Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1Pengertian Proyek
Proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya didefinisikan sebagai sebuah
usaha kolaboratif dan juga seringkali melibatkan penelitian atau desain, yang
direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek dapat juga didefinisikan sebagai
usaha sementara, temporer, dan bukan permanen, yang memiliki sasaran khusus
dengan waktu pelaksanaan yang tegas Contoh proyek yang terkenal antara lain adalah
Proyek Manhattan untuk pengembangan senjata nuklir pertama serta Program Apollo
untuk mendaratkan manusia di bulan.
Kata proyek berasal dari bahasa latin projectum dari kata kerja proicere yang
artinya "untuk membuang sesuatu ke depan" . Kata awalnya berasal dari kata pro-,
yang menunjukkan sesuatu yang mendahului tindakan dari bagian berikutnya dari
suatu kata dalam suatu waktu (paralel dengan bahasa Yunani ) dan kata iacere
yang artinya "melemparkan". Sehingga kata "proyek" sebenarnya berarti "sesuatu
yang datang sebelum apa pun yang terjadi". Dalam bahasa Indonesia, kata Proyek
merupakan serapan dengan cara penerjemahan dari bahasa asing Project. Sehingga
mungkin kosakata ini akhirnya masuk kedalam Daftar kosakata bahasa Indonesia
yang sering salah dieja menjadi "projek".
Kata projek jika dikaitkan dengan manajemen memiliki beberapa definisi yang
diungkapkan para ahli, diantaranya sebagai berikut :
Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah
merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya
perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.
1

Pengertian manajemen proyek menurut Hughes dan Cotteral (2002;8-9)


manajemen proyek adalah suatu cara untuk menyelesaikan masalah yang harus
dipaparkan oleh user, kebutuhan user harus terlihat jelas dan harus terjadi komunikasi
yang baik agar kebutuhan user bisa diketahui.
Pengertian manajemen proyek menurut PMBOK (Project Management Body of
Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi
pengetahuan (knowledges), ktrampilan (skills), alat (tools) dan teknik (techniques)
dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.
Pengertian manajemen proyek menurut Schawalbe (2004;8) manajemen proyek
merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools, dan teknik untuk aktifitas
suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder dan
harapan dari sebuah proyek.
Pengertian manajemen proyek menurut Wulfram I. Ervianto (2003:19)
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) samapi selesainya proyek untuk
menjamin biaya proyek dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu.
Pengertian manajemen proyek menurut Chase, Aquilano, Jacobs (2001;58)
Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengarahan, dan
pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, bahan baku) untuk mempertemukan
bagian teknik, biaya dan waktu suatu proyek.

1.2Pentingnya Majemen dalam Proyek


Dalam era globalisasi dewasa ini, manajemen proyek merupakan suatu keharusan.
Hal ini berarti bahwa beberapa pekerjaan akan lebih efektif dan efisien bila dikelola
dalam kerangka proyek dan bukan merupakan pekerjaan biasa.

Berpikir manajemen sebenarnya adalah mengelola sumberdaya manusia, yang


didalamnya apa yang dikerjakan, menentukan berapa jumlah sumberdaya manusia
yang dibutuhkan. mengorganisasikan mereka dan memonitor kinerja mereka.
Manajemen Proyek adalah metode dan memanfaatkan teknologi dengan
menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang digunakan untuk melakukan
perencanaan, estimasi dan mengendalikan aktivitas pekerjaan sehingga tercapai hasil
akhir sesuai dengan waktu yang tersedia sesuai dengan anggaran dan memenuhi
spesifikasi. Dalam manajemen ada empat tahapan meliputi : perencanaan (planning),
pelaksanaan (executing), pengendalian (controlling) dan penutup (clossing).
Manajemen proyek konstruksi memiliki beberapa fugsi antara lain :
1. Sebagai Quality Control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan
pelaksanaan
2. Mengantisipasi terjdinya perubahan kondisi lapngan yang tidak pasti dan
mengatasi kendala terbatasnya waktupelaksanaan
3. Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicpai, hal itu
dilakukan dengan opname (laporan) harian, mingguan dan bulanan
4. Hasil evaluasi dpat dijadikan tindakan pengmbilan keptusan terhadap
masalah-masalah yang terjadi di lapangan
5. Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang
baikuntuk menganalisis performa dilapangan

Dari fungsi diatas dapat dilihat pentingnya manajemen proyek, dan memberikan
banyak manfaat dengan keberadaannya. Manfaat yang bisa dirasakan antara lain :

Manajemen proyek akan memberikan kita penyelesaian lebih banyak


pekerjaan dengan waktu yang lebih singkat dan pegawai yang lebih
sedikit

Manajemen proyek akan memberi kendali yang lebih baik atas


perubahan lingkup

Manajemen proyek membuat organisasi lebih efisien dan efektif lewat


prinsip perilaku organisasi

Manajemen proyek meningkatkan kualitas

Manajemen proyek memberikan orang cara untuk membuat keputusan


perusahaan yang baik

Kontrol yang lebih baik pada keamanan program

Biaya program yang lebih rendah

Marjin profit yang lebih tinggi

Hubungan pelanggan yang lebih baik

1.3Klasifikasi Proyek
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat berbagai jenis kegiatan proyek.
Jenis-jenis kegiatan proyek tersebut secara garis besar terkait dengan pengkajian
aspek ekonomi, keuangan, permasalahan lingkungan, desain engineering, marketing,
manufaktur, dan lain-lain. Namun, pada kenyataannya, kita tidak dapat membagi-bagi
proyek pada satu jenis tertentu saja, kerena pada umumnya kegiatan proyek
merupakan kombinasi dari beberapa jenis kegiatan sekaligus. Akan tetapi, jika
ditinjau dari aktivitas yang paling dominan yang dilakukan pada sebuah proyek, maka
kita dapat mengkategorikan proyek sebagai berikut :
1. Proyek Engineering Kontruksi
Kegiatan utamanya adalah studi kelayakan, desain engineering, pengadaan
material dan konstruksi. Hasilnya berupa jembatan, gedung pemerintah,
bangunan komersial, menyerap banyak tenaga kerja dan pendanaan besar dan
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan publik.
2. Proyek engineering Manufacture
Memiliki kegiatan utama dalam desain engineering, pengembangan produk,
pengadaa, manufaktur, perakitan, uji coba produk serta pemasaran. Produknya
bisa kendaraan bermotor, mesin produksi, elektronika, bahan tekstil, pakaian.
Diproduksi secara massal, menyerap tenaga kerja banyak, penggunaan
individu atau produksi dan digunaka orang banyak.
3. Proyek Pelayanan Manajemen

Dalam pengerjaannya, aktivitas utama dalam proyek ini adalah merancang


system informasi manajemen, merancang program efisiensi dan penghematan,
diversifikasi, penggabungan dan pengambilalihan, proyek ini bersifat non fisik
atau pengembangan jasa manajemen. Bentuk akhirnya dapat berupa laporan
akhir yang berisi rekomendasi, standar operasional, atau pengelolaan sistem
informasi manajemen. Contohnya pembangunan Sistem Informasi
Manajemen diperguruan tinggi.
4. Proyek Penelitian dan Pengembangan.
kegiatan utamanya melakukan penelitian dan pengembangan produk tertentu,
Tujuan proyek dapat berupa memperbaiki kinerja produk yang sudah ada,
peningkatan pelayanan atau pengembangan metode baru.
5. Proyek Kapital
Secara umum, kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini biasanya digunakan
oleh sebuah badan usaha atau pemerintah, misalnya pembebasan tanah,
penyiapan lahan dan pembelian material.
6. Proyek Padat Modal
Fokus proyek ini bukan pada kegiatannya tetapi karena penggunaan dana yang
sangat besar. Padat modal bukan berarti menyerap tenaga kerja banyak, dapat
saja berupa pemanfaatan teknologi tinggi berbiaya besar dengan kebutuhan
sumberdaya manusia secukupnya. Contohnya pembebasan lahan tanah untuk
bandara atau jalan tol, pembangunan listrik bertenaga Nuklir.
7. Proyek Pengembangan Produk Baru
6

