PENDAHULUAN
1.1Pengertian Proyek
Proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya didefinisikan sebagai sebuah
usaha kolaboratif dan juga seringkali melibatkan penelitian atau desain, yang
direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek dapat juga didefinisikan sebagai
usaha sementara, temporer, dan bukan permanen, yang memiliki sasaran khusus
dengan waktu pelaksanaan yang tegas Contoh proyek yang terkenal antara lain adalah
Proyek Manhattan untuk pengembangan senjata nuklir pertama serta Program Apollo
untuk mendaratkan manusia di bulan.
Kata proyek berasal dari bahasa latin projectum dari kata kerja proicere yang
artinya "untuk membuang sesuatu ke depan" . Kata awalnya berasal dari kata pro-,
yang menunjukkan sesuatu yang mendahului tindakan dari bagian berikutnya dari
suatu kata dalam suatu waktu (paralel dengan bahasa Yunani ) dan kata iacere
yang artinya "melemparkan". Sehingga kata "proyek" sebenarnya berarti "sesuatu
yang datang sebelum apa pun yang terjadi". Dalam bahasa Indonesia, kata Proyek
merupakan serapan dengan cara penerjemahan dari bahasa asing Project. Sehingga
mungkin kosakata ini akhirnya masuk kedalam Daftar kosakata bahasa Indonesia
yang sering salah dieja menjadi "projek".
Kata projek jika dikaitkan dengan manajemen memiliki beberapa definisi yang
diungkapkan para ahli, diantaranya sebagai berikut :
Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner : Manajemen proyek adalah
merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya
perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan.
1
Dari fungsi diatas dapat dilihat pentingnya manajemen proyek, dan memberikan
banyak manfaat dengan keberadaannya. Manfaat yang bisa dirasakan antara lain :
1.3Klasifikasi Proyek
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat berbagai jenis kegiatan proyek.
Jenis-jenis kegiatan proyek tersebut secara garis besar terkait dengan pengkajian
aspek ekonomi, keuangan, permasalahan lingkungan, desain engineering, marketing,
manufaktur, dan lain-lain. Namun, pada kenyataannya, kita tidak dapat membagi-bagi
proyek pada satu jenis tertentu saja, kerena pada umumnya kegiatan proyek
merupakan kombinasi dari beberapa jenis kegiatan sekaligus. Akan tetapi, jika
ditinjau dari aktivitas yang paling dominan yang dilakukan pada sebuah proyek, maka
kita dapat mengkategorikan proyek sebagai berikut :
1. Proyek Engineering Kontruksi
Kegiatan utamanya adalah studi kelayakan, desain engineering, pengadaan
material dan konstruksi. Hasilnya berupa jembatan, gedung pemerintah,
bangunan komersial, menyerap banyak tenaga kerja dan pendanaan besar dan
dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan publik.
2. Proyek engineering Manufacture
Memiliki kegiatan utama dalam desain engineering, pengembangan produk,
pengadaa, manufaktur, perakitan, uji coba produk serta pemasaran. Produknya
bisa kendaraan bermotor, mesin produksi, elektronika, bahan tekstil, pakaian.
Diproduksi secara massal, menyerap tenaga kerja banyak, penggunaan
individu atau produksi dan digunaka orang banyak.
3. Proyek Pelayanan Manajemen
proyek jenis ini gabungan antara proyek penelitian dan pengembangan dengan
proyek padat modal, dilanjutkan dengan pembangunan pilot plant. Jika
berhasil di bangun proyek serupa di beberapa kota dan tentunya akan
menyerap dana yang sangat besar. Contohnya Proyek pembangunan sekolah
Politeknik di Indonesia, awalnya di bangun Politeknik Mekanik Swiss dan
setelah dirasakan manfaatnya, dibangun lima politeknik serupa di Bandung,
Jakarta, Semarang, Medan dan Pelambang. Kini di Indonesia ada 26
politeknik negeri dan ratusan Politeknik swasta dengan berbagai program
studi baik bidang rekayasa maupun komersial, seni, kesehatan, transportasi
dsb.
8. Proyek Infrastruktur
proyek ini bertujuan menyediakan kebutuhan masyarakat untuk pemenuhan
kebutuhan skala luas dalam bentuk sarana, prasarana, baik jembatan, sarana
transportasi, pembangunan saluran irigasi, bendungan untuk pertanian dan
sistem kelistrikan. Proyek jenis ini akan menyerap dana jumlah besar dan
sekaligus kebutuhan tenaga kerja dalam jumlah besar. Dana bisa dari
pemerintah atau konsesi swasta, pihak asing dan pemerintah pusat ataupun
pemerintah daerah.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat juga ditarik suatu kesimpulan yaitu bahwa
dalam suatu jenis proyek yang memiliki beberapa aktivitas sekaligus, maka
pembagiannya merupakan kombinasi. Proyek pembuatan sumur minyak dan gas, jika
ditinjau dari segi pembangunannya dapat dikategorikan sebagai proyek engineering
7
konstruksi. Namun, dari seluruh tahapan dan biaya yang dibutuhkan pada
pelaksanaannya dapat dikategorikan sebagai proyek capital.
kontraktor utama.
Jenis kontrak yang ditetapkan : harga tetap (fixed cost), harga satuan
(unit price).
b. Organisasi Swakelola
Ciri-cirinya :
dinegosiasikan.
c. Organisasi Proyek Putar Kunci (Turn-key project)
Ciri-cirinya :
TIM PROYEK
Pemilik
Penata
Anggaran
Kontraktor
Sistem
Khusus
1.5
Manajer Konstruksi
Pengelola
Data
Kontraktor
Umum 1
Konsultan
Evaluasi
Perancangan
Kontraktor
Umum 2
Kontraktor
Umum 3
Metoda
Konstruksi
Kontraktor
Material
Khusus
1. People (manusia)
2. Problem (masalah)
3. Process (proses)
Manusia mempertinggi kesiapan organisasi PL untuk mengerjakan aplikasi
yang semakin kompleks
Masalah Objektifitas dan ruang lingkupnya harus ditetapkan, pemecahan
alternatifnya harus dipertimbangkan, teknik dan batasanpun harus didefinisikan
Proses memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif bagi
pengembangan perangkat lunak.
BAB II
KOMPONEN UTAMA PROYEK
1. Anggaran
Biaya menjadi salah satu faktor sebuah proyek yang memiliki potensi resiko
tinggi. Proyek dilaksanan dengan biaya yang telah disepakati oleh penyandang dana
yang harus digunakan untuk mencover seluruh pembiayaan proyek. Manajer proyek
harus memperkirakan dan mendistribusikan ke setiap aktivitas proyek yang
10
membutuhkan dana dan mengendalikan agar realisasi biaya yang digunakan tidak
melebihi dari yang telah dianggarkan.
Anggaran Proyek akan digunakan sebagai pengingat/kontrol proyek dalam
menelusuri pembelanjaan dan pengukuran atas biaya yang nyata dikeluarkan dalam
aktivitas proyek yang akan disilangkan dengan prakiraan biaya yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
Anggaran Final akan memberikan gambaran yang didasarkan pada prakiraan
yang diajukan oleh tim proyek, pemegang kebijakan, vendor perangkat dan pihak
lainnya yang terkait yang dapat ditinjau ulang dengan hati-hati dalam dokumendokumen perencanaan proyek.
2. Waktu
Proyek dilaksanakan dengan memperhatikan waktu penyerahan produk atau
hasil akhir sesuai kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Keberhasilan dari
sebuah proyek dapat diukur dari ketepatan waktu sesuai yang telah direncanakan.
Penyelesaian yang terlambat akan berdampak buruknya kredibelitas pelaksana proyek
dimata user atau pemberi proyek, karena bagi user proyek tersebut bisa
mempengaruhi aktivitas organisasi. Sehingga waktu merupakan faktor yang sangat
penting dari sebuah proyek.
Contoh aplikasi yang dapat mengatur waktu pengerjaan proyek :
11
3. Sumber Daya
Sumber daya diperlukan guna melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang
merupakan komponen proyek. Hal tersebut dilakukan terkait dengan ketepatan
perhitungan unsur biaya, mutu, dan waktu. Bagaimana cara mengelola (dalam hal ini
efektivitas dan efisiensi) pemakaian sumber daya ini akan memberikan akibat biaya
dan jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut. Khusus dalam masalah sumberdaya,
proyek menginginkan agar sumber daya tersedia dalam kualitas dan kuantitas yang
cukup pada waktunya, digunakan secara optimal dan dimobilisasi secepat mungkin
setelah tidak diperlukan.
12
Secara umum sumber daya adalah suatu kemampuan dan kapasitas potensi
yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial ekonomi.
Sehingga lebih spesifik dapat dinyatakan bahwa sumber daya proyek konstruksi
merupakan kemampuan dan kapasitas potensi yang dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan konstruksi. Sumber daya proyek konstruksi terdiri dari beberapa jenis
diantaranya biaya, waktu, sumber daya manusia, material, dan juga peralatan yang
digunakan dalam pelaksanaan proyek, dimana dalam mengoperasionalkan sumber
daya-sumber daya tersebut perlu dilakukan dalam suatu sistem manajemen yang baik,
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Komponen yang menjadi sumber daya proyek :
1.
