Anda di halaman 1dari 3

ASURANSI KESEHATAN

Asurani merupkan sebuah jaminan perlindungan terhadap resiko keuangan yang disediakan
oleh pihak insurer. Asuransi dapat diartikan sebagai instrumen penghubung antara resiko dari
dua atau lebih orang-orang atau perusahaan melalui sumbangan aktual atau yang telah
dijanjikan untuk membentuk dana guna membayar klaim (H. Darmawi 2004). Pembiayaan
kesehatan yang bersumber dari asuransi kesehatan akan memberikan satu cara yang terbaik
guna mengantisipasi mahalnya biaya pelayanan kesehatan karena :
a. Pemerintah dapat mendiversifikasikan sumber-sumber pendapatan dari sektor
masyarakat;
b. Meningkatkan efisiensi dengan cara memberikan peran kepada masyarakat dalam
pembiayaan pelayanan kesehatan;
c. Memeratkan beban biaya kesehatan menurut waktu dan populasi yang lebih luas
sehingga dapat megurangi resiko secara individu.
Makhfudli et al. (2009) Asuransi kesehatan adalah suatu mekanisme pengalihan
resiko (sakit) dari resiko perorangan menjadi resiko kelompok. Dengan cara mengalihkan
resiko individu menjadi resiko kelompok, bebean ekonomi yang harus ditanggung oleh
masing-masing peserta asuransi akan lebih ringan tetapi mengandung kepastian karena
memperoleh jaminan.
UNSUR-UNSUR ASURANSI
a. Adanya perjanjian
b. Adanya pemberian perlindungan
c. Adanya pembayaran premi oleh masyarakat
MANFAAT ASURANSI KESEHATAN
Asuransi kesehatan merupaka jenis asuransi yang membantu ketersediaan dana jika peserta
kesehatan sedang sakit. Kebutuhan yang diperlukan baik obat-obatan, biaya dokter,
perawatan dirumah sakit, obat dirumah sakit sampai oprasi, semua ditanggung oleh
perusahaan asuransi. Jenis perawatan yang tersedian dapat dikelompokan secara umum, jenis
tersebut adalah manfaat rawat jalan (outpatien), manfaat rawat inap (inpatient), manfaat
persalinan, dan manfaat perawatan gigi.
Umumnya manfaat rawan jalan yang ditanggung oleh perusahaan asuransi meliputi
biaya konsultasi dokter umum dan atau spesialis, biaya obat dapat diresepkan, biaya atas
tindakan pencegahan, biaya alat-alat bantu yang diminta oleh dokter, dan lain-lain. Dalam

manfaat rawat jalan mempunyai batas maksimum penggunaan dana setiap tahunnya.
Sementara, manfaat rawat inap yang dapat dinikmati oleh peserta asuransi kesehatan meliputi
biaya rumah sakit, biaya laboratorium, biaya melahirkan, biaya darurat. Adapaun manfaat
perawatan gigi terdiri dari pencegahan, perawatan gigi dasar, perawatan gigi kompleks, dan
pemasangan gigi palsu.
Ketiga manfaat perawatan tersebut merupakan pilihan tambahan yang bisa diambil
dengan mengikuti progam dasar, yaitu manfaat rawat inap. Jadi, tidak diperkenankan hanya
mengambil manfaat rawat jalan saja, persalinan saja, atau perawatan gigi saja tanpa
mengikuti progam dasar manfaat rawat inap.
Besarnya premi yang harus dibayarkan dan besarnya nilai pertangguahan dalam
asuransi kesehatan sangat tergantung kepada program asuransi yang dipilih. Berbagai
perusahhan memiliki jenis pengaturan premi, program dan progam yang berbeda-beda.
Biasanya perusahaan asuransi membatasi jumlah total biaya yang bisa digunakan per tahun
(Manurung & Rizky, 2009)
SISTEM KLAIM/PENGGANTIAN ASURANSI KESEHATAN
Sistem yang digunakan oleh perusahaan asuransi kesehatan ada dua, yaitu sistem penggantian
(reimbursement) atau sistem provider. Dengan sistem penggantian, peserta asuransi harus
mengeluarkan uang terlebih dahulu guna membayar biaya pengobatan yang kemudian dapat
diklaim atau meminta penggantian ke perusahaan program asuransi tersebut. Dengan sistem
ini mereka dapat memilih rumah sakit mana saja, namun tentunya maksimal penggantian
telah ditentukan dimuka. Yang perlu menjadi perhatian utama kita dalam melakukan klaim
adalah kelengkapan surat-surat administrasi yang menjadi syarat utama agar proses
penggantian biaya yang kita keluarkan dapat dibayar oleh perusahaan asuransi. Cepat
lambatanya pencairan dana klaim tergantung pada pelayanan yang diberikan oleh perusahaan
asuransi, namun secara umum berkisar 7 hari kerja.
Bagi yang menganut sistem provider maka kita tidak perlu mengeluarkan uang
terlebih dahulu. Kita hanya dibekali kartu keanggotaan asuransi kesehatan guna mendapatkan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan di Rumah sakit atai Klinik kesehatanyang telah dipilih
sebelumnya berdasarkan daftar rumah sakit yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi
tersebut.
Pada umumnya perusahaan asuransi yang menyelenggarakan progam asuransi
kesehatan bekerja sama dengan pihak rumah sakit, baik secara langsung maupun melalui

institusi perantara sebagai asisten manajemen jaringan rumah sakit (Manurung & Rizky,
2009)
MEMILIH ASURANSI KESEHATAN
Banyaknya perusahaan asuransi memang patut diwaspadai. Berikut cara memilih asuransi
kesehatan (Manurung & Rizky, 2009).
1. Pilihlah perusahaan asuransi yang terpercaya dan memiliki produk dan layanan yang
bagus. Cobalah mencari perbandingan dengan beberapa perusahaan asuransi
kesehatan yang lain. Bandingkan manfaat dan premi yang harus dibayarkan, pilihlah
yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anda dalam membayar premi.
2. Pelajari terlebih dahulu apa yang ditawarkan dan apa keuntungan yang didapat.
3. Pilih asuransi yang berdasrkan nilai ekonomi pengganti jika nantinya resiko dan
bukan karena preminya.
4. Jika perusahaan tempat kita bekerja tidak memberikan asuransi kesehatan, kita dapat
berinisiatif mengikuti program asuransi kesehatan secara kolektif dengan rekan kerja.
Hal ini akan menguntungkan karena premi yang dibayarkan akan lebih rendah, meski
mungkin tidak dapat diadopsi 100% sesuai dengan kemauan kita karena disesuaikan
juga dengan kebutuhan secara kelompok.
SISTEM PEMBAYARAN KESEHATAN
Secara umum, dikenal dua sistem pembayaran kesehatan yaitu sebagai berikut.
1. Retrospeksi
a. Biaya dibebankan diawal
b. Pembayaran diberikan setelah pelayanan diberikan
c. Lebih berfokus pada keadaan sakit dibanding sejahtera
2. Prospektif
a. Pihak yang berwenang sudah menentukan premi
b. Besarnya premi dari prediksi sudah ditentukan sejak awal
c. Besarnya premi relatif tetap dibanding keseluruhan biaya
d. Provider beresiko rugi atau untung
Efendi, F. M. (2009). Keperawatan Kesehatab Komunitas: Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Manurung, A. H., & Rizky, L. T. (2009). Successful financial planner : A complete guide.
Indonesia: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai