Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

BLOK SISTEM TUBUH II


KELELAHAN OTOT

SYAMSUL BACHRI (121610101063)

LABORATORIUM FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2012

DAFTAR ISI

I.

DASAR TEORI ..................................................................................................3

II.

HASIL PERCOBAAN ........................................................................................ 4


2.1. Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan ......................... 4
2.2. Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan .......5
2.3. Pengaruh Suhu Dingin dan Panas Pada Kelelahan ......................................7
2.4. Pengaruh Kelelahan pada Beberapa Posisi Tangan .....................................8
2.5. Pengaruh Kerja dan Kekuatan Pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan ....9
2.6. Pengaruh Kelelahan Pada Kecepatan dan Keterampilan Halus ................... 9
2.7. Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian kerja ................................................... 9
2.8. Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh ............................ 10

III.

PEMBAHASAN .................................................................................................13

IV.

KESIMPULAN ..................................................................................................18

V.

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 19

BAB I
DASAR TEORI
Kelelahan otot (ergonomik) adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan
memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja yang
sama, walaupun impuls saraf berjalan secara normal dan potensial aksi normal menyebar ke
serabut otot. Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Pada
keadaan ini, kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut
otot kekurangan energi.
Tenaga mekanik yang timbl pada kontraksi otot merupakan hasil proses kimiawi
cadangan tenaga dalam otot. Adapun, sumber tenaga yang paling penting bagi kerja otot
adalah glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubah glukosa menjadi tenaga (ATP) dan asam
laktat. Penumpukan asam laktat dalam otot akan mengirirtasi saraf yang melayani otot
tersebut,

sehingga akan terjadi nyeri pada otot. Bila mana keadaan ini berlanjut akan

membatasi kerja otot. Untuk mengubah asam latat menjadi glukosa kembali selama kontraksi
otot diperlukan penyediaan oksigen, yang dapat disediakan melalui alairan darah. Proses
metabolisme glukosa menjadi ATP yang memerlukan oksigen disebut metabolisme aerobik,
sedang yang tidak memerlukan energi disebut metabolisme anaerobik.
Gangguan sirkulasi darah mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot terganggu
sehingga terjadi penurunan kekuatan kontraksi. Pemijatan (massage) pada otot yang
mengalami kelelahan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses pemulihan dari
kelelahan berjalan lebih cepat.

BAB II
HASIL PERCOBAAN

2.1. Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan


Orang

Parameter

Kelelahan
(detik)

Jumlah
kontraksi

Ke 1

Tangan kiri
Tangan kanan
Tangan kiri
Tangan kanan

27
21
48
33

9
7
16
11

Ke 2

Kekuatan
kontraksi awal
(mm)
31
31
31
33

Pemulihan pada kelelahan otot


Orang

Parameter

Kelelahan
(detik)

Jumlah
kontraksi

Ke 1

Tangan kiri
Tangan kanan
Tangan kiri
Tangan kanan

21
33
30
33

7
11
10
11

Ke 2

Kekuatan
kontraksi awal
(mm)
32
29
32
32

1. Mengapa kelelahan terjadi?


Karena terjadinya penumpukan asam laktat didalam otot.
2. Adakah perbedaan antara tangan kanan dan tangan kiri? Ya, Ada
Mengapa hal ini terjadi? Karena ada salah satu tangan yang biasa digunakan sehingga
kekuatan otot yang ada ditangan lebih dari tangan yang lainnya.
3. Adakahperbedaan antara orang coba pertama dan kedua? Ada
Mengapa hal itu terjadi? Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan kekuatan otot.
4. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan? jelaskan mekanismenya !
Istirahat dapat mengaembalikan fungsi kepada keadaan awal dari kelelahan. Kelelahan
otot yang terjadi dalam hal ini ditimbulkan karena adaya asam laktat yang menumpuk
dijaringan otot karena otot melakukan aktifitas yang berlebihan, ketika beristirahat maka
akan terjadi suplai oksigen normal yang diberikan ke otot sehingga akan terjadi
perubahan kembali asam laktat menjadi glukosa atau langsung dipakai sebagai sumber
energi.

