Dokter Pembimbing :
dr. I. B. Gd Surya Putra P, Sp.F
Disusun oleh :
Jeni Yuliana
03010141
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
PERIODE 1 DESEMBER - 26 DESEMBER 2014
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR SARDJITO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
2014
I.
Deskripsi Kasus
Identitas Korban
Nama
: Mrs. X
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
:-
Agama
:-
Pekerjaan
:-
Alamat
:-
Jam Pemeriksaan
Peristiwa
: Kasus Lain
Informasi Kasus
Sesosok tubuh wanita ditemukan oleh warga sekitar pada hari
Jumat, 5 Desember 2014 pukul 19.00 WIB di makam Dsn. Padokan Kidul
RT 08 Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, masih dalam keadaan hidup. Warga
segera menghubungi polisi. Ketika polisi datang ke lokasi pada jam 19.15
WIB, korban sudah meninggal dunia. Jenazah dibawa ke Bagian Instalasi
Forensik RSUP dr. Sardjito pada pukul 22.10.
Pemeriksaan Medis
Pemeriksaan Luar
1. Label mayat
:-
2. Tutup mayat
:-
5. Perhiasan
: tidak ditemukan
7. Tanda-tanda kematian
8. Identifikasi umum
Bangsa
: Indonesia
Ras
:-
Umur
: 40 50 tahun
Warna Kulit
: kecoklatan
Keadaan gizi
: cukup
Tinggi badan
: 148 cm
Berat badan
: 50,15 kg
9. Identifikasi Khusus
Tattoo
:-
Callus
:-
Anomali
:-
Pemeriksaan Dalam
Tidak dilakukan pemeriksaan dalam sesuai surat permintaan penyidik.
II.
III.
Analisis Kasus
Pada Pasal 134 KUHAP berbunyi:
(1) Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian
bedah mayat tidak mungkin lagi dihindari, penyidik wajib
memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga korban.
(2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan
sejelas-jelasnya tentang maksud dan tujuan perlu dilakukannya
pembedahan tersebut.
(3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari
keluarga atau pihak yang diberi tahu tidak diketemukan, penyidik
segera melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal
133 ayat (3) undang-undang ini.
Pada kasus ini jenazah tidak diketahui identitasnya. Sehingga sesuai
dengan hukum yang berlaku, penyidik diberi waktu 2 hari untuk
mencari dan menginformasikan kepada keluarga korban untuk
dilakukan pemeriksaan. Apabila setelah 2 hari tidak ada tanggapan
atau tidak diketemukan, maka pemeriksaan dapat dilakukan.
IV.
Kesimpulan
Penundaan pemeriksaan jenazah bertujuan memberi waktu kepada
penyidik untuk meminta persetujuan pemeriksaan jenazah kepada
keluarga. Dan waktu yang diberikan sesuai hukum yang berlaku adalah 2
hari. Apabila melewati batas waktu yang diberikan pihak yang akan
diberitahu tidak diketemukan atau tidak ada tanggapan, maka pemeriksaan
jenazah dapat dilakukan.
V.
Referensi
1. Tim Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Dasar Hukum Yang
Berkaitan Dengan Kedokteran Forensik. Dalam: Soegandi R, Hadidjah
S, Suhartini, Gadro SA, Basworo W, Nurhantari, Editors. Pedoman
Penyusunan
Visum
Et
Repertum.
Yogyakarta:
Bagian
Ilmu