Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam
kelopak mata. Peradangan tersebut menyebabkan timbulnya berbagai m a c a m g e j a l a , s a l a h
s a t u n y a a d a l a h m a t a m e r a h . K o n j u n g t i v i t i s a d a l a h p e r a d a n g a n konjungtiva yang
ditandai oleh dilatasi vaskular, infiltrasi selular dan eksudasi. Konjungtivitis dapat disebabkan
oleh virus, bakteri, alergi, atau kontak dengan benda asing, misalnya kontak lensa.
Kerusakan j aringan akibat masuknya benda asing ke dalam konj unctiva akan
memicu suatu kompleks kejadian yang dinamakan respon radang atau inflamasi. Tanda t a n d a
terj adinya inflamasi pada umumnya adalah kalor (panas), dolor (nyeri),
r u b o r (merah), tumor (bengkak) dan fungsiolesa. Masuknya benda asing ke dalam konjungtiva tersebut
pertama kali akan di respon oleh tubuh dengan mengeluarkan air mata. Air matadiproduksi oleh
Apartus Lakrimalis, berfungsi melapisi permukaan konjungtiva dan kornea sebagai Film air
mata. Fungsi air mata:
1. Menghaluskan permukaan air kornea
2. Memberi nutrisi pada kornea
3 . A n t i b a k t e r i
4. Perlindungan mekanik terhadap benda asing
5. Lapisan Akuos (berada di tengah)
Pada air mata terdapat lapisan tebal terdapat kelenjar Lakrimal asesorius sebagai nutrisi
dan antibakteri terdiri dari air, elektrolit, glaukosa, albumin, globulin, lissozim. L i s o z i m
ini lah yang akan merusak dinding sel b akteri pertama kali dan
b e r u s a h a mengeluarkan bakteri dengan mengeluarkan air mata yang berlebih. Jika bakteri tersebut
gagal dihancurkan maka tubuh akan mengaktifkan sistem komplemen yang merupakan
mekanisme pertahanan non spesifik humoral utama tubuh yaitu :
Sistem terdiri atas >20 protein, yang dapat diaktifkan untuk merusak bakteri.
Sekali komplemen diaktifkan maka dapat memicu peningkatan
p e r m e a b i l i t a s vaskuler, rekrutmen fagosit serta lisis dan opsonisasi bakteri.
Menyelubungi mi kr oba dengan mol ekul -molekul yang membuatnya lebih
m u d a h ditelan oleh fagosit.
Mediator permeabilitas vaskuler meningkatkan permeabilitas kapiler
s e h i n g g a dapat menambah aliran plasma dan komplemen ke lokasi infeksi, juga mendorong
marginasi (fagosit menempel di dinding kapiler). Sekali fagosit bekerja, mereka akan mati.
Sel-sel mati ini bersama jaringan rusak dan air membentuk pus, inilah yang menyebabkan
munculnya sekret pada mata, semakin banyak sel bakteri yang mati maka sekret pun semakin banyak
terbentuk.
Gambar 1. Proses inflamasi secara umum