Disusun Oleh :
GADIS MUTIARA PUSPITA IKA
0910723026
ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
1. Mengidentifikasi jurnal
a. Judul
Hyperbaric oxygen (HBO) therapy in treatment of diabetic foot ulcers
Long-term follow-up
b. Pengarang
Majid Kalani, Gun Jorneskog, Nazanin Naderi, Folke Lind, Kerstin Brismar
c. Nama dan edisi jurnal
Journal of Diabetes and Its Complications 16 (2002) 153158 PII: S10568727(01)00182-9
Meningkatnya
prevalensi
diabetes
di
dunia
menyebabkan
diabetes
dengan
kaki
diabetik
umumnya
membutuhkan
perawatan yang lama, rehabilitasi, biaya yang tidak sedikit, dan risiko
amputasi yang besar.
Menurut Dr. dr. Aris Wibudi, SpPD selaku Ketua Umum PB PEDI
(Perhimpunan
sebenarnya
Edukator
dapat
Diabetes
dicegah.
Indonsia),
Dengan
komplikasi
menerapkan
kaki
strategi
diabetik
yang
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek jangka panjang dari
HBO dalam pengobatan ulkus kaki diabetik.
b. Partisipan
Jumlah Sample
Tiga puluh delapan pasien diabetes (30 laki-laki) yang mana terdiri
dari 30 pasien laki-laki dan 8 pasien perempuan dengan ulkus kaki
yang kronis dan mengalami hipoksia perifer. Dalam studi prospektif ini
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A/kelompok terapi ajuvan
HBO yang terdiri dari 17 orang dan kelompok B/kelompok konvensional
dengan jumlah partisipan 21 orang
Syarat:
Kategori pasien diabetes yang menjadi subjek penelitian ini ditunjukkan
pada tabel 1, yaitu:
1) Pasien IDDM maupun NIDDM dengan rata-rata durasi diabetes 27
14 tahun
2) Mengalami ulkus kaki kronis (durasi ulkus >2bulan) disertai hipoksia
jaringan perifer.
c. Instrument
transduser elektrokimia sebagai pengukur TcPO2
sensasi
Menggunakan garpu (fork) untuk mengukur sensasi getaran
Antibiotik profilaksis untuk mengatasi infeksi
sepatu pelindung nonweight dengan bantalan
ruang akrilik monoplace (model 2500B, Sechrist Industries,
d. Waktu
Penelitian dilakukan dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1995
dengan waktu tindak lanjut adalah 3 tahun.
e. Pengumpulan Data
1. Pengukuran tekanan darah perifer dan tcPO2
Semua pasien diminta untuk menahan diri dari merokok dan kopi
setidaknya 2 jam sebelum penyelidikan. TcPO2 dan tekanan darah
pengukuran
tekanan
parsial
oksigen
pada
signifikan lebih muda dari usia rata-rata pasien yang dirawat secara konvensional
(Tabel 1). Durasi Diabetes, tekanan darah kaki, HbA1c (HbA1c nilai referensi:
<5,2%) dan nilai tcPO2 sebelum maupun selama menghirup O2 di dorsum kaki,
adalah sama pada kedua kelompok.
Pada akhir waktu tindak lanjut (3 tahun), 13 dari 17 pasien (76%) pada
kelompok HBO telah sembuh dengan kulit utuh dan dua pasien (12%) diamputasi
di bawah lutut (Tabel 2). Sementara pada kelompok konvensional terdapat 10
pasien dari 21 pasien (48%) telah sembuh dan 7 pasien (33%) diamputasi di
bawah lutut (Tabel 2). Selama waktu tindak lanjut, dua pasien di grup HBO dan
tiga pasien di grup pengobatan konvensional meninggal, dan pasien yang tersisa
(1 orang) di kelompok konvensional menunjukkan peningkatan penyembuhan
ulkus.
mengalami potensial penyembuhan luka lebih baik dari kelompok pasien yang
lebih tua.
Tiga dari empat pasien (75%) hanya menjalani 40 sesi HBO sembuh dengan
kulit utuh dalam waktu 9 bulan (kisaran 3-9 bulan), dibandingkan dengan 79% dari
mereka yang mendapat 60 sesi. Satu Pasien yang tersisa meninggal akibat gagal
jantung progresif 5 bulan setelah masuk dalam studi.
Total ada sembilan pasien yang menunjukkan gangguan penyembuhan ulkus
dan diamputasi selama waktu tindak lanjut (2 pasien dari kelompok HBO dan 7
pasien dari kelompok konvensional). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada
nilai basal tcPO2 dan tekanan darah kaki pada pasien ini (24,0 10,4 dan 42,2
29,5, masing-masing) dibandingkan dengan mereka 23 pasien yang sembuh
dengan kulit utuh (25,6 9,6 dan 56,1 24,6), (P = .7 dan P = .2, masing-masing)
(Tabel 3). Namun, selama menghirup oksigen murni nilai tcPO2 secara signifikan
lebih tinggi pada pasien yang sembuh ( n = 23, 234 110 mmHg) dibandingkan
dengan mereka yang diamputasi (n 9 =, 142 65, P = .03). Sembilan pasien yang
diamputasi 61 38 minggu (kisaran 13-124) pada dasarnya telah memburuk
dengan gangren progresif dengan atau tanpa infeksi (Tabel 3).
Dua pasien mengalami efek samping; satu pasien mengalami katarak yang
diasumsikan disebabkan oleh pengobatan HBO, dan satu pasien memiliki
masalah dengan rasa sakit di telinga yang merasa lega setelah pengobatan lokal
dengan decongestant.
Jadi, berdasarkan hasil penelitian ini terbukti bahwa sebuah proses
penyembuhan ulkus yang efektif bergantung pada
memadai ke daerah ulkus. Terapi HBO terbukti memberikan efek positif dan aman
dalam pengobatan hipoksia ulkus kaki diabetik. Terapi ini mempercepat laju
penyembuhan, mengurangi kebutuhan untuk amputasi, dan meningkatkan jumlah
luka yang benar-benar sembuh pada tindak lanjut jangka panjang.
keluarga
dan
langkah-langkah
yang
digunakan
jelas
dari
mulai
kelompok
dengan
usia
lebih
muda
dibanding
kelompok
konvensional, sehingga tidak diketahui efek HBO pada kelompok yang lebih
tua.
Peneliti tidak mengukur tekanan oksigen transkutan (tcPO2) pada luka,
melainkan hanya pada ruang intermetatarsal pertama pada dorsum.
Daftar Pustaka
Rizqi Azhari Amoro. Strategi Pengembangan Agrowisata di PT Perkebunan
Nusantara VIII Kebun Ciater Kabupaten Subang dengan Pendekatan Analisis
Prospektif. Universitas Sumatera Utara. Medan, 2012
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor