Standar Operasional Prosedur
Standar Operasional Prosedur
DALAM PERTAMBANGAN
Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja
suatu perusahaan berdasarkan indikator-indikator teknis, administrasif dan
prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit
kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen mengenai
apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi perusahaan untuk mewujudkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan hidup (K3LH).
SOP PENGANGKUTAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
1.
2.
3.
Pemadatan
a.
b.
c.
4.
Penyiraman
a. Kondisi jalan hauling harus tetap lembab dan tidak berdebu baik
siang maupun malam hari.
b. Untuk menjaga kelembaban jalan dan mengurangi konsentrasi
debu terbang, digunakan water truck untuk penyiraman.
c. Jam kerja water truck harus mengikuti jam kerja unit hauling
(kecuali hari hujan).
d. Unit yang harus disiapkan :
1) unit water truck,
2) unit stasion pengisian air
5.
Drainage
a. Bagian kiri dan kanan jalan harus memiliki saluran air (parit)
yang selalu terjaga agar tidak tersumbat.
b. Gorong-gorong yang telah disediakan harus dipastikan dalam
kondisi tidak tersumbat.
c. Untuk menunjang pekerjaan tersebut kontractor harus
menyediakan 1 unit Backhoe atau Whell Excavator sekelas PC
200.
d. Genangan air yang terbentuk di kiri kanan jalan harus segera
dibuatkan aliran ke arah yang ditentukan kemudian.
e. Gorong-gorong:
o Diameter gorong-gorong bervariasi ; 1,00 m. 1,60 m dan 2,25
m. Jenis dan type gorong-gorong dipilih berdasarkan
keberadaan material, biaya dan kekuatannya.
o Pada kiri / kanan gorong-gorong dipasang wing wall dan
dibuat bak penampung lumpur sesuai dengan keadaan lokasi
gorong-gorong.
6.
b.
c.
d.
e.
7.
o
o
8.
9.
Pelaporan
Laporan untuk aktivitas road maintenance dan unit road maintenance
yang meliputi:
a. Laporan rencana kerja mingguan dan realisasi kerja mingguan
harus dibuat dan diserahkan pada hari pertama minggu
berikutnya.
b. Laporan rencana kerja bulanan dan realisasi kerja bulanan harus
dibuat dan diserahkan setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
c. Laporan Inventarisasi rambu, dan patok harus dilaporkan setiap
bulannya.
d. Rencana dan realisasi penambahan atau perubahan pada patok,
rambu, tanggul dan gorong-gorong harus di laporkan secara
tertulis dan dicatat dalam daftar inventarisasi.
e. Tingkat ketersedian unit road maintenance harus dilaporkan
setiap minggu dan bulannya bersamaan dengan laporan mingguan
dan bulanan lainnya.
f. Format laporan dengan menggunakan format yang telah
disepakati, diisi dengan lengkap dan jelas.
10.
Lain-lain