2.
3.
4.
5.
Waktu (Time)
Biaya (Cost)
Sumber Daya Manusia (Human Resources)
Sumber Daya Bahan (Material Resources)
Sumber Daya Peralatan (Equipment Resources)
13
Proses Rekrutmen :
- Buat spesifikasi pekerjaan
- Buat profil pekerjaan
14
Ketika ada anggota baru dalam tim bergabung, pemimpin tim harus membuat
rencana induksi anggota ke dalam tim dgn baik agar dpt segera menjadi
anggota tim yg efektif.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan, syaratsyarat, penjelasan pekerjaan, dan syarat-syarat tambahan yang telah
ditetapkan oleh pengguna jasa
15
Meminta persetujuan untuk subkontraktor, contohnya untuk pengadaan bahanbahan material (pekerjaaannya minimal 30 % dari nilai proyek)
BAB III
PENJADWALAN PROYEK
16
1. PERT
PERT (Program Evalution Review Technique) adalah suatu alat
manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan
mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek (teknik
menilai dan meninjau kembali program). Tujuan Pert ialah pencapaian suatu taraf
tertentu dimana waktu merupakan dasar penting dari PERT dalam penyelesaian
kegiatan-kegiatan bagi suatu proyek
PERT adalah teknik analisis jaringan untuk estimasi durasi proyek dimana
terdapat ketidakpastian yang tinggi pada estimasi durasi aktivitas individual. PERT
menggunakan estimasi waktu probabilistik. Estimasi durasi berdasar estimasi durasi
aktivitas optimistik, kebiasaan (rata-rata), dan pesimistik, atau estimasi tiga-titik.
Metodologi PERT
Titik-titik tersebut dihubungkan oleh suatu vektor (garis yang memiliki arah)
yang merepresentasikan suatu pekerjaan (task) dalam sebuah proyek. Arah
dari vektor atau garis menunjukan suatu urutan pekerjaan.
17
Karakteristik PERT
Dari langkah-langkah penjelasan metode PERT maka bisa dilihat suatu
karakteristik dasar PERT, yaitu sebuah jalur kritis Dengan diketahuinya jalur kritis ini
maka suatu proyek dalam jangka waktu penyelesaian yang lama dapat diminimalisasi.
MANFAAT PERT
Dapat mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih
baik untuk kelancaran proyek.
Dapat mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur
kegiatan.
18
Rumus PERT
1. CPM
Critical Path Method (metode jalur kritis)
CPM adalah teknik membuat diagram jaringan yg digunakan untuk
memperkirakan durasi proyek total. Critical path untuk sebuah proyek adalah
serangkaian aktivitas yang menentukan waktu tersingkat utk penyelesaian proyek.
Critical path adalah jalur terpanjang melalui diagram jaringan dengan jumlah slack
atau float plg sedikit. Slack atau float adalah jumlah waktu sebuah aktivitas dapat
19
ditunda tanpa menunda aktivitas berikutnya atau tanpa menunda tanggal penyelesaian
proyek.
CPM adalah suatu metode perencanaan dan pengendalian proyek-proyek yang
merupakan sistem yang paling banyak digunakan diantara semua sistem yang
memakai prinsip pembentukan jaringan.
CPM merupakan analisa jaringan kerja yang berusaha mengoptimalkan biaya
total proyek melalui pengurangan waktu penyelesaian total proyek yang
bersangkutan.
Contoh CPM :
20
Jalur yang tidak memiliki tenggang waktu antara selesainya suatu tahap
kegiatan dengan mulainya suatu tahap kegiatan berikutnya.
Tidak adanya tenggang waktu tersebut yang merupakan sifat kritis dari jalur
kritis.
Tambahkan estimasi durasi utk semua aktivitas pd setiap jalur mll diagram
jaringan
Jika satu atau lebih aktivitas pada critical path ternyata membutuhkan waktu
yang lebih panjang daripada yang direncanakan, maka jadwal proyek akan
menjadi meleset kecuali manajer proyek mengambil tindakan koreksi
21
aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur
kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
BAB IV
ANALISA DESIGN PROYEK
1. Membuat daftar masalah, peluang dan arahan
Ini adalah salah satu pekerjaan utama dalam tahap pemeriksaan awal yang diestimasi
berkaitan dengan urgensi, visibilitas, keuntungan nyata, dan prioritas. Pekerjaan ini
biasanya diatur oleh analis sistem senior. Pekerjaan ini dipicu oleh permintaan akan
proyek.