proyek jenis ini gabungan antara proyek penelitian dan pengembangan dengan
proyek padat modal, dilanjutkan dengan pembangunan pilot plant. Jika
berhasil di bangun proyek serupa di beberapa kota dan tentunya akan
menyerap dana yang sangat besar. Contohnya Proyek pembangunan sekolah
Politeknik di Indonesia, awalnya di bangun Politeknik Mekanik Swiss dan
setelah dirasakan manfaatnya, dibangun lima politeknik serupa di Bandung,
Jakarta, Semarang, Medan dan Pelambang. Kini di Indonesia ada 26
politeknik negeri dan ratusan Politeknik swasta dengan berbagai program
studi baik bidang rekayasa maupun komersial, seni, kesehatan, transportasi
dsb.
8. Proyek Infrastruktur
proyek ini bertujuan menyediakan kebutuhan masyarakat untuk pemenuhan
kebutuhan skala luas dalam bentuk sarana, prasarana, baik jembatan, sarana
transportasi, pembangunan saluran irigasi, bendungan untuk pertanian dan
sistem kelistrikan. Proyek jenis ini akan menyerap dana jumlah besar dan
sekaligus kebutuhan tenaga kerja dalam jumlah besar. Dana bisa dari
pemerintah atau konsesi swasta, pihak asing dan pemerintah pusat ataupun
pemerintah daerah.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat juga ditarik suatu kesimpulan yaitu bahwa
dalam suatu jenis proyek yang memiliki beberapa aktivitas sekaligus, maka
pembagiannya merupakan kombinasi. Proyek pembuatan sumur minyak dan gas, jika
ditinjau dari segi pembangunannya dapat dikategorikan sebagai proyek engineering
7

konstruksi. Namun, dari seluruh tahapan dan biaya yang dibutuhkan pada
pelaksanaannya dapat dikategorikan sebagai proyek capital.

1.4 Bentuk Proyek


BENTUK ORGANISASI PROYEK
a. Organisasi Tradisional
Ciri-cirinya :

Konsultan perencana terpisah.


Kontraktor utama tunggal.
Banyak melibatkan sub-kontraktor atau dikerjakan sendiri oleh

kontraktor utama.
Jenis kontrak yang ditetapkan : harga tetap (fixed cost), harga satuan
(unit price).
b. Organisasi Swakelola
Ciri-cirinya :

Pemilik proyek bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan

proyek (bertindak sebagai perencana dan kontraktor).


Pekerjaan dapat dilaksanakan sendiri secara fakultatif.
Jenis kontrak yang diterapkan : harga tetap, harga satuan, kontrak yang

dinegosiasikan.
c. Organisasi Proyek Putar Kunci (Turn-key project)
Ciri-cirinya :

Satu perusahaan yang bertanggung jawab baik untuk perencana

maupun pelaksanaan konstruksi.


Adanya keterlibatan kontraktor spesialis.
Jenis kontrak yang diterapkan : harga tetap, harga maksimum
bergaransi.

TIM PROYEK

Pemilik

Penata
Anggaran

Kontraktor
Sistem
Khusus

1.5

Manajer Konstruksi

Pengelola
Data

Kontraktor
Umum 1

Konsultan

Evaluasi
Perancangan

Kontraktor
Umum 2

Kontraktor
Umum 3

Metoda
Konstruksi

Kontraktor
Material
Khusus

Proyek Perangkat Lunak

Manajemen Proyek Perangkat Lunak adalah aktifitas dalam memanajemen


rekayasa perangkat lunak, dimulai sebelum aktifitas teknis di inisialisasi dan berlanjut
pada keseluruhan batasan, perkembangan dan pemeliharaan perangkat lunak
komputer.
Ada 3 fokus manajemen proyek perangkat lunak (PL) :

1. People (manusia)
2. Problem (masalah)
3. Process (proses)
Manusia mempertinggi kesiapan organisasi PL untuk mengerjakan aplikasi
yang semakin kompleks
Masalah Objektifitas dan ruang lingkupnya harus ditetapkan, pemecahan
alternatifnya harus dipertimbangkan, teknik dan batasanpun harus didefinisikan
Proses memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif bagi
pengembangan perangkat lunak.

