Anda di halaman 1dari 4

OBESITAS

a. Latar Belakang Terjadinya Obesitas


Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor salah satunya adalah faktor
makanan. Jika seseorang mengkonsumsi makanan dengan kandungan energi
sesuai yang dibutuhkan tubuh, maka tidak ada energi yang disimpan.sebaliknya
jika mengkonsumsi makanan dengan energi melebihi yang dibutuhkan tubuh,
maka kelebihan energi akan disimpan, Sebagai cadangan energi terutama
sebagai lemak seperti telah diuraikan diatas.
Kenaikan berat badan dipengaruhi kebiasaan mengkonsumsi makanan
yang mengandungi energi tinggi, maupun kebiasaan mengkomsumsi makanan
ringan. Keluaran energi rendah dapat dapat disebabkan oleh rendahnya
metabolisme tubuh, aktivitas fisik dan efek termogenesis makanan yang
ditentukan oleh komposisi makanan. Lemak memberi efek termogenesis lebih
rendah (3% dari total energi dihasilkan lemak) dibandingkan dengan
karbohidrat (6-7% dari total energi dihasilkan dari karbohidrat) dan protein
(25% dari total energi dihasilkan protein). Hal tersebut menunjukkan
pentingnya pola makanan dalam terjadinya obesitas.
b.Definisi Obesitas
Obesitas didefinisikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai
dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (WHO,2000).
Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial yang terjadi akibat
akumulasi jaringan lemak berlebihan sehingga dapat mengganggu kesehatan.
Obesitas adalah suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya
lemak, untuk pria dan wanita masing- masing melebihi 20% dan 25% dari
berat tubuh dan dapat membahayakan kesehatan (Rimbawa,2004). Obesitas
atau kegemukkan dapat terjadi dimana terdapatnya penimbunan lemak
berlebihan yang diperlukan untuk fungsi tubuh manusia. Obesitas ini
merupakan faktor risiko untuk terjadinya berbagai jenis penyakit degenerative
(Harmanto,2006).
c. Patofisiologi Obesitas
Terjadinya obesitas menurut jumlah sel lemak, adalah sebagai berikut :

1.

Jumlah sel lemak normal, tetapi terjadi hipertrofi / pembesaran.

2.

Jumlah sel lemak meningkat / hiperplasi dan juga terjadi hipertrofi.

Penambahan dan pembesaran jumlah sel lemak paling cepat pada masa
anak-anak dan mencapai puncaknya pada masa meningkat dewasa. Setelah
masa dewasa tidak akan terjadi penambahan jumlah sel, tetapi hanya terjadi
pembesaran sel. Obesitas yang terjadi pada masa anak selain hiperplasi juga
terjadi hipertrofi. Sedangkan obesitas yang terjadi setelah masa dewasa pada
umumnya hanya terjadi hipertrofi pada sel lemak.
Obesitas pada anak terjadi kalau intake kalori berlebihan, terutama pada
tahun pertama kehidupan. Rangsangan untuk meningkatkan jumlah sel terus
berlanjut sampai dewasa, setelah itu terjadi pembesaran sel saja. Sehingga
kalau terjadi penurunan berat badan setelah masa dewasa, bukan karena jumlah
sel lemaknya yang berkurang tetapi besarnya sel yang berkurang.
Disamping itu, pada penderita obesitas juga menjadi resisten terhadap
hormone insulin, sehingga kadar insulin dalam peredaran darah akan
meningkat. Insulin berfungsi untuk menurunkan lipolisis dan meningkatkan
pembentukan jaringan lemak.

Skema Patofisiologi Obesitas


intake kalori
berlebihan, terutama
pada tahun pertama
kehidupan.

Rangsangan untuk
meningkatkan jumlah
sel terus berlanjut
sampai dewasa

terjadi
pembesaran sel

obesitas

meningkatkan
pembentukan jaringan
lemak.

sehingga kadar
insulin dalam
peredaran darah akan
meningkat.

resisten terhadap
hormone insulin

d.Pencegahan Obesitas
Dalam pencegahan penyakit obesitas dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut ini :
1. Merubah Gaya Hidup
a. Gizi
- Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula
- Hindari konsumsi alkohol berlebihan.
- Diet : pembatasan kalori merupakan dasar penurunan berat badan.
(Harrison,1999)
b. Hindari stress/depresi/frustrasi/kebosanan
c. Berolahraga secara teratur
lakukan latihan aerobik minimal 30 menit per hari, selama 3 kali
seminggu, tingkatkan aktivitas fisik misalnya jalan kaki ke kantor, naik
tangga di dalam kantor.
d. Stop merokok.
Yang perlu diingat:
Penurunan berat badan jangan drastis (cukup 0,5 1 kg per minggu).
Jangan menggunakan obat-obatan penurun berat badan yang dijual
bebas.
2. Konsultasi Masalah Kejiwaan
3. Pemberian Obat-Obatan
Ada dua obat resep yang sudah di izinkan oleh Food and Drug
Administration (FDA) untuk pengobatan jangka panjang obesitas. Yaitu;
- Sibutramine.
- Orlistat (Xenical).
4. Pembedahan

Bedah bariatric : Di Amerika Serikat cara ini dianjurkan bagi mereka


dengan IMT 40 kg/m2 atau IMT 35,0-39,9 kg/m2 disertai penyakit
kardiopulmonar, DM t2, atau gangguan gaya hidup dan telah gagal
mencapai penurunan BB yang cukup dengan cara non-bedah. (NIH
Consensus Development Panel pada tahun 1991). Kemudian pada tahun
2004 ASBS Consensus menganjurkan juga cara ini untuk mereka dengan
IMT 30,0-34,9 kg/m2 dengan keadaan komorbid yang dapat disembuhkan
atau diperbaiki secara nyata. Dapat diharapkan penurunan BB maksimal 2138%.
DAFTAR PUSTAKA.
Rimbawan. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Depok : Penebar swadaya.
Harrison.1999.Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: EGC
Harmanto, Ning.2006. Herbal untuk Keluarga : Ibu Sehat dan Cantik dengan
Herbal. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
WHO. Obesity: Preventing and Managing The Global Epidemic, WHO Technical
Report Series 2000; 894, Geneva.

Anda mungkin juga menyukai