2.2. Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan

Orang

Parameter

Kelelahan
(detik)

Jumlah
kontraksi

Orang ke 1

Tangan kiri
Tangan kanan
Tangan kiri
Tangan kanan

26,1
44,5
31,8
36,5

12
20
15
16

Orang ke 2

Kekuatan
Kontraksi awal
(mm)
33
35
25
30

(1) Pada percobaan yang manakah kelelahan timbul lebih cepat ?


Jawab : Tangan Kiri
(2) Adakah perbedaan antara orang coba pertama dan kedua ?
Jawab : Ya
Mengapa : Terjadi perbedaan antara orang coba pertama dan kedua karena perbedaan
jenis kelamin, dan perbedaan kekuatan otot.
Pemulihan Sempurna dari Kelelahan otot
Orang

Parameter

Kelelahan
(detik)

Orang ke 1

Tangan kiri
Tangan kanan
Tangan kiri
Tangan kanan

9,7
22,2
27,7
37,7

Orang ke 2

Jumlah
kontraksi
5
10
14
17

Kekuatan
Kontraksi awal
(mm)
33
33
25
28

(1) Apa kegunaan pemijatan pada kelelahan ?


Pemijatan berguna mempercepat hilangnya kelelahan karena dengan pemijatan dapat
memperlancar aliran darah pada otot.
(2) Apa kegunaan istirahat pada kelelahan ?
Pada saat istirahat otot akan berhenti berkontraksi, oksigen dapat masuk ke dalam
tubuh sehingga asam laktat yang menumpuk pada otot yang menyebabkan kelelahan
dapat diubah kembali menjadi energi guna menghilangkan kelelahan.
(3) Bagaimana perbedaan pengaruh pemijatan dan istirahat pada kekuatan kontraksi
berikutnya ?
Pengaruh pemijatan dan istirahat pada kekuatan kontraksi berikutnya berbeda,
berdasarkan percobaan yang dilakukan didapatkan hasil bahwa kekuatan kontraksi
lebih besar setelah istirahat. Hal ini tidak sesuai dengan teori, seharusnya kekuatan
5

kontraksi otot akan lebih besar setelah mengalami pemijatan, karena pemijatan lebih
efektif dalam menghilangkan kelelahan otot.
(4) Mengapa hal tersebut terjadi ?
Hal tersebut terjadi dikarenakan proses pemijatan yang kurang serta pemijatan yang
tidak benar sehingga didapatkan hasil kekuatan kontraksi otot setelah pemijatan lebih
kecil/lemah daripada setelah istirahat.
(5) Bagaimana perbedaan pengaruh pemijatan dan istirahat pada kecepatan timbulnya
kelelahan ?
Kecepatan timbulnya kelelahan berdasarkan percobaan yang dilakukan, setelah
dilakukan pemijatan kelelahan timbul lebih cepat dibandingkan setelah istirahat.
(6) Mengapa hal tersebut terjadi ?
Hal tersebut terjadi karena setelah pemijatan otot otot menjadi lemas dan pembuluh
darah mengalir dengan lancar, hal ini dapat menyebabkan kelelahan timbul lebih
cepat dibandingkan setelah istirahat.

2.3. Pengaruh Suhu Dingin dan Panas Pada Kelelahan


a) Laki Laki
Tangan Kanan
Banyak
33 kali

Panjang
Awal
3,9 cm

Waktu

Nyeri

Suhu

Warna

Ekskresi

1 menit
18 detik

Biasa

Memerah

Berkeringat

Waktu

Nyeri

Suhu

Warna

Ekskresi

1 menit
57 detik

Biasa

Memerah

Berkeringat

Waktu

Nyeri

Suhu

Warna

Ekskresi

1 menit
21 detik

Biasa

Memerah

Berkeringat

Tangan Kanan setelah Infra Red


Banyak
40 kali

Panjang
Awal
3,5 cm

Tangan Kiri setelah dicelup es 5 menit


Banyak
27 kali

Panjang
Awal
3,4 cm

b) Perempuan
Tangan Kanan
Banyak

Panjang
Awal

Waktu

Nyeri

Suhu

Warna

Ekskresi

20 kali

3,4 cm

49 detik

Biasa

Memerah

Berkeringat

Tangan Kanan setelah Infra Red


Banyak

Panjang
Awal

Waktu

Nyeri

Suhu

Warna

Ekskresi

21 kali

3,2 cm

45 detik

Biasa

Memerah

Berkeringat

Tangan Kiri setelah dicelup es 5 menit


Banyak

Panjang
Awal

Waktu

Nyeri

Suhu

Warna

Ekskresi

6 kali

2,5 cm

25 detik

Biasa

Memerah

Berkeringat

2.4. Pengaruh Kelelahan pada Beberapa Posisi Tangan


Laki-Laki
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Posisi Lengan
Lengan kanan
ke belakang
Lengan kiri
kebelakang
Lengan kanan
ke depan
Lengan kiri ke
depan
Lengan kanan
ke atas
Lengan kiri ke
atas
Lengan kanan
ke bawah
Lengan kiri ke
bawah

Waktu
(sekon)

Banyak
(kali)

Warna
kulit
Lebih
cerah
Lebih
cerah

113

56

79

40

52

Suhu
Turun

26

Terang

Biasa

Biasa

54

27

Terang

Biasa

146

75

Terang

Dingin

Sedikit
keringat

101

51

Lebih
terang

Dingin

Berkeringat

56

28

Terang

Biasa

Berkeringat

43

21

Terang

Biasa

Berkeringat

Waktu
(sekon)

Banyak
(kali)

Suhu

Ekskresi
keringat

76

40

Warna
kulit
Memerah

Dingin

berkeringat

62

32

Dingin

berkeringat

47

20

Biasa

42

21

Terang

Biasa

58

20

Terang

50

30

Terang

Turun

Ekskresi
keringat
Sedikit
keringat
Sedikit
keringat

Perempuan
No.
1
2
3
4
5
6

Posisi Lengan
Lengan kanan
ke belakang
Lengan kiri
kebelakang
Lengan kanan
ke depan
Lengan kiri ke
depan
Lengan kanan
ke atas
Lengan kiri ke
atas

Memerah
Memerah

Biasa
Dingin

biasa
Berkeringat

7
8

Lengan kanan
ke bawah
Lengan kiri ke
bawah

36

18

Terang

40

20

Terang

Dingin
Dingin

Berkeringat
Berkeringat

2.5. Pengaruh Kerja dan Kekuatan Pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
Tangan
Kanan
Kiri

Orang Coba 1
Waktu
Jumlah
45 s
20
40 s
16

Orang Coba 2
Waktu
Jumlah
1 m 30 s
26
32 s
13

2.6. Pengaruh Kelelahan Pada Kecepatan dan Keterampilan Halus


Orang coba 1
1.27
1.22
1.43
110

Awal
Akhir
Waktuangkatdumble
Jumlahgerakan

Orang coba 2
1.25
1.48
3.04
260

2.7. Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian kerja


Keadaan

Orang Coba I

Orang Coba II

Awal

22

19

Akhir

25

24

50 sekon

01 menit 18 sekon

60

140

Waktu Angkat
Dumbell
Jumlah Gerakan

1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian?


Jawab : Pada percobaan yang kami lakukan, jumlah rangkaian manik-manik berwarna
sama yang berhasil dimasukkan ke dalam benang setelah dilakukannya gerakan
angkat dumbell lebih banyak daripada jumlah rangkaian manik-manik yang
dimasukkan sebelum melakukan aktivitas angkat dumbell.

2.8. Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh


2.8.1. Kepala dan Leher
Ekstensi

Anterior Fleksi

Lateral Fleksi

Rotasi

2.50 detik

6.30 detik

5.03 detik

2.08 detik

2.8.2. Bahu
- Bahu tegak,tangan terjuntai kebawah = 1.29 detik
- Bahu tegak, lengan atas sebidang = 1.07 detik
2.8.3.Punggung
- Badan dan kepala 135,tangan terjuntai kebawah = 1.29 detik
- Badan dan kepala 135, lengan atas sebidang bahu = 45 detik

Pertanyaan :
1. Bagaimana pengaruh Kelelahan pada ketelitian ? Jelaskan mekanismenya.
2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan kerja ? jelaskan
mekanismenya.
3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan ? jelaskan mekanismenya.
4. Bagaimana pengaruh infrared kelelahan ? jelaskan mekanismenya.
5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan ? jelaskan mekanismenya.
6. Bagaiman pengaruh dingin pada kelelahan ? jelaskan mekanismenya.
7. Bagaiman pengaruh panas pada kelelahan ? jelaskan mekanismenya.
8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah ? Mengapa jelaskan
dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi dapat mengurangi keletihan kerja.