BAB II
KOMPONEN UTAMA PROYEK
1. Anggaran
Biaya menjadi salah satu faktor sebuah proyek yang memiliki potensi resiko
tinggi. Proyek dilaksanan dengan biaya yang telah disepakati oleh penyandang dana
yang harus digunakan untuk mencover seluruh pembiayaan proyek. Manajer proyek
harus memperkirakan dan mendistribusikan ke setiap aktivitas proyek yang
10

membutuhkan dana dan mengendalikan agar realisasi biaya yang digunakan tidak
melebihi dari yang telah dianggarkan.
Anggaran Proyek akan digunakan sebagai pengingat/kontrol proyek dalam
menelusuri pembelanjaan dan pengukuran atas biaya yang nyata dikeluarkan dalam
aktivitas proyek yang akan disilangkan dengan prakiraan biaya yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Anggaran Final akan memberikan gambaran yang didasarkan pada prakiraan
yang diajukan oleh tim proyek, pemegang kebijakan, vendor perangkat dan pihak
lainnya yang terkait yang dapat ditinjau ulang dengan hati-hati dalam dokumendokumen perencanaan proyek.

2. Waktu
Proyek dilaksanakan dengan memperhatikan waktu penyerahan produk atau
hasil akhir sesuai kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Keberhasilan dari
sebuah proyek dapat diukur dari ketepatan waktu sesuai yang telah direncanakan.
Penyelesaian yang terlambat akan berdampak buruknya kredibelitas pelaksana proyek
dimata user atau pemberi proyek, karena bagi user proyek tersebut bisa
mempengaruhi aktivitas organisasi. Sehingga waktu merupakan faktor yang sangat
penting dari sebuah proyek.
Contoh aplikasi yang dapat mengatur waktu pengerjaan proyek :

11

Gant chart menyediakan format standar utk menampilkan informasi jadwal


proyek dgn menampilkan aktivitas proyek beserta tanggal mulai dan selesainya dlm
format kalender

3. Sumber Daya
Sumber daya diperlukan guna melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
merupakan komponen proyek. Hal tersebut dilakukan terkait dengan ketepatan
perhitungan unsur biaya, mutu, dan waktu. Bagaimana cara mengelola (dalam hal ini
efektivitas dan efisiensi) pemakaian sumber daya ini akan memberikan akibat biaya
dan jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut. Khusus dalam masalah sumberdaya,
proyek menginginkan agar sumber daya tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang
cukup pada waktunya, digunakan secara optimal dan dimobilisasi secepat mungkin
setelah tidak diperlukan.

12

Secara umum sumber daya adalah suatu kemampuan dan kapasitas potensi
yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi.
Sehingga lebih spesifik dapat dinyatakan bahwa sumber daya proyek konstruksi
merupakan kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan konstruksi. Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari beberapa jenis
diantaranya biaya, waktu, sumber daya manusia, material, dan juga peralatan yang
digunakan dalam pelaksanaan proyek, dimana dalam mengoperasionalkan sumber
daya-sumber daya tersebut perlu dilakukan dalam suatu sistem manajemen yang baik,
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Komponen yang menjadi sumber daya proyek :
1.
2.
3.
4.
5.