Urgensi : dalam waktu berapa lama sebuah masalah harus diselesaikan atau sebuah
peluang terealisasikan.
Visibilitas : pada tingkatan apa sebuah solusi atau sistem baru diperlihatkan kepada
pelanggan atau manajemen eksekutif
Keuntungan : berapa banyak sebuah solusi atau sistem baru meningkatkan
pendapatan atau mengurangi biaya tahunan
Prioritas : apa prioritas dari tiap masalah, peluang, atau arahan
2. Mendiskusikan tujuan awal
Tujuan mendeskripsikan batasan dari proyek, yaitu aspek dari bisnis yang
22
diperhitungkan dan yang tidak. Tujuan dapat berubah selama proyek dilaksanakan,
tetapi rencana proyek awal harus membangun tujuan awal. Kemudian bila tujuan
berubah secara signifikan, semua anggota yang berhubungan akan memiliki
pemahaman yang lebih baik terhadap perubahan anggaran dan jadwal. Pekerjaan ini
menggunakan masalah yang didefinisikan oleh pekeerjaan sebelumnya. Masalah,
peluang dan arahan tersebut merupakan dasar dalam menentukan tujuan.
3. Mengestimasi nilai proyek
Tidak mungkin untuk melakukan analisis feasibilitas yang menyeluruh berdasarkan
fakta terbatas yang dapat dikumpulkan. Pekerjaan ini dipicu oleh pekerjaan
sebelumnya yang menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menilai sebuah
proyek. Pekerjaan selanjutnya dalam tahap pemeriksaan awal hanya dilaksanakan bila
dinyatakan cukup bernilai untuk dilanjutkan.
4. Merencanakan proyek
Bila suatu proyek sudah dinyatakan layak untuk dilanjutkan, baru dapat dilakukan
perencanaan secara mendalam. Perencanaan awal proyek minimal harus terdiri dari
rencana utama awal (baseline plan) yang mencakup penjadwalan dan penugasan
sumber daya untuk seluruh proyek. Perencanaan ini akan di evaluasi pada akhir setiap
tahap dari proyek. Selain itu juga harus ada rencana dan jadwal yang mendetail untuk
menyelesaikan tahap berikutnya. Pekerjaan ini menjadi tanggung jawab dari manajer
proyek.
5. Presentasi proyek beserta rencananya
Pada banyak organisasi, terdapat lebih banyak proyek yang potensial dibandingkan
23
sumber daya yang diperlukan untuk mengerjakan atai membiayainya. Jadi sbuah
proyek harus dipresentasikan kepada steering body untuk mendapat persetujuan.
Steering body adalah sebuah dewan bisnis eksekutif dan manajer sistem yang
mempelajari dan memberikan prioritas pada proposal proyek yang diajukan untuk
menentukan proyek mana yang akan memberikan keuntungan terbesar bagi
perusahaan dan yang akan disetujui untuk pengembangan sistem berkelanjutan.
Setiap steering body harus terdiri dari ahli sistem atau manajer noninformasi.
Di samping itu, sangat penting untuk mempresentasikan jadwal dan tujuan dari suatu
proyek kepada seluruh komunitas bisnis. Kemampuan komunikasi dan interpersonal
yang efektif sangat dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan ini. Peserta pada tahap
awal pemeriksaan ini dapat memutuskan bahwa proyeknya tidak layak untuk
dilanjutkan. Steering body juga dapat memutukan bahwa ada proyek lain yang lebih
penting. Jadi proyek tersebut akan segera dihentikan. Sebaliknya, jika proyek tersebut
sudah disetujui oleh semua pemilik sistem dan steering body, proyek tesebut dapat
dilanjutkan ke tahap analisis masalah.
24
BAB V
Monotoring/ Pengawasan Proyek
5.1 Pengawasan Proyek
Tugas dan tanggung jawab Pengawas Lapangan antara lain :
25
Mengetahui dan memahami isi dari dokumen kontrak sebagai pedoman kerja
di lapangan.
Inspeksi Lapangan
Setelah kontrak ditandatangani dan identifikasi ruang lingkup kegiatan proyek,
tahapan selanjutnya melakukan inspeksi ke lokasi proyek dan mengumpulkan datadata yang terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan.
Jadwal Pengawasan
26
Jadwal pengawasan secara rutin dilaksanakan biasanya per laporan, pertriwulan atau
disesuaikan dengan kebutuhan sampai dengan selesainya proyek atau disesuaikan
dengan kesepakatan.
27