pembelajaran Bahasa Arab,UIN Malang Press : malang( 2008

Anda mungkin juga menyukai