Waktu (Time)
Biaya (Cost)
Sumber Daya Manusia (Human Resources)
Sumber Daya Bahan (Material Resources)
Sumber Daya Peralatan (Equipment Resources)

4. Manajemen Sumber Daya Proyek


Pengertian sumber daya proyek merupakan sebuah proses terpadu dimana
individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitasaktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan

13

berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses


manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid.
Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada
pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan
konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu
rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.
Pengertian Proyek Sebuah proyek merupakan suatu usaha atau aktifitas yang
kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran, dan spesifikasi performansi
yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sebuah proyek juga dapat
diartikan sebagai upaya atau aktifitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan,
sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta
sumber daya yang tersedia yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

5. Rekruitment Tim dalam Proyek


Proses Rekrutmen biasanya dilakukan oleh organisasi. Kesalahan rekrutmen
adalah ketika memilih kandidat yg Eligible tanpa memperhatikan faktor suitable.Yang
terbaik adalah memilih Suitable walaupun tidak eligible dpt loyal thd organisasi.

Proses Rekrutmen :
- Buat spesifikasi pekerjaan
- Buat profil pekerjaan

14

- Umumkan lowongan pekerjaan


- Mempelajari CV
- Interview
- Prosedur lain : tes kesehatan, test tulis,
tes praktek, dll

Ketika ada anggota baru dalam tim bergabung, pemimpin tim harus membuat
rencana induksi anggota ke dalam tim dgn baik agar dpt segera menjadi
anggota tim yg efektif.

Pemimpin tim harus menyadari kebutuhan training dari anggota tim.

Training harus disesuaikan dg profil pekerjaan sebelum menentukan training


yg spesifik

Beberapa training dapat dilakukan oleh perusahaan training komersial.

6. Hak dan Kewajiban Tim Proyek

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan, syaratsyarat, penjelasan pekerjaan, dan syarat-syarat tambahan yang telah
ditetapkan oleh pengguna jasa

Membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disetujui oleh konsultan


perencana

15

Merencanakan tentang perencanaan dan pengendalian waktu, biaya, kualitas,


dan keselamatan kerja

Menyediakan alat keselamatan kerja seperti yang diwajibkan dalam peraturan


untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat

Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikannya


sesuai dengan ketetapan yang berlaku.

Meminta persetujuan untuk subkontraktor, contohnya untuk pengadaan bahanbahan material (pekerjaaannya minimal 30 % dari nilai proyek)

Memberikan jaminan pelaksanaan atau uang muka pelaksanaan proyek

Melaksanakan, menyelesaikan, dan memelihara pekerjaan

Memperbaiki cacat-cacat pada pelaksanaan proyek

Menyediakan bahan-bahan material, alat-alat pelaksanaan proyek, dan tenaga


kerja pelaksanaan proyek.

BAB III
PENJADWALAN PROYEK

16

1. PERT
PERT (Program Evalution Review Technique) adalah suatu alat
manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan
mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek (teknik
menilai dan meninjau kembali program). Tujuan Pert ialah pencapaian suatu taraf
tertentu dimana waktu merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian
kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek
PERT adalah teknik analisis jaringan untuk estimasi durasi proyek dimana
terdapat ketidakpastian yang tinggi pada estimasi durasi aktivitas individual. PERT
menggunakan estimasi waktu probabilistik. Estimasi durasi berdasar estimasi durasi
aktivitas optimistik, kebiasaan (rata-rata), dan pesimistik, atau estimasi tiga-titik.

Metodologi PERT

Metodologi PERT divisualisasikan dengan suatu grafik atau bagan yang


melambangkan ilustrasi dari sebuah proyek

Diagram jaringan ini terdiri dari beberapa titik (nodes) yang


merepresentasikan kejadian (event) atau suatu titik tempuh (milestone)

Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah)
yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah
dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.

17

Langkah-Langkah Dalam Melakukan Perencanaan Dengan PERT

Mengidentifikasi aktivitas (activity) dan titik tempuhnya (milestone).

Menetapkan urutan pengerjaan dari aktivitas-aktivitas yang telah


direncanakan.

Membuat suatu diagram jaringan (network diagram).

Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas

Karakteristik PERT
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu
karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis Dengan diketahuinya jalur kritis ini
maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.