10

Jawaban :
1. Kelelahan berpengaruh sangat besar terhadap ketelitian, karena semakin lelah
seseorang maka tingkat ketelitiannya akan semakin berkurang. Hal ini dikarenakan
kelelahan otot dapat menyebabkan terganggunya penyebaran sinyal saraf melalui
hubungan neuromuskular yang berakibat pada turunnya ketelitian orang coba.
2. Kelelahan sangat berhubungan dengan penurunan kecepatan kerja karena saat terjadi
kelelahan, terdapat penumpukan asam laktat (respirasi anaerob) yang menghasilkan
sedikit energi, sehingga energi yang diperlukan untuk beraktivitas kurang dan
menyebabkan penurunan kecepatan kerja karena kurangnya energi tersebut.
3. Istirahat dapat mengaembalikan fungsi otot kepada keadaan awal sebelum kelelahan.
Kelelahan otot yang terjadi dalam hal ini ditimbulkan karena adaya asam laktat yang
menumpuk dijaringan otot karena otot melakukan aktifitas yang berlebihan, ketika
beristirahat maka akan tersedia suplai oksigen normal yang diberikan ke otot sehingga
akan terjadi metabolisme asam laktat menjadi glukosa atau langsung dipakai sebagai
sumber energi.
4. Pengaruh penyinaran infrared pada otot yang mengalami kelelahan adalah dapat
mempercepat hilangnya kelelahan, karena dengan adanya penyinaran akan
menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh darah kapiler (vasodilatasi)
sehingga meningkatkan temperatur kulit dan memperbaiki sirkulasi darah.
5. Pemijatan pada kelelahan otot berpengaruh yaitu dapat mempercepat hilangnya
kelelahan, karena dengan adanya pemijatan, otot menjadi lemas dan pembuluh darah
halus menjadi melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang tersedia untuk
jaringan otot. Toksin yang menyebabkan pegalpun dapat segera dibawa aliran darah
untuk dibuang / dinetralkan.
6. Pengaruh dingin terhadap kelelahan adalah menyebabkan pembuluh darah mengalami
vasokontriksi sehingga suplai oksigen (O2) dalam pembuluh darah tidak lancar atau
berkurang. Hal ini berpengaruh pada otot yang cepat lelah saat melakukan pekerjaan
pasca pemberian suhu dingin tersebut.
7. Pengaruh panas terhadap kelelahan otot hampir sama dengan infrared yaitu
menyebabkan pembuluh darah mengalami vasodilatasi sehingga suplai oksigen (O2)
dalam pembuluh darah lancar. Hal ini berpengaruh pada semakin lamanya
kemampuan kerja otot saat melakukan pekerjaan jika dibandingkan dengan pemberian
suhu dingin.
11

8. Ya, karena posisi tubuh yang kurang baik dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan aliran darah kurang lancar sehingga tidak tersedia oksigen maupun
nutrisi yang cukup pada otot dan menyebabkan kelelahan otot terjadi lebih cepat.
Untuk mengurangi keletihan kerja, sebaiknya dilakukan istirahat apabila dirasakan
ada tanda tanda kelelahan, juga konsumsi makanan yang bergizi agar tersedia energi
yang cukup untuk aktivitas.