MANFAAT PERT

Mengetahui ketergantungan dan keterhubungan tiap pekerjaan dalam suatu


proyek.

Dapat mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu


pekerjaan.

Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih
baik untuk kelancaran proyek.

Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur
kegiatan.

18

Dapat mengetahui batas waktu penyelesaian proyek.

Rumus PERT

1. CPM
Critical Path Method (metode jalur kritis)
CPM adalah teknik membuat diagram jaringan yg digunakan untuk
memperkirakan durasi proyek total. Critical path untuk sebuah proyek adalah
serangkaian aktivitas yang menentukan waktu tersingkat utk penyelesaian proyek.
Critical path adalah jalur terpanjang melalui diagram jaringan dengan jumlah slack
atau float plg sedikit. Slack atau float adalah jumlah waktu sebuah aktivitas dapat
19

ditunda tanpa menunda aktivitas berikutnya atau tanpa menunda tanggal penyelesaian
proyek.
CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang
merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang
memakai prinsip pembentukan jaringan.
CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya
total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan.
Contoh CPM :

Ciri-ciri jalur kritis adalah

Jalur yang biasanya memakan waktu terpanjang dalam suatu proses.

20

Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap
kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.

Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur
kritis.

Beberapa teknik yang digunakan dalam menggunakan CPM yaitu:

Buat daftar semua aktifitas yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project.

Buat daftar waktu yang diperlukan oleh masing-masing aktifitias tersebut


untuk menyelesaikan tugasnya.

Buat daftar ketergantungan antara aktifitas tersebut dalam project.

Buatlah diagram jaringan yang baik

Tambahkan estimasi durasi utk semua aktivitas pd setiap jalur mll diagram
jaringan

Jalur terpanjang merupakan critical path

Jika satu atau lebih aktivitas pada critical path ternyata membutuhkan waktu
yang lebih panjang daripada yang direncanakan, maka jadwal proyek akan
menjadi meleset kecuali manajer proyek mengambil tindakan koreksi

Perbedaan PERT dan CPM


PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah
dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan

21

aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur
kegiatan telah diketahui oleh evaluator.

BAB IV
ANALISA DESIGN PROYEK
1. Membuat daftar masalah, peluang dan arahan
Ini adalah salah satu pekerjaan utama dalam tahap pemeriksaan awal yang diestimasi
berkaitan dengan urgensi, visibilitas, keuntungan nyata, dan prioritas. Pekerjaan ini
biasanya diatur oleh analis sistem senior. Pekerjaan ini dipicu oleh permintaan akan
proyek.
Urgensi : dalam waktu berapa lama sebuah masalah harus diselesaikan atau sebuah
peluang terealisasikan.
Visibilitas : pada tingkatan apa sebuah solusi atau sistem baru diperlihatkan kepada
pelanggan atau manajemen eksekutif
Keuntungan : berapa banyak sebuah solusi atau sistem baru meningkatkan
pendapatan atau mengurangi biaya tahunan
Prioritas : apa prioritas dari tiap masalah, peluang, atau arahan
2. Mendiskusikan tujuan awal
Tujuan mendeskripsikan batasan dari proyek, yaitu aspek dari bisnis yang