12

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan


Pada saat oksigen tidak tersedia atau tidak cukup, fosforilasi oksidatif tidak terjadi.
Namun, sejumlah kecil energi masih dapat dibebaskan ke sel melalui tahapan glikolisis dan
degradasi karbohidrat karena reaksi kimia pemecahan asam piruvat menjadi asam piruvat
tidak memerlukan oksigen. (Guyton,2007)
Pembebasan energi dalam keadaan inilah yang disebut dengan glikolisis anaerob
untuk mempertahankan kehidupan dalam kondisi kekurangan oksigen yang mempunyai hasil
akhir berupa asam laktat, energi ini dinailai sangat mubadzir dikarenakan hanya
menghasilkan 3% energi dari energi normal yang dapat dihasilkan. Asam laktat yang
terbentuk dari reaksi ini dapat diubah kembali menjadi asam piruvat dan NADH ditambah H+
ketika oksigen tersedia kembali. Sebagian besar akan dioksidasi yang membentuk sejumlah
ATP.
Dalam percobaan ini, seharusnya tidak terjadi perbedaan signifikan pada penarikan
sebelum atau setelah istirahat. Pada percobaan ini, secara umum tidak terdapat perbedaan
yang mencolok pada jumlah kontraksi maupun kekuatan kontraksi awal, hanya pada
percobaan orang ke dua pada tangan kiri yang hasilnya tidak sesuai teori tersebut
3.2. Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan
Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan memetabolisme
bahan bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran kerja sama, walaupun
impuls saraf berjalan secara normal dan potensial aksi normal menyebarke serabut otot.
Pemijatan merupakan suatu ilmu alami masyarakat yang berkembang dengan pesat, hal itu
merupakan akibat dari manfaat pemijatan itu sendiri yang begitu besar terhadap fisik dan
psikis manusia. Berdasarkan percobaan yang dilakukan tentang pengaruh pemijatan terhadap
kelelahan otot didapatkan hasil bahwa setelah dilakukan pemijatan orang coba lebih cepat
mengalami kelelahan, hal tersebut tidak sesuai dengan teori tentang pengaruh kelelahan
terhadap pemijatan. Hal ini terjadi karena pemijatan pada orang coba yang kurang, sehingga
orang coba masih mengalami kelelahan.

13

3.3. Pengaruh Suhu Dingin dan Panas Pada Kelelahan


Kelelahan otot dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu suhu panas dan suhu dingin.
Pengaruh dingin terhadap kelelahan adalah menyebabkan pembuluh darah mengalami
vasokontriksi sehingga suplai oksigen (O2) dalam pembuluh darah tidak lancar atau
berkurang. Hal ini berpengaruh pada otot yang cepat lelah saat melakukan pekerjaan pasca
pemberian suhu dingin tersebut. Pengaruh panas terhadap kelelahan adalah menyebabkan
pembuluh darah mengalami vasodilatasi sehingga suplai oksigen (O2) dalam pembuluh
darah lancar. Hal ini berpengaruh pada semakin lamanya kemampuan kerja otot saat
melakukan pekerjaan jika dibandingkan dengan pemberian suhu dingin. Hal tersebut sesuai
dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, setelah dicelupkan ke dalam air es selama 5
menit terjadi penurunan jumlah kontraksi otot dibanding dengan keadaan normal, juga waktu
kerja otot yang semakin singkat. Sedangkan setelah di sinari infrared terjadi peningkatan
lama kerja otot dan semakin banyak jumlah kontraksi otot, hal ini sesuia dengan teori tentang
pengaruh suhu panas dan dingin pada kelelahan otot.

3.4. Pengaruh Kelelahan pada Beberapa Posisi Tangan


Pada pengamatan ini, didapatkan hasil berupa warna kulit, suhu, dan ekskresi keringat
dari pergerakan tangan pada beberapa posisi yang berbeda. Selain itu, pengamatan ini
dilakukan oleh dua orang yang berbeda kelamin.
Pada pengamatan ini didapatkan masa lelah otot untuk posisi tangan lebih lama pada
jenis kelamin laki-laki dan terdapat perubahan yang sigtnifikan pada warna kulit, suhu, dan
ekskresi keringat. Sedangkan untuk jenis kelamin wanita masa lelah otot untuk posisi tanggan
lebih sedikit dan pada perubahan warna kulit, suhu, dan ekskresi keringat terdapat perubahan
yang tidak signifikan. Perubahan pada laki-laki terlihat signifikan karena kontraksi otot atau
masa kerja otot lebih besar.
Pada pengamatan ini juga dilakukan pada tangan yang berbeda yaitu tangan kanan
dan kiri. Dan didapatkan data bahwa pada tangan kanan kelelahan otot lebih lama.
Lama kerja sampai mencapai kelelahan pada tangan kiri lebih cepat daripada tangan
kanan karena Adanya pengaruh latihan ukuran otot semakin besar glikogen yang
tersimpan