22

diperhitungkan dan yang tidak. Tujuan dapat berubah selama proyek dilaksanakan,
tetapi rencana proyek awal harus membangun tujuan awal. Kemudian bila tujuan
berubah secara signifikan, semua anggota yang berhubungan akan memiliki
pemahaman yang lebih baik terhadap perubahan anggaran dan jadwal. Pekerjaan ini
menggunakan masalah yang didefinisikan oleh pekeerjaan sebelumnya. Masalah,
peluang dan arahan tersebut merupakan dasar dalam menentukan tujuan.
3. Mengestimasi nilai proyek
Tidak mungkin untuk melakukan analisis feasibilitas yang menyeluruh berdasarkan
fakta terbatas yang dapat dikumpulkan. Pekerjaan ini dipicu oleh pekerjaan
sebelumnya yang menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menilai sebuah
proyek. Pekerjaan selanjutnya dalam tahap pemeriksaan awal hanya dilaksanakan bila
dinyatakan cukup bernilai untuk dilanjutkan.
4. Merencanakan proyek
Bila suatu proyek sudah dinyatakan layak untuk dilanjutkan, baru dapat dilakukan
perencanaan secara mendalam. Perencanaan awal proyek minimal harus terdiri dari
rencana utama awal (baseline plan) yang mencakup penjadwalan dan penugasan
sumber daya untuk seluruh proyek. Perencanaan ini akan di evaluasi pada akhir setiap
tahap dari proyek. Selain itu juga harus ada rencana dan jadwal yang mendetail untuk
menyelesaikan tahap berikutnya. Pekerjaan ini menjadi tanggung jawab dari manajer
proyek.
5. Presentasi proyek beserta rencananya
Pada banyak organisasi, terdapat lebih banyak proyek yang potensial dibandingkan
23

sumber daya yang diperlukan untuk mengerjakan atai membiayainya. Jadi sbuah
proyek harus dipresentasikan kepada steering body untuk mendapat persetujuan.
Steering body adalah sebuah dewan bisnis eksekutif dan manajer sistem yang
mempelajari dan memberikan prioritas pada proposal proyek yang diajukan untuk
menentukan proyek mana yang akan memberikan keuntungan terbesar bagi
perusahaan dan yang akan disetujui untuk pengembangan sistem berkelanjutan.
Setiap steering body harus terdiri dari ahli sistem atau manajer noninformasi.
Di samping itu, sangat penting untuk mempresentasikan jadwal dan tujuan dari suatu
proyek kepada seluruh komunitas bisnis. Kemampuan komunikasi dan interpersonal
yang efektif sangat dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan ini. Peserta pada tahap
awal pemeriksaan ini dapat memutuskan bahwa proyeknya tidak layak untuk
dilanjutkan. Steering body juga dapat memutukan bahwa ada proyek lain yang lebih
penting. Jadi proyek tersebut akan segera dihentikan. Sebaliknya, jika proyek tersebut
sudah disetujui oleh semua pemilik sistem dan steering body, proyek tesebut dapat
dilanjutkan ke tahap analisis masalah.

24

BAB V
Monotoring/ Pengawasan Proyek
5.1 Pengawasan Proyek
Tugas dan tanggung jawab Pengawas Lapangan antara lain :

Memberi petunjuk dan mengarahkan kontraktor sehubungan dengan


pelaksanaan pekerjaan.

Meninjau dan menguji semua data perhitungan teknis dan desain.

Meneliti dan menguji kebenaran serta kelengkapan dokumen kontrak dan


melaksanakannya.

Menguji program mobilisasi kontraktor seperti kedatangan alat, ketetapan,


waktu dan lain-lain.

Menguji progress schedule dan finansial budgeting beserta realisasinya.

25

Mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadap kontraktor tentang


pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Mengadakan pengawasan kualitas dan kuantitas pekerjaan di lapangan.

Melaksanakan dan menyajikan pengumpulan data, pencatatan, pembukuan,


pelaporan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan.

Memeriksa kebenaran tagihan-tagian dari kontraktor.

Mengurus perijinan yang diperlukan untuk kelancaran pekerjaan di lapangan.

Mengetahui dan memahami isi dari dokumen kontrak sebagai pedoman kerja
di lapangan.

Membuat laporan-laporan kegiatan pekerjaan di lapangan.

Inspeksi Lapangan
Setelah kontrak ditandatangani dan identifikasi ruang lingkup kegiatan proyek,
tahapan selanjutnya melakukan inspeksi ke lokasi proyek dan mengumpulkan datadata yang terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan.

Jadwal Pengawasan
26

Jadwal pengawasan secara rutin dilaksanakan biasanya per laporan, pertriwulan atau
disesuaikan dengan kebutuhan sampai dengan selesainya proyek atau disesuaikan
dengan kesepakatan.

27

Anda mungkin juga menyukai