semakin

banyak ketahanan

terhadap

kelelahan

semakin

meningkat. (Guyton.1995:114).
Pada umumnya tangan kanan lebih sering digunakan atau difungsikan. Makin banyak
otot yang dipakai, makin besar ukuran dan kekuatannya. Dari berbagai posisi tangan baik
14

pada laki-laki / perempuan diperoleh bahwa tangan kiri lebih cepat merasakan lelah daripada
tangan kanan. Dari berbagai posisi tangan paling cepat lelah pada gerakan yang dilakukan
dari samping ke bawah (vertikal).
Kelelahan otot juga berbeda antara laki laki dan perempuan. Hal tersebut
dikarenakan massa otot laki-laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan.

Adanya

perbedaan hormonal antara pria & wanita, yaitu:


A. Testosteron yang disekresi oleh testis pria memiliki efek anabolik yg kuat thd
penyimpanan protein yg sangat besar di setiap tempat dalam tubuh, terutama di dalam
otot
B. Estrogen diketahui meningkatkan penimbunan lemak pada wanita
Guyton & Hall.1997; 1339
Laki-laki dapat menyimpan glikogen pada otot lebih banyak, sebagai sumber energi
terjadinya kelelahan otot lebih lama.
Pada pengamatan ini dapat diketahui bahwa kelelahan otot yang disebabkan oleh
posisi tangan menimbulkan perubahan pada warna kulit,suhu dan ekskresi tangan yang
disebabkan oleh kontraksi kerja otot. Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis kelamin.

3.5. Pengaruh Kerja dan Kekuatan Pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
Berdasarkan data yang ada dapat diketahui bahwa tangan kanan lebih kuat
dibandingkan tangan kiri. Hal ini terjadi karena kedua orang coba bukanlah seorang yang
kidal, sehingga dalam keseharian orang coba tersebut lebih banyak beraktivitas menggunakan
tangan kanan daripada tangan kiri sehingga tangan kanan lebih terlatih untuk pekerjaanpekerjaan berat. Tangan kiri yang jarang digunakan untuk pekerjaan berat menjadi mudah
lelah ketika digunakan untuk pekerjaan berat.
3.6. Pengaruh Kelelahan Pada Kecepatan dan Keterampilan Halus
Pada percobaan pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan halus ini, orang
coba memasukkan benang ke dalam jarum dan menguntai 25 manik-manik dengan kecepatan
setinggi mungkin.
Setelah dilakukan percobaan, didapatkan bahwa kelelahan dapat mempengaruhi
kecepatan dan keterampilan orang coba.Pada percobaan awal yang dilakukan oleh orang
pertama, kecepatan menguntai orang coba 1.27 detik, dan setelah orang coba melakukan
aktivitas yang melelahkan yaitu mengangkat dumbbell kecepatan meningkat menjadi 1.22
15

detik. Ini menunjukkan pertambahan kecepatan karena orang coba sudah pernah melakukan
percobaan yang sama. Dalam artian, orang coba menjadi terampil. Namun pada orang coba 2
kecepatan setelah diberi aktivitas yang melelahkan menjadi meningkat, dari kecepatanawal
1.25 detik menjadi 1.48 detik. Ini menunjukkan kelelahan mempengaruhi kecepatan orang
coba dalam menguntai manik-manik.
3.7. Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja
Pada percobaan yang dilakukan, orang coba memfokuskan dirinya pada jarum,
benang, dan manik-manik. Orang coba memasukkan jarum ke dalam lubang manik-manik
dengan untaian warna yang berbeda. Misalnya untaian pertama terdiri atas beberapa warna
merah, maka untaian selanjutnya diganti warna putih. Aktivitas memasukkan jarum ke dalam
manik-manik membutuhkan konsentrasi yang tinggi, koordinasi yang baik pada mata dan
juga jari-jari tangan. Jika dilakukan terus menerus, maka dapat menimbulkan rasa lelah pada
mata yang digunakan untuk berfokus pada satu hal dalam waktu yang cukup lama. Hal itu
dapat menyebabkan kelelahan dan menurunkan tingkat ketelitian kerja. Menurut Sumamur
1989, kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam
bekerja, yang dapat disebabkan oleh:
a) Kelelahan yang sumber utamanya adalah mata (kelelahan visual)
b) Kelelahan fisik umum
c) Kelelahan syaraf
d) Kelelahan oleh lingkungan yang monoton
e) Kelelahan oleh lingkungan kronis terus-menerus sebagai faktor secara menetap.
Dalam percobaan ini, kelelahan tidak hanya ditimbulkan oleh konsentrasi dalam
memasukkan jarum ke dalam lubang manik-manik, tetapi juga berasal dari aktivitas
menggerakkan siku dengan mengangkat dumbell. Setelah memasukkan jarum ke dalam
manik, orang coba juga mengangkat dumbell sampai merasa lelah, kemudian langsung
memasukkan jarum ke dalam manik-manik lagi.
Dari tabel hasil pengamatan di atas dapat dilihat bahwa jumlah rangkaian warna yang
berhasil tersusun pada benang setelah dilakukannya aktivitas mengangkat dumbell lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah rangkaian warna yang tersusun sebelum dilakukannya
aktivitas dumbell.

16

Hasil percobaan ini tidak sesuai dengan teori bahwa kelelahan otot dapat menurunkan
efisiensi dan juga ketelitian kerja. Hal ini ditunjukkan dengan hasil percobaan orang ke-1, di
mana pada awalnya dia memasukkan 22 rangkaian warna dalam benang, dan setelah
mengangkat dumbell jumlahnya menjadi 25. Kemudian pada orang kedua yang awalnya 19
untaian, menjadi 24 untaian warna setelah mengangkat dumbell. Walaupun kenaikannya
hanya sedikit, tapi itu membuktikan bahwa walaupun kelelahan, orang coba tetap dapat
melakukan pekerjaannya dengan baik dan teliti seperti sebelum diadakannya aktivitas angkat
dumbell.
3.8. Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh
Posisi tubuh merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kelelahan otot, karena pada
beberapa posisi tubuh seperti posisi ekstensi terjadi ketidakseimbangan kebutuhan energi oleh
karena posisi tubuh yang melawan gravitasi bumi, menyebakan cepat merasa lelah.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa posisi tubuh dapat
menyebabkan terjadinya kelelahan lebih cepat dan sebaliknya.

17

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan mengenai ergonomik dapat disimpulkan


bahwa kelelahan otot dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengaruh latihan, penumpukan
asam laktat, peredaran darah yang tidak lancar, posisi tubuh, suhu, lama kerja dan kuatnya
kontraksi otot. Kelelahan juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, pada wanita lebih cepat
mengalami kelelahan otot dibandingkan laki laki. Hal tersebut dikarenakan massa otot yang
berbeda antara laki laki dan perempuan serta terdapat perbedaan hormonal pada laki laki
dan perempuan. Latihan juga berpengaruh pada kelelahan otot, berdasarkan percobaan
didapatkan data bahwa tangan kiri lebih cepat mengalami kelelahan dibanding dengan tangan
kanan, hal ini disebabkan karena tangan kanan lebih sering digunakan dibandingkan tangan
kiri sehingga ada perbedaan kekuatan otot antara tangan kanan dan kiri. Pemulihan kelelahan
otot dapat dilakukan dengan istirahat, pemijatan, dan penyinaran dengan infrared. Jadi, dari
percobaan dapat disimpulkan bahwa kelelahan otot dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti
yang telah disebutkan di atas.

18

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C. dan Hall, John E. 2008. Buku Ajar fisiologi Kedokteran. Edisi11. EGC :
Jakarta, Indonesia
Ganong, William F. 1999.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.EGC : Jakarta, Indonesia
Pearce, Evelyn C. 2002.Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Ganong, William F. 2001. Fisiologi Kedokteran.EGC : Jakarta, Indonesia

19

20

Anda mungkin juga menyukai